Mengenang “Kayoka” Mainan Jadul Masa Kecil

Mengenang “Kayoka” Mainan Jadul Masa Kecil

Punya kenangan masa kecil? Pasti ada ya. Meski ada yang masih ingat dan sebagian banyak sudah hilang dari ingatan. Tapi pada umumnya masa kecil penuh dengan kenangan yang menyenangkan. Tentang kebiasaan masa anak-anak pada umumnya yang jika dikenang lagi saat kini setelah dewasa, bikin geli, lucu dan senyum-senyum sendiri.

Sebagai anak generasi tahun 80 dan 90 alias anak zaman old, saya punya banyak permainan jaman dulu alias jadul yang selalu saya kenang. Beberapa permainan masih dilakukan oleh anak-anak saat ini khususnya di daerah dan perkampungan, namun sebagian lagi sudah hilang, dan tidak diketahui apa atau bagaimana permainan anak anak itu jika ditanyakan kepada anak anak zaman now.

Wajarlah, beda generasi beda juga zaman dan kebiasaan nya. Ada yang karena merasa gengsi, ada yang merasa sudah ketinggalan zaman, dan memilih permainan anak anak kekinian yang lebih modern dan canggih.

Tapi jangan salah, masih ada sebagian orang yang berusaha mempertahankan permainan jaman dulu itu sehingga baik cara maupun bentuknya masih bisa dipertahankan ditemui dan dilakukan meski sudah lewat berpuluh-puluh tahun silam.

Tidak menutup kemungkinan kamu juga masih punya permainan masa kecil dulu yang masih disimpan sampai sekarang. Coba ingat-ingat dan cari, apakah ada permainan zaman dulu yang kamu simpan di rumah dan sekarang bisa diperlihatkan kepada anak atau mungkin cucu?

Kalau saya ada banyak. Saya punya beberapa jenis (alat) permainan masa kecil yang sampai sekarang saya simpan. Tiga diantaranya malah mainan kesayangan dan punya kenangan yang sangat mendalam. Ciee…

Adalah “kayoka” begitu saya menyebut ketiganya. Kependekan dari Kaleci (kelereng), Yoyo, dan Katepel. Ya, meski saya perempuan tapi masa kecil saya memang jalingkak alias sering melakukan permainan seperti anak laki-laki saja.

Kaleci Yoyo Katepel adalah nama mainan yang tidak akan pernah saya lupakan sepanjang zaman. Mainan jadul itu sudah menjadi teman kecil saya, selalu saya simpan hingga kini setelah saya menjadi seorang ibu, kayoka tetap masih saya simpan. Jadi kenangan, jadi mainan yang saya turunkan kepada Fahmi, putra saya.

Kaleci alias kelereng yang kini jadi mainan Fahmi

Meski usia sudah tua, namun kayoka ini masih kuat dan berfungsi seperti dulu saat saya memainkannya. Saat saya bersama Ari, Angga, Nia, Hani, Desti, dan dua Agus ditambah Hendi, bermain di lapangan Mesjid At Taufik di Jalan Gemuruh Turangga Bandung.

Saat saya masih SD, lokasi yang saat ini sudah jadi Trans Studio Mall adalah masih lahan kuburan, banyak sawah dan rawa. Di sana saya dan teman-teman sepulang sekolah dari SD Kridhawinaya 3 Binong mengetepel burung sepuasnya. Tidak peduli panas atau hujan, pun termasuk ketika pulang dimarahi orang tua. Asyik asyik saja. Hahaha…

Kalau main ke Bandung dan lewat Gatot Subroto, semua kenangan tinggal di sana. Bersama Kayoka, bersama sahabat tercinta yang kini semua sudah pada berkeluarga sampai beberapa teman yang tidak ada kabar beritanya.

Saat ini saya tinggal di pelosok Kabupaten Cianjur. Namun kayoka zaman saya di Bandung itu masih ada dan jadi mainan turunan buat anak. Sesekali sambil bermain menemani anak, seolah saya sedang nostalgia. Merasakan seolah saya yang mengulang lagi semua pengalaman masa kecil yang tidak akan mudah bisa lupa.

Kayoka ini mainan favorit yang menjadi simbol kebahagiaan saya, karena saat ingat masa kecil dulu masa itulah dimana saya merasakan teramat lugu dan bahagia.

Bahkan sampai saya dewasa dan kini sudah berkeluarga, kayoka ini pun masih dikoleksi, masih saya miliki dan masih diingat kuat bagaimana dulu saat memainkannya, dimana dan dengan siapa. Sungguh sebuah pengalaman masa kecil yang jadi memori abadi.

Katapel warisan orang tua

12 thoughts on “Mengenang “Kayoka” Mainan Jadul Masa Kecil”

  1. Aku waktu kecil malah jarang main begini. Padahal anak generasi 90 jg nih. Hihi. Tp emg skill main2 aku sedikit sih. Lbh sering dirumah main bepean. Eh, tau ga sih? Lah, malah curhat. Hihi

    Reply

Leave a Reply to lianny hendrawati Cancel reply

Verified by ExactMetrics