Beginilah Nasib Pelanggan Alfamart di Pelosok

Kesal juga sama Alfamart di Pagelaran! Dikira aku bisa dibohongi seperti pelanggan lain apa?

Siang tadi aku mengajak Fahmi membeli susu formula. Harga biasa sekitar Rp71.500. Tapi di bagian bawah tumpukkan dus susu yang terpisah, bukan di rak pajangan tempat susu, terpampang jelas harga satu dus Susu Rp67.000. Kalau membeli dua dus, seharga Rp130.000. Mungkin itu harga promo. Masa berlakunya tertera sampai tanggal 15 Februari 2014.

Tapi saat aku membayar di kasir, harga tetap Rp71.500! Kok bisa?

Aku langsung bilang petugasnya, bukannya jelas terlihat daftar harga yang letaknya memang tepat di depan kasir. Si petugas mengangguk lalu mengecek di layar monitor daftar harganya.

“Harganya memang segitu, Rp71.500 Bu,” ucap si petugas.

Oh, okelah! Meski dengan jelas tertera daftar harga promo dan masih berlaku, tapi aku mengalah kalau memang harganya segitu.

Saat ini di Alfamart sedang ada pengumpulan kupon untuk ditukar dengan mainan (boneka). Setiap kelipatan Rp25.000 dapat 1 kupon. Dalam benakku, pasti aku dapat 3 atau 2 kupon. Dan masih dalam benakku juga, saat petugas Alfamart menghitung kembalian, aku menebak kalau kuponku tak akan diberikannya.

Benar saja! Saat kembalian beserta struk pembelian diberikan, aku tidak diberi kupon sama sekali. Aku teliti lagi struk pembeliannya, sambil menunggu mungkin petugas Alfamart sedang mengambilnya dulu.

Tapi ternyata dia malah pergi! Langsung saja aku teriak, meminta kuponnya.
“Ini kan tertera dapat 3 kupon, mana?”

Petugas itu menengok dan kembali mendekati meja kasir. Aku tatap petugas Alfamart itu dengan tajam. Masih mau berkilah? Tantangku…

“Ini,” katanya sambil menyodorkan kupon sebanyak 3 buah.

Andai tidak banyak pelanggan yang antri mau rasanya aku menceramahi dia dan semua pelayan yang bertugas di Alfamart itu. Jangan mentang-mentang lokasi di daerah terus pelanggan bisa ditipu? Apa dikira Alfamart tidak ada websitenya?

Jujur saja hal seperti itu bukan terjadi satu atau dua kali, tapi sering aku alami. Pernah membeli deterjen berhadiah piring, eh piringnya malah ga dikasih!

Saat ditanya mana piringnya, katanya sudah habis! Lho? Wajar gak yang jualan sebesar Alfamart kehabisan stok hadiah sementara barang jualannya masih menumpuk.

Andai aku mau mengadu lebih baik mengadu ke bagian mana ya biar mereka jadi bahan pelajaran?

9 thoughts on “Beginilah Nasib Pelanggan Alfamart di Pelosok”

  1. Waah pegawai kayak gini bikin rusak reputasi perusahaan nih.
    Kmrn pas aku tuker stamp utk program kejutan aqal tahun dg cookware itu jg aku milih2 teh. Lihat yg petugasnya ramah n asyik.
    Krn ada jg yg judes..aku males ngadepinnya hihihi

    Reply
  2. sepertinya tidak hanya di alfamart daerah teh okti saja , saya juga pernah di alfamart jakarta.
    kalo saya sama di piring yang abis katanya , padahal beli deterjen sengaja di supermarket biar dpt piring ehh ternyata dibilang abis. tapi petugasnya waktu aku senyum teh , gak jutek seperti pengalaman teteh diatas. penggaduan ke kotak saran alfamart aja teh , ada websitenya kan ya.

    Reply
  3. Ini temen fb yang di Banjar juga cerita hal sama, serupalah..kok begitu ya,mb? Klo di sini petugasnya teliti-teliti.lapor ke web atau sosmed alfamart lainnya,mb

    Reply
  4. Di saat Alfamart sedang gencar-gencarnya promo hadiah malah ada oknum kasir/pegawai yang kayak begini, sangat disayangkan ya. Jadi bikin jelek.

    Reply

Leave a Reply to endah marina Cancel reply

Verified by ExactMetrics