Drama Ngebolang ke Kalimantan

Kenapa jadi pengen punya rumah di Balikpapan…?

Terkejut dini hari dapat pesan dari Kiting, anak gunung ketemu di jalan yang sekarang sudah saya anggap seperti adik sendiri, kalau ia berada di pom bensin Pagelaran sedang istirahat.

Dulu ketemu Kiting waktu mau naik Gunung Gede. Fahmi anak saya yang biasanya tidak mudah kenal orang baru, sama Kiting yang berasal dari Bogor saat itu langsung nempel. Malah naik ke puncak sampai turun lagi Fahmi terus bareng Kiting. 

Kami tukeran nomor ponsel, kirim pesan dan saling kirim foto selama pendakian. Hingga merencanakan pendakian bersama lagi, ke Pangrango dan Kerinci. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Bisa dibilang Kiting ini jalannya Fahmi menuju puncak karena setelah bersama Kiting, selama mendaki Fahmi tidak lagi rewel. Lebih mandiri dan gak manja.

Kiting pernah main ke rumah dan nginap. Sejak itu Kiting dan Fahmi udah seperti kakak dan adik saja. Cocok. Saya dan suami pun menganggap Kiting seperti ke adik sendiri. Kami merencanakan banyak kegiatan alam bersama. 

Sayang banget pandemi keburu melanda. Rencana pendakian yang sudah kami jadwalkan pun terpaksa kami hentikan. Tapi komunikasi kami tentu saja tetap berlanjut melalui pesan dan telepon.

Melalui sosial media saya mengetahui selama ini Kiting melakukan traveling ke berbagai daerah. Mulai Kepulauan Seribu, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Sumatera. Semua foto dan video yang dia share bikin kami iri. Haha … Jujur jiwa petualangan kami meronta-ronta.

Sampai tadi subuh kami dikejutkan kedatangan Kiting bersama adik sepupunya, Faiz yang sengaja datang dari Cileungsi Bogor ke Pagelaran Cianjur Selatan.

Sudah kami duga kalau kedatangan mereka ini sebenarnya tidak direncana. Benar saja. Kiting bilang awalnya ia dan Faiz mau ke Bandung. Eh, saat di Cikalong istirahat kejebak hujan angin. Akhirnya belok ke Cianjur kota dan lurus ke selatan. Sampailah di Pagelaran, tempat saya tinggal.

Saya dan keluarga senang banget Kiting datang bersilaturahmi. Kami ngobrol banyak meluapkan kerinduan selama hampir tiga tahun tidak ketemu. Fahmi yang sudah akrab, saking lamanya gak jumpa, sempat tidak mengenali lagi Kiting. Segitunya, sampai mereka perlu adaptasi lagi untuk bisa akrab kembali.

Hujan yang tidak ada hentinya mendukung kami untuk terus ngobrol dan makan di rumah saja. Seru dan takjub mendengar kisah petualangan Kiting selama ia ngebolang.

“Covid-19 kan sekarang udah ga ada, ayo Teh, kita agendakan lagi jalan kemana…” Kiting menawarkan idenya.

Disambut Fahmi yang juga antusias. “Iya, Ibu. Udah lama kita gak naik gunung dan nyebrang laut lagi,” rajuk Fahmi.

Berbagai rekomendasi lokasi pun diajukan Fahmi, Kiting dan Faiz. Disertai guyonan dan candaan, sampai ketawa terbahak-bahak dibuatnya.

“Kayanya kalau jalan ke Kalimantan semua bisa dapet,” usul pak suami.

“Dapat apa emangnya, Yah?” Tanya Fahmi.

“ Ya Kalimantan itu masih banyak lahan yang belum terjamah manusia. Masih banyak hutan alami. Jadi kalau melancong ke Kalimantan, kita bisa menemukan banyak spot. Ya lautan, sungai, hutan, bahkan keanekaragaman adat istiadat dan budaya penduduk lokal. Sekali jalan, semua dapat.” Jelas suami. Semua manggut-manggut, paham.

“Sebelum Kalimantan padat seperti Jawa, kalau libur ayo kita ngebolang ke Kalimantan,” usul Kiting.

Benar juga. Kelak Ibu kota negara pindah ke Kalimantan tidak menutup kemungkinan Pulau Kalimantan akan jadi pusat pertumbuhan penduduk dan perekonomian negara. Peluang itu bisa jadi incaran para investor.

Jadi ingat obrolan dengan blogger asal Kalimantan, ada Mbak Aisyah Dian dari Blogger Balikpapan yang menginformasikan jika kondisi sekarang di sana masih sepi pasca pandemi.

Padahal saya pikir di Balikpapan, sebagai kota pusat bisnis dan industri, memiliki perekonomian terbesar di seluruh Kalimantan, kesempatan untuk membuka usaha dan bisnis sangat besar.

Secara dilihat dari sisi kependudukan, Balikpapan adalah kota terbesar kedua di Kalimantan Timur setelah Kota Samarinda. Prospek bisnis properti di sana sudah pasti terlihat. Cari rumah di Balikpapan terbersit seketika dalam benak ini. Grand City Balikpapan milik pengembang Sinar Mas Land bisa jadi pilihan terbaik di Kalimantan Timur.

Kota Balikpapan semakin berkembang pesat dilihat sebagai salah satu dari 3 gerbang menuju ibu kota Indonesia yang baru nanti. Selain dengan keberadaan Pelabuhan Semayang sebagai tersibuk kedua setelah Pelabuhan Samarinda dan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang merupakan yang tersibuk ketiga di Kalimantan, setelah Banjarmasin dan Pontianak.

Harga rumah di Balikpapan semakin hari pasti semakin tinggi. Beli rumah di Balikpapan selain sebagai hunian pribadi bisa juga sebagai bahan investasi.

Saya kepikiran buka usaha kuliner di sana. Cari ruko di Balikpapan sepertinya bisa jadi langkah alternatif sebelum memutuskan beli ruko di Balikpapan. Harga ruko di Balikpapan sudah pasti sangat bersaing. Apalagi di Balikpapan ini wisatanya dikuasai pantai atau mall saja, fokus masyarakat udah bisa diprediksi dimana.

Blogger- blogger Balikpapan saja sering ngadain event dan di lokasi itu mereka akan ngumpul. Saya sering baca cerita perjalanan dari Mbak Aisyah Dian, Mbak Anisa, Kak Rosana, Mbak Yosi, Mbak Lidha dan masih banyak blogger di Kalimantan lainnya.

Tahu dari cerita mereka jika asal usul Balikpapan berawal dari sebuah perkampungan nelayan di tepi Selat Makassar pada abad ke-19. Pengeboran pertama sumur minyak di kota ini dimulai pada 10 Februari 1897, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Kota Balikpapan.

Berdasarkan survey persepsi masyarakat dengan ribuan responden, kota Balikpapan dinobatkan IAP (organisasi profesi perencanaan wilayah dan kota tertua dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara) sebagai salah satu kota paling layak huni di Indonesia tahun 2014 dan 2017. Gak salah dong kalau tinggal di Kalimantan jadi salah satu keinginan kami?

Eh, jangan dulu tinggal deh, setidaknya ngebolang aja dulu, seperti usulan Kiting, supaya bisa eksplorasi Kalimantan lebih banyak.

“Apa yang bikin kamu ngebet pengen ngebolang ke Kalimantan, Ting?” penasaran saya kepada Kiting.

“Saya pengen punya mandau buat bekal tawuran, haha!” Selorohnya konyol, bikin kami semua tertawa.

“Bohong deh, jangan percaya ya Faiz dan Fahmi,” Ralat Kiting spontan melihat saya melotot. Baru sadar dia, kalau candaannya bisa jadi salah paham untuk sepupunya Faiz dan Fahmi yang masih anak sekolah.

“Saya mau coba pake baju adat Kalimantan. Ada baju adat Ta’a dan Sapei Sapaq, ada juga baju takwo, Teh. Hehe…!” Ujar Kiting asal.

Faiz dan Fahmi ngakak menertawakannya. “Anak punk pakai baju adat, ayam juga ketawa kali,” celoteh Faiz. Kami kembali tertawa bersama. Ada-ada saja mereka itu. Dasar bocah.

53 thoughts on “Drama Ngebolang ke Kalimantan”

  1. Seru Teh, ketemuan sama Kiting, teman sependakian yang serasa adik sendiri.
    Sama saya juga pengin ngebolang ke Kalimantan , soalnya suami pernah kerja di sana saat masih lajang dulu. Penasaran jadinya!

    Reply
  2. Pernah ke Balikpapan karena transit. Wah kotanya itu apik dan bersih. Sayangnya nggak lama di sana. Apalagi kalau ke sana bareng dengan sahabat ya teh, makin seru.

    Reply
    • Beneran kalau dengar kata Kalimantan itu aku selalu membayangkan hutan yang lebat dan sungai-sungai yang buanyak. Pengen banget sekali aja ke sana.

      Reply
  3. Teteh ternyata suka ngebolang ya, jauh-jauh pula. btw baru tahu nih kisah asal- usul Balikpapan yang berawal dari kampung nelayan menjadi kota besar. sok atuh teh hijarh ke Balikpapan dan buka ruko, makanan khas cianjur atau sunda kayaknya menjanjikan. pasti banyak juga orang sunda disana atau yang tertarik dengan kuliner sunda. kalau saya sih pasti betah di balikpapan karena banyak pantainya, hehe

    Reply
  4. Kalimantan itu terbagi dlm beberapa wilayah bagian dan kesemuanya begitu beragam serta unik dengan ke khasan masing-masing
    Balikpapan sebagai sebuah kota di Provinsi Kalimantan Timur, begitu populer sebagai pusat bisnis dan Industri 

    Reply
  5. Wah seneng banget kalau punya kenalan yang satu hobi yang kemudian jadi teman baik trus akhirnya bisa kyk saudara sendiri ya.
    Eh kok rutenya ke Balikpapan dulu mbak?
    Tapi seru sih dekat sana ada hidden gems hutan2 gtu, eh tapi aku lupa kota terdekat dmn. Ada jasa wisatanya juga buat menyusuri sungai dan hutan alami gtu, kapan hari nemu di Twitter dan biayanya lumayan terjangkau. Aku save di WA tapinya. Aku pun pengen menjelajah alam kek gini.

    Reply
  6. Seru banget ya Teh bertemu Kiting lagi setelah pandemi usai.
    Semoga ngebolang barengnya semakin sering, Kalimantan memang jadi primadona kunjungan saat ini, apalagi Kalimantan Timur sebagai pusat bisnis.

    Reply
  7. Nanti kalo uda main ke kaltim, main ke kalsel juga ya mbak, ke rumahku. Hehehe. Etapi mana tau nanti rejekinya anak2 mbak kerja di iKn, mungkin bakal sering ke Bpn ya mbak

    Reply
  8. seru yaa ketemu teman di perjalanan udah rasa saudara seperti Kiting. Btw apa dia keriting jadi dipanggil gitu atau memang nama aslinya?

    oh ya Balikpapan itu kotanya cantik, pinggir laut tapi kota dengan fasilitas lengkap. Aku pernah ke sana, betaaaah, hahaha

    Reply
  9. Kalimantan ini salah satu destinasi yang ingin sekali aku datangi, pengin explore juga sih. Selain tempat wisata tentu pengin juga kulineran. Drama-drama kalau lagi traveling tuh bakal jadi cerita pejalanan kita sih, semangat teh.

    Reply
  10. Kalau bahas pendakian gitu, aku jadi pengen banget. Udah puluhan tahun enggak mendaki. Sekarang naik bukit aja udah ngos ngosan.

    Bertemu teman di pendakian memang bisa jadi kayak saudara sendiri. Apalagi asyik untuk bercerita dan bertukar pengalaman. Seruuu, seru banget.

    Reply
  11. Wah, pasti senang ya teh
    Saat mendaki bisa menjalin silaturahmi yang hangat dengan sesama pendaki
    Bahkan bisa punya rencana buat ngebolang bareng

    Reply
  12. Ada pengen ke Kalimantan buat lihat garis katulistiwa, hahaha. Pasti di sana panas banget yaaa. Secara pertengahan bumi gitu. Btw, semoga hutan di sana juga baik-baik saja biar tetap hijau untuk dunia

    Reply
  13. idenya bagus, sebelum nanti Ibu kota pindah ke Kalimantan, pergi ke sana duluan, ya. Senang melihat pertemanan yang sudah seperti keluarga ini. terasa banget kedekatannya.

    Reply
  14. Wah, keren.
    Sodaraku ada yang pindah ke Kalimantan. Dan alhamdulillah, di Kalimantan banyak hal yang bisa dilakukan dari mulai bisnis batubara, heheh.. dan kalau sampai bisa menaklukkan alam di Kalimantan, ini keren banget sih.. Dreams come true… mencoba hal baru.

    Reply
  15. Saya juga belum pernah nih berkunjung ke Balikpapa. Dan kalo ada kesempatan dan rezeki pengen banget bisa ngebolang ke sana, berkunjung ke tempat wisata sambil kulineran.

    Reply
  16. Kayanya asyik banget sih si Kiting ini yah, bisa diajak ngebolang gitu. Aku juga belom pernah ek Kalimantan sama sekali. Pengen ke Balikpapan juga, padahal ada sodara di sana. Apalagi nyoba pakaian adatnya hehehe.

    Reply
  17. Alhamdulillah masih aktif naik gunung ya Teh. Lalu udah jadi berangkat ke Kalimantan?

    Semoga impian untuk punya hunian di Borneo bisa terwujud ya.

    Reply
  18. Eehh, aku dulu pas sma pernah tinggal di balikpapan. Liat pantai melawai jadi kangen huhu. Pantai apa tuh sblhnya melawai yg bisa tembus ke helipet dan ada restonya, dulu aku sering main di sana. Truuuss favoritku jalanan gunung dubs. Liatin rumah2 lama yg halamannya luas seneng bgt. Apalagi viewnya ke laut. Ada salah satu temen yg rumahnya di sana. Cakep bgt viewnya

    Reply
  19. Seru sekali pertemuannya ya Mbak. Dan endingnya merencanakan ngebolang bareng lagi. Mantap itu tujuan ke Kalimantan, karena kan memang alam kalimantan sangat luas. Saya sendiri hanya sekadar transit di Balikpapan. Waktu itu naik kapal laut dari Makassar menuju ke Jakarta. Semoga bisa berkesempatan ngebolang di sana juga.

    Reply
  20. Pada saat pemerintahan mulai berjalan di Kalimantan, memang bakal memungkinkan suasana padat merayap ya. Jadi buat yang mau traveling seperti teteh bisa dimanfaatkan nih saat ini

    Reply
  21. Wahh teh ternyata juga jadi wilayah tertua perencanaan kotanya yaa aku seriusan baru tahu, dan lagi jadi kota yang paling layak huni di tahun2 itu, masyaAllaah.. Balikpapan <3

    Reply
  22. Kukira kalimantan banyak hutan, sungai, ternyata ada pantai laut ya teh, bahkan perkotaannya dekat sama laut, pantai. seru nih bisa nge bolang samapai ke Kalimantan

    Reply
  23. senangnya punya teman sefrekuensi, sama-sama senang traveling. kalimantan sekarang banyak yang menjadikan destinasi traveling, oleh-oleh dari kalimantan juga unik-unik

    Reply
  24. Jadi pengin ngebolang juga…. Pas masih muda sih bisa ngebolang dengan lebih bebas. Asal ada waktu dan dana langsung cus. Sekarang mau ngebolang mikirnya bisa beribu kali krn ada anak, jd lebih rempong euy…

    Reply
  25. baca ini jadi kangen ke Kalimantan teh, seru banget memang di sana banyak destinasi wisata yang masih alami hanya saja memang di sana struggle banget transportasinya

    Reply
  26. Bisa banget cari dulu rumah disana untuk investasi ya,Teh. Nanti kan ketika mau pindah sudah enak sudah punya hunian disana. Sekarang udah mulai rame nih yang hunting tempat tinggal ke Kalimantan apalagi sejak mau pindah ibukota ke daerah Kalimantan.

    Reply
  27. Alhamdulillah, teh Okti, bisa ketemu teman sehobi berpetualang di alam yang kemudian jadi kaya saudara kaya Kiting.

    Kalimantan walau sudah banyak berubah dan hutannya sudah banyak ditebang, sepertinya memang masih banyak wilayah yang cocok untuk dijadikan destinasi petualangan alam yang menjanjikan. Pastinya banyak spot yang bisa dieksplor di sana mulai dari gunung sampai lautannya

    Reply
    • Berkah kalau memiliki sahabat baik ya..
      Dari yang gak tau, menjadi banyak tau dan bisa jadi banyak pengalaman yang akan dilakukan bersama.

      Rejeki pertemanan yang semoga bisa saling memberikan kebaikan.

      Reply
  28. Saya juga pernah lama di Kalimantan
    Sejauh ini makanannya aman-aman saja kalau hidup di kota besar
    Namun, akan sangat berbeda ketika sudah masuk ke pedalaman

    Reply
  29. Alhamdulillah, teh Okti, bisa ketemu teman sehobi berpetualang di alam yang kemudian jadi kaya saudara kaya Kiting.

    Kalimantan walau sudah banyak berubah dan hutannya sudah banyak ditebang, sepertinya memang masih banyak wilayah yang cocok untuk dijadikan destinasi petualangan alam yang menjanjikan. Pastinya banyak spot yang bisa dieksplor di sana mulai dari gunung sampai lautannya, apalagi ke sana dengan keluarga, pasti seru banget kayanya

    Reply
  30. Hidup memiliki mimpi itu bikin semangat menjalani hari. Syah2 saja punya mimpi ngebolang ke kalimantan emang seruu sih akunpernah kak okti ke.pedalaman kalimantann ketemu penduduk dayak.

    Reply
  31. rezeki pertemanan dari mana-mana ya mak.
    aku belum pernah ke kalimantan, dulu aku takut sebenarnya ke kalimantan katanya kalau madura (kebetulan aku madura) nti gimana–gimana. tapi kuakui kalimantan maju lohhh mobil yang di sini mahal di sana kayak mobil biasa aja

    Reply

Leave a Reply to Ranny Cancel reply

Verified by ExactMetrics