Investasi Bekal Akhirat

Musim hujan ini beberapa atap seng plastik pondok mengaji yang saya dan suami kelola ada yang bocor. Saya pun menginformasikan kepada orang-orang baik siapa tahu ada yang mau berbagi rezekinya untuk didonasikan dengan membeli seng plastik yang baru. Sehingga saat hujan kegiatan ngawuruk dan mengaji tidak terganggu.

Sebenarnya suami kurang setuju ketika saya woro-woro kalau di pondok mengaji membutuhkan ini dan itu. Karena anggapan suami, untuk membeli atap seng dan memperbaikinya dia juga masih mampu. Malu lah kalau harus meminta-minta…

Investasi Kebaikan

Padahal, maksud saya berbagi informasi mengenai kondisi pondok mengaji itu justru untuk memberikan kesempatan kepada yang lain untuk sama-sama investasi di jalan kebaikan yang insyaallah (sesuai keyakinan muslim) kalau sedekah di jalan kebaikan nanti pahalanya akan terus mengalir kepada yang bersangkutan meskipun sudah meninggal dunia. Bukan berarti kami tidak mampu atau bisanya hanya meminta-minta…

“Ya terserah ibu lah…” akhirnya suami mengalah…

Saya pun tentu saja tidak ingin menjadi kacang yang lupa akan kulitnya. Saya amati pondok mengaji sederhana tempat anak-anak yang jumlahnya sekitar 30 orang itu setiap malam dari sebelum magrib sampai setelah isya belajar mengaji. Juga mempelajari ilmu agama lainnya seperti fiqih, imla, hafalan surat pendek dan tentu saja membaca Al Quran.

Alhamdulillah, ada banyak kontribusi teman-teman blogger dan teman dunia maya lainnya di pondok mengaji yang diberi nama Al Hidayah ini.

Pegiat Investasi Akhirat

Ada peralatan mengaji dan perangkat alat solat dari blogger perempuan di jakarta sekaligus juragan kontrakan;

Buku-buku iqra dari blogger ibu dua anak sekaligus pegiat parenting; Papan tulis dan spidol dari blogger perempuan tiga buah hati di Malang Jatim;

Ada donasi blogger perempuan yang pernah menjabat sebagai direktur; ada donasi blogger laki-laki tapi membranding diri dengan nama binatang yang cerewet.

Ada donasi melalui blogger perempuan yang juga penulis novel online yang karyanya selalu berada di jajaran novel populer, dan masih banyak lagi yang sudah ikut berinvestasi di pondok mengaji ini termasuk teman-teman buruh migrant yang ada di Hongkong dan Taiwan.

Saya bersaksi mereka orang-orang baik yang sudah menyisihkan sebagian rezekinya untuk berbagi kepada kelangsungan kegiatan pondok mengaji ini sebagai bentuk pertanggungjawaban saya. Tidak hanya sekadar memberikan informasi atau laporan, kemana donasi yang mereka berikan saya pergunakan.

Kelak di akhirat semoga apa yang mereka sisihkan menjadi kebaikan yang berlipat yang pahalanya terus mengalir. Aamiin…

Bagi yang tidak paham, mungkin saya dianggap tukang minta-minta. Tapi bagi saya keukeuh hal itu adalah sebuah ajakan kesempatan berbuat baik. Toh saya juga tidak maksa. Sementara sekecil apapun yang kita berikan, manfaatnya bagi anak-anak mengaji di sini itu luar biasa banget…

Lagian menurut saya, menyisihkan seribu dua ribuan rupiah tidak akan mengurangi jatah jajan anak-anak mereka. Apalagi selain punya penghasilan sendiri, teman-teman juga punya nafkah yang lebih dari cukup, bukan?

Jadi anggap saja donasi ke pondok mengaji ini adalah jajan yang terlupakan tapi disulap jadi tabungan investasi kelak untuk di akhirat.

Toh kalau kita meninggal, tidak ada yang bisa kita bawa, kecuali amal kebaikan, bukan?

Apalagi ajal itu datangnya tidak bisa diprediksi. Sebisa mungkin dengan penuh kesadaran persiapan itu harus kita lakukan dengan maksimal.

Ya, kematian itu hal yang gaib. Siapapun tidak ada yang tahu kapan akan datang. Tapi kita bisa mempersiapkan dengan berbuat banyak amal kebaikan yang pahalanya terus mengalir sebagai bekal di akhirat kelak.

