Tujuan kali ini kota mangga Indramayu di utara Jawa Barat dan Kabupaten Sragen di Jawa Tengah. Beruntung saat ada kesempatan ngebekpek ke Indramayu dan Sragen ini, Alin sahabatku dia bisa ikut. Jadilah berdua ngebolangnya.
Sebenernya dari awal sudah ketar-ketir. Mikirin apakah mampu jalan ke dua lokasi dengan target waktu yang sudah ditentukan sementara kondisi di lapangan 80% bisa meleset jauh dari prediksi.
Dengan dipantau Mas Darpan selaku koordinator dari Indramayu, kami optimis bisa menjalani perjalanan ini tepat waktu. Meski seperti biasa, aku harus meninggalkan anak yang masih sakit, diantar suami sampai ke kota kabupaten dari pagi buta yang cuacanya dingin banget, sampai berkali-kali mewanti-wanti Alien supaya dia juga bisa tepat waktu ketemu di tempat yang ditentukan.
Tapi apa daya, hambatan itu ternyata justru sudah ada di depan mata. Ketika dari Sukanagara seperti biasa berangkat pukul 3 dini hari, demi bisa lebih pagi sampai di Indramayu, eh… Jam enam cegat bus di Jebrod, sampai hampir jam 8 belum dapat dapat juga.
Usut punya usut, ternyata bus dari Sukabumi jurusan Bandung tidak bisa lewat karena terhalang demo macet di pabrik yang lokasinya di Warung Kondang. Beruntung masih ada bus dari Bandung ke Sukabumi yang memutar rute di Cianjur kembali ke Bandung lagi. Kami pun berangkat meski dalam bus harus berjejal karena tidak ada kendaraan lain sementara penumpang sangat banyak.
Sampai Bandung, hingga naik ke Cikampek dan turun di pintu tol Cikopo semua berjalan lancar. Begitu juga saat naik bus jurusan ke Cirebon. Sampai Patrol perjalanan lancar sesuai rencana. Namun tiba di Kandanghaur, macet itu kembali datang. Gilanya, macet total! Sampai hampir empat jam kami terjebak.
Pak Darpan yang menjemput di Indramayu sudah menunggu sekian lama. Sampai berniat menyusul kami, namun karena macetnya dari dua arah, maka tetap saja kami berjauhan. Prediksi jam satu lewat siang sampai di Indramayu, ternyata jam lima lewat kami baru bisa jumpa Pak Darpan. Saat itu juga tanpa mikirin belum makan, belum mandi dan sebagainya, kami langsung berangkat menuju Sragen.
Selama dalam perjalanan, aku sakit kepala berat. Badan nyeri semua. Mungkin karena belum makan, dan terkena AC kendaraan secara langsung. Magrib saat tiba di Brebes, aku baru sempat makan obat. Padahal belum makan, karena rencananya makan dan sholat bertempat di Mesjid Agung Brebes.
Saat makan malam, aku teringat kalau saat itu aku sudah yang ketiga kalinya mampir di masjid agung Brebes. Sebelumnya, saat aku hamil usia 7 bulan hendak ke Madura dan pulangnya aku bersama suami sudah lebih dulu mampir.
Makan kali itu terasa kurang nikmat. Selain kondisiku masih belum vit benar, kedua juga karena aku ingat anak dan suami yang aku tinggalkan di Cianjur.
Setelah sholat dan makan, kami berangkat lagi. Meski jalan ngebut dan aku yang duduk di jok belakang serasa diombang-ambing aku berusaha untuk tidur. Selama perjalanan ke Sragen pun aku tidak banyak tahu. Karena selain gelap karena malam, juga karena aku setengah tidur itu.
Sampai Ndayu Park, lokasi tempat acara diadakan di Sragen, sekitar pukul setengah dua malam. Alhamdulillah kondisi saya lebih baik. Saat teman lain tidur lelap, saya sendiri malah bisa makan lahap menu penginapan yang tersedia di meja meskipun sudah dingin.
Perjalanan ngebackpacker yang sangat melelahkan, saat dalam waktu 24 jam secara nonstop duduk di kendaraan melakukan perjalanan menjelajahi dua provinsi. (Ol)
Wah jadi kangen kepingin outing lagi 🙂
wah, suka jalan juga ya? Ayo kapan2 kita outing bareng yuk? 😉