Kamis kemarin mendadak Mira dari Taiwan menelepon menginformasikan kalau Pak Fajar dari BNP2TKI sudah mengagendakan pertemuan untuk hari Jumat, 11 April 2014 pukul 10 pagi. Draft untuk wawancara sudah dibuat dan sebagai pegangan aku tinggal ngeprint saja.
Rada bingung juga kalau jam 10 pagi ada acara jumpa pejabat sementara aku tidak bisa memprediksi akan tepat waktu atau justru terlambat. Masalahnya untuk ke kantor BNP2TKI kali ini aku harus jalan sendiri, dalam arti tidak diantar kendaraan kantor karena mobil kantor akan dipakai Boss beserta keluarga besarnya yang beberapa minggu ini datang berlibur dari Taiwan. Mewawancara Ketua BNP2TKI yang baru 3 minggu menjabat, Gatot Abdullah Mansyur
Solusinya taxi menjadi sebuah pilihan. Jam tujuh lewat aku sudah pamitan dari keluarga Boss. Sengaja berangkat lebih pagi biar santai jalan dan antisipasi macet kalau keluar agak siangan.
Naik di depan pintu gerbang Casa Jardin memakai taxi biru. Aku bilang mau ke kantor BNP2TKI. Rupanya sopir taxi belum tahu alamat serta gedung yang dimaksud. Langsung saja aku tambahkan kalau lokasi di sebelah kanan dan kita harus muter balik arah agak jauh untuk putar balik ke Jalan MT. Haryono Kav 52.
Sesekali kejebak macet yang bikin perjalanan semakin lambat. Plus cahaya matahari pagi yang langsung menyorot mata membuatku memilih terdiam dan sampai tertidur dalam taxi.
Pas buka mata kok beloknya tepat di belokan lampu merah kuningan? Aku langsung memberi tahu sopir taxi yang mana malah balik nanya juga letak gedung BNP2TKI tersebut?
Karena salah jalur kami pun terpaksa harus muter lagi ke arah Semanggi. Aku mulai khawatir mana kondisi jalanan macet merayap sangat padat.
Sekitar jam sepuluh Pak Fajar menelepon memastikan apakah masih ada jadwal untuk wawancara. Kehadiranku ditunggu Pak Gatot beserta empat orang staf di bidangnya yang siap bekerja sama bersama bapak atasan baru mereka.
Saat sekitar seratus meter dari kantor BNP2TKI Pak Fajar kembali menelepon. Ya Allah… aku jadi semakin kesal sama sopir taxi. Gara-gara dibawa muter-muter aku jadi kesiangan. Malu juga nanti kalau atas nama perusahaan aku tidak bisa menjaga nama baik.
Tapi akhirnya meski aku terlambat sekitar setengah jam, Bapak Gatot beserta empat orang petugas di masing-masing bagian masih menyambutku dengan hangat dan ramah. Meski merayap tapi akhirnya sampai juga.
Melalui biodata yang diberikan staff nya kepada saya secara tidak langsung menginformasikan bahwa Pak Gatot itu ada teureuh Sunda yang berasal dari Indihiang, Tasikmalaya.
Sepertinya sudah ada 2 orang yang menjadi Kepala BNP2TKI dan kedua-duanya berasal dari tatar Sunda! Jika pandai merawat serta rajin beribadah insya Allah setiap ada niat akan selalu dibarengi dengan kemudahan yang tertinggalnya. Makasih untuk berteriak memanggil Fahmi namun yang hadir hanya saya sendiri 🙂