Mencapai Keinginan yang Belum Tercapai
Bukan manusia normal kalau dalam hidupnya tidak memiliki rasa keinginan terhadap sesuatu. Karena sudah diciptakan dari sananya kalau manusia dibekali hawa nafsu, rasa keinginan terhadap apa yang dikehendaki, baik benar maupun salah.
Sebagai ibu rumah tangga yang tidak bekerja (baca tidak punya penghasilan sendiri) serba salah manakala ada keinginan namun tidak memiliki uang untuk memenuhi keinginan tersebut. Mengatur keuangan rumah tangga pun jadi solusi sebagian ibu rumah tangga.
Pintar-pintar mengatur pos keuangan, lebih menghemat dalam membelanjakan kebutuhan dan berusaha mencari penghasilan tambahan tidak jarang dilakukan para ibu demi bisa memenuhi keinginannya.
Tahun ini banyak hal yang sudah saya inginkan sejak tahun-tahun lalu namun karena satu dan lain hal keinginan itu banyak yang belum tercapai. Lima besar keinginan saya yang sampai penghujung tahun ini belum tercapai adalah:
Belajar jahit
Godaannya sangat besar. Padahal mesin jahit sudah ada, pernah ikut workshop menjahit dengan blogger berpengalaman dalam bidang tailor juga, tapi entah kenapa setiap mau kupat-kaput tetap saja dikecos.
Padahal kalau sedang berandai-andai setelah bisa menjahit itu maunya akan buat ini, akan buat itu, tapi nyatanya sampai sekarang tidak satupun terlaksana. Ah keinginan macam mana ini…
Menerbitkan buku
Draft hanya mengendap saja dalam folder. Padahal untuk keinginan ini sayapun sudah ikut kelas berbayar, ikut workshop dan bimbingan menerbitkan. Hanya entah kenapa ada saja kendalanya. Tidak seperti saat saya masih di Taiwan, meski waktu banyak terbagi antara pekerjaan dan me time namun beberapa buku dan naskah antologi justru berhasil diterbitkan.
Berkebun
Menanam okra alias ladies fingers sudah saya cita-citakan sejak lama. Tumbuhan hijau yang bentuknya unik dan berlendir ini banyak sekali khasiatnya. Hanya saja memang di kampung saya masih asing. Jadi tidak ada petani yang menanamnya.
Demi bisa menanam okra, saya sudah membeli bibitnya dari teman di Bandung. Tapi setelah jasa pengiriman mengantarkan bibit okra itu, bukannya ditanam malah disimpan begitu saja. Saat kemarau alasan takut kekeringan. Sekarang musim hujan, banyak juga alasan lain, becek lah, sering ditinggal karena akan banyak liburan lah, dan alasan lainnya.
Keinginan anak
Janji sih tidak, tapi ketika sudah ada perkataan “Iya nanti kalau ada waktu kita ke sana,” atau “Nanti kalau sudah ada uang ya, tapi janji harus rajin belajar dan mengajinya dulu,” rasanya seperti hutang yang menunggui untuk segera dibayar saja.
Semakin besar anak semakin banyak permintaan dan keinginannya. Anak tidak tahu dan bahkan tidak mau tahu apakah ayah ibunya bisa memenuhinya atau tidak. Sementara orang tua juga tidak tega kan kalau melihat anak ingin sesuatu tapi tidak bisa memenuhinya. Paling tidak tetap berusaha untuk bisa memenuhi keinginan anak supaya lekas terwujud.
Mengabdi kepada ibu
Adalah keinginan terdalam semenjak saya masih bekerja di perantauan. Pulang dari luar negeri dengan satu tujuan ingin memenuhi permintaan yang jadi ibu yang katanya ingin saya pulang, tinggal di rumah.
Namun apa daya ketika pulang saya langsung menikah, justru saya malah meninggalkan ibu karena dibawa suami ke rumah mertua.
Sejak itu keinginan hanya tinggal keinginan. Saya tahu untuk berbakti kepada ibu saat inilah waktu terbaik, saat ini masih ada dan sudah tua. Namun kenyataannya jangankan untuk mengurusi ibu, datang menengok ibu saja seminggu sekali pun tidak pasti. Sedih dan sakit sebenarnya dalam hati ini. Tapi mau bagaimana lagi, setelah jadi istri saya harus lebih patuh kepada suami.
Dari berbagai keinginan yang tidak bisa dicapai sesuai target ini menggambarkan kepada kita jika manusia hanya bisa berencana dan berusaha, tetapi pada akhirnya Tuhan jua yang bisa atau tidak menentukan hasilnya.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah saya di batas mungkin dalah: jangan sia-siakan waktu yang ada untuk melaksanakan dan mencapai apa yang diinginkan. Karena kalau sudah berlalu sedetik pun waktu tidak bisa kembali lagi. Wallahualam.
Tossss… Saya juga beli bibit, sering lupa tanam lagi. Hiks
Daku juga lagi proses yang menerbitkan buku, cuma karena sibuk ma yang lain, lupa lagi dah ama keinginan itu hihi
Semua keiinginan tersebut mulia banget, Teh. Terutama mengabdi kepada ibu dan memenuhi keiinginan anak. Ikut berdoa Insya Allah akan selalu tercapai. Amin
Semangat mba. Pasti bisa. Hampir mirip2 sih keinginannya, beda menjahit sama anak aja. Hihi
Aku juga tahun 2018 ini penginnya terbitin buku, tapi ternyata keasyikan ngeblog, jadilah sampai hari ini masih sekedar keinginan. Semoga tahun depan keinginan kita tercapai ya, Mbak. Yang jelas semoga keinginan ini tidak mengganggu tugas utama sebagai istri dan ibu
Semoga keinginan2 itu bisa direalisasikan di tahun 2019 ya,Teh…
Berkebun dan belajar jahit juga itu yang ingin saya lakukan teh
Aku dari kapan-kapan pengin berkebun..nanam sayur sendiri, enggak jadi-jadi hiks. Jadi diingatkan nih sama Teh Okti
Pengin juga bakti pada orang tua tapi sejak lukus SMA merantau sampai kini…hmmm.
Aamiin moga semua keinginan itu bisa segera terlaksana teh.
Reminder terakhirnya bagus bangte utk tidak menyia2kan waktu. InsyaAllah 2019 lbh baik lagi ya aamiin.
Poin akhir ini yang mau aku wujudkan. Namun berjauhan dengan ibu sedikit menghambat untuk berbakti kepadanya.
Semoga dikabulkan keinginannya. Insya Allah ada jalannya. Aamiin
Aamiin semoga keinginannya segera tercapai ya Teh…btw saya angkat tangan deh kalau soal jahit pernah kursus ga selesai…panas dingin ..haha