“Jangan Berangkat Sebelum Siap”, terlebih perginya ke luar negeri. Sudah tempatnya asing, bahasa tidak faham, adat istiadat pun jauh berbeda dan banyak yang tidak biasa.
Siap disini juga mencakup dalam artian luas. Siap meninggalkan suami/istri yang dicintai, siap meninggalkan anak yang dikasihi, siap meninggalkan orangtua yang disayangi, dan siap meninggalkan kampung dengan segala kebiasaannya. Begitu juga sebaliknya, siap jumpa majikan yang sifatnya belum tentu, siap dengan kehidupan di negara baru dengan segala adat dan budayanya, serta siap menerima resiko apapun yang akan terjadi dengan nasib, mau baik atau buruk.
Dengan pemahaman ini, diharapkan para calon TKI bisa mawas diri dan mau belajar serta mencari informasi apa yang harus jadi bekal mereka jika hendak bekerja ke luar negeri. Besarnya resiko yang harus mereka tanggung diharapkan mampu membuat para calon TKI berpikir seribu kali jika akan menjadi buruh di negeri orang.
Hak dan kewajiban calon tenaga kerja harus difahami benar-benar. Calon TKI jangan mau dibodohi hanya karena janji-janji manis para calo atau sponsor. Bahwa tidak ada usaha yang instan, semua perlu kerja keras serta pengorbanan.
Karenanya, negara memberikan syarat-syarat kepada warga negaranya yang akan bekerja ke luar negeri demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan seperti tindak kriminal, trafiking, dan penyalahgunaan job kerja.
Demikian yang dituturkan para pembicara dalam seminar sehari bertema “Jangan Berangkat Sebelum Siap” yang diselenggarakan oleh Disnaker Sukabumi pada tanggal 4 Nopember 2014 bertempat di Hotel Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat.
Para pembicara diantaranya Budi dari Binapenta Menaker, Kepala Disnaker Sukabumi, Ibu Bupati Sukabumi selaku ketua P2TP2A, perwakilan dari konsorsium asuransi TKI, Pak Anton perwakilan dari Polres Sukabumi, dan dari Migrant Watch.
Salut atas masyarakat Sukabumi yang sangat antusias dengan acara ini. Terbukti dari sekian banyak peserta yang hadir mulai dari perwakilan Kecamatan, perangkat desa, Lembaga Swadaya Masyarakat, ibu rumah tangga, para pemuda dan pemudi sampai orangtua yang membawa anak-anaknya. Mereka ingin melek informasi terbaru seputar ketenagakerjaan supaya mereka, anggota keluarga, dan atau teman-temannya tidak tertipu oleh para calo dan oknum yang selalu mengincar demi mendapatkan keuntungan pribadi.