Mewujudkan Mimpi

Mewujudkan Mimpi

Pernah dengar kalimat “Bermimpilah sebelum mimpi itu dilarang”?

Untuk apa sih kita harus mimpi? Bukankah mimpi teh bunga tidur? Banyak mimpi yang kalau diartikan jauh dari realita. Bahkan bisa saja orang berpikir kalau disuruh mimpi terus, berarti perbanyaklah tidur. Hehehe… Padahal sudah jadi hal lumrah kalau banyak tidur itu identik dengan kemalasan yang harusnya kita jauhi.

Dilain kisah, banyak orang besar dan orang sukses baik dalam karir maupun prestasi berawal dari mimpi. Banyak mimpi dan banyak mewujudkan mimpi mimpi itu. Dengan kata lain mimpi yang jadi angan angan membawa mimpi itu menjadi cita-cita dan berkat kerja keras disertai kerja cerdas mereka bisa menjadi orang besar. Para pemimpi itu tidak akan berhenti berusaha sebelum mimpi mereka tercapai. Merekalah orang yang memiliki obsesi tinggi luar biasa.

Manusia memang tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah dipunyai. Apa yang sudah didapat dan dimiliki terus ingin ditambah, diperluas dan diperbesar. Itu sudah jadi sifat manusia.

Ibarat saat sekolah atau kuliah, semua murid atau mahasiswa ingin segera lulus dan menyelesaikan pendidikannya. Selanjutnya setelah lulus lalu ingin bekerja di perusahaan. Tapi setelah mendapat pekerjaan keinginan mulai bertambah lagi ingin bekerja dengan kedudukan yang lebih tinggi. Posisi yang lebih strategis. Dan setelah kedudukan itu dicapai, keinginan lain muncul kembali. Ingin jadi pemimpin di perusahaan, bahkan ingin jadi pemilik perusahaan.

Sudah jadi hal lumrah ketika manusia diberi kesempatan dan kemudahan dalam meraih cita-cita tidak hanya cukup sampai itu saja, manusia akan memiliki keinginan lain yang lebih tinggi, lebih baik, lebih segalanya. Itu sudah jadi sifat manusia yang memang tidak akan puas dengan apa yang sudah dimiliki. Meski sebagian tidak lupa tetap bersyukur atas segala yang telah dianugerahkan Nya.

Banyak para pengusaha besar, jauh sebelum meraih kesuksesan selalu bermimpi dengan segalanya yang lebih. Memiliki karyawan lebih banyak, supaya bisa bantu banyak orang. Punya usaha yang merekrut pekerja sebanyak mungkin supaya bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya sehingga bisa meringankan beban ekonomi dan membantu menyejahterakan hidup karyawannya.

Tidak sedikit orang memiliki cita-cita punya banyak usaha sehingga bisa diwariskan kepada anak cucu. Berharap generasi penerus bisa lebih bermanfaat, lebih baik dalam segala hal lebih dari orang tuanya.

Mimpi mereka tidak hanya berhenti sampai situ. Masih selalu ada mimpi lain seperti jadi pengusaha sukses yang bisa menginspirasi orang banyak dan usahanya itu bisa jadi jalan untuk berbuat kebijakan dan kebaikan. Mereka selalu terus bermimpi dan menciptakan mimpi.

Seorang pengusaha yang telah sukses pernah bercerita jika saat kecil nya dulu ia mengutarakan keinginannya untuk bisa keliling dunia seperti ayahnya yang sering bertugas ke luar negeri. Ayahnya kala itu hanya berkata jika suatu hari nanti keinginan anaknya itu akan tercapai dari hasil pekerjaan dan usahanya sendiri.

Begitu juga saat pengusaha sukses ini dulu punya keinginan untuk bisa ibadah haji dan umrah, ayahnya hanya mengamini dan memberi keyakinan kalau anak-anaknya bisa mencapai cita-cita nya itu dari hasil keringatnya sendiri. Ini jelas menggambarkan jika sang ayah, tidak pernah memberikan anak-anaknya uang atau fasilitas begitu saja tanpa ada usaha. Memberikan sesuatu tanpa prestasi mungkin bagi mereka terasa lebih sia-sia dibanding memberikan reward karena sudah ada keberhasilan yang telah dicapai. Meskipun terhadap anak sendiri.

Hampir semua pengusaha ingin usahanya menjadi nomor satu. Hampir tidak ada orang yang ingin menjadi kelas dua. Dengan impian-impian yang terus bermunculan menjadikan para pengusaha, orang hebat dan orang sukses selalu berusaha maksimal dan tidak setengah-setengah dalam mencapai dan meraih impian.

Keberhasilan bisnis banyak yang bermula dari mimpi yang kemudian diupayakan dengan usaha dan doa. Meski tidak sedikit ada orang yang masih takut untuk sekadar bermimpi. Apalagi merealisasikan dan mewujudkannya. Tidak sedikit pula orang yang takut memiliki cita-cita karena katanya kalau tidak tercapai bisa bikin stress. Padahal jika bersungguh-sungguh mimpi dan cita-cita adalah energi yang menggerakkan pikiran dan otak untuk terus berkreasi dan berinovasi demi mewujudkan impian. Jadi teruslah bermimpi bukan berarti teruslah tidur dan bermalas-malasan, melainkan terus ciptakan inovasi dan kreasi sehingga tercapai target yang bagi sebagian orang hal itu tidak mungkin.

16 thoughts on “Mewujudkan Mimpi”

  1. Bermimpi itu ibarat motivasi Mba.. Gak akan pernah kita mendapatkan sesuatu kalau tak pernah bermimpi utk memilikinya.. Dlm segala hal saya selalu bermimpi utk meraih dan mewujudkan mimpi.. Perlahan tapi pasti mimpi2 saya terjawab, alhamdulillah..

    Reply
  2. Mimpi itu penyemangat hari. Tanpa memiliki mimpi, hari tak akan memiliki nyawanya. Hambar dan plat aja.

    Hidup kan bukan untuk sekadar bisa makan, tapi juga bisa menunjang yang lainnya. Hehe.. Itu sih.. Mimpi itu penting, bukan hanya sebagai bunga tidur tapi sebagai nyawa dalam berkegiatan

    Reply
  3. Bermimpi itu hantaran tidur yang menyenangkan ya mba. Apalagi mimpi bisa jadi kenyataan. Aku suka banget mimpi nangis trus di nyatanya beneran nangis. Sampai suami bingung akunya kenapa.

    Reply
  4. Berbicara tentantang mimpi, saya jadi ingat lirik lagu Laskar Pelangi Teh, “Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia” yang mengajarkan kita betapa besar kekuatan mimpi. Mimpi bisa menjadi motivasi bagi kita untuk menaklulan segala kesulitan, jadi jangan takut bermimpi dan teruslah kerja keras untuk menggapainya, insyaallah hasilnya tak akan pernah sia-sia.

    Reply

Leave a Reply to Shinta Juliana Cancel reply

Verified by ExactMetrics