Camping is Healing

Informasi seputar Jambore Nasional Camping Adventure Family Indonesia

Halo sahabat camper, udah tahu kan kalau awal bulan depan, akan ada jambore bersekala nasional pertama dari Camping Adventure Family? Jangan sampai lupa lalu bilang ga tahu informasinya ya.

Meski masih ada waktu sekitar satu bulan lebih lagi, tapi saya yakin buat para camper mania pasti udah mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang, bahkan beberapa hari lalu, bukan? Saya sendiri iya ngaku deh, hehehe …

Jadi sahabat camper, jambore berskala nasional pertama dari Camping Adventure Family (CAF) ini insyaallah akan diadakan tanggal 3-4 Desember 2022 bertempat di Bukit Golf Cibodas – Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Biaya: 50 ribu rupiah per orang itu sudah termasuk Free Parkir, Toilet, Listrik dan kesempatan jumpa sahabat dari seluruh Indonesia.

Pesertanya akan ada dari seluruh penjuru tanah air dimana sudah ada kepengurusan regional camper adventure family di sana. Ini kesempatan buat kita saling mengenal dan saling silaturahmi. Saya berharap banget kalau Mbak Fiona blogger Lamongan bisa ikut acara ini.

Buat yang belum tahu Tjiandjoer alias Cianjur, inilah saatnya mengunjungi kabupaten yang berada di antara Bandung, Sukabumi, Bogor, Karawang, Purwakarta, Garut, dan Samudra Hindia di wiliyah selatan ini. Meski nanti lokasi camp-nya berada di Cipanas, berada di wilayah Cianjur yang berbatasan dengan Bogor. Teman-teman bisa juga lanjut perjalanan ke wilayah Cianjur Selatan. Di sana bisa melakukan camping ala-ala Korea di tepi sungai dengan view perkebunan teh. Mantap pastinya.

Dulu sebelum kegiatan camping jadi gaya hidup masyarakat urban, banyak sekali teman-teman yang mengatakan mau banget camping di tempat yang sepi, bisa buka tenda di samping mobil, dapat view bagus, sejuk, dan berkesan.

Saya sering menyarankan kalau sudah packing dan belum dapat ide mau kemana datang saja ke Cianjur. Tinggal pilih mau camp di tempat yang tenang seperti apa, ada banyak lokasi camping yang cukup jauh dari hiruk pikuk dan kebisingan.

Kemping bakal jadi wisata populer?

Tahu gak di luar negeri, wisatawan mulai kesulitan memesan tempat untuk camping maupun glamping. Haha, padahal kalau saya nih, depan rumah buka tenda saja, kemping pun jadilah…

Fenomena sulitnya mendapatkan tempat terbaik untuk camping bisa-bisa ke depannya  bakal menjalar ke Indonesia. Tidak hanya di luar negeri, di negara kita tidak bisa dihindari jika kegiatan berkemah ini emang sedang ngetren. Menurut penelitian Kampgrounds of America (KOA), berkemah semakin populer dan bakal digemari para wisatawan. Hal itu disebabkan antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan di luar ruangan.

Mungkin ini jamannya generasi milenial yang semakin membesar. Mereka memantapkan karier dan memulai keluarga mereka sendiri. Selanjutnya mereka mencari kegiatan yang mencerminkan gaya hidup aktif. Dan berkemah ini berperan dalam hal itu.

Salah satu yang mendorong peningkatan wisata berkemah ini adanya para orang tua yang membiasakan wisata luar ruangan kepada anak-anak mereka. Kebiasaan ini mendorong keluarga-keluarga baru yang memilih berlibur dengan berkemah. Baik dengan cara glamping maupun dengan kemping dengan mobil (Camp RV) dan pada umumnya menghindari berkemah secara tradisional di hutan seperti kami ketika melakukan pendakian.

Tidak bisa dipungkiri kalau kekuatan media sosial pun bisa dianggap sebagai pendorong utama wisata berkemah ini. Saya sering mendapatkan komentar yang tertarik untuk ikut jika melihat foto-foto kami saat menikmati api unggun, makan di luar tenda, berkumpul bergembira di jalur pendakian bahkan berfoto dengan edelweis atau berfoto dengan latar lautan awan.

Film juga menjadi pendorong kegiatan perkemahan. Sutradara film Tom Huang, menampilkan adegan berkemah yang mengasyikkan dalam film Find Me. Begitu juga di Indonesia, sebelum muncul film 5 cm, mana ada cewek kota nan cantik dan berkulit mulus rela melakukan perjalanan melelahkan ikut naik gunung? Setelah film itu banyak ditonton anak muda, langsung deh memicu wisata pendakian gunung kian digemari.

Sementara di kalangan internal kami sendiri, para pelaku camping dalam segala suasana, Sebenarnya memiliki fenomena ngecamp tersendiri pada penyakit yang diderita…

Maksudnya?

Camping is Healing

Gini ya, salah satu teman saya, ia pengidap gerd. Sering asam lambungnya tinggi. Di rumahnya, setiap malam kalau tidur tidak pernah nyenyak. Kalau berbaring perut sebelah kirinya sakit. Jadi posisi tidurnya itu setengah duduk. Tapi… Ketika ia ikut camping, tidak tahu kenapa sama sekali tidak pernah terjadi gangguan tidur. Bahkan berbaring rata dengan tanah hanya menggunakan bantal tiup saja baik-baik tuh. Perutnya tiba-tiba terasa nyaman, tanpa kesakitan sebagaimana kalau di rumah.

Ada juga yang memiliki sakit eksim di kaki, tapi kalau dibawa cuti buat naik gunung, eh eksim mendadak sembuh. Coba balik ke rumah, merasa stress, itu eksim kambuh lagi.

Mirip pamannya teman saya itu, juga punya penyakit asam lambung, perut kembung, kepala nyut-nyutan dan tegang dari leher. Tapi beneran saat sedang kemping semua itu malah gak berasa. Malah kata istrinya justru kelihatan lebih segar dan lebih ceria saat camping.

Teman saya pengalamannya lain lagi, beberapa waktu ia lalu ia ada gangguan pendengaran. Di telinganya seperti ada suara “bek bek bek”. Suara halus kipas angin, mesin mobil yang jauh mendengar itu telinga jadi semakin terganggu. Jadi susah tidur.

Anehnya suara-suara itu gak muncul saat ngecamp. Terbukti ia bisa tidur nyenyak tanpa terganggu suara-suara aneh seperti sebelumnya saat masih di rumah. Bingung saya 🤭

Ada lagi teman saya ia lebih condong ke insomnia, waktu itu pernah kemah ceria yang dekat-dekat saja karena ia punya kondisi insomnia lagi kumat. Tapi sampai tenda, ia justru bisa tidur nyenyak lebih dahulu setelah sholat isya dan baru terbangun lagi pas kami bangunkan untuk solat subuh. Teman saya pun merasa heran karena katanya kalau di rumah ia baru bisa tidur menjelang atau setelah sholat subuh. Ia tidak baper meski kami ledek kemping cuma numpang tidur saja. Karena selama ia tidur kami bikin permainan, masak ini itu, makan-makan, dia mah gak tahu apa-apa. Haha.

Lain lagi kalau cerita teman suami, ada teman yang orangnya nggak kuat dingin. AC suhu 26’C aja sering menggigil. Tapi kalau di tempat kemping suhu sampai 14’C aja dia nggak menggigil sama sekali. Ya kedinginan dikit wajarlah ya, cuma nggak sampai menggigil kayak di rumah gitu.

Bagaimana pengalaman saya sendiri? Jujur, mirip juga. Di rumah saja selama pandemi rasanya udah banyak yang kerasa mulai dari sering sakit kepala, pegal punggung sampai kaki. Tapi  saat kemping, mendadak gak merasa sakit apapun. Begitu juga suami. Saat berkegiatan di alam bebas, ia nafasnya oke, tekanan darah juga oke. Eh, pas di rumah saja, malah kena sakit dan dokter memberikan hasil pemeriksaan kalau suami ada menderita jantung dan paru-paru.

Karena semua pengalaman itu, kadang jadi bahan bercandaan intern kami, kalau badan udah gak enak segera saja berpetualang di alam, hiking, camping, mancing, atau apalah… Yang intinya mengikuti event itu salah satu alasan ketika kita ingin healing.

Ibarat kata di rumah maunya makan enak tapi kalau sedang kemping atau hiking, makan mie instant rebutan aja udah seneng. Sakit di kepala sama mata yang suka perih berair begitu ngecamp, alhamdulillah hilang sakit kepalanya dan mata pun terasa fresh setelah liat pohon-pohon hijau. Jelas banget kan ya membedakannya.

