Peluncuran Buku Thamrin Dahlan: Prabowo Presidenku

Sempet bimbang antara datang atau tidak. Kawan-kawan berdiskusi di lapangan parkir cari alternative bagaimana baiknya. Memikirkan jalan mana yang harus ditempuh… (Alaaah… gayanya macem-macem aja) 🙂

Buku karya Thamrin Dahlan

Sudah diinfokan sejak awal melalui undangan baik di group, blog maupun di jejaring sosial mengenai acara launching buku “Prabowo Presidenku” karya salah satu senior dan “orang tua” ku di Kompasiana, Thamrin Dahlan. Rencananya, setelah ikut acara Blogger Bicara di Demang Kafe, akan meluncur ke lokasi acara Pak Thamrin di Kalibata City.

Apa mau dikata, bubaran dari Demang Kafe sekitar jam lima sore. Sementara acaranya Pak Thamrin Dahlan mulai jam empat sampai enam sore. Menghubungi Pak Thamrin, tidak bisa karena mungkin beliau sedang sibuk. Mas Hazmi Srondol juga ponselnya tidak ada jawaban. Lalu menghubungi siapa nih? Sementara beberapa teman lainnya yang awalnya mau ikut sudah pada menghilang. Pulang.

“Perjalanan antara Sarinah ke Kalibata memungkinkan enggak? Keburu gak kalau kita ke sana acaranya?” Itu beberapa komentar teman-teman saat berdiksusi.

Ah! Pak Dian Kelana. Ya, Pak Dian yang sudah menghilang dari Demang Kafe sebelum acara selesai pasti sudah menuju ke lokasi acara Pak Thamrin. Mba Ani pun menelepon Pak Dian dan berhasil. Pak Dian menginformasikan acara masih berlangsung. Jika kami ke sana, dipastikan acara masih keburu. Maka dengan menggunakan taksi, kami berlima, saya, Pak Indra, Mba Dewi, Teh Ani dan putrinya Sekar langsung menuju ke Kalibata. Sementara Teh Reni dan suaminya menggunakan sepeda motor, mengikuti.

Tiba di Kalibata City jumpa Pedro dan temannya yang juga baru sampai. Mereka menggunakan kendaraan umum juga. Bareng menuju lokasi, disambut Pak Dian yang sudah menanti kedatangan rombongan.

Thamrin Dahlan dan Bondan Winanro si “Mak nyosss…”

Pak Thamrin dan Pak Bondan sedang berada di stage, membahas buku “Prabowo Presidenku”. Tanpa menghiraukan hadirin lainnya, setelah mengisi daftar hadir aku langsung ambil foto dari berbagai arah.

Pak Thamrin mengangkat jempol saat melihat aku mengambil fotonya di stage. Bersyukur Bapak, saya bisa sampai di acara meski terlambat. Maaf kalau tidak bisa datang lebih awal.

Selepas acara, baik Pak Thamrin maupun Pak Bondan sibuk meladeni wartawan yang mewawancara dan meminta tanda-tangan di buku masing-masing. Dengan sabar, aku dan kawan-kawan menunggu hingga agak longgar dan kami pun bisa ngobrol serta foto bareng.

Sementara menunggu Pak Thamin selesai dengan wartawan dan peminta tanda-tangan, aku ngobrol dengan teman-teman lainnya yang sudah datang lebih awal. Ada Ibu Rokhmah dan Mas Hazmi Srondol yang sudah hadir sejak awal.

Belum bisa saya ulas di sini mengenai “daleman” bukunya ya, Pak. Nanti setelah saya baca, insya Allah sekaligus akan saya buat resensinya 🙂

Sukses untuk Pak Thamrin beserta bukunya. Semoga apa yang Bapak harapkan bisa terlaksana. Amin!

Galeri Foto:

Semua foto dok. pribadi