Kisah Hebat Nabi Muhammad SAW: Buku Tepat Pembentuk Karakter Baik Anak
“Wah! Kebakaran, Bu! Tunjuk Fahmi sangat antusias.
Kami baru saja membuka halaman 125 pada buku Kisah Hebat Nabi Muhammad SAW karya Astri Damayanti. Kisah yang berjudul Keluarga yang Lapar itu menceritakan Khalifah Umar bin Khattab beserta seorang ibu pemasak batu. Karena yang dimasak sang ibu belum matang juga, anak-anaknya yang sudah tidak kuat menahan lapar itu sampai tertidur. Di halaman itu Fahmi melihat ilustrasi perapian dengan api yang menjalar.
Fahmi baru berusia 3 tahun 4 bulan pada 3 Juli tahun ini. Meski belum bisa membaca, namun tidak menyurutkan rasa keingintahuannya terhadap buku cerita anak islami yang baru saja kami dapat sekitar dua minggu ini. Pertama membuka buku dan melihat gambar ilustrasinya Fahmi langsung suka. Belum selesai baca kisahnya dia sudah ingin membuka halaman berikutnya. Mungkin ilustrasi buku yang sangat lucu itu lebih menarik perhatiannya. Bagi saya tidak masalah, mau membaca mulai dari bagian mana saja, setiap kisah memang tidak berkaitan.
Baru beberapa hari kemudian Fahmi mulai menyimak akan isi cerita yang saya bacakan. Karena Fahmi masih kecil, belum banyak kosakata yang dia paham, maka saya membuat ringkasan pada beberapa kisah menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih mudah dimengerti. Seperti pada halaman pertama kisah Nabi Muhammad SAW dan Seorang Nenek, pada paragraf kedua ada kalimat ajalku sudah tidak akan lama lagi. Fahmi bertanya, โAjal teh naon, Bu?โ Maka saya selanjutnya menggunakan kata pengganti meninggal yang lebih dimengerti olehnya.
Setelah selesai membaca satu kisah, saya selalu membuat rangkuman sederhana supaya nilai baik dari cerita yang telah dibaca selalu diingat anak. Kebetulan pada buku Kisah Hebat Nabi Muhammad SAW ini tidak disertai rangkuman dari masing-masing cerita. Besar harapan kami, cetak ulang nanti pesan moral untuk anak di setiap akhir cerita disertakan.
Pengalaman setelah beberapa hari membacakan Kisah Hebat Nabi Muhammad SAW, Fahmi semakin bertambah pengetahuan serta wawasan sejarah Islamnya, khususnya cerita kisah hebat Nabi Muhammad SAW. Apa yang sudah dibacakan selalu diingat dan dibahasnya pada saat tidak terduga.
“Nenek itu nanti di surga jadi cantik tidak keriput lagi ya, Bu?” ujar Fahmi spontan saat naik angkot dan duduk berhadap-harapan dengan seorang nenek. Semua penumpang tersenyum dan melihat ke arah Fahmi. Mungkin Fahmi teringat kisah pertama Nabi Muhammad SAW dan Seorang Nenek, di buku yang setiap menjelang buka puasa kami bacakan untuknya itu.
Di halaman pertama itu menceritakan ada seorang nenek minta didoakan oleh Rasul Muhammad SAW. Rasul menjawab kalau di surga kelak tidak ada nenek-nenek. Wanita tua itu pun sedih, dan kembali bertanya kenapa ia tidak bisa masuk surga? Rasul menjelaskan dengan senyumnya, jika semua penghuni surga atas izin Allah akan kembali menjadi muda. Nenek pun tersenyum senang.
Begitu pula saat saya sibuk masak mempersiapkan menu untuk berbuka, tiba-tiba Fahmi muncul dan bilang, “Ibu masak batu bukan?”
“Bukan dong sayang. Ibu masak sayur buat Fahmi dan ayah nanti makan.”
“Oh… Alhamdulillah atuh. Jadi Ami tidak akan bobo kaya anak-anaknya si ibu yang masak batu tea ning Bu, nya?” Ucapnya. “Kan Bapak Khalifah Umar datang bawa makanan, jadi makan bareng-bareng weh.” lanjutnya membuat saya menahan tawa saat Fahmi terus berceloteh dengan gaya dan bahasanya.
“Iya, Mi. Jadi kalau besar sudah kerja, jadi pemimpin, Fahmi ingat harus apa?” Pancing saya sambil jongkok menatap matanya.
“Harus adil, gak boleh bohong, gak boleh mencuri. Kalau punya makanan bagi-bagi ke ibu, ke ayah, ke ade, ke om, ke ateu, ke tetangga semuanya juga.” Alhamdulillah, ternyata pesan moral yang saya buat dari kisah Keluarga yang Lapar itu masih diingat Fahmi.
Begitulah Fahmi dengan segala kepolosan dan sifat kekanak-kanakan nya. Sebagai orang tua tentunya ingin yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Termasuk ahlak dan budi pekerti. Melalui buku Kisah Hebat Nabi Muhammad SAW ini, alhamdulillah sedikit demi sedikit karakter baik bisa disampaikan dan ditanamkan. Termasuk cara menyimpan dan menjaga buku supaya tetap rapi dan terawat.
“Nanti Aa Dadam, Opal, Galih, Awa, Nonon dan Si Kembar kan mau baca bukunya juga ya Bu? Jadi ga boleh rusak.” Kata Fahmi mengulangi apa yang pernah saya bilang.
Ya, kebetulan kami di rumah juga punya anak didik mengaji yang biasa belajar setelah magrib sampai isya. Di antara sekian banyak santri, ada sembilan orang anak yang seusia dengan Fahmi, dan mereka biasa belajar bareng. Tidak hanya belajar baca Al Quran dengan metode Iqra, tapi juga akidah ahlak, bacaan salat serta praktiknya, hafalan surat pendek, dan tata cara serta praktik wudu. Namun selama Ramadhan ini anak-anak mengaji libur. Rencana buku Kisah Hebat Nabi Muhammad SAW ini bulan Syawal nanti akan saya bacakan juga untuk anak didik seusia Fahmi. Makanya saya lebih dahulu memberi tahu Fahmi supaya menjaga buku ini sebaik mungkin.
Buku ini memang cocok untuk anak-anak usia PAUD dan Sekolah dasar yang mana sekarang lebih banyak bermain dengan gadget. Kini saatnya orang tua mulai berani beda untuk memberikan metode belajar. Menanamkan nilai serta karakter baik pada anak melalui buku bacaan yang bermutu.
Meski jauh dari toko buku, Kisah Hebat Nabi Muhammad SAW bisa dibeli secara Online. Jadi tidak ada alasan lagi kehabisan atau belum ada waktu untuk membelinya. Buku setebal 263 halaman dengan kertas eksklusif ini tidak bikin bosan anak. Meski sudah banyak buku yang mengulas akan sejarah para nabi dan kisah islami lainnya, cara penyampaian yang ringkas serta ilustrasi disukai anak ini yang bikin beda dari buku lainnya. Puluhan cerita dalam satu buku jadi alternatif anak untuk memilih cerita yang mana saja supaya tidak bosan. (Ol)
โBuku Kisah Hebat Nabi Muhammad bisa dibeli di MatahariMall.comโ.
wahh bukunya bagus banget nih buat mengajarkan kebaikan sejak dini pada anak ๐
Betul Mbak, semoga menjadi salah satu jalan mencetak generasi islami yang handal ๐ amin…
Terima kasih atas reviewnya ya OKti
Sama2 Mbak
moga sukses lomba blognya dan bukunya segera naik cetak ya, amin ๐
Wah lengkap sekali ulasannya. Sukses ya untuk lombanya
Makasih Teh, ini sih bukan riview, cuma nyeritain pengalaman aja, hahaha…
Wah pengen ikutan ga punya bukunya ๐
Teteh bisa ceritain kisah Nabi Muhammad lainnya aja, atau kisah hebat lainnya, pilihannya kan ada tiga, kalau tidak review bisa pilih dua point lainnya
Wah, ulasan plus pengalaman. Bagus…
Terimakasih Kang