No Comment About Instagram?

No Comment About Instagram?

Bingung juga kalau ditanya adakah 10 akun instagram favorit yang sering saya kepoin? Secara saya bukan tipe yang demikian. Gak pernah iseng ((iseng)) lihatin akun Instagram secara khusus. Wong saya mah tipenya abis upload, udah close.

Kalaupun kasih like dan komentar itu sebatas pada akun instagram teman (yang kebanyakan sesama blogger) dan ada kaitannya dengan dunia blogging. Entah itu saat ada campaign, ada job blogger yang diminta oleh panitia supaya share di Instagram, atau permintaan teman untuk saling kunjung mengunjungi dan saling like serta komentar.

Itu pun saya lakukan akhir akhir ini, ketika Instagram sering dipaketkan dengan job ngeblog lainnya. Sebelumnya saya punya akun instagram ya murni buat simpan foto pribadi saja. Khususnya setelah melahirkan dan mengasuh Fahmi, putra saya.

Masih ingat punya akun Instagram itu tahun 2013, ketika Fahmi sudah bisa bobo miring dan tangannya digigit nyamuk. Saat itu nyamuk yang menggigit Fahmi berhasil saya tangkap dan iseng saya foto. Lebih iseng lagi saya publish itu nyamuk sebagai foto pertama yang saya upload di akun instagram saya @tehokti

hahaha… tahu caption apa yang saya pakai saat itu? Pembunuhan! Ya kata pembunuhan saya pakai sebagai satu-satunya kata yang menjelaskan dari nyamuk yang berhasil saya tangkap itu.

Akun instagram saya juga: @mfahminhk

Sejak itu setiap ada foto momen anak selalu saya upload. Niatnya buat kenangan saja. Kelak jika sudah besar ada yang bisa kami lihat dan kenang. Saat itu feature Instagram belum banyak seperti sekarang. Belum ada insta story, arsip dan lainnya.

Tidak pernah memperhatikan apa itu konten, feed, dan sejenisnya. Saya upload foto ya upload saja. Bebas sebebas-bebasnya. Makanya tidak heran sehari bisa lebih dari 2 kali upload foto tentang anak atau kegiatan keseharian lainnya.

Teman pun saya dapat secara alami organik semuanya. Adalah teman saat bekerja di luar negeri, teman saat sekolah dan teman tetangga terdekat. Itu saja. Baru setelah dunia blogging memaketkan akun instagram sebagai bagian dari job review atau blogpost yang harus dibagikan juga di akun instagram kita, saya mulai berteman dengan para blogger dari berbagai daerah. Terlebih ketika saat dapat job atau campaign ada job tertentu dengan batasan minimal folower, wah sejak itu mau tidak mau dong demi menaikkan angka folower saya (dan juga sesama blogger lainnya) berusaha berteman dan mencari teman. Follow and wait for follow back. Sampai sekarang.

Karena jangkauan instagram saya hanya seputar itu dan itu saja, jadi sungguh saya tidak pernah melihat akun instagram lain, apalagi memfavoritkannya. Lebih bingung lagi kalau ditanya 10 akun, wong satu akun saja pun tetap tidak punya. Hahaha…

13 thoughts on “No Comment About Instagram?”

  1. Hahaha saya pun bingung nggak ada yang sangat khusus aku juga buat Youtuber pokoknya apa aja di liat terutama yang lagi masuk berita hahaha. Kalau ig ya yang lagi melintas aja pun ada beberapa ya karena ada faktor kepentibgan.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics