Saya sempat musuhan sama teman, gara-gara ia baperan akut. Entah kenapa, setiap saya bikin status, dipikirnya yang diomongin dalam status yang saya buat itu dirinya.
Saya bilang gak bahagia, katanya gak bahagia itu anggapannya penyebabnya karena dirinya. Saya bilang kangen ibu tapi gak bisa menemuinya, dianggapnya yang menjadi penyebab itu semua juga adalah dirinya.
Hadeuh, pokoknya perasaannya apapun yang saya bilang, dianggapnya selalu berkaitan dengan dirinya. Gimana saya gak capek, coba? Giliran saya konfirmasi, malah marah-marah menganggap dia bukan teman saya, dan akhirnya pertemanan kami pecah.
Kok ada ya orang seperti itu? Dipikirnya dia siapa sampai kepedean, apa yang dilakukan orang lain dianggapnya selalu ada sangkut pautnya dengan dirinya ya kalau dalam hal kebaikan , kalau dalam hal keburukan?… Berlebihan banget sih!
Padahal segala sesuatu yang berlebihan itu jelas tidak baik. Bukankah kita dilarang berlebih-lebihan dalam segala sesuatu karena termasuk ke dalam sifat tercela?
Berlebih-lebihan ini meliputi berbagai hal, termasuk juga dalam hal beribadah, gaya hidup, berjualan, menuntut ilmu, hingga makan dan minum serta berlebihan dalam perasaan alias baper itu tadi.
Secara logika saja, apa pun kalau berlebihan ya jadi luber artinya tidak sesuai kapasitas. Overdosis. Bisa celaka dong?
Itulah kenapa sikap berlebihan juga dianggap akan membawa kerusakan. Sebagaimana hubungan baik antara saya dengan teman, yang harus pecah karena sifatnya yang baperan akut hingga memunculkan kesalahpahaman.
Bagaimana caranya ya, supaya kita bisa belajar tidak terlalu melekat dengan apa pun, supaya diri dan perasaan selalu lapang dan terbebas dari baper?
Kalau boleh kasih pendapat, secara saya pribadi menganggap sepertinya baper itu sebuah pilihan, deh. Karena pernah baca kalau sebenarnya kita bisa kok menghindari dari kebiasaan terlalu membawa perasaan ini.
Bahkan ada teman-teman yang memberikan contoh, hal apa yang harus dilakukan supaya kita tidak jadi baperan.
Seperti upaya melakukan beberapa hal berikut ini supaya kita tidak baper:
- Bersikap cuek
- Percaya diri
- Memikirkan segala sesuatu secara realistis dan berdasarkan akal sehat
- Menghindari over thinking
- Memahami kalau tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama
- Menanamkan dalam pikiran kita kalau apa yang dipikirkan orang sebenarnya bukan urusan kita
- Meyakini kalau kita tidak bisa mengontrol apa yang dipikirkan oleh orang lain
- Mencari kegiatan supaya bisa menyibukkan diri
- Melakukan self care
- Melakukan meditasi, introspeksi dan perbaikan diri
Coba aja dulu lakukan poin-poin itu, insyaallah hati akan merasa lebih tenang dan lapang, tak lagi memikirkan hal-hal yang berlebih-lebihan sehingga tidak lagi baperan.
Orang dengan hati yang lapang dan berjiwa besar adalah orang yang sangat mementingkan kebaikan, selalu berpikir positif dan tidak menyimpan dendam pada orang lain.
Sekelas orang yang jadi panutan (bahkan bagi sebagian orang bisa dianggap suci) saja banyak yang mengatakan tidak mudah memiliki hati yang lapang. Namun bukan berarti tidak bisa. Karena menjadi orang yang berlapang dada juga ternyata bisa diusahakan.
Tidak ada teori pasti bagaimana cara menjadi orang yang lapang dada. Namun banyak orang bijak yang memberi saran, coba untuk bisa memberi kesempatan pada jiwa dan raga untuk menepi dari semua kesibukan.
Beri diri sendiri waktu yang lebih untuk menyendiri dan memikirkan semuanya karena untuk bisa berlapang dada kita mau tidak mau harus belajar terkait memprotes emosional. Jadi beri diri kita waktu untuk bisa memproses pengendalian emosi.
Saya sendiri masih suka baper kalau menghadapi hal-hal tertentu. Tapi dengan mencoba belajar untuk bisa menerima realita walau itu pahit, saya jadi lebih yakin kalak semuanya akan baik-baik saja.
Memaafkan diri sendiri, melakukan hal yang membuat kita nyaman, dan fokus pada tujuan adalah bagian dari cara saya belajar untuk tidak bergantung dengan apa pun dengan harapan hati dan jiwa bisa terbebas dari rasa baper dan bisa lebih melapangkan diri.
Kalau pendapat manteman bagaimana, ada cara lain supaya bisa gak jadi baperan?
Setuju sama poin di atas ttg 10 hal untuk menghindari baper. Baper itu bikin jadi gak produktif dan sebaiknya disingkirkan sifat yang seperti itu dan selalu berpikiran positif.
beneeer banget mba..kalau terlalu baper or sensitive malah jadinya capke lho. Pegel hati ini kalau kita ikuti omongan orang lain terus. Stay positive and grateful ya mbaaa
Terima kasih sharing tips nya Teh.. Beberapa di antaranya sudah saya lakukan juga, antara lain cuek. Eeh..malah ada yg julid bilang saya sok kepedean gak butuh orang lain. Lhaaah… darimana coba dia ambil kesimpulan begitu?? Tapi ya udahlah terserah dia saja…aku mah tetep cuek sajaaa..haha .
Awalnya cuek itu susah saya lakukan, Mbak. Tapi ternyata saya bisa cuek dong. Saya tuh harus menghadapi tetangga yang banyak tingkahnya tuh ya harus sabar dan cuek sih. Yang saya heran tuh kenapa tetangga saya suka banget membicarakan keburukan saya dan intinya saya tuh salah terus gitu. Kan saya sebel jadinya. Lama kelamaan ya saya cuek aja.
kalau menurut saya pribadi orang baperan tuh sepertinya karena ada faktor trauma, bisa dari inner child yang belum selesai misalnya. Efeknya luar biasa sih teh, biasanya karena luka batin pengasuhan tuh apalagi kalau yang bonding sama ortunya atau ortunya pisah, si anak sering ngerasa jadi penyebabnya. dan ini tuh ngaruh ke kehidupan pribadi dan bersosialisasi. Sayangnya, kebanyakan korban trauma seperti ini gak bisa keluar dari lubang ini kalau gak sadar, gak nyari mengapa dia bisa begitu aatau at least minta bantuan psikiater.
Agak berat ya, tapi ini karena faktor trauma ya. Faktor lainnya bisa jadi yaaa respon aja sih, hehe
Aneh aja sih kenapa jadi baper? Dan keknya bukan malah baper, tetapi over PD hehe. Mungkin karena lagi gak punya teman ngobrol, sehingga baper pun terasa ygy
Bener banget, mengelola emosi baiknya dimulai dari diri sendiri. Karena, sesuatu yang berlebihan memang tidaklah baik. Tips dan trik yang ditawarkan dalam tulisan ini applicable banget, bisa jadi bahan reminder ketika emosi sedang bergejolak. Terima kasih banyak, Mbak.
Biar tidak baperan, mpo biasanya nonton YouTube live sholawat. Bikin hati tenang dan senang
wih saya baru tau nih ada orang yang baperan banget kayak gitu, apapun itu pasti ada alasannya kenapa dia bersikap seperti itu. sedih juga ya sampe menghancurkan pertemanan yang sudah terjalin.
Jaman sekarang kayaknya tambah banyak aja nih isu kesehatan mental yang ada di sekeliling kita. Semoga kita selalu waspadan n bisa selalu menjaga kesehatan mental agar tetap stabil.
Duuh… bingung juga ngehadapin orang yang baperan gitu ya, Teh. Apapun yang dilakukan oleh orang lain bisa dianggap salah sama dia.
Kasian juga sih sama orang baperan gitu. Pastinya capek dan buat gak tenang hidupnya.
Sesekali perlu konsultasi ke psikolog juga karena nggak jarang emosi negatif itu udah menumpuk dalam diri. Ibarat kalau badan sakit ya ke dokter, kalau pikiran sakit bisa ke psikolog dan itu hal yang wajar. Alhamdulillah kalau ada orang yang dipercaya sebagai tempat curhat tapi kadang ada keterbatasan ya apalagi kalau yang dihadapi masalahnya cukup pelik. Jadi sesekali konsultasi ke psikolog atau ikut2 webinar seputar pengelolaan emosi, ikut kajian itu bisa membantu juga.
Unik juga yaa..
Tapi gak bisa disalahin juga kalau baperan. Mungkin pekerjaannya ngepoin status teh Okti dan merasa apa yang dia rasakan relate. Jadi semacam “Tek-tok”.
Akutu tau banget diriku kaya apa.
Daripada baper karena orang lain yang belum tentu ngomongin kita, aku cenderung menghindari banyak kepo. Jadi kalopun tau, ya aku simpen sendiri. Kan bisa jadi kita sama-sama sedang merasakan hal tersebut.
Heheh, tapi tiap orang ga bisa menuntut hal serupa yaa..
Dimaklumi aja, teh.
Meskipun pastinya lelah juga punya temen baferan.
capek loh kalau jadi over sensitive dan baper, karena yang bisa kita kontrol adalah diri kita, kalau ada yang nyelekit jangan masukin hati, tapi kalau berkali-kali kena omongan gak enak, lebih baik di konfirmasi saja.
Setuju kak,
Yang ada jadinya malah menyakiti diri sendiri. Lebih baik abaikan dan cari kesibukan yang lain yang lebih bermanfaat ya
Menjadi orang yang tidak mudah sakit hati, dibutuhkan oleh orang yang bekerja di bidang yang berhubungan langsung dengan orang banyak.
Ternyata sumbernya bahagia diri bisa dikelola dengan emosi ya teh..bener juga sih
Saya tipikal orang yang baperan, jgnkan sama org lain, sama suami aja baperan wkwkw, tp sungguh jd org baperan itu menyiksa diri sebenarnya, makasih tipsnya mba, smga aq bsa terapin
Teteeeh ada lho temanku yang gitu selalu merasa tersindir tiap kali baca status orang, dikira itu bahas dia. OMG… baperan abis yaa mana dia itu cowo.
Kalau aku baperan itu mungkin sedang lelah, ngantuk, kurang kerjaan jadi yaa perlu cari kegiatan produktif supaya ga overthinking.
Hadeuh kok ada orang yang kaya gitu ya teh, cuekin aja lah teh, wkwk. Aku juga termasuk orang yang baper, baca ini terasa related sama aku yang berusaha menjadikan emosinya jadi lebih baik dan membahagiakan diri. Sekarang jadi lebih cuek sih.
Sepakat dengan cara-cara di atas untuk mengelola emosi, termasuk dengan sikap cuek, begitu pun saya sekarang lebih banyak cuek dalam menghadapi banyak hal, sehingga rasanya lebih tenang, lebih bahagia, dan rasanya kalau ada apa-apa juga tidak meluap-luap lagi
Aku yang masih sulit itu untuk tidak overthinking. Kadang hal kecil pun aku pikirin banget-banget. Makanya jadi mudah gelisah juga. Tapi sekarang harus latihan cuek dan bener kata mbak kita harus percaya diri. Terus fokus aja sama kebaikan yang kita lakukan.
sumpah, jadi orang cuek tuh kayaknya enak banget. ga perlu musingin hal-hal di luar kendali. tapi susah banget ternyata jadi seperti itu, apalagi yang apa-apa dipikirin dan kepikiran 🙁
Hadewh, repot sekali kalau punya teman atau kenalan yang baperan begitu. Isinya serasa disuuzoni melulu, ya?
Dulu aku tuh anaknya baperan bangettt, apa” dipikirin terutama omongan orang. Sekarang makin nambah umur kayaknya udah mulai ga peduli sama omongan orang
Saya juga kadang-kadang baper Teh. Tapi begitu ingat, langsung banyak-banyak istighfar. Terkadang memang kebiasaan overthinking, merasa rendah diri atau kurang percaya diri, akhirnya buat orang cenderung mudah baper. Padahal apa yang perlu dibaperin ya? Toh, semua manusia punya perjuangannya masing-masing. Jadi kalau lagi baper, sebisa mungkin memang saya istighfar dan mulai instropeksi diri.
Aslinya saya mudah sedih, prihatin, dan mudah senang, tapi kalau diserang/dimarahi tak pernah sampai ke hati. Mental semua. EGP banget selama bukan kesalahan saya. Rahasianya adalah merasa cukup dan tahu kalau kecukupan itu dari Allah. Kembalikan pada-Nya saja kalau memang terlalu menusuk.
Kadang orang mungkin kondisinya lagi nggak stabil Teh Okti, jadinya pas kita ngomong apa dia nyangkanya ke dia deh. Ah sudahlah, memang paling enak tuh jaga jarak aja sih dengan yang begini. Jangan ditanggapi, soalnya kalau ditanggapi oleh kita malah jadi panjang masalahnya.
Apa ke semua temannya seperti itu? Itu sih sama aja merepotkan diri sendiri. Karena berteman di medsos kan bisa lebih dari 1 orang. Memang bener deh, penting banget untuk belajar lebih cuek. Gak semua hal harus dimasukkin ke hati
Setuju sama 10 poin yang ditulis untuk menghindari baper. baper tuh suka bikin kita jadi badmood seharian 🙁 yagaksii.. harus belajar untuk bisa mengelola emosi. Thanks sudah sharing
Kalau seperti itu sudah overdosis deh bapernya. Nggak enak pastinya berteman atau bersahabat. Poin 4 itu yang paling penting, jangan sampai overthnking. Kalau sudah overthinking itu pikiran jadi gak sehat dan sudha kemana-mana.
Saya introvert dan pemilih untuk berteman, beberapa yang disebutkan di atas setuju jadi bisa mengelola emosi dan buat diri lebih bahagia aja si dari pada banyak temen tapi banyak drama
Caranya aku biar ngga baper itu selalu berpikiran baik sama orang, masih usaha si. Soalnya dengan cara itu jadi kita tidak negatif thinking plus kita jd tidak ovt
duuhh aslii baperan banget ya temannya itu, Teh.
kalau saya punya teman gitu, mending cuekin aja deh, hide aja story/status ke linimasa dia biar gak dilihat lagi, iihhh gemeess.
Makasih, Teh Okti. Emang ya kalau people pleaser itu menyiksa batin banget karena kita yang ngikuti kehendak orang. Baca tulisan ini jadi ingat buat mendorongnya anak-anak agar bisa seseksi cuek dan berpedoman pada prinsip sendiri walau kadang ga populer. Nah, untuk metode meditasi itu emang bermanfaat banget, kupraktekin sesekali walau belum sepenuhnya.
Era digital sekarang ini lagi memang penting sekali untuk mengelola emosi. Mau bahagiakan diri tentu harus tahu yang perlu dilakukan ya. Pas banget ini ada cara-caranya juga supaya ga gampang baper,teh.
Ada banyak hal yang menjadikan seseorang tidak bisa mengelola emosi, khususnya emosi negatif. Pada akhirnya semua dibatin sendiri, dan tidak bisa lepas dari emosi negatif. Pada akhirnya jadilah orang yg baperan
Saya setuju dengan 10 tips mengelola emosinya. Pada akhirnya, kita bisa bahagia manakala kita bisa menerima apa adanya yang ada di diri kita dan lingkungan kita. Yang penting, bagaimana kita mengelola pikiran kita menjadi positif dan produktif.
Gak enak jadi orang baperan
Emang repot kalau tiap bikin status atau sebaliknya ada orang lain bikin status dikira itu buat dirinya/ diri kita hehe.
Kalau saya pribadi jarang scrolling sosmed biat bacain status. Lebih suka lihat postingan2 kreatif kyk video cerita2 gitu aja.