Legacy-kan dirimu sebelum meninggal!

Beberapa warisan atau legacy amal kebaikan yang bisa kita lakukan agar saat kita sudah tiada tapi pahalanya akan terus mengalir, adalah:

Ilmu yang Bermanfaat

Cara kita melakukan kebaikan dengan share ilmu diantaranya melalui:

Mengajar

Bagikan ilmu yang kita miliki, sekecil apapun dengan cara mengajar langsung, melalui tulisan yang diterbitkan menjadi sebuah buku, melalui tulisan di blog, melalui artikel yang dimuat di media, atau membuat konten digital lain yang mendidik.

Mengajar mengaji sebagai legacy

Membuat Panduan atau Buku

Buatlah buku-buku atau panduan yang bermanfaat, khususnya yang membantu dalam pendidikan agama atau keterampilan hidup. Semua itu bisa menjadi amal jariah yang pahalanya akan terus mengalir

Mendirikan Sekolah atau Program Pelatihan

Membangun tempat belajar, tempat kursus, atau lembaga pendidikan yang bisa membantu orang lain untuk mendapatkan ilmu juga termasuk amal kebaikan.

Membangun Sarana Umum

Secara pribadi atau patungan, apa yang dikeluarkan insyaallah akan menjadi kebaikan sepanjang bangunan tersebut masih digunakan. Bangunan yang dimaksud seperti:

Membangun Masjid

Masjid yang digunakan untuk ibadah dan kegiatan keagamaan akan terus mengalirkan pahala selama digunakan.

Mendirikan Sumur atau Penyediaan Air Bersih

Sumur atau fasilitas air bersih sangat dibutuhkan, terutama di daerah yang kekurangan akses air baik untuk kelangsungan kehidupan maupun untuk kesucian ibadah. Insyaallah pahalanya sangat besar.

Membantu Pembangunan Fasilitas Umum

Meskipun bukan untuk sarana ibadah, tapi tetap mengandung kebaikan untuk umat dan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Misalnya, pembangunan jalan, jembatan, atau tempat tinggal untuk kaum dhuafa.

Sedekah Jariyah

Ada banyak bentuk sedekah menurut manfaatnya.

Wakaf

Memberikan harta atau aset yang bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat, seperti tanah untuk masjid, sekolah, atau pertanian.

Donasi pada Lembaga Keagamaan atau Sosial

Menyalurkan harta ke lembaga yang mampu mengelolanya dengan baik dan berkelanjutan.

Anak yang Saleh/Salehah

Pendidikan agama dan moral anak sangat penting. Anak adalah amanah maka bentuklah anak menjadi pribadi yang bertakwa dan berhati mulia.

Jika anak mendoakan orang tuanya setelah tiada, doa mereka akan menjadi sumber amal jariyah yang sudah dijanjikan Allah SWT pasti sampai kepada orang tuanya tersebut.

Karena itu didik anak agar menjadi pribadi yang memberi manfaat bagi orang lain, sehingga pahala mereka juga akan mengalir kepada kita selaku orang tuanya.

Belajar di Pondok Mengaji

Meninggalkan Inspirasi Positif

Kebaikan itu banyak ragamnya. Menyingkirkan duri di jalan saja pahalanya sudah besar luar biasa. Apalagi sebuah motivasi yang bisa menggerakkan hati manusia untuk berbuat kebaikan (hijrah)

Tinggalkan jejak kita dalam kehidupan ini yang menginspirasi, baik melalui perilaku, hubungan yang harmonis, atau kepemimpinan yang membawa perubahan baik dalam masyarakat.

Tulisan, video, atau karya kita lainnya yang menggerakkan orang untuk berbuat kebaikan juga menjadi legacy yang insyaallah pahalanya akan menjadi tabungan yang bisa kita ambil kelak di akhirat.

Amal baik yang kita lakukan dapat menginspirasi orang lain untuk melakukannya juga. Misalnya, kebiasaan bersedekah, membantu sesama, atau beribadah.

Semua ini bergantung pada niat yang tulus dan konsistensi dalam melakukannya.

Amal jariah tidak harus besar, tetapi harus konsisten dan berdampak panjang. Apa pun bentuk legacy yang ingin kita buat, pastikan dilandasi niat karena Allah dan untuk kebaikan orang banyak.

