Bikin COVID-19 Ambyar: Tips Mengalahkan Virus Corona

Bikin COVID-19 Ambyar: Tips Mengalahkan Virus Corona. Sebelum bahas tips cara mengalahkan virus corona, ada wejangan terlebih dahulu yang disampaikan Direktur Promkes, Kementerian Kesehatan RI, yaitu Bapak Riskiyana. Beliau terus mengajak masyarakat untuk tetap beradaptasi dengan kebiasaan baru atau new normal. Caranya dengan tetap menjaga kesehatan dalam segala aktivitas. Saat ini teknologi sudah sangat canggih. Gadget apapun sudah bisa kita miliki. Pertanyaan nya, apakah gadget itu bermanfaat untuk kita?

Pastikan kita jadi master sehingga gadget bisa bekerja dan bermanfaat untuk kita pemiliknya, bukan sebaliknya, kita yang jadi budaknya!

Serap segala ilmu meskipun sekarang lebih baik di rumah saja, melalui ikut webinar kesehatan contohnya.

Adaptasi Kebiasaan Baru sumber presentasi dr. Riskiyana, Direktur Promkes Kemenkes RI

 

Diakui atau tidak adanya pandemi telah mendorong perubahan pada perspektif, sikap, dan perilaku masyarakat. Kita bisa menyaksikan bahkan mengalami sendiri, bagaimana konsep bekerja sekarang berubah, bagaimana sosialisasi budaya hidup sehat sangat digalakkan, bagaimana perubahan pada aktivitas belanja, dan lain-lain.

Pemerintah pusat, daerah, hingga elemen masyarakat harus bergotong royong dan bersinergi untuk bersama menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19 ini.

#YukDisiplinCovid19Ambyar

Demikian kata pembuka Seminar Online Bareng Blogger “Yuuk Disiplin COVID-19 Ambyar” oleh Kementerian Kesehatan. Mengajak masyarakat beradaptasi dengan kebiasaan baru pada Kamis, 30 September 2020

Pak Riskiyana tidak putusnya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan demi terputusnya rantai penyebaran virus corona, covid-19. Kita sebagai netizen, khususnya blogger dan pegiat sosial media, punya beban dan tanggung jawab tersendiri dalam ikut aktif menyampaikan edukasi kepada masyarakat terkait kegiatan positif dalam masa pandemi normal baru ini.

Sekarang, work from home, school from home, dan pray from home mau tidak mau harus dilakukan saat pandemi. Semua itu membuat kita akhirnya harus beradaptasi dengan keadaan demi mencegah terjadinya penularan virus. Masyarakat diharapkan dapat tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa, tetapi dengan cara yang baru itu tadi.

Untuk itu, perlu didorong perubahan perilaku masyarakat melalui komunikasi publik yang sistematis dan komprehensif demi memutus mata rantai Covid-19 dan memastikan masyarakat dapat mengikuti adaptasi kebiasaan baru dengan tetap sehat dan produktif.

Bagaimana dengan semangat menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi? Dijelaskan oleh dr. Rose Mini atau yang lebih akrab biasa dipanggil Bunda Romi, bahwasanya menurit survey online puslitbang 2020, masyarakat Indonesia sudah di atas 90% mau menggunakan masker dan mencuci tangan. Sementara di atas 50% telah melaksanakan jaga jarak atau sosial distancing.

 

Mengapa protokol kesehatan ini sulit diterapkan di masyarakat Indonesia? Menurut Bunda Romi karena dua masalah
1. Internal
Kurangnya pemahaman, kesalahan prosedur belajar.
2. Eksternal
Aturan tidak baku, tidak ada contoh, konsekuensinya tidak ketat.

Bagaimana supaya faktor kedisiplinan baik yang internal maupun eksternal ini bisa berjalan? Caranya lakukan semua secara bersamaan dan terus berulang.

Jadi apa yg harus diperhatikan supaya bisa disiplin dalam protokol keberulan? Secara internal cobalah berempati, tanya hati nurani, lakukan kontrol diri, berusaha menghargai dan berbuat kebaikan, perhatikan juga point keadilan.

Jika pemahaman sudah terbentuk, faktor eksternal bisa dikurangi, dengan demikian, kedisiplinan secara sendirinya dapat terbentuk. Syukur-syukur bisa menyebar ke lingkungan lainnya.

Cuci tangan dulu belum menjadi sebuah budaya sekarang harus kita biasakan. Jadikan air mengalir sebagai media untuk membersihkan tangan. Saat akan makan, hati pasti tahu, sudah cuci tangan atau belum bel? Hal itu yang menjadi contoh point hati nurani. Jika terus dipraktikkan, disiplin protokol kesehatan akan dengan sendirinya terbentuk

Perhatikan ketika kita batuk, apakah nyembur ke orang lain? Bagaimana perasaan kita seandainya orang lain yang batuk dan nyembur ke wajah kita? Hal itu yang harus diperhatikan saat kita menerapkan point empati dalam disiplin protokol kesehatan.

Jangan lupa ketika memegang uang, setelahnya segera bersihkan tangan. Jangan dulu menyentuh mata, mulut dan lainnya sebelum cuci tangan.

Yang tidak kalah penting, coba permudah saja semuanya, jangan dipersulit. Misalnya masker segera beli baru, jangan Cuma punya satu. Apalagi untuk anak sebaiknya diganti secara teratur. Masker berstandar harganya cukup terjangkau, bukan?

Supaya anak dan orang lanjut usia merasa tidak dipersulit, coba letakan sabun di tempat yg mudah dijangkau. Atau beli masker yang bahannya nyaman dipakai tapi tetap sesuai dengan SNI sehingga saat mengenakan nya anak atau lansia tidak rewel lagi. See, sebenarnya mudah bukan?

 

Obat Covid-19

Teman, mungkin semua orang sudah tahu, kalau virus covid-19 ini sangat mematikan dan belum ada obat penangkalnya. Tapi mungkin tidak semua orang tahu, kalau covid-19 sebenarnya bisa kita kalahkan, lho. Caranya, cukup patuhi protokol kesehatan. Ya protokol kesehatan.

Supaya semangat disiplin dalam diri terus meningkat, kita lebih pahami juga manfaat 3 M. Yaitu tetap menjaga jarak, tetap menggunakan masker dan tetap mencuci tangan.

Memasuki masa new normal, kebiasaan disiplin protokol kesehatan ini harus kita terapkan secara konsisten. Sehingga kedisiplinan dengan sendirinya akan terbentuk.

Mulailah melakukan semua protokol kesehatan, disiplin diri dan lingkungan ini dari diri sendiri, lalu lingkungan terdekat seperti saudara, orang tua, sehingga nanti dengan sendirinya disiplin kesehatan dan protokoler kesehatan akan terbiasa dilakukan dalam lingkungan.

Bagaimana cara meningkatkan kesadaran disiplin terkait Protokol Kesehatan dalam diri? Cukup tetap jalankan saja pesan moral tadi. Bahwasanya jika kita ingin diperlakukan baik, maka kita pun harus memperlakukan baik terhadap orang lain. Termasuk saat pandemi.

Selain pemerintah yang berupaya meningkatkan literasi melalui diseminasi informasi positif kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mengikuti protokol kesehatan dan beradaptasi dengan kebiasaan hidup baru, peran serta masyarakat, terutama dalam hal ini influencer dan blogger juga punya peran penting.

Bloggercrony

Wardah Fajri, atau biasa dipanggil Mbak Wawa, selaku Founder dan Mentor Komunitas Bloggercrony, menjelaskan bahwa, Bloggercrony sebagai salah satu komunitas blogger selama ini telah menjadi fasilitator untuk menyebarkan pesan positif pro kesehatan gerakan nasional.

Presentasi Wardah Fajri, founder Bloggercrony

 

Ada banyak kegiatan yang diinisiasi Bloggercrony pada masa pandemi ini. Seperti membuat aktivitas virtual peringatan HUT RI ke 75 sehingga mendukung untuk tetap #dirumahaja selama PSBB, sekaligus mengurangi kegiatan berkumpul yang sangat memudahkan penularan virus covid-19.

Bentuk dukungan lain adanya keaktifan posting twitbbon kampanye publik promosi kesehatan gerakan nasional #selalupakaimasker.

Kegiatan di lapangan terkait gerakan #SelaluPakaiMasker di media sosial seperti postingan di Instagram yang sharing kegiatan positif dan kreatif selama di rumah aja saat PSBB. Termasuk kampanye di Twitter tentang gerakan jajan dari pedagang yang menggunakan masker.

Jadi teman, untuk bikin Covid-19 ambyar: Tips mengalahkan virus corona nya mudah aja, cukup lakukan disiplin protokol kesehatan. Lakukan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Semoga sehat selalu semuanya…

 

 

15 thoughts on “Bikin COVID-19 Ambyar: Tips Mengalahkan Virus Corona”

  1. Disiplin masyarakat untuk tetap menjalankan 3M ini yang harus banget ya mbak, pemerintah melalui kementerian kesehatan ini sudah memberikan informasi yang banyak banget soal pencegahan virus covid-19 ini, tinggal masyarakatnya mau atau tidak disiplin menjalankan 3M

    Reply
  2. saya loh waktu kapan hari terpaksa ke informa karena harus belanja peralatan kantor yang perlu di survey dulu buat laporan ke bos, ya ampun banyak banget orangnya, mana nongkrong2 di coffee shop begituan 🙁 ga pake masker huhuhuu saya jadi ngeri sendiri langsung cari produk yang di mau cuss pulang lagi

    Reply
  3. Saya kemaren Minggu keluar dong, dan memang yang paling sulit itu budayakan jaga jarak, astagaaaa, mengapa ya orang-orang itu suka banget ‘ndusel-ndusel’.

    Saya bahan sebelum pandemi, bete banget kalau lagi antri ada yang suka deket-deket, bukannya apa-apa nih, takutnya lagi side job as maling hahaha.

    Apalagi di masa seperti ini.
    Gemes banget rasanya.

    Reply
  4. Makin ke sini makin banyak yg menganggap remeh pandemi ini, makin abai dengan protokol kesehatan padahal kan tidak harus mengalami sendiri baru percaya, kita jg bisa belajar dari pengalaman orang lain

    Reply
  5. 3M Memakai makser, mencuci tangan, menjaga jarak mudah dilakukan tapi banyak yang lalai ya. Melalui kampanye kaya gini semoga banyak orang yang makin sadar

    Reply
  6. Betul banget Teh, intinya tuh ya kepatuhan kita masing-masing pada aturan yang telah ditetapkan ya. Anjuran untuk melakukan 3M ini paling gampang untuk dilakukan. Tapi ya teteeep aja ada yang masih abai. Harus rajin dan tak lelah mengingatkan ya kalau ada yang kayak gitu.

    Reply
  7. Setuju banget teh bahwa obat covid adalah tetap pada protokol kesehatan dan juga menjaga keseimbangan hidup. Tidak stress, makan makanan bergizi dan tentunya sebisanya di rumah saja selama masa pandemi ya.

    Reply
  8. Sebelum pandemi terbiasa cuci tangan. Begitu ada pandemi lebih giat lagi cuci tangan. Ditambah pakai masker. Yang kalau sebelum keluar rumah mesti harus pake tu masker. Walau saat ke pasar masih ada yg nggak pakai sih. Asal nggak neko-neko dan tetep mematuhi protokol kesehatan itu wajib.

    Reply
  9. Alhamdulillah aku sudah menerapkan beberapa tips yang diberikan teh okti. Semoga kita semua bisa melewati pandemi corona ini dengan baik. Tidak ada korban jiwa dan tetap mematuhi protokol kesehatan kedepannya, biar pandemi yg seperti ini tidak hinggap lagi di bumi indonesia. Amin..

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics