Bakti untuk Banua dan Perdamaian

Sambil bolak balik dari tenda satu ke tenda selanjutnya bersama relawan lain di area penampungan Gempa Cianjur, telinga saya hampir tidak lepas dari headset. Orang mungkin mengira saya biar mudah berkomunikasi saat tangan sibuk bawa ini itu dan melakukan banyak hal, padahal selain itu sebenarnya saya anteng sambil dengerin musik. Hihi…

Siapa tidak berduka saat hidup dan tinggal di lingkungan bencana? Meski saya dan keluarga Alhamdulillah masih dalam lindungan Nya, tapi melihat teman dan saudara kehilangan harta benda dan bahkan anggota keluarga, hati ini tidak bisa dibohongi ikut menangis. Dengar musik menyendiri inilah salah satu hiburan sederhana saya. Saat sendiri saya bisa bersenandung mengikuti lirik yang didengar. Pokoknya lihat situasi dan kondisi juga.

Saat banjir bandang menerjang kampung halaman di Kecamatan Sukanagara Cianjur Selatan saya sedang mendengar radio dan mendapatkan informasi kalau salah satu band favorit saya, Band Gigi sedang konser di Banua.

Lalu dengan sendirinya muncul deh dalam benak ini berbagai lagu kenangan milik Gigi. Mendengar kalau Gigi mengadakan konser ‘Bakti Untuk Banua’, sebagai bentuk kepedulian lingkungan, ekonomi, dan pariwisata di Kalimantan Selatan, salut, kagum dan menyenangi lagu-lagunya makin menjadi.

Group musik semacam band anak muda (padahal stok lama) jarang menggelar event konser musik yang lahir dari sebuah kegundahan dan rasa kepedulian kondisi suatu daerah. Seperti kepedulian Gigi terhadap Banua di Kalimantan Selatan ini. Pasca covid-19 semua daerah memang kena dampak yang mempengaruhi seluruh lini kehidupan termasuk ekonomi.

Begitu juga Banua yang selama 2 tahun belakangan ini terpuruk akibat pandemi Covid 19 sehingga sempat porak poranda perekonomian masyarakatnya terutama dalam sektor pariwisata dan event pertunjukan musik.

Event konser Gigi Desember 2022 lalu ‘Bakti Untuk Banua’ sendiri didedikasikan untuk membantu bangkitnya ibu pertiwi yang dikemas dengan membuat campaign sektor pariwisata, yaitu campaign pariwisata Situs Geopark Meratus. Destinasi pariwisata Geopark Meratus sedang menuju pengakuan Unesco Global Geopark (UGGp).

Sepersekian persen dari setiap penjualan tiket penonton konser Bakti Untuk Banua ini akan didonasikan untuk perkembangan dunia pendidikan ke salah satu pesantren di Banjarbaru.

Selain itu, saya baca di sebuah portal berita online jika event konser Gigi beserta band dan musisi lain ini juga memiliki misi mengajak UMKM di Kalsel untuk kembali bangkit dengan bisa terlibat dalam rangkaian kegiatan event UMKM Expo, di mana peserta UMKM bisa membuka stand di saat kegiatan konser berlangsung.

Gigi terpilih menjadi salah satu band dalam event itu yang ditawarkan kepada masyarakat Kalsel. Ternyata, Gigi band yang divokalisi Kang Arman ini sangat digemari.

Saya sendiri sangat berharap dengan dilaksanakan konser musik ‘Bakti Untuk Banua’ itu bisa menjadi sebuah sarana untuk memacu kembali pertumbuhan pariwisata serta Industri pertunjukan musik di Kalsel.

Sambil berjalan di antara puing-puing reruntuhan akibat gempa, lagu yang dinyanyikan Gigi pun selalu menemani. Tak jarang saya pun menyanyikannya pas kalau hafal lirik lagunya. Teringat juga berita di televisi yang menayangkan gambar kehancuran akibat perang Rusia Ukraina. Pas juga lagu Gigi yang sedang saya dengar dari Spotify adalah lagu Gigi yang  berjudul Perdamaian.

Banyak yang cinta damai

Tapi perang makin ramai

Banyak yang cinta damai

Tapi perang makin ramai

Bingung bingung ku memikirnya

Lagu Perdamaian itu memang bukan asli milik Gigi, karena setahu saya sejak kecil yang membawakan lagu qasidah Perdamaian adalah group Nasida Ria dari Semarang, sebuah band kasidah modern Indonesia beranggotakan belasan orang wanita.

Nasida Ria dibentuk pada tahun 1975. Pertama dikelola oleh H. Mudrikah Zain, tetapi sekarang dikelola oleh Choliq Zain. Band ini merupakan salah satu kelompok kasidah modern tertua di Indonesia. Judul lagu yang legend seperti Tahun 2000 sejak kecil kerap saya dengar.