.

15 thoughts on “Investasi Bekal Akhirat”

  1. Banyak kesempatan untuk mendulang pahala sebagai investasi akhirat. Apalagi juga masuknya inshaAllah ke amal jariyah yang tak terputus ya Teh

    Reply
  2. MasyaAllah. Saling mengingatkan dan berlomba-lomba dalam kebaikan ya, Teh. InsyaAllah sekecil apapun akan menjadi berkah dan pahala jariyah. Aamiin Allahumma aamiin

    Reply
  3. Masya Allah, tulisannya menyejukkan hati banget! Investasi akhirat memang sering terlupakan di tengah sibuknya urusan duniawi. Artikel ini jadi pengingat buat selalu menanam kebaikan dan berbagi, karena itulah bekal sejati.

    Terima kasih, Teh Okti, udah berbagi insight yang bermanfaat. Semoga kita semua dimudahkan untuk terus istiqomah berinvestasi di jalan-Nya.

    Reply
  4. setuju Teh, kalau belum mampu semuanya paling tidak investasi pada diri sendiri supaya bisa lebih baik dari hari ini …
    Kalau pada diri sendiri sudah baik, Insyaallah pada sesama akan baik…
    Smoga oada donatur senantiasa diberi kelapangan rezeki , baik berupa materi, kesehatan, anak soleh solehah dan perlindungan kapan dan dimanapun berada.
    Smoga Pondok Mengaji Al Hidayah dan para pendidik selalu diberi keberkahan dan mencetak lulusan yang berakhlak serta berilmu. Aamiin….

    Reply
  5. Terharu baca artikel Teh Okti. Betapa kita tuh engga berarti apa-apa di mata Allah. Perbanyak sedekah dan berbuat baik kepada sesama lah yang menyelamatkan kita dan menjadi pelita di alam barzah nantinya.
    Terima kasih remindernya Teh…

    Reply
  6. MasyaAllah, Teh Okti, tulisan ini benar-benar jadi pengingat yang dalam buat kita semua! Semoga setiap niat baik untuk Pondok Mengaji Al Hidayah membawa keberkahan berlipat. Terus semangat menginspirasi banyak orang, Teh! InsyaAllah kebaikan yang ditanam akan jadi tabungan pahala abadi. Aamiin.

    Reply
  7. Nyes pisan bacanya
    Selama ini saya salut pada Teh Okti dan suami yang mendirikan pondok mengaji
    dan sekarang orang di luar Teh Okti bisa ikut berkontribusi

    Teh Okti udah berjasa pada orang-orang yang juga ingin melakukan amal jariyah
    Barakallah

    Reply
  8. Masya Allah …sungguh menginspirasi Teh Okti dan suami. Setuju jika amal tak harus bernominal besar, yang penting konsisten dan berdampak panjang. Menurut saya juga tak apa jika mengajak sesama untuk berbuat kebaikan dan berinvestasi akhirat, sah-sah saja. Semoga kebaikannya berbalas keberkahan.

    Reply
  9. MashaAllah. Sesungguhnya lah banyak sekali jalan bagi kita untuk menabung pahala ya Teh. Bukan nilainya yang dilihat tapi lebih kepada niat yang kuat, konsistensi, dan rangkaian doa yang mengiringinya. Tulisan ini juga pahala besar buat Teh Okti. Mengajak dan mengingatkan para pembaca untuk tak lupa bersyukur dan beramal baik sepanjang hidup dikandung badan.

    Terima kasih Teh Okti sudah mengingatkan.

    Reply
  10. MashaAllaa~
    Barakallahu fiik teh.. Selalu suka dengan tulisan teh Okti yang mengingatkan kita semua untuk tetap beramal shalih sekecil apapun asalkan konsisten. Tidak peduli sedang sempit atau luas, semoga Allah berikan kemudahan berjalan di jalanNya.

    Reply
  11. Banyak sekali yang bisa kita lakukan untuk meninggalkan warisan setelah kita meninggal. Sebagai blogger, setidaknya sudah ada 1 hal yang kita tinggalkan, yaitu karya atau tulisan.

    Haha, pria memang tinggi gengsinya, apalagi mencakup nafkah. Memang perlu dijelaskan dulu maksudnya baru kami paham.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics