Panas Asam Legit Tiga Rasa Penghilang Serak Suara
Musim yang tidak bisa diprediksi, hujan panas bisa bertukar posisi kapan saja tanpa menunggu jeda, termasuk virus penyakit yang bisa menghinggapi siapa saja dan kapan saja… Kami satu keluarga menjadi korbannya.
Berawal dari suami yang mengatakan seperti terkena gejala flu. Secara kasat mata saja gak heran suami terserang pilek dan demam, gimana tidak, hampir setiap hari berangkat pagi sudah mengenakan jas hujan karena emang hujan. Saat pulang setelah hampir masuk waktu ashar, juga mengenakan jas hujan yang sama karena cuaca masih hujan juga. Mana kondisi di tempat bekerjanya termasuk dataran tinggi yang lebih banyak tertutup kabut daripada pancaran lembayung senja.
Keesokan harinya, Fahmi yang biasa ceria ketika berbaur dengan santri di rumah kini nampak pendiam. Belum datang waktu isya, Fahmi sudah minta izin mau tidur dan sempat bilang dahinya panas, sakit. Saya yang tanggung menanti isya, malas untuk berwudhu lagi secara cuaca sangat dingin tidak begitu memperhatikan si buah hati. Baru setelah beberapa lama Fahmi tertidur, saya sentuh dahinya ternyata memang panas. Waduh!
Besoknya lagi, kondisi suami dan Fahmi semakin menjadi. Suami tambah batuk dan demam berkepanjangan. Fahmi demam disertai rewel yang super menguji kesabaran seorang ibu. Dengan perasaan yang tidak menentu perasaan ini sudah meloncat lebih jauh bahwasanya tidak akan lama lagi, saya akan tiba kena gilirannya juga.
Eh, benar saja, saat suara suami serak parau karena batuk dan flu beratnya, saat fahmi selalu memerlukan tisyu karena meler di hidungnya, saya pun tumbang juga ternyata pemirsah… Saya kena meriang, sakit kepala dan pegal-pegal nyeri di sekujur badan. Ya Allah, ngilu rasanya satu rumah semua merasakan sakitnya sendiri-sendiri dalam waktu bersamaan.
Selama itu tentu saja kami pun berobat dan memakan obatnya sesuai resep. Namun sepertinya obat belum bisa menaklukkan sampai maksimal. Suara kami tetap serak, tenggorokan terasa gatal, meski sakit kepala dan meriang sudah mulai menghilang.
Ada yang bilang obat suara serak itu meminum seduhan gula merah dicampur asam jawa. Ya, saya baru ingat semasa kecil, melihat almarhum bapak suka menyeruput cairan kental asam-asam manis itu dalam keadaan masih berasap alias panas-panas. Kebetulan gula merah punya satu bonjor, dan asam jawa baru beli satu renteng. Cuss deh segera dieksekusi sore itu juga.
Mendidihkan air sekitar dua gelas kemudian masukkan gula merah serta aam jawanya. Kecilkan api dan biarkan beberapa saat hingga gula mencair dan asamnya larut. Setelah mengental, sisihkan biji-biji asam supaya tidak mengganggu saat minum seduhannya nanti. Bisa diminum saat masih panas, atau sudah dingin. Terserah bagaimana enaknya.
Terasa sekali lewatnya rasa asam dan legit di tenggorokan ini saat menyeruput sedikit demi sedikit ramuan gula asam itu. Berharap kepada Sang Pemberi Sehat penyakit kami segera diangkat. Kondisi nyeri menelan apapun itu sungguh sangat tidak mengenakan.
Keesokan paginya bangun tidur saya baru sadar kalau sakit di tenggorokan mulai membaik ketika minum air putih dan merasa jika tenggorokan tidak lagi sakit. Saya bisa menelan apapun dengan enak dan normal lagi. Alhamdulillah. Begitu juga suami bercerita di tempat kerjanya tidak lagi ditertawakan oleh anak-anak didik nya karena kehilangan suara. Bisa dengan leluasa masuk kelas tanpa harus mendengar celetukan murid: “Pak biar tidak masuk juga, kasihan suaranya sudah hilang kalau dipaksakan nanti bisa habis…”
Tidak ada lagi itu. Semua sepertinya akan kembali ke kondisi semula. Syariatnya berkat larutan panas gula asam yang semalam kami seruput. Hakikatnya tentu saja dari Sang Pemberi Sehat. Selama tiga hari kami antara pagi siang dan sore meminum ramuan tradisional yang berkhasiat ini.
Aku sering banget nih radang, mau nyobain resepnya ah. Ini bisa untuk batuk juga nggak, Mbak?
Bisa mbak. Malah untuk yang cocok, sakit perut karena datang bulan juga bisa mereda. Ini testimoni asli teman saya selama kerja di luar negeri
mama biasanya sering bikinin ini kalo aku juga adek2ku lagi batuk atau serak gitu suaranya 😀
Hallo teteh, aku baru dengar nih ramuan ini. Biasanya kalau sakit tenggorokan, aku kumur kumur dengan air hangat garam teteh
Asam jawa mudah didapat tapi gula aren cari di mana ya?
Gula merah aja Mbak. Sama kok …
Aku juga suka bikin
baru tau teh, kalo asem bisa bikin serak hilang.
Tengkyu resepnya Teh, gula aren tu sma kyk gula batok bukan?
Sama aja sih Mbak. Maksudnya gula merah aja gitu. Cuma kan ada yg dari nira, ada yg dari kelapa/aren. Tapi intinya kan gula merah hehehe
Minuman gula asem memang enak dinikmati dalam kondisi apapun. Biarpun gak sakit, minuman ini rasanya menyegarkan, ya, Teh 🙂
Saya jga sudah mencoba mudah2an suara sy besok normal lagi, amiiin