Jadi jangan sampai tidak ikut jambore nasional camping adventure family awal Desember nanti karena selain bisa membawa dampak baik untuk kesehatan badan juga bisa menghilangkan rasa penat dan recharge semangat buat jiwa-jiwa yang kelelahan. Buat yang belum ada kepengurusan CAF di kotanya, bisa daftar aja dulu dan nanti perlahan segera bentuk kepengurusannya.

33 thoughts on “Camping is Healing”

  1. Kluargaku baru mulai camping mak. Sudah bbrp kali ini camping di seputar makassar. Tapi ya gitu, masih sorangan wae…belum gabung komunitas atau rame2 sama temen.

    Coba bareng2 gini, pasti suasana lebih rame yaa…apalagi trus dibikin kegiatan buat anak2/kluarga.

    Reply
  2. Eh saya beneran baru tahu ada event Camping Adventure Family setelah baca tulisan ini lho mbak. Saya kalau pengen camping biasanya ajak anak-anak ke sawah, dirikan tenda di depan gubuk.

    Sekarang camping pun bisa dengan fasilitas lengkap dan mewah ya, jadi muncullah glamping.

    Ih ada gitu ya ternyata, yang di rumah sakit macem-macem, begitu dibawa camping langsung sakitnya ilang. Tapi begitu balik ke rumah, kambuh lagi. Karena pikiran bisa jadi ya mbak, pas di rumah banyak yang dipikir dan dilakukan, klo camping kan hatinya senang

    Reply
  3. Syaratnya apa aja yah teh ikutan jambore nasional camping adventure family ini? Kebayang serunya sih kalo event nasional gini bisa ketemu keluarga lain dari segala penjuru. Pengalamannya bakal tak terlupakan lah ya.

    Reply
  4. Aduh-aduh, kabita pisan teh. Kepengen juga ih bisa kemping. Udah lamaaaa banget aku gak kemping. Kayaknya terakhir itu waktu mahasiswa. Wkwkwk… hampir 20 tahun yang lalu sigahna mah. Gak tahu nih, rencana yang udah dibikin untuk kemping bareng keluarga gagal aja. Rada beda hobi juga sih aku sama suami. Aku kepengen yang alam banget. Sementara suami gak mau riweuh, katanya kasian anak-anak. Padahal dia orang yang sering kemping di alam waktu mudanya. Semoga deh bisa segera kemping lagi. Kangen banget, huhuhu. Enya pisan deh, kemping itu healing…:D

    Reply
  5. Mendapat pengalaman camping bagi yang punya riwayat gerd ini menjadi ketagiha ya, Mbak. Beneran bisa buat healing, nih.

    Btw, pasti ramai bangett jamborenya. Pesertanya dari Sabang sampai Merauke.

    Reply
  6. Wah asyik banget sih ada event Jambore Nasional Camping yang diadakan di Cianjur, pasti bakal seru banget yah Teeeh.

    Oh ternyata bagi yang punya keluhan kayak GERD atau gak kuat AC kalo dibawa camping malah bisa jadi sembuh yah Teh. Aku juga suka rada insomnia nih alias susah tidur, kayaknya harus nyobain camping juga di Cianjur ini mah hehe

    Reply
  7. Seru banget nih kalau ikut camping jambore. Healing sekaligus dapat teman baru. Apalagi lokasinya di Cianjur yang pasti adem banget, deh.

    Reply
  8. Seru banget ya andai bisa ikut jambore nasional camping adventure family. Aku udah lama gak lemah, jadi kangen suasananya. Meski terakhir kali agak susah bernapas karena oksigen tipis, tapi main di alam itu seru

    Reply
  9. Ya begitulah, Mbak. Saya juga kalau camping semua penyakit hilang. Dari sakit kepala, asam lambung, sama badan pegel-pegel. Kalau camping ya bahagia banget.

    Wah, senengnya nih bisa camping dan kenal dg berbagai orang dan daerah.

    Reply
  10. Seru banget berkemah. Aku belum pernah ajak anak2 nih, karena alasan belum ada kesempatan aja, nyocokkin jadwal sekeluarga. Tp lagi kepikiran mau beli tenda dan camp di taman deket rumah, kebetulan di rumah yg skrng lingkungannya msh banyak ijo2nya.
    Kepikiran buat ngajakin keluarga glamping jg tapi nabung duluuu hehe.
    Camping adventure family-nya menarik sekali, HTM-nya pun terjangkau. Kapan hari sekolah anak2 jg bikin semacam itu sayangnya lokasinya jauh dan kami blm bisa ikutan. Anak2 keknya bakal seneng kalau ikutan kemping, moga kapan2 bisa 😀

    Reply
  11. Aku jadi ingat salah satu program dari calon sekolah pesantren anakku di Depok, teh.. Bahwa akan ada program camping untuk anak-anak. Bagiku yang gak pernah mengajak anak-anak buat adventure ke alam gitu, berasa “Aman gak yaah..?”
    Tapi yakin yaah.. kalau memang area camping, pasti sudah siap banget dengan semua yang dibutuhkan saat berkemah dan anak-anak pun happy mengikuti aktivitasnya.

    Selamat mengikuti jambore nasional camping adventure family yaa, teh..
    Meski masih Desember, pasti semakin seru karena persiapan sudah dilakukan sedari sekarang.

    Reply
  12. Terakhir Camping itu pas SD
    Itu pun tidak lama
    Sekarang butuh karena memang sejenak menepi dari hiruk pikuk kota dengan camping bisa jadi ajang healing

    Reply
  13. Saya dan keluarga baru sekali ikutan kemping.
    Diawal tahun 2019, bersama komunitas parenting di Medan.
    Kami kemping di daerah Sibolangit, Kabupaten Karo.
    Malamnya hujan deras… airnya masuk ke tenda.
    Untung di situ ada rumah, yang boleh kami pakai, jadi de anak-anak pada diungsikan ke rumah itu
    Seru..
    Pengen kemping lagi.

    Reply
  14. Kondisi saya tuh antitesis dari semua proses healing di atas, Teh. Kini rasanya kalau ngecamp beda banget dengan jaman dulu waktu masih muda dan ikutan pencinta alam. Dulu tidur dimana aja ga masalah, kadang malah ga pake tenda. Cuma pake matras beratap langit dan berselimut sarung aja jadilah.
    Setelah jadi emak2, pikiran jadi ribet banget ketika memutuskan hendak camping. Kudu begini begitu, harus bawa ini itu hahahaa… ribet dibikin sendiri. Harus mulai slow down dan tanpa ekspektasi apa2 deh klo mau camping lagi sama keluarga.

    Reply
  15. aku jadi kangen camping. Suda lama banget nggak camping. Sejak menika belum perna camping sama sekali. Emang iya si camping is ealing. Aku kalau lagi camping bisa tidur nyenyak, makan enak lambung nggak bermasala. Padaal makannya asal dan jam makan berantakan. Telat makan langsung makan mie instan pakai cabe pun tak masala lambung. Efek ati senang kayaknya ya.

    Reply
  16. Wih seru ya Teh … ternyata sejumlah orang malah sembuh ketika camping. Mungkin bagus buat ipar saya juga nih, beliau menderita gerd. Siapa tahu camping membuatnya sembuh.

    Reply
  17. Camping ini mgga saya bangetz tapi maybe karena camping a la kadarnya pas ospek jurusan ha ha. Buktinya pas kecil, main tenda2an suka banget. Saya yakin emamg alam jadi obat segala kegalauan kita. Tapi saya masih khawatir kalo camping outdoor buat anak2 bakal bikin mereka nyaman ngga ya?

    Reply
  18. Ih seru amat ini jambore nasional camping adventure indonesia family.. pastinya ngga cuma seru tapi bisa meningkatkan bonding antar anggota keluarga juga yaaaa

    Reply
  19. Boleh juga nih merencanakan fam camping atau glamping sebagai cara liburan keluarga, kebetulan ada anggota keluarga yang mengidap sakit asam lambung dan alergi di jari jemari tangan, baca artikel Teh Okti ini mudah2an bs sembuh ya pas di arena camping.

    Reply
  20. saya sependapat dg judul artikel ini yang mengungkapkan “camping is healing”..

    camping dapat memulihkan kepenatan mental dan fisik, menjauhkan kita dari pengaruh gadget dan barang2 elektronik, dekat dg kehidupan natural, berdoa kepada Tuhan lewat suara angin..

    Reply

Leave a Reply to Myra (Jalan-Jalan KeNai) Cancel reply

Verified by ExactMetrics