Pengangguran Penuh Kegiatan

 

Saat ini saya seorang pengangguran. Tepat satu bulan lalu saya resmi kena PHK. Banyak yang menyarankan saya untuk segera mencari pekerjaan baru. Entah saran itu mereka tuturkan secara tulus atau sekadar mengejek, mengingat pada usia dan latar belakang saya saat ini tentu saja sama sekali tidak memungkinkan lagi bisa mendapatkan pekerjaan.

Ups, sorry. Saya ralat. Maksud saya di usia dan latar belakang seperti saya sekarang, yang tidak mungkin itu mendapatkan profesi yang diinginkan. Sementara untuk pekerjaan, sebenarnya banyak. Selagi saya mau dan mampu melakukannya.

Kenapa begitu?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian seperti keterampilan dan kejuruan tertentu. Nah, makanya untuk ini saya tidak memiliki pendidikan keahlian yang dimaksud. Secara contoh jenis pekerjaan berdasarkan profesi itu diantaranya seperti dokter, guru, peneliti, pengacara, arsitek, dan sebagainya.

Tapi kalau sekadar mencari pekerjaan, saya tahu ada banyak. Bukankah jadi asisten rumah tangga juga itu sebuah pekerjaan? Jadi mandor, jadi pengemudi, dan masih banyak lagi.

Rada sensitif sebenarnya kalau ngomongin soal profesi atau pekerjaan ini. Secara saat pandemi ini banyak yang beralih profesi dari kursi lahan basah menjadi serabutan, bahkan pengangguran.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran tembus 8,75 juta orang pada Februari 2021. Jumlahnya tambah 1,82 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 6,93 juta orang.

Saya dapat informasi selama pandemi Covid-19, banyak karyawan yang jena PHK mereka beralih profesi jadi ART. Ya, asisten rumah tangga alias tukang bersih-bersih di rumah.

Kenapa ini bisa terjadi? Karena memang ada kesempatan yang bisa dimanfaatkan menjadi ladang penghasilan.

Ada pihak perseroan justru memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk merekrut masyarakat yang terkena PHK untuk kembali mendapatkan pekerjaan meskipun hanya sebagai tukang bersih-bersih alias menjadi ART.

Wajar sih, saat pandemi memang banyak orderan yang ingin memakai jasa layanan kebersihan terpercaya dan profesional. Dan di masa pandemi ini juga, banyak karyawan yang kena PHK dan bersedia direkrut untuk diberikan pekerjaan dengan menjadi ART. Jadi momennya memang pas. Bukankah demi bisa memperpanjang kehidupan, ada penghasilan untuk biaya hidup anak istri/suami pekerjaan apapun siap dijalankan asal halal dan tidak melanggar hukum?

Dipastikan permintaan tenaga ART terus meningkat selama masa pandemi. Apalagi jelang Idul Fitri biasanya terjadi lonjakan permintaan karena banyak masyarakat yang ingin mendapat ART profesional dan terpercaya. Dan saat jaman serba digitalisasi seperti sekarang, masyarakat sudah biasa menghubungi atau menggunakan jasa aplikasi penyedia layanan ART online.

Aplikasi penyedia jasa ART seperti ini hadir untuk menjawab kebutuhan konsumen atas sulitnya mencari ART yang profesional dan terpercaya. Sekaligus jadi lowongan pekerjaan yang baru saja kena PHK seperti saya.

Andai saya tinggal di perkotaan yang terakses aplikasi online seperti itu, mungkin saat ini profesi saya bukan pengangguran lagi, melainkan bisa jadi sebagai tenaga ART yang siap menjalankan tugas layaknya babang ojek online yang siap dengan penjemputan manakala ada orderan.

Gak gengsi jadi petugas kebersihan ART online seperti itu? Saya pribadi pekerjaan apapun selama halal dan tidak melanggar hukum ya mau saja. Bukankah selama belasan tahun sebelumnya juga saya bekerja sebagai buruh migran alias TKW yang sudah identik dengan buruh kasar?

Toh meski pengangguran, selama ini kegiatan saya setiap harinya tetap padat kok. Mulai melakukan pekerjaan rumah bersih-bersih, mencuci dan masak, berkebun ke ladang dan sawah, sampai ikut webinar dan interaksi dunia blog lainnya yang bisa saya kerjakan meski dari rumah saja. Jika selama ini saja melakukan semua itu bertarif ikhlas, apalagi kalau dibayar, pasti maulah… Hitung-hitung pengganti THR Ramadan tahun ini yang sudah tidak berhak saya terima lagi.

 

33 thoughts on “Pengangguran Penuh Kegiatan”

  1. Sepakat banget teh Okti. Ngapain malu dan gengsi, selagi kerjaan kita halal dan ga merugikan orang lain gas aja. Hihi
    Tp btw sama, aku juga pengangguran yg byk kerjaan. Apapun kerjaanya meskipun ‘cuma’ ngeblog bersyukur bangeet 😀

    Reply
  2. yap! bener banget dipastikan permintaan tenaga ART terus meningkat selama masa pandemi ini. Apalagi menjelang Idulfitri. tp di tempatku juga blm terjamah aplikasi macam ini teh Okti. But, apapun kegiatan kita saat ini semoga bisa membawa keberkahan dan manfaat untuk kita dan orang lain ya

    Reply
  3. Keren mindsetnya, Teh. Pekerjaan apapun asalkan halal, temtu sama mulianya. Pandemi ini memang benar-benar ujian bagi banyak orang ya. Tak hanya pekerja, pemilik usaha pun terkena dampaknya.

    Reply
  4. Keren mindsetnya, Teh. Pekerjaan apapun asalkan halal, temtu sama mulianya. Pandemi ini memang benar-benar ujian bagi banyak orang ya. Tak hanya pekerja, pemilik usaha pun terkena dampaknya. Semua harus lebih keras berjuang.

    Reply
  5. Semoga dibukakan dan dimudahkan jalannya untuk mendapat pekerjaan yang nyaman dan sesuai impian ya. Paling menyebalkan dari Indonesia memang adalah usia dan gender. Perempuan dan usia tertentu sulit sekali memperoleh profesi dan pekerjaan.

    Reply
  6. Selama kita beraktivitas dan produktif, bukan pengangguran namanya. Tapi ya itu, mungkin karena sudah melekat di kehidupan masyarakat jadinya malah salah kaprah dan sering memandang sebelah mata. Seperti saya, irt juga identik dengan pengangguran. Padahal ya ndak seratus persen benar.

    Reply
  7. Teh..pengangguran itu kalau wara-wiri enggak karuan, enggak ngerjain apa-apa seharian cuma rebahan.
    Coba lihat di KTP, pekerjaan: Mengurus Rumah Tangga..dengan segambreng job desc itu profesi kita
    Apalagi tulisan Teh Okti yang bernas di blog atau sosmed, juga meski bukanlah sebuah pekerjaan tetap tapi termasuk pekerja lepas kan…
    Jadi semangat, yang penting ada kemauan ada jalan ada transferan…eh

    Reply
  8. Semangat, teeeh
    Dari blogger dan content creator juga klo dilakoni serius Insya Allah bisa mencukupi
    Semoga Allah selalu mencukupi kita dengan rezeki yang halal dan berkah, aamiin…

    Reply
  9. Kakak, dirimu keren lo, walaupun sudah tidak kerja kantoran lagi, semoga rezeki kakak tetap banjir dan mengalir, serta berkah. Saya juga ingin kerja lagi dan saya sadar dengan usia serta kemampuan saat ini pasti sudah terbatas. Saya juga sepertimu kakak, kalau selama pekerjaan itu halal, akan saya kerjakan

    Reply
  10. Saya juga pengangguran banyak kegiatan nih, Teh Okti. Alhamdulillah kita masih bisa ngeblog yaaa… dari satu aktivitas ini sudah bisa mendapatkan beberapa manfaat. Tak hanya materi, namun juga jejaring pertemanan. Semoga jejaring ini yang bisa membantu kita dalam hal apapun, termasuk mendapatkan kesempatan berbagi rejeki pekerjaan juga.

    Reply
  11. Saya ngga ngerti dengan istilah penggangguran, ga ada kerjaan, ga ada profesi… Selama kita bergerak dan berkarya, kita harusnya bukan seorang pengangguran, itu menurut saya. Semangat terus teh Okti! Smoga rezekinya dimudahkan

    Reply
  12. Kita gank pengacara ya mbak, Pengangguran banyak Acara, wkwk. Dari ngurusin domestic stuff, ngulik pernak-pernik blog, ikut webinar, hehe… Insya Allah meski pengangguran tetap berkarya dan bermanfaat. Aamiin.

    Reply
  13. MaasyaaAllah teh, semangat ya.

    Senang sekali dengan mindset bahwa apapun pekerjaan yang terpenting halal dan memberikan manfaat bagi orang lain adalah sebuah prestasi.

    Semoga banyak kegiatan yang memberikan inspirasi bagi orang lain ya teh

    Reply
  14. Saya juga ndak bekerja formal.
    Banyakan di rumah membersamai anak-anak, menemani mereka bikin pr, masak, beres-beres kalo lagi mood. Kalo gak mood ya rebahan aja sama anak-anak.. Atau minta dibacain buku cerita ke anak, yang dibacanya sesuai kata-katanya sendiri, soalnya belum bisa baca. Atau mendiskusikan kapal selam, kapal perang, dan pesawat tempur sama si sulung.
    Ujug-ujug terbobok de di dongengin anak-anak… wkwkwkw
    InsyaAllah rezeki gak akan ketuker teh…
    Semangat Teh Okti!!!

    Reply
  15. Seneng banget punya temen kayak Teh Okti ini… orangnya selalu optimis dan tidak pilih2 pekerjaan atau gengsi ya. Semoga Teh Okti segera mendapatkan pekerjaan ya, insyaallah saya yakin kl orangnya rajin kayak Teh Okti, gak lama2 nganggur di rmh, pasti ada aja sarana buat produktif ya, salah satunya ngeblog ini.

    Reply
  16. Semoga tahun 2022 ini kesempatan kerja terbuka lebar ya mbak untuk kita semua. Saya pun ingin banget pindah pekerjaan namun masih memikirkan usia yg mungkin agak susah cari kerja. Bukan ga percaya rezeki sih.

    Reply

Leave a Reply to Icha Marina Elliza Cancel reply

Verified by ExactMetrics