Di timeline X, banyak yang bilang mengalami kesulitan dalam menjalankan resolusi tahun baru di 2025 ini. Apakah manteman juga termasuk? Jadi bagaimana menyikapi nya?
Saya sendiri di tahun 2025 ini tak banyak mengeluarkan resolusi, hanya harapan ingin hidup lebih sehat saja. Karena saya menyadari akan ada banyak kekurangan di tahun ini yang tidak mungkin maksimal saya cover.
Hidup dengan lebih berkualitas dan sehat adalah idaman banyak orang. Bagaimana kita bisa hidup dengan lebih efektif dan efisien, berguna tak hanya ke diri sendiri juga keluarga dan sekitar.
Seperti Blog Sunglow.Me blog mengenai hidup sehat. Living and eating well punyanya Mbak Andina asal Depok, di sana tak hanya ada teori bagaimana menjalani hidup sehat melainkan juga disertai dengan praktek nya.
Termasuk bahasan resolusi hidup sehat di tahun baru 2025 yang banyak digaungkan netizen.
Dari obrolan dan diskusi kecil melalui tanya jawab di kolom reply platform X, ada beberapa alasan umum mengapa resolusi tidak berjalan maksimal.
Seperti karena terlalu ambisius, sehingga seseorang menetapkan target yang terlalu besar tanpa perencanaan yang realistis. Hal itu bisa membuat cepat menyerah karena lelah sendiri setelah merasa keteteran.
Mungkin ada juga yang resolusinya kurang spesifik. Resolusi yang terlalu umum seperti harapan saya yang “ingin lebih sehat” saja. Atau “ingin sukses” itu tentu saja sulit dicapai apalagi tanpa langkah konkret, yakan? Mana keinginan itu sifatnya juga relatif.
Jika tidak ada rencana melakukan aksi – tanpa strategi atau kebiasaan kecil yang mendukung, apapun resolusi nya sudah pasti sulit diwujudkan. Jangan ngeluh susah banget mencapai resolusi tahun baru ini jika memang kamu gak melakukan apapun…
Atau manteman merasa kurang memiliki motivasi atau konsistensi? Bisa jadi itu alasannya. Awalnya semangat, tetapi seiring waktu (belum juga bukan Januari habis) sudah kehilangan motivasi menjalankan resolusinya.
Jika tidak ada pengingat atau sistem pendukung wajar mengejar resolusinya jadi melehoy alias kendor.
Selain pihak yang mengeluhkan kegagalan atau kurang nya dalam mencapai resolusi di tahun baru, ada juga pihak penyemangat yang tetap optimis bisa mencapai target resolusi di tahun baru ini.
Bahkan ada seseorang masih di timeline juga yang bilang jika kita punya resolusi tertentu yang sulit dijalankan, bisa ceritakan biar kita cari solusinya bersama-sama.
Mereka menyuarakan banyak jalan keluar supaya resolusi yang ditargetkan bisa berjalan dengan baik.
Solusi agar resolusi berjalan lebih baik, seperti dengan melakukan:
✅ Gunakan metode SMART (Spesifik, Measurable/terukur, Achievable/bisa dicapai, Relevant, Time-bound/berbatas waktu).
✅ Pecah target besar menjadi langkah-langkah kecil.
✅ Buat sistem tracking (misalnya jurnal, aplikasi, atau kalender).
✅ Cari dukungan dari teman, keluarga, atau komunitas.
✅ Fokus pada kebiasaan kecil yang membentuk perubahan besar.
Intinya apapun resolusinya santai aja. Jangan sampai keteteran. Kalaupun bener keteteran ciptakan keteteran yang bisa membawa manfaat. Emang bisa?
Hahaha! Keteteran memang bisa bikin kepala cenat-cenut. Stres. Tapi ada beberapa cara untuk menjadikan keteteran ini jadi pengalaman yang lebih seru atau setidaknya lebih ringan.
Bagaimana caranya?
Anggap situasi keteteran sebagai tantangan.
Lihat situasi keteteran ini sebagai game atau misi yang harus diselesaikan dengan strategi dan kecepatan. Bisa bikin adrenalin naik kan? Dan kalau saya justru jadi lebih semangat. Hehe…
Gunakan humor
Ketawa aja, atau disenyumin aja. Kadang, saat melihat betapa berantakannya di rumah, situasi itu justru bisa bikin saya ketawa sendiri. Alih-alih marah-marah gak jelas, justru dengan dibawa santai malah jadi lebih rileks dan semangat untuk membenahinya.
Kekuatan hobi
Jadikan musik sebagai teman. Karena musik bisa meningkatkan mood dan bikin kerja lebih cepat serta menyenangkan. Itu buat saya pribadi. Gak tahu untuk yang lain karena kesukaan masing-masing pasti berbeda ya. Jadi sesuaikan dengan kenyamanan atau hobi masing-masing saja.
Rayakan keberhasilan sekecil apapun
Setiap kali menyelesaikan satu tugas, atau menyelesaikan hal apapun, beri diri sendiri hadiah kecil, seperti camilan favorit atau istirahat sejenak.
Eksperimen dengan cara kerja baru
Meskipun nyeleneh, bukan berarti tidak mungkin. Kadang, saat keteteran justru bisa memaksa kita menemukan cara lebih efektif dalam menyelesaikan sesuatu. Maka cobalah jadi “Speedrunner”.
Seperti gamer yang coba menyelesaikan game secepat mungkin, coba lakukan tugas dengan cara paling efisien.
Dengan pendekatan yang lebih santai dan kreatif, keteteran bisa berubah dari momok yang mengundang stres jadi pengalaman yang lebih seru.
Termasuk ketika puyeng mengejar target resolusi. Jadi jangan dulu mikir hasil, melainkan kerjakan dulu.
“Kekuatan Kepepet” adalah konsep yang menggambarkan bagaimana seseorang bisa mengeluarkan potensi terbaiknya saat berada dalam situasi terdesak atau terpaksa.
Banyak orang yang biasanya merasa malas atau kurang termotivasi justru bisa menjadi sangat produktif, kreatif, dan berani mengambil tindakan ketika mereka berada di bawah tekanan.
Tidak heran kalau resolusi tahun baru kali ini mungkin harus dipancing dulu dengan suasana “Kepepet” supaya bisa menjadi kekuatan sehingga reflek bisa mengerjakannya justru saat berada dalam situasi mendesak.
Contoh nyata kekuatan dari kepepet
Pengusaha Sukses:
Banyak pebisnis besar memulai usaha karena terdesak kebutuhan ekonomi. Misalnya, Bob Sadino yang memulai bisnis telur setelah jatuh miskin.
Mahasiswa yang mendadak produktif:
Banyak mahasiswa yang menyelesaikan tugas dalam semalam karena deadline sudah dekat.
Atlet yang berjuang di detik terakhir:
Dalam pertandingan olahraga, sering kali tim yang tertinggal mencetak gol di menit terakhir karena tekanan untuk menang.
Jadi secara tidak langsung saya mau kasih tahu juga kalau kita sebenarnya bisa banget memanfaatkan “Kekuatan Kepepet”ini secara sadar sehingga menghasilkan manfaat.
Bagaimana caranya?
Buat Deadline Palsu
→Tetapkan batas waktu lebih cepat untuk memaksa diri bertindak.
Ciptakan Tantangan untuk Diri Sendiri
→ Buat kondisi yang sedikit menekan agar tetap produktif.
Berani Mengambil Risiko
→ Jangan menunggu sampai kepepet, tetapi gunakan mentalitas “seakan-akan” sedang kepepet agar lebih berani.
Jadi, meskipun “kepepet” sering dianggap sebagai kondisi buruk, ternyata jika dikelola dengan baik, justru bisa menjadi senjata ampuh untuk meraih kesuksesan termasuk meraih resolusi di tahun baru ini yang banyak dikeluhkan sulit dicapai.