Biji Mahoni
Gak takut hantu tuh sering datang ke pohon besar dan berumur puluhan tahun itu? Katanya serba modern kok masih memungut biji pohon liar di hutan jalan? Kaya zaman primitif aja, mungut biji-bijian di jalan apa tidak malu?
Dan masih banyak lagi kalimat nyinyir sejenis nya yang ditujukan kepada kami, keluarga petualang.
Jadi ceritanya kami kan suka naik gunung, ditambah keluarga besar suami berlatar orang perhutani dan telah turun temurun selalu memanfaatkan biji pohon mahoni (Swietenia mahagoni) sebagai obat tradisional (atau herbal?)
Saat udar-ador itu kebahagiaan tersendiri buat kami ketika menemukan pohon mahoni yang sedang berbuah. Kami memungut biji mahoni sekaligus anak pohon mahoni yang sudah tumbuh di jalanan (umum). Itu yang membuat orang mencemooh kami, mengejek kami tukang pungut, dlsb.
Kami terima saja. Memang iya kami suka mungut buah mahoni dan anakan pohon yang sudah tumbuh. Buat apa?
Biji mahoni kami konsumsi sebagai obat, sementara anaknya kami bawa, untuk kembali kami tanam di lahan kosong.
Pohon mahoni mudah kita temukan baik di desa atau kota karena sebagai pohon pelindung jalan, mahoni bisa kita temukan di mana saja. Kayu mahoni terkenal keras dan bagus, karena itu bernilai tidak kalah dengan kayu jati.
Percaya atau tidak, saya sudah menkonsumsi biji mahoni sekitar 5 tahun terakhir ini. Suami malah lebih lama dari saya. Biji mahoni mengandung saponin dan flavonoid yang mendukung kesehatan tubuh. Secara tradisional banyak yang mengkonsumsi biji mahoni meski rasanya pahit luar biasa.
Orang tua kami bilang sareatnya dengan biji mahoni sakit yang diderita bisa diredakan negerinya. Peredaran darah yang tidak lancar akan kembali terbuka berkat khasiat buah nan pahit ini. Biji mahoni juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Sakit kepala, flu demam dan tidak enak badan sudah biasa kami disembuhkan dengan memakan biji mahoni sebutir sehari.
Semakin canggih teknologi semakin memudahkan saya mencari informasi. Di internet ternyata diinformasikan khasiat biji mahoni lebih banyak dan detail.
Ada yang bilang bisa meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi timbunan lemak, mengurangi pendarahan, menetralisir kadar gula darah, dan masih banyak lagi termasuk penawar saat kena masuk angin.
Oya, karena rasanya pahit (seperti obat kina) biji mahoni juga bisa berfungsi sebagai obat malaria dan diabetes. Rasa pahit yang menempel kuat di tangan juga menjadikan biji mahoni ini sebagai anti serangga.
Gimana cara makannya? Saya dan suami terbiasa “makan mentahannya”. Cukup buka kulit biji mahoni yang sudah kering dan ambil bijinya yang pipih namun terasa pahit itu dan menelannya bulat-bulat seperti minum obat biasa.
Sebagian orang ada yang menumbuk biji mahoni sampai halus, lalu menyeduhnya dengan air hangat, bisa dicampur madu, susu dan lainnya untuk menetralisir pahit bawaannya itu saat diminum.
Kini semakin berkembang orang terus melakukan inovasi terhadap biji mahoni ini. Ada yang membuat ekstrak biji mahoni, ada yang dibuat kapsul, minyak urut, dan lainnya.
Segala sesuatu menjadi tidak baik kalau berlebihan atau over. Kami mengkonsumsi biji mahoni sebutir per hari. Karena kalau kelebihan makan (over dosis) kandungan saponin dan flavonoid yang ada dalam biji mahoni dapat memicu timbulnya batu empedu.
#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia
Oh jadi banyak khasiatnya ya?
Selama ini aisyah tahunya obat malaria sj.. 🙂
Waaah baru tau saya manfaatnya. Trimkasih ya infonya 😀
Baru tahu kalau biji mahoni banyak khasiatnya..
Nice info,, Dulu cuma buat mainan aja waktu kecil..hehe
Wah informasi baru nih teteh. Biasanya tau kayu mahoni aja buat di berdayakan
Wuah ternyata banyak juga manfaat biji mahoni ini ya, aku baru tau. Dibalik rasanya yang pahit, khasiatnya banyak. Thanks infonya mba.
Aku smpt konsumsi teh,,, to skrng dh brhenti susah d cr klo d sini klo d Cirebon rmh ibuku bnyk
wah manfaatnya untuk mencegah diabetes juga. Enaknya di sana mudah menemukan biji mahoni.
Pernah nyicip dikit doank, duuh aku gak tahan pahitnya mbak.. nempel di tenggorokan >.<
Oooo..yang sering jadi pelindung jalan itu pohon mahoni namanya. Pantesan sering lihat di sepanjang kota pohon kayak gini.
Selama ini tahunya cuma kayu mahoni. Baru tau kalau bijinya pun bisa dikonsumsi TFS
Di kampus dulu sering nemi biji mahoni tapi gak pernah nyobain
Aku jg baru sebulan ini mengkonsumsi biji mahoni.