Setuju banget sikap berlebihan tidak bagus, apalagi cuma buat nanggapin postingan. Anggap aja main sosmed kek main game tidak perlu terlalu dipikirkan sih.
menghindari ovt ini iya banget sii..
Karena uda tau banget karakter diri masing-masing, jadi lebih baik dihindari hal-hal yang bikin ovt gitu yaa.. Smoga bisa jadi pribadi yang lebih baik.
Jujur, aku tipe orang yang baperan. Sering banget ada yang bilang, ‘gak usah peduliin apa kata orang’. Tapi susah bgt. Malah jadinya kepikiran terus. Udah berusaha bodo amat tapi bawaannya overthinking mulu deh.
Sekarang saya selalu untuk tidak baperan dan no ovt. Sebaliknya, selalu berpikiran terbuka dan menerima diri apa adanya, apa adanya yang terjadi, membuat diri lebih bahagia. Dan jangan lupa untuk ketemu orang biar bisa bertukar pikiran.
wah manfaat banget nih tips anti baper nya teh, reminder juga buat aku mesti kelola persaaan dan hati dengan baik. kita ga bisa kotrol perasaan orang lain, tapi kita bisa kontrol perasaan diri kita sendiri.
Sering banget ketemu orang yang baper dan itu membuat stress sebenarnya, tapi kita bawa santai dan dingin saja biar kita gak ikutan baper.
Untuk ga ovt sama orang tuh jujur begitu syuliiit. Agaknya aku dikenal sebagai orsng yang judes dan pendiem lebih ke males berinteraksi sama manusia lain, tapi sebenernya di balik itu aku takuut banget kalo omonganku itu ada yang menyinggung. Sekadar nanya basa basi niatnya, tapi nyatanya melukai hati oranv lain. Let say, pertanyaan basa basi kayak, “sekarsng kerja atau gimana?” atau “udah lulus kuliahnya?”
Biar gak baperan ya tentu kita harus punya manajemen emosi dalam diri. Kadang harus bersikap ‘bodo amat’ juga sih biar gak overthinking. Terus tak perlu pakai standar atau definisi bahagia dari orang lain karena setiap apa yang kita lakukan tentu berdasarkan hati nurani bukan kehendak dari orang-orang di sekitar. Dari diri kita juga diusahakan untuk tidak memancing keributan yang bisa melukai orang lain.
Menyediakan waktu khusus untuk sendirian dan tak memikirkan apa-apa itu penting banget. Apalagi di musim hujan gini, sering nyender di dekat jendela sembari nyeruput teh panas, adem banget rasanya.
Wahhh setuju banget, aku selalu menggunakan tips-tips diatas untuk bisa membahagiakan diri sendiri dan itu terbukti manjur banget sih..
Setiap orang pastinya punya perasaan baper jika menyangkut hal-hal atau ucapan tertentu. makanya kita harus tau batasan supaya tidak menyinggung perasaan orang, shingga kita pun tidak disinggung oleh orang lain
One of the hardest thing to do nih ka, especially for me. Bacaan yang bagus buat aku. Aku juga belakangan baca buku-buku self improvement yang ngajarin tentang kelola emosi gitu.
Mungkin ini salah satu penyebab orang terlalu banyak interfere di wag kali yaa..
Soalnya biasanya orang mah cuek-cuek aja… Kaya Aku yakin semua orang punya masalahnya masing-masing. Dan kalo kebetulan Kita sama, itu sah-sah aja.
Saya jujur apa kaget kok ada sih Teh orang yang kayak temen Teteh itu di atas apa-apa ngerasa sesuatu berhubungan sama dia. Kalau saya sih nemu orang kayak gitu Enggak cuman paling ya emang buat Bahagia itu emang mesti kadang cuek sama apa yang diomongin orang dan kita nggak bisa ngendaliin apa yang mereka pikirkan tentang kita. Tapi di suatu waktu kalau membuat saya emang lagi jelek kadang baper saya muncul, tapi disimpen sendiri bapernya ehehe