Sayur Babanci, Kuliner Tradisional Langka Betawi

Sayur Babanci salah satu makanan tradisional khas betawi yang sudah langka. Alasannya karena bumbu-bumbu pembuatnya yang semakin lama sulit ditemukan. Padahal sih saya lihat dari resepnya, semua bumbu sayur ini masih bisa didapatkan dengan mudah.

Memang dalam sayur babanci terdapat rempah Indonesia cukup lengkap, konon jumlahnya saja bisa mencapai 21 bahan. Nah masalahnya setengah dari jumlah rempah itu kini sulit ditemukan di pasaran.

Membaca Jurnal Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI dengan judul “Conservation Models for Sayur Babanci as A Potential Culinary Tourism of Betawi” (2019), disana disebutkan kalau nama babanci merujuk pada penggabungan kata dari Baba-Enci (panggilan khas orang China). Pas jadinya secara sayur Babanci emang bisa dibilang sebagai hidangan peranakan China-Betawi.

Sayur Babanci Kuliner Khas Betawi

Saya sengaja angkat Sayur Babanci dalam artikel ini terinspirasi dari film pendek yang dibuat blogger Indonesia, Dewi Puspa dengan judul Ngidam di acara Jakarta Film Week 2023 yang berlangsung 25-29 Oktober kemarin.

Dari sekian banyak film yang ditayangkan, yang bisa saya lihat adalah film pendek kebanggaan warga KOMIK (Komunitas penyuka film di Kompasiana), yang berjudul Ngidam ini.

Film Ngidam ini ditayangkan di CGV dan Kineforum Taman Ismail Marzuki. Tapi saya di kampung cukup meramaikan nonton film Ngidam ini di layar ponsel saja. Karena film Ngidam ini ditayangkan secara daring melalui platform Vidio.

Betul, melalui Vidio di ponsel lah saya dua kali menyaksikan film hasil karya Mbak Dewi Puspa dan teman-teman KOMIK ini.

Sayur Babanci kuliner khas Betawi

Ngidam dengan kisahnya yang sederhana, tetapi sangat menarik dan penuh dengan pesan yang cukup mendalam. Mengangkat kuliner tradisional Betawi salah satunya Sayur Babanci.

Jalan cerita film sesuai dengan judulnya, yaitu Ngidam. Mengisahkan seorang lelaki bernama Abdul yang harus memenuhi banyak keinginan istrinya, Lela, yang sedang ngidam.

Sebagaimana kepercayaan masyarakat kita, keinginan istri yang sedang ngidam itu sebisa mungkin harus dituruti oleh suami agar anaknya nanti tidak ngeces, alias ngiler terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Suami gak boleh menolak, apalagi mengeluarkan umpatan atau kekerasan verbal yang justru sangat dipantang, takutnya terjadi hal tidak diinginkan dengan janin dan ibu yang mengandungnya.

Karena itu meski harus pintar mengelola emosi, Abdul pontang panting ke sana ke mari untuk memenuhi permintaan Lela. Bahkan permintaan yang beraneka ragam ini pun didukung penuh oleh keluarga termasuk mertua Bang Abdul yang diperankan oleh blogger Indonesia juga yaitu Dennis Sihombing.

Sayur Babanci khas Betawi

Kebanyakan yang diceritakan permintaan makanan tradisional khas Betwai. Dari yang masih mudah didapat seperti Nasi Uduk, Es Selendang Mayang hingga pada puncaknya adalah Abdul harus mencari Sayur Babanci yang konon sudah langka. Selain jarang yang jual, bahan untuk membuat sayur Babanci ini pun memang sudah lumayan sulit dicari apalagi di kota besar seperti Jakarta.

Untungnya Abdul dibantu oleh teman sekantornya yaitu Roochim membuat sendiri Sayur Babanci, walau dengan bahan yang tidak lengkap-lengkap amat. Setidaknya Abdul masih bisa menuruti kemauan dan permintaan Lela yang sedang ngidam. Sip, Abdul selamat lagi kali ini memenuhi keinginan ngidamnya Lela.

Akan tetapi di akhir cerita, ada adegan yang membuat penonton (khususnya para konten kreator) senyum-senyum sendiri. Bikin yang nonton berdecak selain bisa menebak kalau Lela sebenarnya memanfaatkan kondisinya yang sedang hamil untuk meminta berbagai jenis makanan, termasuk yang langka dengan harapan suami tersayang yang dipanggil abang itu terus menurutinya.

Bisa dibilang cerita Ngidam ini berakhir dengan happy ending karena dalam film ini sama sekali tidak ada konflik yang berarti antara Abdul dan Lela.

Sedikit bocoran penampakan dalam film ini, meski namanya sayur, tampilan sayur babanci bisa dibilang lebih mirip gulai atau lontong cap go meh menurut saya mah. Sajian ini justru tidak mengandung bahan sayuran sama sekali, melainkan kuah gulai dengan tambahan daging yang berasal dari kepala sapi, lidah sapi, dan cingur.

Menuntaskan penasaran, bisa langsung searching aja info lengkapnya terkait Sayur Babanci di kolom pencarian gugel ya. Hehe …

33 thoughts on “Sayur Babanci, Kuliner Tradisional Langka Betawi”

  1. 21 bahan dasar? Ya ampun. Banyak dan rempong banget ya Teh hahaha. Apalagi ada sebagaiannya yang sudah sulit didapatkan. Jadi bisa dimaklumi jika Sayur Babanci ini sudah jarang dibuat dan dinikmati orang. Ampun dah. Gak heran kalau Abdul kelimpungan memenuhi ngidamnya Lela hahahaha.

    Reply
  2. Namanya unik…Sayur Babanci. Apa ya artinya secara bahasa? Ternyata Baba dan Enci.
    Kirain plesetan dari banci, karena katanya sayur ini engga jelas.
    Hidangan ini malah engga ada sayurnya loh…Tapi kuahnya bikin ngiler deh….

    Reply
    • BTW…jadi inget zaman hamil dulu. Ngidam sop kimlo. Trus kalau hamil tuh kayak kesempatan makan banyak, engga takut gendut. Haha…
      Sekarang minum air aja kayak nambah aja timbangan…

      Reply
  3. Saya baru dengar sayur babanci khas Betawi dari artikel ini, Teh. Berarti ini sayur emang udah langka bahan-bahannya, 21 bahan untuk memasaknya, penasaran ingin mencicipi rasanya. Semoga ada keluarga Betawi yang tergerak mempertahankan dan memperkenalkannya ke khalayak di tengah modernisasi sekarang ini.

    Reply
  4. Saya masih penasaran dengan rasa sayur babanci. Tapi, gak tau harus nyari ke mana. Pernah googling beberapa resepnya. Sempat kepikiran mau bikin sendiri. Tapi, pengennya cobain dulu rasa aslinya, baru nyoba bikin sendiri.

    Reply
  5. baru dengar ini sayur babanci khas Betawi…jadi malah pengen nyoba sayur langka ini kalo ke Jakarta. kalau bikin sendiri? Hmmm..21 macam bahan sungguh membuatku mundur hahaha

    Reply
  6. Wah info baru nih. Aku baru tau lho mba tentang Sayur Babanci ini. Tapi sayang banget kalau sudah mulai jarang yang bikin ya.
    Semoga ada pengusaha kuliner yang mempopulerkan Sayur Babanci supaya bisa jadi pilihan kuliner saat ini.

    Reply
  7. 21 bahan + rempah? Wow! Ini beneran menunjukan betapa kaya Indonesia kita akan rempah ngga sih.

    Kalau kulihat di foto, bahkan nggak mlbisa mengenali semua, paling yang akutau ada pala, kapulaga, jahe, hihi…

    Dari tampilannya sih emang menggugah selera. Harus coba lain kali.

    Reply
  8. pas baca 21 bahan dasar udah kebayang wah banget sayurnya. tapi justru ini ya keunikannya, baru kali ini dengar sayur babanci walaupun di sini banyak warga betawi tapi belum pernah denger ada yang masak sayur ini hehe

    Reply
  9. Bumbunya banyak banget ya, Teh. Kebayang sih gimana ribet preparenya. Tapi pasti enak sih kelihatannya. Aku asing banget sama nama sayur babanci ini.

    Reply
  10. Namanya unik ya, baru kali ini lho aku baca ada nama kuliner tersebut
    Btw, bumbunya full rempah ya pasti kuahnya sedap banget secara aku tu suka kuliner dengan kuah kental kayak Babanci ini

    Reply
  11. Asli pingin coba. Penasaran tapi dimana mau mencarinya. Harus Berburu dan berpetualang dulu. Pekerjaan rumah generasi sekarang nih agar kuliner tidak langka dan tergerus makanan instan

    Reply
  12. Gak tau kenapa ya.. kuliner Betawi tuh selalu cocok di lidahku.
    Kayanya orang Betawi ini kalau masak cenderung gurih. Kaya Soto juga ada santannya. Persis sama Sayur Babanci ini yaa.. Kayanya aku bakal suka kalau nyobain. Tapi belum pernah ketemu… Beneran selangka ituu..

    Reply
  13. Belum pernah nyoba sayur babanci. Tapi saat tinggal di Jakarta pernah ngekos di rumah yang keluarga Betawi. Rumah ibu kos di depan, rumah kos bagian belakang. Ibu kos kadang masak berlebih dan suka manggil beberapa anak kos buat makan. Makanannya ya juga masakan khas Betawi gitu.

    Reply
  14. Belum pernah nyoba sayur babanci. Tapi saat tinggal di Jakarta pernah ngekos di rumah yang keluarga Betawi. Rumah ibu kos di depan, rumah kos bagian belakang. Ibu kos kadang masak berlebih dan suka manggil beberapa anak kos buat makan. Makanannya ya juga masakan khas Betawi gitu. Enaaak.

    Reply
  15. Namanya unik banget ya. Sayur babanci. Beli di warung nggak ada ya.. Orang hamil memang kadang memanfaatkan keadaan. Upps.. Saya hamil yg ini nggak terlalu ingin ini itu. Anteng saja bayi saya

    Reply
  16. oo ya ampun, sayur babanci, kenapa aku baca babangi ya :)) sudah waktunya makan siang sepertinya, jadi ga konsen liat foto makanan xD saya belum pernah coba sih sayur ini. berkuah santan ya teh, mirip seperti soto betawinya, kuahnya juga santan.

    Reply
  17. padahal tidak ada sayurnya tapi kenapa disebut sayur ya? hehe. bagus juga nih kalau ada yang mengangkat nama-nama masakan yang sudah mulai langka ke dunia kuliner kita jadi menambah wawasan anak muda terutama generasi Z

    Reply
  18. Aku tahu ini dari Mbak Ade yang pernah nulis ttg sayur babanci. Minggu lalu sebenarnya pengen nyicipin kuliner Betawi ini pas main ke perkampungan Betawi sayang restonya agak jauh jd wurung.
    Ini tu salah satu makanan yang hampir punah krn jarang banget ditemui baik di resto maupun keluarga yg masak krn bumbunya emang udah ada yg susah dicari. Jd makin kepengen makan. Moga next bisa ke jaksel lagi buat nyicipin 😀

    Reply
  19. Waw, saya pun baru tahu kalau ada kuliner yang namanya sayur babanci. Bumbunya juga banyak banget. Kalau kelewat satu bumbu aja berarti udah bukan babanci lagi ya namanya? hehe. Kira-kira rasanya kaya apa ya.. hmmm…

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics