Waspada! Bencana Berikut Dapat Dialami Jika Anak Tidak Dibekali Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter sebagai pola asuh yang menekankan anak untuk terbiasa melakukan hal kebaikan sangat penting dalam kehidupan sebagai fondasi akhlak. Sebaliknya, saat anak tidak dibekali pendidikan karakter, bencana berupa kerusakan tingkah laku bahkan moral bisa saja terjadi kepadanya.

Ketika Ramadan kemarin berakhir berganti dengan Syawal, saatnya seluruh muslim silaturahmi untuk bermaaf-maafan, adakah yang justru menghindar dari tradisi itu?

Saya jawab ada. Entah apa alasannya yang pasti ketika saya dan keluarga keliling kampung ada satu orang anak (sebenarnya sudah mau jadi calon bapak, sih) yang justru melipir seolah menghindar untuk bermaaf-maafan dengan kami.

Pendidikan Karakter Adab Terhadap Guru

Padahal, anak itu dulunya mengaji bersama kami. Hanya memang anak itu pernah bermasalah dan keluar dari pengajian setelah meninggalkan jejak tidak patut yang dilakukan seorang santri kepada guru mengajinya.

Mungkin, secara kasarnya penanaman pendidikan karakter oleh orang tua dan keluarga kepada anak itu sangat kurang. Sehingga kemungkinan jadi penyebab anak tidak memiliki rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Tak tahu pasti juga bagaimana attitude dia di sekolahnya.

Ketika anak itu dititipkan di pondok mengaji dan kami mulai menanamkan pendidikan karakter kepada anak tersebut, si anak justru malah menolak, melawan dan mengucapkan umpatan yang sangat tidak pantas ketika kami tegur. Akhirnya setelah konflik itu si anak dengan sendirinya keluar dari pondok mengaji.

Setelah menikah (maklum di kampung lulus sekolah banyak yang langsung berkeluarga) dan tinggal sekampung lagi bersama kami sikapnya terlihat menghindar dari saya dan suami, selaku guru ngajinya dulu.

Mungkin karena malu, atau justru masih menyimpan marah yang disebabkan karena teguran kami dulu ketika ia masih menjadi santri didik kami? Entahlah.

Hal itu tentu saja jadi bahan renungan. Di saat wali dan santri lain saling meminta maaf, si anak itu justru melengos dan menjauhi kami. Tidak ingin berprasangka buruk, kami pun bersikap biasa saja.

Yang jelas saya meningkatkan introspeksi diri. Ini kalau orang terlihat beda dengan kita, pasti ada masalah sebagai pemicunya, bukan? Nah, jangan sampai saya merasa tidak bersalah sementara orang lain justru sakit hati dengan sikap atau perkataan saya. Parahnya kalau rasa sakit hatinya diceritakan lagi kepada orang lain. Bukankah akan semakin banyak yang terikat dalam lingkaran kebencian ini?

Padahal saya yakin setiap orang tua di daerah kita ini mengajarkan pendidikan karakter berupa sopan santun dan tata krama sejak anak masih kecil. Kalaupun orang tua ada yang abai, bukankah di sekolah juga diajarkan. Jadi untuk lingkungan kita ini tidak ada alasan anak tidak sopan karena belum diberitahu.

Lalu kenapa masih ada anak yang berperilaku tidak sopan walaupun sudah diajarkan sejak kecil?

Bencana Jika Anak Tidak Dibekali Pendidikan Karakter

Anak Membangkang Apa yang Harus Dilakukan?

Hal yang harus digarisbawahi di sini adalah ketika seorang anak melakukan hal yang tidak sopan atau di luar tata krama, tidak sesuai budaya kita selaku orang ketimuran apa yang seharusnya orang tua lakukan?

Cari Tahu Penyebabnya

Ketika ada kebiasaan buruk yang dilakukan anak, seperti melawan kepada orang tua atau guru, bersikap tidak sopan dan sebagainya untuk menyelamatkannya segeralah cari tahu apa yang membuat anak bersikap kasar demikian

Syukur-syukur penyebabnya segera ditemukan jadi bisa diatasi dari akar permasalahannya. Sehingga si anak bisa menyadari kesalahannya dan tidak melawan kepada orang yang lebih tua atau bersikap kasar lagi.

Amati Perilaku Orang Tua/Wali

Setiap anak akan tumbuh dengan keteladanan dari orang tua atau wali terdekatnya.

Perkataan, sikap dan perilaku sampai gestur tubuh orang di sekitar dipastikan selalu diamati anak dan secara alami anak akan mengikutinya. Baik itu dalam hal kebaikan maupun dalam keburukan.

Tidak heran anak jadi pembangkangan kalau orang tuanya juga demikian.

Cara Mengatasi Anak Melawan Orang Tua atau Guru

Kesadaran Peran Orang Tua

Diawali dengan kesadaran ini, diharapkan muncul tanggung jawab untuk segera memperbaiki. Usut permasalahan anak hingga terurai dan ditemukan pemecahannya.

Yang harus diperhatikan ketika menghadapi anak yang suka melawan, ialah ajak bicara baik-baik dengan lembut dan penuh perhatian.

Orang tua atau guru perlu menyadari perannya sebagai teladan dan melakukan kewajibannya dengan mencontohkan hal baik.

Limpahkan Anak dengan Perhatian

Sulit perilaku anak akan terbentuk dengan sempurna, jika hanya berbekal pengetahuan, finansial atau material. Karena anak juga butuh perhatian yang akan membentuk faktor psikologis mereka.

Selain menyediakan fasilitas akan lebih baik anak juga mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan kehadiran orang tuanya terlebih pada usia dini mereka. Dengan terus memberikan pendidikan karakter akan dengan mudah mencapai tujuan pendidikan keluarga yaitu anak yang berakhlak mulia.

Orang Tua dan Guru Sebagai Teladan

Jika anak mendapatkan fondasi baik dari keluarga serta lingkungannya, seperti apa sulitnya tantangan pergaulan dan lingkungan di luar keluarga yang akan dihadapi mereka di masa depannya, anak akan terus mengandalkan orang tua dan menjadikannya sebagai panutan.

Karena setiap perilaku yang dilakukan anak bahkan saat dewasa nanti, merupakan tampilan hasil didikan yang diterapkan orang tua dalam keluarga.

Untuk itu tetapkan batasan sesuai syariat dan cukupi kebutuhan anak sesuai dengan kemampuan, sehingga diharapkan anak memiliki akhlak yang baik.

Saya dan suami sebagai orang ketiga, yang bisa membimbing anak hanya sekitar dua jam saja dari magrib sampai isya tentu saja tidak bisa maksimal sebagaimana orang tua.

Yang kami bisa ya semaksimal mungkin memberikan pendidikan karakter dari segi agama dengan cara meneladankan nya kepada anak sejak mereka diamanatkan untuk kami bimbing.

Satu lagi berusaha untuk konsisten menerapkan pendidikan karakter nya, supaya iman dan akhlak anak tetap kokoh, sehingga mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk dalam menghadapi perkembangan jaman dan teknologi.

Baca juga: MANFAAT PENDIDIKAN ARTIKEL PADA TUMBUH KEMBANG ANAK

Bencana Jika Anak Tidak Dibekali Pendidikan Karakter

Bencana Melawan Kepada Guru

Orang tua, harus paham bahwa jika ada sikap anak yang tidak sesuai adab kepada gurunya, maka keberkahan ilmunya bisa terancam.

Dengan memahami hal itu maka orang tua sejak dini sudah menerapkan pendidikan karakter tentang adab terhadap guru kepada anaknya. Supaya anak menjadi sebenar-benarnya jadi manusia yang berakhlak mulia.

Berikut salah satu kisah di dunia pondok pesantren mengenai durhakanya seorang murid kepada gurunya yang sangat populer dan mengandung banyak hikmah.

Kisah seorang santri yang cerdas dan pintar hingga mampu menghafal banyak kitab. Banyak yang memprediksi ia akan menjadi ulama besar atau ilmuwan termasyhur.

Suatu hari ketika waktunya belajar, santri tersebut tidak hadir. Sang guru bertanya kemana dia? Tapi tak ada yang tahu. Bahkan di pondok pun dia tidak ada.

Ternyata santri pintar itu keluar pondok untuk mengisi pengajian di tempat lain tanpa izin.

Sang guru kemudian berkata, “Baiklah orangnya boleh keluar tanpa izin, tapi ilmunya tetap disini!”

Sementara di tempat lain, santri yang pintar dan akan mengisi acara pengajian itu sudah di nanti-nantikan oleh para pecinta ilmu.

Santri pintar ini pun maju dan mulai membuka ceramahnya dengan salam dan muqaddimah.

Sekian lama kemudian, santri pintar tersebut hanya diam. Santri pintar ini tak mampu berkata karena ternyata semua ilmu pengetahuan yang selama ini sudah dikuasainya tiba-tiba hilang dari ingatannya. Santri tersebut tunduk dan menangis.

Semua merasa heran ada apa? Santri tersebut mengaku, ia keluar pesantren untuk mengisi pengajian tanpa izin sang guru.

Kisah tersebut sungguh sebuah pelajaran hidup yang sangat menampar untuk kita, bukan? Bagaimana kita akan mendapatkan keberkahan jika terhadap orang tua dan guru tak menghormat sama sekali.

Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki berkata : “Aku murka terhadap penuntut (ilmu) yang tidak menghormati ustadznya, meskipun ustadz tersebut adalah temannya sendiri”.

Imam Nawawi berkata : “Seyogyanya bagi seorang pelajar tawadlu’ (rendah hati) kepada gurunya dan menjaga tata krama ketika bersamanya, meskipun gurunya tersebut lebih muda, tidak begitu terkenal, nasabnya lebih rendah dan (mungkin) keshalehannya kalah dengan muridnya. Dengan tawadlu’ (rendah hati), niscaya ilmu akan ia dapatkan”.

Pelajaran dan hikmahnya…

Perkataan para guru tersebut tentu saja harus jadi bahan renungan. Jika kebetulan kita sebagai guru, maka jangan sekali-kali kita berharap untuk dihormati!

Sebaliknya, jika kita adalah seorang murid, hormatilah guru, sebagaimana kita diajarkan sejak kecil untuk menghormati orang tua. Jangan lihat usianya, nasabnya, kedudukannya, hartanya atau hal lainnya. Selama kita menerima ilmu darinya, maka hormatilah dia sebagaimana mestinya.

Ingin anak-anaknya memiliki akhlak yang baik, manteman bisa lanjutkan membacanya ke artikel Pengertian Pendidikan Karakter yang Membentuk Manusia Sempurna Di sana ada ulasan lengkapnya ya.

47 thoughts on “Waspada! Bencana Berikut Dapat Dialami Jika Anak Tidak Dibekali Pendidikan Karakter”

  1. Pendidikan Karakter yang baik dimulai dari bagaimana kita menghormati orang tua dan guru dan itulah mengapa kita sebagai orang tua harus menanamkan kebiasaan tersebut sejak dini pada anak

    Reply
  2. Ternyata sangat penting banget ya memperhatikan karakter anak, aku biasanya kalo di rumah ngasih tau anak itu gantian. Kalau aku marah ibunya yang ngomongin baik baik, begitu juga sebaliknya.

    Reply
  3. Ini jadi bahan renungan dan introspeksi buat saya orang tua. Apakah sudha memberikan contoh yang baik ke anak? Karena karakter anak sangat dipengaruhi oleh sikap orang tuanya

    Reply
  4. Penddikan karakter memang kudu ditanamkan sejak dini, paling awal di lingkungan rumah sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama. Dewasa ini karakter, adab, sopan santun menjadi hal yang perlu menjadi perhatian bersama.

    Reply
  5. Aku bahkan sampai bayar untuk tau si anak dominan ke karakter dan mesin kecerdasan mereka tepatnya dimana. Karena ada test kepribadian melalui sidik jari. Karena saya sadar bahwa tiap anak memiliki karakter dan kecerdasan yg beda2. Nah dengan memahami karakter kita bisa ngajarin hal2 yg dapat dia bisa pahami dengan cepat termasuk sopan santun, adab, cara bicara dan bagaimana dia bisa menanggapi itu tanpa tersinggung dan waktu yg tepat

    Reply
  6. Memang masalah karakter ini tidak serta merta urusan orang tua. Tapi banyak faktor yang mempengaruhinya salah satunya linkungan keseharian. Harus ada pemantauan lebih lanjut agar tidak berpengaruh terhadap kondisi tiap pribadi kita.

    Reply
  7. Peran orangtua dalam mendidik anak besar sekali karena menanamkan moral-moral sejak kecil selain faktir lingkungan juga pastinya. Makanya butu banget ya pendidikan karakter sejak dini gak cuma di rumah tapi juga di sekolahan

    Reply
  8. Tulisan yang menarik, Teh. Sekarang banyak kasus (mantan) murid yang merendahkan dan mengolok-olok (mantan) gurunya karena merasa sudah sukses. Yang lebih parah daripada itu pun banyak 🙁

    Reply
  9. Iya juga ya, cari tahu kenapa si kecil bisa marah² apalagi sampai mengumpat kasar. Bisa jadi karena meniru atau sedang kesal akan sesuatu

    Reply
  10. Heran aja tuh lihat berita sampai ada murid yang nonjok guru, bahkan mencoba membunuh. Dulu guru itu sangat dihormati.

    Selain orangtua, peran media sosial pun juga berpengaruh ke karakter anak sih. Tontonan zaman now bukan malah memberi tuntunan tapi memberi pengaruh buruk, apalagi kalo anak ga mampu memfilternya. Dan ortu ngga mendampingi terhadap tontonan yang dilihatnya.

    Reply
  11. Pendidikan karakter ini penting banget. Biasanya memang dari rumah melihat kebiasan orang tua atau terdekatnya.

    Sehingga, anak suka lepas kendali dan bisa tak beradab di mana saja. Sedih rasanya kalau kayak gitu.

    Di TPQ tempat suami saya juga belum lama ini ada kejadian santri berantem. Awalnya si A datang duluan untuk mengantri, terus si B datang belakangan.

    Nah, si A ini gak mau ngaji duluan, akhirnya si B yang dipaksa menghadap ustadz duluan. Si B oke-oke saja.

    Pak Ustadz tahu, si A pas giliran maju ditegur, eh dia gak terima, langsung teriak-teriak. Dan si A juga mau memukul si B, untung bisa dilerai.

    Kejadian yang memalukan karena di lingkungan TPQ. Usut punya usut, memang si A di lingkungan pergaulannya cukup bebas. Sehingga afab dan karakternya perlu banget dibimbing perlahan dan penuh kesabaran.

    Reply
  12. Karakter anak tuh sangat besar dipengaruhi oleh orang tuanya. Untuk itu sebagai orang tua kita wajib memberikan pendidikan karakter supaya anak bisa tumbuh jadi pribadi dengan karakter yang baik dan berbudi luhur.

    Reply
  13. setuju harus mencari tahu dulu penyebab anak membangkang atau berperilaku tidak sopan terhadap guru atau yang lebih tua. pasti ada alasannya. kalau sudah di analisa dan evaluasi, melalui komunikasi yang tepat pastinya bisa lebih mudah mendidik anak

    Reply
    • Sebelum nunjuk oranglain aku harus tunjuk diri sendiri apakah selama ini udah cukup.memberikan pendidikan karakter ke anak2.. lihat anak2 sekarang yg kelakuannya bikin istighfar cuma bisa berdoa dan memaksimalkan usaha semoga anak2 kelak jd manusia yg berkarakter dan punya adab yg baik

      Reply
  14. Teh.. pernah ketemu teh. Orang tua yang kalo hari raya gak pernah di rumahnya. Dia takut sekali kalo kami datang, sekalian nagih hutang. Padahal kami gak minat lagi hutang selesai di dunia. Kami mau dapet impact di akhirat aja.

    Reply
  15. Setelah menjadi orang tua, saya semakin menyadari bahwa harus menjadi teladan melebihi nasihat-nasihat. Contoh berupa perkataan, sikap, dan perbuatan itu sangat berpengaruh kepada anak.

    Bahkan dimulai dari isi pikiran dan hati, juga berpengaruh loh kalau kita sensitif.

    Reply
  16. Jadi Teh Okti dulu guru ngaji, eh apa sekarang masih ngajar?

    Pendidikan karakter emang wajib diutamakan yaa dan memang betul kalau wajib mengajarkan adab dulu sebelum ilmu. Jangan sampai anak-anak kehilangan sopan-santun lalu melakukan hal negatif lainnya.

    Alhamdulillah di sekolah anakku ditekankan pendidikan karakter, jadi gak sekadar ngejar nilai bagus.

    Reply
  17. itulah teh saat ini media online terlalu mudah dikonsumsi anak. Sepemikiran sih pasti orang tua dan lingkungan mengajarkan anak-anak untuk sopan tapi faktanya mereka mendapatkan hal baru yg lebih menarik dengan sendirinya via kuota. Semoga anak2ku bisa memahami apa yang aku ajarkan ya teh

    Reply
  18. Betul sekali, pendidikan karakter itu sangat penting. Adab dan sopan santun harus menjadi dasar sebelum memasuki ilmu yang lebih dalam. Kita harus mencegah agar anak-anak tidak kehilangan nilai-nilai tersebut agar mereka tidak terjerumus dalam perilaku negatif.

    Reply
  19. makin anak besar, sunggu merasakan kalau jadi orang tua itu berat ya huhu.. apalagi soal adab ini, butuh kerjasama dengan pihak sekolah/ pendidik juga, jadi biar selaras di rumah dan di sekolah

    Reply
  20. Saya sering dengar cerita bahwa anak-anak sekolah sekarang banyak yang tidak memiliki adab. Menurut saya, budi pekerti memang harus ditanamkan sejak awal di dalam keluarga.

    Reply
  21. Semua itu kembali lagi kepada orang tua dan lingkungan di rumah, karena disinilah sebenarnya pembentukan karakter si anak dimulai. Apalagi untuk anak-anak yang memang masuk sekolah PAUD, ini orang tua juga harus memberikan bekal dan menyiapkan anaknya.

    Reply
  22. Sebelum nunjuk orang lain aku harus nunjuk diri swndiri nih apakah selama ini sudah memberjkan pendidikan karakter yg cukup utk anak2. Dunia dengan peemasalahnnya yg kian kompleks semoga anak2 tumbuh jd manusia yg berkarakter dan punya adab yg baik

    Reply
  23. Di zaman yang kian cepat ini. Karakter seseorang sangatlah penting. Harus dibekali sejak anak-anak tentang pendidikan karakter yang baik.

    Kita orang tua juga perlu intropeksi gimana selama ini ke anak-anak, apakah sudah menjadi contoh dg karakter baik atau sebaliknya?

    Karena, anak-anak suduh pasti meniru kita.

    Reply
  24. Halo teteh. Aku setuju kalau memang pendidikan karakter dibangun sejak dini kepada anak. Sedih juga banyak yang kemudian kurang membangun karakter anak sejak dini. Smoga makin melek deh yang seperti teteh sampaikan

    Reply
  25. Nah ini dia PR banget didik anak
    Tak sekadar mengandung, melahirkan dan membiayai
    Tapi ada yang namanya mendidik sehingga karakter anak bisa jadi baik di mana pun berada
    Dan itu gak semudah membalikkan telapak tangan

    Reply
  26. Pendidikan karakter itu salah satu yang paling penting karena modal dasar seorang anak untuk hidup hingga dia dewasa nanti. Sayangnya ini tu nggak terlalu diperhatikan di sekolah, makanya dari keluarga tu kuncinya supaya anak punya karakter positif yang bisa menjadi benteng mereka juga saat bergaul di luar lingkungan rumah.

    Reply
  27. Pendidikan karakter ini penting banget ya. Selain didikan, lingkungan sekitar juga sangat memengaruhi sikap anak. Orang tua juga harus tahu sifat guru dan teman-temannya di sekolah. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.

    Reply
  28. Kok sampai begitu ya mbak mantan muridnya.
    Guru itu nggak minta dihormati kok sebenarnya, karena dia memberikan ilmu dengan tulus. Secara etika saja, pasti si murid akan selalu menghormati gurunya. tapi ini bagi yang paham etika sih ya, artinya yang memperoleh pendidikan karakter yang baik dari orang-orang terdekatnya

    Reply
  29. Perhatian pada anak dari orangtua atau wali itu serupa harga mati ya, Teh. Tak bisa ditawar, wajib hukumnya. Sebab pengaruhnya akan terasa dalam perilaku dan karakter si anak di suatu waktu kelak, saat ia tumbuh dan berbaur dalam lingkup sosial. Berinteraksi sama gurunya juga begitu.

    Reply
  30. Pendidikan karakter ini diperlukan ya buat anak demi masa depannya. Jadi bisa lebih paham kala berhadapan dengan orang yang lebih tua

    Reply
  31. pendidikan karakter ini penting bangeeettt. aku sedih kadang kalo liat medsos dan isinya anak-anak yang agak kurang mendapatkan pendidikan karakter yang baik. sayang banget gitu secara mereka generasi penerus kita

    Reply
  32. Subhanallahu..
    Betapa adab mencari ilmu ini penting sekali dipelajari karena akan menjadi pondasi ke amalan lainnya. Kalau saja ini terlewat, bagaimana bisa meraih pahala?

    Barakallahu fiik, kisahnya teh Okti.
    Rasanya menjadi nasihat untuk kita semua yang senantiasa belajar di sepanjang hayat.

    Reply
  33. Pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak usia SD karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.

    Reply
  34. Reinder buatku sebagai ortu ini…Memang pembekalan karakter dari rumah penting sekali. Dan setuju, seorang murid, mestinya menghormati guru.

    Jadi ingat salah satu anak teman yang mendorong gurunya sampai hampir terjatuh saat ditegur baik-baik. eh, teman saya ini malah bela anaknya, dan membenarkan perilakunya. Padahal semua tahu anaknya yang bermasalah …duh

    Reply
  35. Betul sekali, memang harus dicari tahu mengapa anak membangkang walaupun sudah diajari. Ada satu hal yang orang tua tidak pahami yaitu ada kemungkinan anaknya berkebutuhan khusus (ABK) yang membutuhkan effort sangat besar untuk mengupayakan si anak memahami betul2 apa yang disampaikan padanya. Bagi sebagian ABK, sulit untuk menerapkan hal yang abstrak atau tidak kongkrit, termasuk menerapkan petuah2 karena keterbatasan mereka.

    Reply
  36. Bimbingan dari orangtua jadi faktor utama terbentuknya karakter seorang anak. Biasanya apa yang dilihat dan dialami sehari2 itulah yang membentuk karakternya. Pengaruh dari pergaulan juga bisa sih menjadi pencetus beberapa perilaku kurangnya adab pada orang yang lebih tua. Naudzubillah… Semoga keturunan kita tidak ada yang begitu ya, Teh.

    Reply
  37. Lihat banyak video viral di media sosial sekarang sungguh bikin sedih. Milenial banyak yang gak hormat ke guru dan ke orang tua. Dan iya, kayaknya memang bersumber dari kurangnya pendidikan karakter. Adab dan ilmu yang kurang. Semoga ya, pendidikan karakter bisa semakin diperkuat. Gak hanya di sekolah, tapi juga di rumah. Dan pastinya, guru serta orang tua jadi teladan yang harus lebih dulu ngasih contoh ke anak-anak.

    Reply
  38. Itulah ternyata kenapa adab dulu baru ilmu ya teh.
    Ilmu harus dipelajari, sedangkan adab adalah pembiasaan dan penerapan. Harus dibiasakan sedari kecil.
    Hormat kepada orang yang lebih tua, orang tua, guru, kakak, dsb.

    Reply
  39. Iyah, aku suka sedih mak liat video anak jaman sekarang yang ga ada sopan santunnya sama guru.. huhu. Semoga kita ngga jadi orangtua yang ngga mengajarkan adab ke anak yaaa.. reminder banget juga untuk kita nih.. huhu

    Reply
  40. Pendidikan karakter penting banget memang. Apalagi akhir-akhir ini banyak sekali kasus yang berkaitan dengan kurangnya asupan pendidikan karakter pada anak. Pendidikan karakter harus lebih ditekankan sebagai bekal anak ketika dewasa kelak.

    Reply
  41. Tugas ortu makin berat di era sekarang ini. Di mana pendidikan adab dan karakter tidak banyak di dapat di jenjang sekolah. Terlebih lagi pengaruh lingkungan luar juga dapat memberikan anak sifat yang tidak baik. Orangtualah yang harus menanam adab dan karakter yang baik itu.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics