Akhirnya makan chaya juga…

Antusias banget jadinya ketika sedang mendokumentasikan hidangan makan malam di Ciwidig Camping Ground akhir Januari 2022 lalu ada lalapan yang selama ini sering saya lihat, tapi belum pernah memakannya.

Setelah memastikan foto dan video saved, saya langsung ikut antri prasmanan. Selain memang sudah lapar, rasa penasaran akan lalapan yang saya sebut tadi bikin saya tidak sabar untuk segera mencicipinya.

“Ini kangkung, ya?” Tanya suami yang antri makan juga di depan saya.

“Bukan. Tapi belum tahu nih namanya apa … Di pasar ada yang jual tapi kalau mau beli belum tahu cara masaknya. Ternyata dijadikan lalapan seperti daun singkong ini, ya ternyata…?”

Saya mengambil agak banyak lalapan itu dan memilih tidak mengambil dulu lalapan daun singkongnya.

Nasi putih, ikan laut layur dan ada udang serta berenyit (ikan kecil-kecil khas dari muara di Cidaun Cianjur) plus lalapan (yang belum saya tahu namanya itu) ditambah sambal tomat yang pedasnya bikin seuhah. Makan malam di acara kemping ini beneran citarasa kuliner lokal tapi rasa luar biasa hingga ke luar angkasa…

Ciwidig Camping Ground tempat kami camping ini lokasinya memang masih baru. Sekaligus perkenalan tempat, para camper yang datang juga dijamu dengan hidangan kuliner khas masyarakat setempat. Jadi kami tidak masak sendiri sebagaimana saat ngecam ketika melakukan pendakian.

Ingin lebih santai, saya, suami dan Fahmi membawa piring makanan ke depan tenda yang posisinya menghadap langsung ke Sungai Ciwidig. Makan bersama sambil menikmati suasana…

Sempat nanya ke sesama camper yang ambil makan di belakang saya, katanya lalapan yang saya maksud itu namanya pepaya jepang. Oalah, baru tahu deh itu namanya. Padahal lihat pohonnya sering banget secara masyarakat di Cianjur sini banyak yang menjadikannya sebagai tanaman di pekarangan rumah.

Beneran emang enak deh nasi putih dicocol sambal plus lalapan daun pepaya jepang nya. Dilengkapi gurihnya ikan laut dan udang goreng bikin lupa kalau saya harus diet. Halah… Gayanya!

Sebelum acara berlanjut, setelah selesai makan langsung saya search informasi tentang lalapan daun pepaya jepang ini.

Ternyata cukup terkenal juga. Nama Latin-nya Cnidoscolus aconitifolius jenis tanaman sayuran ini memang masih relatif baru dikenal di Indonesia.

Pepaya jepang ini berasal dari Yucatan, Meksiko, Amerika Tengah. Di sana istilahnya dinamakan chaya. Dalam bahasa Inggris, biasa disebut tree spinach.

Karena banyak mengandung saponin, tanin, flavonoid, alkaloid, steroid dan fenol daun pepaya jepang ini jadi salah satu bahan alam yang bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri. Senyawa tersebut baik dalam mencegah kanker, aktivitas antioksidan, dan berbagai hasil positif lainnya.

Sepulangnya ke Pagelaran hari Selasa (pas hari pasar) saya langsung cari pepaya jepang di penjual lalapan. Ada banyak yang jual juga ternyata harganya ada yang seribu satu ikat, dua ribu untuk ikatan yang agak besar dan saya menawar membeli lima ribu tiga ikat.

Informasi dari penjual di pasar, merebus pepaya jepang harus benar-benar matang. Getahnya harus dipastikan hilang.

Saya baca di Cambodia Harvest, daun pepaya jepang memang harus dimasak sampai matang. Hindari mengonsumsi Chaya secara mentah karena daun tersebut mengandung glikosida sianogenik, itu yang saya kutip.

Masyarakat biasa menjadikan daun pepaya jepang sebagai sayuran dan obat-obatan. Cara budidaya tanaman ini sangat mudah, cukup dengan stek batangnya. Potong batang kurang lebih 40 cm dan dibiarkan 1-14 hari sebelum ditanam.

Pepaya jepang memiliki kandungan nutrisi lengkap dan lebih banyak jika dibandingkan bayam. Beberapa kandungan tersebut yakni protein, banyak serat, banyak zat besi, dan vitamin C.

Khasiat dari mengonsumsi daun pepaya jepang ada banyak, seperti mengatasi nyeri haid, membantu untuk jaga kesehatan mata, serta mencegah penyakit mata seperti degenerasi makula yang umum terjadi pada orang usia lanjut.

Daun pepaya jepang juga berkhasiat menjaga kesehatan saluran pencernaan, mencegah timbulnya risiko sembelit, efektif dalam mengobati tifus, mencegah kanker, (hanya sebagai tindak pencegahan ya, bukan sebagai langkah pengobatan kanker), membantu pemulihan DBD, menjaga kesehatan sistem reproduksi, dan dapat mencegah anemia.

Nah selain daun singkong dan daun pepaya (beneran) mulai sekarang saya akan sering melahap daun pepaya jepang alias chaya juga deh.