Unik banget, lagu Tahun 2000 diciptakan pada tahun 1985, bukan tahun 2000. Saya masih ingat, bertanya kepada guru sekolah dasar, memang akan ada tahun 2000? Maklum pertanyaan anak kecil saat itu tahun 90 awal. Kehidupan jauh dari kata modern. Sementara lagu Tahun 2000 berisi tentang kecemasan akan datangnya suatu zaman di mana kehidupan akan sangat berubah secara total. Pada tahun 2000, kata Nasida Ria, pekerjaan akan dilakukan dengan serba mesin.

Alhamdulillah, saya diberi kesempatan menyaksikan dan melewati tahun 2000 itu, hingga kini sudah tahun 2023.

Saat saya tinggal dengan Nenek di Tasikmalaya, lagi Nasida Ria semakin banyak saya hafal. Jika di pesantren tempat ngaji mengadakan acara Maulid Nabi Muhammad, atau Isra Miraj Rasulullah, sering menampilkan lagu qasidah yang dibawakan semua anak santri. Disitu saya semakin banyak mengenal lagu-lagu qasidah dari Nasida Ria, Al Manar, dan sebagainya.

Saat itu hampir semua rumah memiliki kaset lagu qasidah. Setiap selesai subuh atau saat santai, hampir semua rumah menyetelnya. Termasuk siaran radio lokal banyak yang  memutar karena banyak request dari pendengar. Legend banget ..

Siapa kira lagu Perdamaian yang dibawakan oleh grup musik qasidah Nasida Ria beberapa bulan lalu manggung di festival music di acara seni akbar Documenta Fifreen. Tepatnya di Kassel, Jerman pada Sabtu, 18 Juni 2022. Salah satu lagu yang Nasida Ria nyanyikan berjudul Perdamaian. Lagi yang dibeli dan dinyanyikan Band Gigi.

Sebagi penggemar Band Gigi, saya selalu mengikuti perkembangannya termasuk informasi jika sebelum merilis lagu ‘Perdamaian’ versinya, para personel Gigi menjumpai terlebih dahulu KH Ahmad Buchori Masruri yang merupakan penulis dari lagu tersebut.

KH Ahmad Buchori Masruri menulis lagu Perdamaian dengan nama pena Abu Ali Haidar.

Lisence dari lagu Perdamaian sudah dijual ke eksekutif produsernya yang dulu. Jadi Band Gigi tetap harus bayar royaltinya ke yang beli. Tetapi kepada KH Ahmad Buchori Masruri Band Gigi tetap memberikan apresiasi. Karena menurut Kang Arman, sebenarnya lagu itu nggak bisa dijual putus gitu.

Lagu Perdamaian yang dibawakan Gigi terbilang laris dan menjadi salah satu lagu religi andalan. Semakin salut ketika akhirnya para personel Gigi pun sepakat untuk tetap mengumpulkan royalti tersendiri untuk KH Ahmad Buchori Masruri sebagai penciptanya.

KH Ahmad Buchori Masruri yang juga dikenal sebagai mantan ketua PWNU Jawa Tengah telah meninggal dunia di usia 77 tahun. Beliau meninggal hari Jumat (17/5/2018) di RSI Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah.

Selain lagu Perdamaian, yang selalu saya ingat dari Nasida Ria juga ada lagu Suasana Kota Santri, Dunia Dalam Berita dan lainnya.

Berada di reruntuhan bangunan akibat gempa Cianjur sebagai relawan kemanusiaan, tidak henti saya memikirkan beberapa lirik lagu dari Perdamaian yang begitu mengena dengan kondisi sekarang.

Banyak yang cinta damai

Tapi perang makin ramai

Bingung bingung ku memikirnya

Wahai kau anak manusia

Ingin aman dan sentosa

Tapi kau buat senjata

Biaya berjuta-juta

Banyak gedung kau dirikan

Kemudian kau hancurkan

Bingung bingung ku memikirnya

Rumah sakit kau dirikan

Orang sakit kau obatkan

Orang miskin kau kasihi

Anak yatim kau santuni

Bom atom kau ledakkan

Semua jadi berantakan

Bingung bingung ku memikirnya

16 thoughts on “Bakti untuk Banua dan Perdamaian”

  1. Suka merinding kalau ada cerita begini. Gimana para artis mengadakan konser untuk membantu pembangunan ekonomi, bencana dan lain sebagainya.

    Kayak Gigi yang punya konser dengan konsep bakti untuk Banua misalnya.

    Jaya dan damailah wahai Negeriku.

