Renungan Hari Gunung Internasional

Renungan Hari Gunung Internasional 2019

Gunung traveler, mana suaranya di Hari Gunung ini? Atau jangan-jangan malah tidak tahu ada peringatan Hari Gunung yang jatuh pada setiap tanggal 11 Desember setiap tahunnya?

Sejak tahun 2002, Hari Gunung Internasional ditetapkan pada tanggal 11 Desember oleh PBB. Tujuan diperingatinya Hari Gunung Internasional ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap segala isu yang berpotensi membahayakan keberadaan gunung. Ditambah adanya upaya untuk menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya pegunungan bagi kehidupan.

Tahun 2019 ini, tema Hari Gunung Internasional  yang diperingati adalah “Pegunungan penting bagi Pemuda”. Secara kita tahu lah ya kalau pemuda itu jelas jadi harapan bagi perubahan yang aktif dan pemimpin masa depan di masa depan.

Bisa dibilang pemuda cikal bakal penjaga dan pelestari gunung dan sumber daya alam, yang terancam oleh perubahan iklim yang disebabkan ulah kita, manusia.

Di Hari Gunung ini kebetulan Fahmi, putra saya sedang sakit. Sejak Senin kemarin ia terbaring saja merasakan flu dan badannya demam. Jadi otomatis kami tidak bisa keluar sekadar untuk menghirup udara bersih di pegunungan, atau bermain di alam, mengucapkan selamat hari gunung, kepadanya, sebagaimana selalu kami lakukan beberapa tahun terakhir ini.

Fahmi jadi peserta upacara bendera merah putih termuda di Puncak Indrapura, Gunung Kerinci, atap Sumatera 17 Agustus 2019

Yang bisa saya dan anak lakukan, ialah ngobrol dan merenungkan makna hari gunung 11 Desember ini sambil melihat foto-foto dan video yang masih tersisa. Secara penyimpanan foto dan video secara keseluruhan kan sudah raib dicuri maling, September kemarin.

International Mountain Day. Tidak bosan saya ceritakan ke anak kalau United Nations atau PBB menginisiasi peringatan itu setiap tanggal 11 Desember. Kesepakatan menjadikan 11 Desember menjadi International Mountain Day terjadi pada 2002. Dan peringatan pertamanya dilakukan pada 2003 silam.

Yang selalu saya tekankan kepada Fahmi hari gunung bukanlah perayaan tapi pengingat bahwa ada masalah besar yang sebenarnya sedang mengganggu gunung-gunung di seluruh dunia.

Sebagaimana diterangkan senior pendaki di komunitas gunung,  kalaug gunung adalah rumah pagi 15 persen populasi manusia. Seperempat hewan darat dan tumbuhan juga berada di sana. Pegunungan menyediakan sumber air minum utama untuk kehidupan.

Sayangnya saat ini pegunungan dalam bahaya. Perubahan iklim global dan eksploitasi berlebihan kian hari kian mengancam. Sekitar 7,7 miliar penduduk dunia sudah mulai merasakan imbasnya. Termasuk kita.

“Meski Fahmi masih anak-anak, tetapi tidak ada salahnya Fahmi ikut berpartisipasi dalam Mountains Matter for Youth (Masalah Pegunungan Bagi Pemuda) di International Mountain Day ini…”

Jika anak muda sudah banyak yang tidak mau tinggal di gunung (desa) karena gengsi untuk mengerjakan lahan pertanian dan kehutanan, maka sudah sepantasnya sejak dini anak saya menghilangkan pikiran dangkal itu.

Memang bagus mencari nafkah di kota, tetapi bukan berarti tidak mau lagi bercocok tanam di desa. Jangan sampai karena perpindahan anak muda dari gunung (desa) ke kota menyebabkan lahan pertanian terbengkalai, degradasi lahan, dan hilangnya tradisi dan budaya. Dan sedihnya fenomena seperti itu justru sudah terjadi sejak lama di Indonesia, bukan?

Dan sebagai pegiat alam bebas, tidak hanya kepada anak sendiri, atau kepada anggota komunitas saja, tetapi kepada seluruh manusia yang merasa jadi manusia tidak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan supaya saatnya kita menjaga kelestarian gunung…

Mendaki gunung saat ini mungkin sudah jadi lifestyle, gaya hidup dan jadi salah satu cara mengisi konten sosial media yang kekinian. Hehehe… Semua itu sah-sah saja selama tidak meninggalkan kerusakan seminimal mungkin kepada gunung, alam dan lingkungan.

29 thoughts on “Renungan Hari Gunung Internasional”

  1. Wah, saya baru tahu ada peringatan Hari Gunung Internasional, Teh

    Memperingatinya tentu kita berharap agar semua peduli dengan alam yang ada di gunung.
    Saya bersyukur banget, sekarang sudah banyak yang peduli dengan kelestarian gunung. Peraturan untuk pendaki juga sudah diperketat. Turun gunung harus membawa sampah. Dan berbagai peraturan lainnya untuk menjaga kelestarian gunung

    Reply
  2. Ya Allah, jadi kangen gunung, teh. I loved too. Bener banget pikiran dangkal kl sekarang banyak org2 desa yg krg mendapat literasi ttg desanya, menganggap kota lbh menggiurkan. Tp semestinya memang perlu upaya juga utk memajukan desa ya. Anyway, selamat hr gunung, salam lestari!

    Reply
  3. Saya baru tahu ada hari gunung internasional. Semoga saja kita dan generasi masa depan tetap memiliki kepedulian pada gunung.
    Kemarin sedih kala Gunung Nangkod terbakar. Gunung di seberang Utara dari arah lembah rumah saya yang jaraknya jauh tetapi terlihat jelas setiap musim kemarau selalu saja kebakaran hutan. Tahun lalu juga.
    Padahal gunung Itu berhutan lebat.
    Oh ya, saya suka film tentang kehidupan di pegunungan, “Leave No Trace” patut ditonton pencinta alam.

    Reply
  4. eeeh, baru tau aku ada hari gunung internasional.
    duh, jadi kangen naik gunung aku. Semenjak menikah dan punya anak belum pernah naik gunung lagi. huhu..

    Reply
  5. Baru tau kalo ada hari gunung juga. Maklum bukan anak alam, hahaha.. Tapi semoga perayaan gak sekedar perayaan ya.. Tapi sebagai sikap makin peduli kpd lingkungan. Prnh baca berita bnyk pendaki yg nyampah di gunung, itu miris banget..

    Reply
  6. Saya terus terang baru tahu hari gunung hehe, mungkin peminat gunung dan pendagi yang tau hehe 😀
    Wah moga Fahmi lekas sehat.
    Peringatan hari gunung bagus juga ya buat mengingatkan utk menjaga kelestarian gunung. Jd bertanya2 kalau di jepang sana peringatannya kyk apa ya, soalnya org jepang kan sangat menghormati gunung, gugling ah hehe

    Reply
  7. Baru tahu ternyata ada hari gunung juga ya. Salut deh sama keluarga teh Okti yang suka naik gunung. Sampai anaknya pun punya hobi yang sama dengan orang tuanya. Keren deh si Fahmi, sejak kecil sudah bisa mendaki gunung bareng ortunya. Saya malah belum pernah mendaki gunung sama sekali.

    Reply
  8. weeeuuuuhhh sekeluarga demen naik gunung semua mbak,, happynyaaa,,,
    akupun suka tapi masih belum brani yg terlalu ekstrim , pdhal pasangan udah sering ngajakin

    btw gimana dek fahmi dah sehat kak okti?

    Reply
  9. Wah aku gtau klo ada hari gunung wkwk soalnya gasuka naik gunung juga hhi pngen bnget nyobain tp takut gakuat&pasti badanku auto sakit”

    Reply
  10. Saya jadi pendaki gunung semenjak umur 11 tahun sampai SMU mbak, tapi kuliah mau ikut MAPALA eh malah sibuk kuliah. Memang sih kalau mendaki itu kudu harus menjaga alam juga dan tidak meninggalkan sampai di areal pendakian atau di mana saja. Saya juga baru tahu ada hari gunung internasional mbak.

    Reply
  11. Artikel ini bikin saya merenung. Walaupun saya lahir dari nenek moyang nelayan, dan laut lebih akrab daripada pegunungan. Sedikit banyak jadi sadar pentingnya merawat gunung…. Thanks insightnya Mbaaa…. Selamat hari gunung!

    Reply
  12. Malah aku baru tahu teh ada hari gunung tanggal 11 desember hehhe..btw quote terakhirnya keren mendakilah krn puncak terbaik adalah kesabaran ini bener banget ya teh naik ke gunung bisa dianalogikan sama kehidupan 🙂

    Reply
  13. Puncak paling tinggi adalah kesabaran, itu tepat. Luaskan sabar dengan ekstra, ya Ceu Okti, dan semoga keluarga selaku dalam lindungan Allah Swt, serta cepat sembuh dede Fahmi. Selamat Hari Gunung.

    Reply
  14. Aku baru tahu ternyata ada hari khusus buat gunung ya.. Duh. Aku mainnya kurang jauh nih.. ahaha. Naik gunung pasti seru ya, udaranya bersih, pemandangannya baguuss

    Reply
  15. Duh sedih banget kalau pegunungan makin terancam khususunya pohon dan hewannya. Makanya mungkin mitos2 seputar angker dll sering keluar ya. Mungkin ada baiknya jg supaya manusianyabtakut dan membiarkan pegunungan jd apa adanya gk dirusak lg gtu

    Reply
  16. keren banget euy teh okti udah ngajarin anaknya dari kecil untuk cinta gunung dan alam,.. btw aku baru tau tentang hari gunung internasional ini.. semoga gunung2 di Indonesia tidak tercemar karena para pendaki tetap sadar untuk menjaga kebersihan.. aamiin

    Reply
  17. Baru tau klo ada hari gunung. Tapi ngomongin soal gunung, jadi inget klo punya rencana hiking yang sampe sekarang blm terwujud. Suami anak gunung banget tapi istrinya blm pernah sama sekali diajakin hiking.

    Reply
  18. Aku suka banget quote yang terakhir teh. Pernah aku pasang juga diblog. Dan bener, kalau nggak baca blog teteh. Mana tahu aku kalo ada peringatan hari gunung international..hehe..maklum lama nggak menyapa alam ^^

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics