Ginjal Teman yang Gagal

Ginjal teman yang gagal

Lagi beli jeruk peras depan Kaum Pagelaran terdengar suara pengumuman orang meninggal dunia. Tapi tidak jelas siapa, suara pengeras dari masjid kalah oleh bisingnya kendaraan yang sore itu seakan tumpah ruah ke jalan. Cuaca cerah membuat masyarakat happy bisa ngabuburit full dan bikin jalan semakin sesak.

Saya baru tahu kalau yang meninggal adalah kawan satu angkatan saya, namanya Yudi, dari status sosial media Rina yang diunggahnya. Saya kenal dengan Yudi ini, waktu sekolah di Sukanagara dan sering main ke Pagelaran, tapi tidak terlalu dekat. Kami sering ketemu karena anak Pagelaran seangkatan Rina saat itu kompak sering main.

Dari Rina saya tahu, kalau Yudi meninggal dunia setelah mengalami gagal ginjal. Ginjal adalah sepasang organ yang bekerja dengan cara membersihkan darah, mengeluarkan kotoran, serta membuang kelebihan cairan dari tubuh. Kotoran dan cairan tersebut kemudian dialirkan ke kandung kemih untuk dibuang sebagai urine.

Namun, untuk beberapa kondisi, ginjal bisa saja mengalami gangguan sehingga tidak mampu lagi menjalani fungsinya dengan baik atau disebut juga gagal ginjal. Hal ini tentunya berdampak pada kondisi tubuh secara keseluruhan.

Nah, salah satu cara untuk menangani gagal ginjal adalah dengan cuci darah. Cuci darah untuk gagal ginjal bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal yang mengalami kerusakan.

Maka penderita diharuskan untuk melakukan cuci darah agar terhindar dari beragam komplikasi yang membahayakan nyawa.

Setelah sekian lama berobat baik medis maupun alternatif, akhirnya Tuhan lebih memilih Yudi untuk kembali kepada Nya.

Mengenai penyakit ginjalnya, saya jadi ingat dengan putrinya guru kelas Fahmi, putra saya saat kelas 1 SD. Shanti, putrinya Ibu Titim, juga tahun lalu telah meninggal dunia setelah berjuang sekian lama dengan gagal ginjalnya. Shanti yang tinggal terpisah ngekost di Cianjur kota (sementara Ibu Titim di Pagelaran) demi bisa melakukan cuci darah secara rutin di kota.

Prosedur cuci darah untuk gagal ginjal dilakukan untuk menyaring racun dan zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Prosedur ini dikenal juga dengan sebutan dialisis dan dilakukan dengan bantuan mesin khusus.

Dalam melakukan proses cuci darah, ada dua metode yang bisa dapat dipilih, hemodialisis dan atau dialisis peritoneal.

Hemodialisis adalah prosedur cuci darah untuk gagal ginjal yang menggunakan mesin khusus untuk menyaring darah dan menggantikan ginjal yang rusak.

Pada proses cuci darah ini, petugas medis akan memasukkan jarum ke pembuluh darah untuk menghubungkan aliran darah dari tubuh ke mesin pencuci darah. Setelah itu, darah kotor akan disaring oleh mesin pencuci darah. Setelah tersaring, darah yang bersih akan dialirkan kembali ke dalam tubuh.

Prosedur hemodialisis biasanya menghabiskan waktu sekitar 4 jam per sesi dan dilakukan setidaknya 3 sesi dalam seminggu. Prosedur ini hanya bisa dilakukan di klinik cuci darah atau rumah sakit. Karena itu Shanti memilih tinggal sendiri di kota Cianjur meski orang tuanya sangat mengkhawatirkan. Hingga akhirnya Shanti meninggalkan kami juga.

Ginjal teman yang gagal

Entah kebetulan atau bagaimana, tiba-tiba saja Ramadan kali ini tetangga saya, orang tua dari Putri, salah satu murid mengaji di rumah, sekaligus teman satu profesi suami, Pak Haji Arif namanya, juga didiagnosa gagal ginjal.

Saya baru tahu ketika Putri, sudah beberapa hari tidak masuk mengaji. Padahal biasanya ia paling rajin. Setelah tanya sana-sini ternyata Pak Arif dan keluarga sedang ke Jakarta. Saya pikir nengok anak pertamanya yang kuliah di Jakarta, ternyata informasi dari teman mengajar suami di sekolah bersama Pak Arif, mengatakan kalau Pak Arif sedang berobat di Jakarta karena sakit dan hasil diagnosa penyakit ginjal.

Hingga tulisan ini dibuat, Putri belum masuk mengaji juga. Karena setelah selesai urusan dari Jakarta, Pak Arif melanjutkan perawatan di RSUD Cianjur. Orang tua Pak Arif memang tinggal di Cianjur, sehingga meski Pak Arif dirawat di rumah sakit, mungkin Putri tinggal bersama keluarga neneknya di sana. Kabar terakhir saya dengar setelah dari di RSUD Cianjur, Pak Arif akan melanjutkan pengobatan ke Bandung.

Dan tidak terduga pula, salah satu teman saya yang bertugas di Perpustakaan Daerah Cianjur, Teh Riana namanya, ternyata beliau pejuang cuci darah juga!

Saya malah baru tahu bulan April ini ketika Teh Riana menguploadnya di Instagram terkait perjuangannya untuk mencuci darah secara rutin. Padahal saya mengenal beliau sudah sejak tahun lalu, saat dihubunginya untuk menjadi juri dalam lomba yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan Daerah Cianjur.

Ya Allah, rasanya bagaimana gitu setelah saya menyadari ternyata saya dikelilingi orang hebat dan pantang menyerah dengan segala ujian dari Nya. Dan secara berurut-turut dengan masalah yang sama, pada organ dalam ginjal.

Meski ada efek samping yang dapat timbul ketika cuci darah berlangsung, juga cukup memakan waktu, tetapi prosedur cuci darah tidak mengganggu aktivitas penderita gangguan ginjal. Banyak penderita yang melakukan cuci darah tetap memiliki kualitas hidup yang baik. Mereka masih bisa bekerja atau melanjutkan sekolah.

Saya dan keluarga jadi merenung, betapa pentingnya fungsi ginjal bagi kehidupan. Kita harus memeliharanya dengan menjalani pola hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan fungsi ginjal untuk memantau kondisinya.

Tidak berlebihan rasanya jika doa dan keinginan saya di tahun ini berharap semoga teman dan sahabat yang telah tiada mendapatkan tempat yang bahagia di sisi Nya, serta yang sakit semoga bisa melewatinya dengan tetap penuh syukur, dimudahkan dalam segala urusannya, lekas sembuh dan menjalankan kegiatannya lebih maksimal. Doa yang sama semoga yang terbaik menurut Allah SWT pun semoga kembali kepada kita. Aamiin.

 

 

19 thoughts on “Ginjal Teman yang Gagal”

  1. Papaku nih yang ginjalnya hanya berfungsi satu. Mengecil sendiri sejak lama. Sudah dikonsultasikan ke dokter. Ada juga saudaraku yang meninggal dunai setelah sekian lama melakukan pencucian ginjal. Memang sangat sulit dan tidak kuat lama2 urusan kesehatan ginjal ini jika memang fungsinya sudah tak bisa seperti biasanya. Bersyukurlah kita yang masih sehat. Semoga teman mbak bisa pulih kembali ya aamiin.

    Reply
  2. Jadi ingat cerita temanku yang kehilangan suaminya karena gagal ginjal, setiap mau transplantasi pasti selalu gak cocok. Jadi reminder juga nih untuk kita-kita yang masih memiliki ginjal yang sehat. Semoga temannya selalu semangat ya mbak, dukungan keluarga dan teman menjadi semangat soalnya.

    Reply
  3. Aminn teh… semoga kita juga selalu diberi kesehatan..Lagi-lagi kita harus bersyukur masih diberi kesehatan yang kadang kita lupa mensykurinya ya teh..ginjal sehat..mata sehat..organ lainnya juga sehat Alhamdulillah banget ..

    Reply
    • Kalau baca kisah perjuangan orang2 yang sakit ini jadi pengingat banget betapa pentingnya menjaga makanan, istirahat dan stress. Meskipun sakit itu kadang bukan karena itu aja faktornya. Ada juga orang yg sudah sehat gaya hiduonya tapi takdirnya diuji sg sakit. Semoga teman2 teh okti segera diberi kesembuhan, amin.

      Reply
  4. Kalai baca kisah perjuangan orang2 yang sakit ini jadi pengingat banget betapa pentingnya menjaga makanan, istirahat dan stress. Meskipun sakit itu kadang bukan karena itu aja faktornya. Ada juga orang yg sudah sehat gaya hiduonya tapi takdirnya diuji sg sakit. Semoga teman2 teh okti segera diberi kesembuhan, amin.

    Reply
  5. semakin berumur kayak saya gini makin sering mendengar berita kematian dan permasalahan sakit kawan-kawan. Poin merenungnya sama sih Teh, saya pun demikian, jadi banyak merenung. Dan malu sama Tuhan, sering protes kurang ini-itu, padahal diri dikasih sehat yg semestinya bikin banyak syukur .
    Keluarga saya juga ada yang mesti cuci darah. Tiap kali dengar, rasanya ngilu, sedih.

    Reply
  6. Memang jangan sampai abai dalam urusan konsumsi air minum setiap harinya ya, Teh. Harus jadi perhatian banget, karena berpengaruh pada kesehatan ginjal. Semoga kita semua sehat selalu dan mereka yang sedang sakit bisa diberikan kesembuhan. Aamiin

    Reply
  7. Mengaminkan paragraf terakhir tulisan ini. Kawan seangkatan saya juga ada yang meninggal gagal ginjal … lebih 10 tahun yang lalu. Semoga mereka yang sudah berpulang lebih dulu mendapatkan kebaikan di alam yang sekarang dan semoga kita semua selalu sehat ya, Teh.

    Reply
  8. MashaAllah~
    Semoga kita bisa senantiasa memanfaatkan kesehatan dengan baik dan bijak. Jangan lupa tersenyum dan bersyukur dengan mengisi hari dengan aktivitas kebaikan.
    Barakallahu fiik, kisahnya teh Okti.

    Reply
  9. Ikut mengamini yang terbaik
    Jujur kalau dengar penderita gagal ginjal tuh suka sedih. Mereka harus cuci darah kan dan itu bisa tiap minggu agar tetap bertahan. Yang masih sehat, semoga jauh-jauh dari penyakit ini. Jangan lupa untuk rajin minum air putih dan jaga kesehatan

    Reply
  10. Inallilahi Wainailahi Rojiun, ini nih kenapa aku selau cerewet sama suami dan anak biar kebutuhan minum air putihnya selalu terpenuhi, dan janagn keseringan minum manis, karena seelain dapat menyebabkan diabetes, kurangnya minum air putih juga berpengaruh pada kesehatan ginjal

    Reply
  11. Masya Allah, Teh.. qadarullah ya dikelilingi oleh orang-orang yang kena penyakit gagal ginjal. Seperti diingatkan untuk terus menyayangi tubuh sendiri ya, diantaranya dengan cukup minum air putih. Ini peringatan buat aku juga, kadang lupa minum air putih yg cukup. Selain itu jaga kesehatan juga dengan konsumsi makanan bernutrisi, olahraga, dll.
    Makasih remindernya, Teh. Dan semoga saudara/teman2 yg telah berpulang ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.

    Reply
  12. Hiks, sedih. Semoga yang sehat bisa selalu menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit-penyakit. Dan semoga yang sakit selalu diberi kesabaran dan semangat untuk sembuh dan sehat kembali.

    Reply
  13. Bicara tentang ginjal aku jadi teringat dengan almarhumah rekan blogger yang tahun lalu meninggal mba. Al fatihah….

    Reply
  14. Orang orang kuat seperti ini yang bikin kita bersyukur ya mbak.. makin menghargai kesehatan dan memperhatikan gaya hidup. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan umur yang berkah. Aamiin..

    Reply

Leave a Reply to Jiah Al Jafara Cancel reply

Verified by ExactMetrics