    Reply
  2. Duh Gigiiii…..band favoritku

    Lahir di Bandung, Gigi gak pernah terkena isu negatif

    perjalanannya meluncur mulus

    sampai Acil Bimbo mempercayakan lagu-lagunya pada armand Maulana

    Reply
  3. GIGI mah sudah living legend ya Teh. Kualitas mereka tuh di atas rata-rata. Gak pernah compang-camping karena berita-berita miring dan terus menuai banyak prestasi. No wonder, group band seperti GIGI tuh langgeng dan tetap bertahan di tengah persaingan.

    Persahabatan Armand dan Bujana juga patut dicontoh loh. Meski berbeda keyakinan, mereka tetap saling mendukung. Dan saya dengar Armand itu shalatnya luar biasa. Ada teman manajemen artis yang bilang kalau shalat tahajudnya rajin banget. MashaAllah.

    BTW, Qasidah Ria ini mengingatkan saya sama acara Aneka Ria Safari yang idenya digagas oleh Eddy Sud (almarhum). Qasidah Ria pernah tampil dan itu dapat applause yang lama banget. Saya, biar penggemar rock dan heavy metal, begitu liat Qasidah Ria langsung kagum hahahaha. Aih jadi curcol panjang deh.

    Reply
  4. Pantes lagunya mengena banget. Liriknya simpel tetapi maknanya itu lho, bikin merinding. Salut untuk Pak Yai yang sudah menciptakannya. Salut juga untuk Armand Maulana and friends dan semoga makin sukses.

    Reply
  5. Saya juga suka lagu-lagunya Gigi, Salut dengan mengadakan konser di Banua, Gigi bertekad untuk membantu pemulihan ekonomi di sana terutama sektor pariwisata.

    Jaman kecil saya juga hampir tiap hari dengarnya lagu-lagu dari Nasida Ria mbak, Tahun 2000 salah satunya. Alhamdulillah bisa melewati tahun 2000 yang penuh tantangan, bahkan sudah memasukai 2023

    Reply
  6. Jadi inget masa kecil, kalau ada perayaan misal maulid di kampung salah satu hiburannya ada nasyid. Aku dan dua kakakku ikut bergabung. Tiap manggung selalu bawain lagu “perdamaian” itu.
    Liriknya bagus ya teh… everlasting dan selalu relevan sepanjang jaman. Panjang umur orang-orang baik…

    Reply
  7. Pertama kali baca Banua ini jadi ingat Kota Palu karena sering dengar orang sana bilang kata itu dan ada nama jalan juga..hehe
    Trus lanjut baca paragraf pertama sungguh mengandung bawang Mba Okti, semoga Mba dan keluarga selalu mendapat perlindungan dan selalu sehat. Group Gigi ini pun juga udah legend tanpa diragukan lagi ya, bahkan saya pun sudah familiar dengan lagu-lagunya sejak saya kecil…

    Reply
  8. Semoga Geopark Meratus ini segera bisa diakui oleh UNESCO Global Geopark ya, Mba. Pantas banget sih dengan adanya kegiatan konser amal begini untuk bisa mendukung kelompok yang sedang mendukung di tanah air. Pastinya semoga yang didonasikan akan sangat berguna untuk masyarakat sekitar yang membutuhkan.

    Reply
  9. Senang dengan grup band musik yang menyelenggarakan konser bertajuk dukungan terhadap daerah dampak bencana maupun terhadap UMKM. Semoga banyak lagi yang ikut berkontribusi

    Reply
  10. Banua dalam bahasa buton itu artinya rumah.

    Keren yaa Gigi ini, grup musik legend yang kiprahnya gak perlu diragukan lagi. Saya suka lagu-lagunya dan makin suka lagi karena jiwa kemanusiaan mereka besar. Sukses terus yaa, Armand dan kawan-kawan!

    Reply
  11. Selain ada di jiwa seni, GIGI adalah musisi yang konsisten menyuarakannya dengan “gaya”nya. Style ana slow rock yang tetap sopan. Meski kesannya garang, tapi mashaAllah, merangkul berbagai pihak termasuk sering mengadakan konser kemanusiaan.

    Semoga Allah mudahkan untuk semua agar hatinya kembali lembut dan jauh trauma pasca bencana.

    Reply
  12. Band Gigi band legendaris ya Saya hampir hafal semua lyiric lagunya semoga korban bencana segera mendapat kemudahan ya untuk dapat berkegiatan lagi

    Reply
  13. Salah satu band legend Indonesia. Meski dahulu saya suka kesal beli kasetnya soalnya dalam satu album, lagu Gigi yang saya suka mungkin cuma 2 atau 3 dari total 10-12 lagu dalam satu album, bete kan? Wkwkwwkk.

    Selalu ada suka di balik duka ya mba. Semua musibah yang menimpa kita, kitalah yang paling tahu bagaimana kita meresponsnya. Tetap semangat, Teh Okti.

    Reply

Leave a Reply to deddyhuang.com Cancel reply

Verified by ExactMetrics