Perjuangan Ngejar Ketinggalan Program Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB)

Cek blognya, kapan terakhir kali update? Bagaimana cara supaya bisa terus update blog tanpa harus nunggu job dulu? Ini perjuangan saya mengejar ketinggalan Program Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB) ODOP, program yang saya ikuti sehingga bisa terus update blog dengan artikel organik.

Manusia hanya berencana. Yang terjadi kemudian, mutlak hanya Sang Pencipta yang ternyata bisa menentukan. Seperti dugaan saya, semangat bisa mengikuti program One Day One Post (ODOP) nya Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB) semulus mungkin, tanpa dinyana, sisa empat lagi tema terakhir yang diikuti, eh halangan muncul. Akhirnya, mandeg kan dan goal untuk bisa setor artikel tepat waktu pupus sudah.

Siapa sangka kalau Jumat sore Minggu ketiga di bulan Desember tahun lalu banjir bandang menerjang kampung halaman saya di kecamatan Sukanagara kabupaten Cianjur Selatan. Hujan besar menjadikan sungai Cibala meluap dan membawa air bah yang bercampur lumpur dan segala macam sampah. Air berwarna kecoklatan masuk ke halaman dan mampir juga ke rumah tanpa persiapan. Maklum di rumah hanya ada ibu saya sendirian. Itu pun ia sudah kewalahan membendung air, mengamankan apa yang bisa ia angkat, sampai sisanya pasrah.

Semua barang-barang saya yang ada di rumah masa kecil hingga lulus sekolah itu ikut terendam karena tidak sempat terselamatkan. Baju, buku, sendal sepatu, sampai tempat tidur. Hanya koper yang selamat karena disimpan di atas lemari.

Banjir di rumah ibu saya, air sudah merusak semuanya

Akhirnya beberapa hari saya sibuk sendiri mengurus semuanya. Memilah yang masih bisa dipakai, mencuci, menjemur, hingga beres-beres membersihkan sisa air dan lumpur di setiap sudut rumah. Beberapa hari saya melakukan itu hingga tak sedikitpun ingat dengan sisa setoran artikel yang masih sebagian besar berupa draft. Apa yang dijemur tak cepat kering, secara cuaca juga terus-terusan hujan.

Niat untuk merampungkan setoran artikel tertunda lagi manakal lepas dari pekerjaan sisa dampak banjir, saya kena penyakit kulit. Kaki dan tangan gatal. Mungkin karena bersentuhan dengan air kotor bawa banjir sekian lama. Lalu terus-terusan menggunakan deterjen dan bahan lain, dengan niat awal ingin membersihkan semuanya hingga tuntas. Tapi rupanya dampaknya kulit tangan saya yang harus dikorbankan. Tangan jadi kaku perih. Kulitnya mengering, mengelupas dan pecah. Sebab itu terasa kasar dan perih.

Otomatis jangankan mengetik untuk bisa menyelesaikan artikel, megang hapenya saja susah. Makan saja saya merasa kesulitan. Hampir seminggu kemudian hingga tangan dan jari ini bisa lentur lagi untuk memegang, bergerak dan mengerjakan sesuatu.

Seminggu kemudian kulit tangan mengelupas, megar, berganti kulit baru setelah sebelumnya kering dan pecah-pecah

Namun kembali niat untuk menyelesaikan setoran artikel kembali tertunda. Kini masalahnya blog saya yang bermasalah. Wes, ku aya aya we masalah teh nya…

Berawal informasi dari teman-teman blogger yang mengatakan tidak bisa memberikan komentar. Lalu saya cek, benar saja. Malah saya tidak bisa update apapun. Atas rekomendasi teman-teman juga saya segera hubungi jasa hosting dan melaporkan masalnya.

Itu saya lapor setelah hari libur natal. Dan baru ada respon lagi setelah tahun baru. Yah, ga bisa bagaimana, mungkin mereka juga kan butuh waktu libur. Akhirnya blog saya bisa dicarikan solusinya tiga hari setelah tahun baru. Itu pun belum sembuh seratus persen.

Blog tehokti tidak bisa diakses. Mungkin ini jalan Tuhan supaya saya dan blog bisa beristirahat 😁

Yah karena saya gaptek, segitu juga sudah Alhamdulillah. Yang penting saya bisa update saja dulu. Teman-teman juga diharapkan bisa berkunjung dan meninggalkan jejak lagi. Lainnya saya pikir bisa menyusul.

Malamnya, ngebut deh saya mengejar empat tema yang tertinggal karena selain sudah lewat waktu, sudah ditagih juga di group dan tema-tema untuk setoran artikel selanjutnya sudah keluar. Artinya saya baru bisa ikutan lagi setelah menyelesaikan dahulu tema-tema sebelumnya. Alhamdulillah ini tema terakhir di odop ISB penghujung akhir tahun 2022.

Btw, manteman udah bergabung dengan komunitas ISB belum? Apa yang manteman ketahui tentang Komunitas ISB?

Saya sendiri jujur lupa kapan awal mengenal Komunitas ISB ini. Seingatnya sih sejak awal karena saat sebelum ISB lahir, saya dan suami juga ikut di Fun Blogging yang digagas founder Komunitas ISB juga, Ani Berta.

Sebagaimana komunitas blogger lain, di Komunitas ISB juga ada banyak kegiatan blogger yang diorganisir dengan baik ada yang online maupun offline.

Tujuan dibentuknya komunitas bloger ini yang mungkin beda dengan komunitas sejenis lainnya karena di Komunitas ISB ini fokus pada pembangunan kualitas konten sesuai kategori dan minat bloger yang selanjutnya dioptimasi menjadi sarana untuk memperoleh benefit secara moral maupun materi. Komunitas ISB mengharapkan para bloger bisa menjadi agent of changes bagi lingkungan sekitarnya.

Saya sendiri tidak bisa mengikuti semua kegiatan Komunitas ISB yang cukup banyak itu. Bukan tidak ingin, tapi waktu dan keterbatasannya saja. Dari kegiatan ISB Trip, ISB Ngopi, ISB Course, ISB Charity, Blogwalking, Instagram Walking, ODOP ISB, Bincang ISB, dan Selasa  Sharing saya hanya mengikuti ODOP ISB saja. Itu pun ini gak semulus perkiraan hehehe…

Dulu saya juga ikut Blogwalking dan Instagram Walking, tapi sekitar tengah tahun 2022 tidak ikut lagi karena dikeluarkan dari groupnya. Alasannya saya memang kurang bahkan tidak aktif di sana. Aktif kalau ada share job saja. Wkwkwkwkkk…

Dari sekian banyak admin komunitas ISB, hanya admin Ardan dan admin Helena Mantra yang belum jumpa secara langsung.

Senang bisa ikut program Komunitas ISB, khususnya program ODOP atau One Days One Post, hanya di Komunitas ISB dimodifikasi ODOP nya jadi GK setiap hari. Ya, adaptasi dari ODOP mengingat semua bloger memiliki kesibukannya masing-masing tapi tetap bisa menyempatkan diri meng-update blognya dengan pilihan tema yang beragam.

Semoga saya bisa ikut event-event kreatif dalam rangka meningkatkan kemampuan bloger lainnya. Selama ini saya kagum dengan Komunitas ISB yang telah mengajarkan cara untuk mendapatkan celah opportunity kepada bloger lewat kegiatan-kegiatannya. Job-job bloggernya berkah dan bermanfaat.

14 thoughts on “Perjuangan Ngejar Ketinggalan Program Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB)”

  1. Perjuangan banget ya mbak. Saya juga kalau pas sibuk banget sama kerjaan di rumah sakit, rasanya segan banget pegang laptop.
    Tapi selalu ingat kata-kata blogging Coach “konsistensi adalah koentji”

    Reply
  2. Turut berduka atas musibah banjirnya ya mbak. Semoga segera teratasi dan semua target bisa digapai. Jadi penasaran nih sama ISB. Langsung cus nanti cari tahu.

    Reply
  3. konsisten adalah kunci bangi seorang blogger yaa tapi kadang ada keadaan yang mengharuskan kita gak bisa update blog. Membaca artikel ini saya tertampar banget karena blog utamaku udah lama gak pernah update tulisan organik, huhuhu

    Reply
  4. Wah one day one post, berat. Kalau saya rasanya ngga sanggup …
    tapi kalau dilatih terus pasti bisa ya mbk.
    Mbk Okti hebat, di tengah kesibukan musibah masih tetep konsisten ngerjain “tugas”
    Masyaallaah. Sehat ya Mbk….

    Reply
  5. Alhamdulillah blognya sudah sehat lagi, koneksi ke database sudah normal, jadi pengunjung bisa kasih komentar lagi.

    Saya kayaknya belum gabung di ISB deh, tapi pernah beberapa kali dapat wa dari Ardan, menawarkan kerjasama atas nama ISB

    Reply
  6. Dari penamaan komunitasnya aja sudah menarik. ISB (Indonesian Social Blogpreneur). Apalagi setelah baca rincian visi dan misi serta kesempatan menjadi blogger yang lebih baik lagi. Saya suka nih komunitas seperti ini. Mengajak kita selangkah atau mungkin banyak langkah lebih maju. Menulis tidak hanya sekedar hobi, tapi akhirnya bisa menjadi salah satu sumber penghasilan. Cara gabungnya gimana Teh Okti? Pengen ikut saya.

    Oia, semoga blog nya gak masalah lagi ya. Dan Teh Okti sudah jauh lebih baikan sekarang.

    Reply
  7. Daku udah gabung dong di ISB.
    Ikutan juga program blogwalking-nya.
    Asik difasilitasi seperti itu, sehingga bisa mampir ke blog teman sekaligus tambah PV juga buat artikel kitanya

    Reply
  8. Benar. Kita memang hanya bisa berencana. Tapi,, memang Tuhan lah yang menetapkan.

    Terkait banjir. Kita nggak bisa prediksi. Meski kita sudah punya banyak rencana untuk dikerjakan kayak program ODOP.

    Kalau udah ada kepentingan lain Terkait beberes akibat banjir.

    Semoga nanti ke depan apapun yang kita rencanakan bisa berjalan lancar ya, Kak… Semangat…

    Reply
  9. ODOP secara nggak langsung melatih konsistensi kita ya mbak
    aku dulu pernah ikutan ODOP, dan rasanya woww mantap wkwkwk
    padahal bikin artikel sehari aja belum tentu kelar
    awalnya cuman mau ngukur kemampuan diri aja, ternyata aku bisa menyelesaikan challengenya sampe akhir

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics