Dobrak Hoax Buktikan Kekinian: Memahat Jejak Pedesaan Lewat Celah Lensa
Hoax jika tidak ada foto. Belum kekinian kalau tidak disertai bukti selfie. Pernah dengar kalimat begitu? Orang kota pasti sudah tidak asing dengan kalimat itu. Wong kami orang ndeso saja sudah familiar kok dengan istilah tersebut. Semakin pesat kemajuan jaman, manusia dimudahkan dengan berbagai kecanggihan teknologi. Kamera ponsel salah satunya.
Gadget terus mengalami perkembangan dan dilengkapi fitur-fitur yang semakin canggih. Kamera yang melekat di gadget atau kamera ponsel pun menjadi salah satu kelebihan yang dijadikan produsen sebagai pemikat konsumen.
Tidak perlu menenteng kamera segede gajah (memang ada ya kamera segede itu?) untuk menghasilkan foto yang maksimal. Atau repot bawa-bawa lensa cadangan dari kamera DLSR biar bisa menangkap gambar seobjektif mungkin. Stop! Buat apa bawa-bawa itu semua kalau sudah bisa membawa alat yang serupa dan cukup muat di saku celana saja!?
Kamera ponsel saat ini tidak kalah canggih dengan kamera profesional. Baik dari segi ketajaman gambar, warna, pixel, bahkan dari nominal harganya. Mikir lagi dech pastinya kenapa pakai barang profesional kalau cuma buat fun saja? Kecuali mungkin tuntutan pekerjaan. Jadi tukang foto wisuda misalnya. Atau juru foto pada acara pernikahan.
Kalau buat orang biasa kaya aku mah, kamera ponsel juga lebih dari cukup. Lagian kalau boleh jujur nih, kebanyakan saat ini foto dibuat buat diunggah ke media sosial kan? Jarang sekali yang mau dicetak dan dipajang memakai pigura. Jadi, sebesar apapun pixel yang dihasilkan, kalau buat media sosial, ujungnya resolusi foto tetap akan diperkecil. Iya kan?
Yang penting manfaat serta kegunaannya. Manfaat buat share informasi, manfaat buat mempermudah aktivitas. Berguna bagi sendiri dan berguna buat orang lain sehingga jika diibaratkan kamera ponsel itu sebagai manusia, kita bisa mengucapkan terima kasih atas jasa-jasanya.
Bukan hoax kalau aku ngaku tinggal di kampung ini kesehariannya memang tinggal di sekitar sawah, sungai dan ladang. Tapi bukan mau dibilang kekinian kalau kami foto lokasinya DSL alias di sawah lagi, di sawah lagi. Sengaja saja aku foto hijaunya padi, jernihnya sungai dan cerianya Fahmi putra kami saat diajak jalan ke sawah, sungai serta ladang. Untuk apa? Selain untuk ikut giveaway ini pastinya, juga untuk menyimpan kisah dan sebagai soft dokumen kami yang bisa dilihat-lihat lagi terutama jika kelak, saat sawah, sungai, ladang dan kampung kami tiba-tiba lenyap disulap oleh kemajuan jaman.
Serius, lenyapnya hijau padi yang menghampar itu kini sudah semakin terasa. Sekian hektar lahan sawah di kampung sudah berganti menjadi bangunan pabrik milik orang asing. Bahkan pemerintah yang menargetkan swasembada pangan, dalam arti menargetkan padi jadi penghasilan utama dalam negeri saja, nyatanya malah menggerus lahan sawah milik petani lokal menjadi areal lapangan terbang internasional, dan terus mengupayakan pembebasan lahan demi terbentangnya jalan bebas hambatan (tol). Sawah kan yang jadi korban?
Jadi, tidak mustahil foto kami di sawah tahun ini, esok, lusa atau beberapa waktu ke depan itu hanya sebatas kenangan saja. Foto kami itu nanti yang jadi bukti kalau sawah itu pernah ada. Bukti kalau sungai bersih pernah kami miliki dan bukan hoax kalau Fahmi saat dewasa nanti kehilangan tempat bermain dan tempatnya mencari belalang, capung serta bekicot karena sawah, sungai dan ladang semua hilang berganti lahan beton.
Foto-foto yang kami jepret melalui kamera ponsel Zenfone 2 Laser ZE550KL ini ibarat usaha kami dalam memahat jejak di pedesaan melalui celah lensa untuk dikenang kelak saat semua tinggal sejarah dalam cerita.
Semua foto diambil oleh kamera ponsel. Lokasi di Desa Pagelaran, Kabupaten Cianjur.
Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com
Subhanallahh… pemandangan pedesaan dengan tumbuhan nyiur dan sawahnya sangat adem bikin nyess mbak.
Keren iihh ASUS Zenfone 2 LAsernya, mbak
Tapi aku sering kok mbak, adrefin poto/ cetak poto. Tapi hanya sebagian kecil sih. Emang tujuan utamanya seperti utk share di sosmed atau koleksi pribadi saja hheee
Pake kamera ponsel juga sekarang bisa cetak kok Mbak, MP sudah banyak yg nyamain kamera profesional 🙂
Ahhh Subhanallah.. Dari fotonya kerasa banget hawanya segar dan serba hijau nih Mba.. Nice post deh, jadi pengen foto hunting ke pedesaan.. :”)
Terimakasih 🙂 mari mampir ke kampung kami…
Jadi pengen pulang kampung lagiiii…!! Hiks..
Lebaran kemarin aku juga ngerasain perasaan yang sama, Mba. Banyak sawah yang beralih fungsi jadi perumahan. Dalam hati sampai berdoa, semoga sawahnya masih tetap ada. Jangan sampai semuanya hilang beralih bentuk.. sedih beneran. Dulu sawah, kebun, bukit & sungai adalah tempat main saya & teman-teman yang asyik banget.
Semoga anak cucu kita masih bisa menjumpai dan mengalaminya ya Mbak
Terima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.
Thanka you