Rebus chaya sampai matang
Sekarang sering merebus daun chaya untuk lalapan… 

32 thoughts on “Akhirnya makan chaya juga…”

  1. Kalau di kampung saya sayuran ini namanya daun Dewa Teh… Rasanya memang enak dan seger kalau buat lalapan. Apalagi untuk dicocol sambal terasi, terus ada ikan bakar atau ikan asin. Waduh, full hidangan mantap bgt itu.

    Reply
  2. Baru aja kemaren aku buat menu masakan ini mak. Disayur santan pedas. Di tumis juga enak ini selain di rebus. Pepaya jepang ini memang sayuran yang baik buat kesehatan. Aku juga sebenarnya baru beberapa kali juga nyoba. Dan ketagihan. Hehe

    Reply
  3. Disebelah rumah ada yang nanem teh, kapan hari aq pernah coba merebusnya bareng daun pepaya beneran dan daun singkong. Pas aq cobain dikit masih agak aneh rasanya mungkin karena belum terbiasa ya.

    Reply
  4. Belum pernah makan chaya kliatannya enak buat lalapan apalagi sama ikan kecil-kecil. Mirip sama daun singkong dan pepaya ya? Ntar cari di pasar kayaknya pernah lihat deh

    Reply
  5. Kalau saya biasanya ditumis teh pakai teri nasi yg kecil putih, enak banget sama nasi hangat. BelumPernah kalo dicocoo sambel, berarti mentah atau direbus dulu kalo buat lalap?

    Reply
  6. di tempat saya banyak kak daun chaya ini, memang rasanya enak banget kak, saya kebetulan suka banget sama lalapan, jadi pas nemu daun ini sebagai pengganti daun pepaya yang pahit, cocok banget

    Reply
  7. ini emang enak sih, ditumis aja sedep banget hihi.. aku banyak pohonnya teh, nanam sendiri gampang tumbuhnya, tinggal tancep aja numbuh subur banget, Masya Allah

    Reply
  8. Saya malah taunya ini pepaya jepang aja, ternyata namanya chaya, hehehe
    Dulu banyak banget di pekarangan komplek rumah saya
    Suka dipetikin juga sama tentangga dan dijadiin lalapan
    Tekstur daunnya emang lebih keras dibanding daun singkong kan ya, ukurannya lebih kecil
    Biasanya sama ibu suka ditumis, sedaaaaap!

    Reply
  9. Manfaat daun pepaya jepang ternyata banyak juga ya…Kalau masak daun pepaya jepang ini biasanya tak oseng pedas, dicampur ikan teri asin lebih nikmat. Apalagi kalau makannya pakai nasi hangat, makyuss…

    Reply
  10. saya juga pernah nih makan daun pepaya jepang, waktu mudik ada yang kirim makanan kerumah mama katanya daun pepaya jepang. saya waktu itu heran mikirnya ada ya pepaya dari jepang hihi

    Reply
  11. Kalau di kota kelahiran saya di Papua sering juga nih ada yang jual lalapan dengan daun pepaya cuma gak tahu daun pepaya yang digunakan itu pepaya Jepang atau nggak tapi sepertinya sih sejenis gitu ya. Dan ternyata rasanya nikmat juga

    Reply
  12. Chaya ini apakah yang tumbuh buat pagar2 tanaman itu ya kak? Sekilas bentuk daunnya sih mirip. Mgkn bisa dikasih gambar penuh hingga batangnya biar semua tahu.

    Aku sih sering makan lalapan daun pepaya. Tapi untuk pepaya Jepang belum pernah. Di sini cuma dipakai untuk tanaman hias atau tanaman pagar. Batangnya kayak ketela, tapi daunnya mirip pepaya, dengan ukuran lebih kecil.

    Reply
  13. di daerah rumahku banyak nih pepaya jepang, dan sering dijadiin lalaban. emang direbus dulu dna rasanya gak pahit. paling nikmat makan sama sambal dan jengkol sih, hehehe. ternyata kandungan khasiatnya luar biasa ya, anti bakteri dan untuk pencernaan. bakal sering makan lalaban pepaya jepang nih

    Reply
  14. Nggak pahit ya mbak? Orang bilang memang daun pepaya itu banyak khasiatnya. Tinggal pinter2 mengolahnya aja ya biar jadi enak dan nggak pahit.

    Reply
  15. Aku malah baru tahu nama lainnya ini chaya. Akhir-akhir ini emang kayak lagi naik daun gitu deh tanaman ini. Aku pernah makan, enak. Terus, Chaya ini juga sering jadi pakan jangkrik.

    Reply
  16. Ibuku sering banget masak daun pepaya ini buat lalapan. Terus kalau beli bubur di pagi hari atau beli nasi jagung pun dicampur juga nih sama daun pepaya. Etapi, rasanya itu agak sedikit pahit.

    Reply
  17. Ibuku sering banget masak daun pepaya ini buat lalapan. Terus kalau beli bubur di pagi hari atau beli nasi jagung pun dicampur juga nih sama daun pepaya. Etapi, rasanya itu agak sedikit pahit #menurutàku

    Reply
  18. Di deket rumah, ada tetangga yang tanam pepaya Jepang ini mba. Kalau lewat samping rumahnya selalu lihatin pohon pepayanya sambil mbatin: kok daunnya kecil kecil ya ga kayak daun pepaya kebanyakan. Ternyata banyak manfaatnya ya, besok deh mau minta ke tetangga

    Reply

Leave a Reply to Afifah Haq Cancel reply

Verified by ExactMetrics