Pelajaran dari Hujan Saat Mudik Lebaran 2024

Sudah dua hari terakhir jelang lebaran cuacanya panas. Langit begitu cerah membiru. Matahari juga terik bersinar. Kendaraan yang digunakan orang yang mudik lebaran 2024 makin banyak berseliweran. Memanfaatkan cuaca bagus untuk bepergian.

Pemandangan yang sangat mengharukan, melihat betapa angkaribung nya para pemotor juga kendaraan roda empat yang nambah bagasi dadakan di atap mobil, karena bagaimanapun mereka rela menempuh perjalanan panjang dengan cuaca yang sangat terik disebabkan karena pasti sangat merindukan keluarga di kampung halaman, dengan barang bawaan yang beraneka macam. Buah tangan dan bekal untuk keluarga di kampung.

Apakah saya ikut mudik? Masih ada ibu di Sukanagara, tetangga kecamatan Pagelaran tempat kami tinggal di Cianjur ini, mengunjunginya masih jadi rutinitas saya selaku anak perempuan pertama. Apalagi delapan bulan terakhir ini ibu saya menderita diabetes, membuat pola makan dan kebiasaannya banyak yang diubah. Saya dan adik jadi sering berkunjung untuk melihat kondisinya.

Mau tidak mau ibu saya harus mau mengikuti anjuran dokter yang selalu melalui anak dan mantunya sampaikan. Baik soal makanan apa yang boleh apa yang tidak boleh dimakan, soal pola tidur yang disarankan termasuk olahraga ringan yang sesuai dengan usianya. Meski untuk semua itu tentu saja disertai banyak drama.

Sehari jelang lebaran saya mudik ke rumah ibu. Berangkat pagi, pulang setelah ashar. Sengaja memasak sedikit karena semua anak menantu beserta cucu dan cicit ibu saya sepakat kalau lebaran ini tidak akan makan bersama di rumah ibu seperti biasa. Pertama karena tidak enak dengan kondisi ibu yang begitu banyak pantangan makanan, selanjutnya saya dan keluarga juga tidak akan menginap.

Hari lebaran setelah solat Eid di kampung dan bersilaturahmi dengan seluruh tetangga saya suami dan anak kembali mudik ke rumah ibu. Berangkat sekitar jam sembilan pagi. Cuaca sangat cerah dan karena itu kami tidak membawa jas hujan. Padahal biasanya jas hujan apapun cuacanya selalu sedia dalam bagasi motor.

Sebentar lagi menuju ashar, cuaca tiba-tiba mendung. Seharusnya tidak aneh mengingat di Sukanagara tempat ibu saya tinggal lokasinya yang lebih banyak perkebunan teh memang sering diselimuti kabut. Tapi kali ini beda. Kami merasa jika tak segera pulang maka akan kerepotan karena kuburu hujan turun bahkan mungkin akan kemalaman.

Akhirnya saya dan suami beserta anak nekat pulang. Berharap tidak kehujanan di jalan. Tapi apa daya, baru seperempat perjalanan, hujan turun di daerah Cijatem. Terpaksa kami mencari tempat untuk berteduh.

Pelajaran dari Hujan Saat Mudik Lebaran 2024

Kebetulan dekat SD ada ruko yang tutup. Di sana sudah ada dua sepeda motor yang berteduh lebih dulu. Suami langsung parkir motor di sana juga.

Sambil menuju hujan reda satu sama lain yang berteduh ini saling bertanya asal dan tujuan. Entah kebetulan atau bagaimana, ternyata dua pengendara yang lebih dulu berteduh itu tujuannya juga mau ke Pagelaran.

Yang satu ke Desa Gelar Anyar, mudik ke rumah orang tua sangat istri. Yang satu lagi ke daerah Pasirkuda. Dulu memang wilayah kecamatan Pagelaran tapi sekarang sudah ada pemekaran dan Pasirkuda berdiri menjadi kecamatan sendiri terpisah dari Pagelaran. Keduanya menuju ke Pagelaran coret alias ke pelosok nya lagi.

Suasana menjadi lebih akrab, ketika tahu mereka para bapaknya itu berprofesi sebagai satpam di Cianjur kota. Mereka baru saja menyelesaikan kerja shift malam. Makanya siang ini baru bisa mudik. Secara pagi setelah solat Eid mereka bilang tidur dulu untuk mengembalikan stamina dan kesegaran menempuh perjalanan sekitar 3 jam kendaraan. Sayangnya baru sampai di Sukanagara ini mereka malah kejebak hujan.

Sebenarnya bisa saja mereka menerobos hujan, tapi karena bawa anak kecil dan istri ditambah parcel serta kue lebaran plus pakaian anak yang rawan rusak akhirnya mereka memilih berteduh.

Lebih seru obrolannya ketika tiba-tiba datang lagi sebuah sepeda motor dan ternyata mereka saling kenal karena satu profesi juga.

Saya pikir apakah semua pekerja bagian security bernasib sama yaitu baru bisa mudik di hari H lebaran? Mengingat tugas orang dengan profesi yang sama ini kok bisa barengan begitu?

Yang baru datang itu bercerita kalau semalam ia bersama warga di tempatnya kerja berhasil menangkap maling di sebuah rumah kosong. Makin seru deh obrolan mereka. Saya dan suami nyimak saja. Sesekali menimpali. Sementara anak saya anteng aja main game di ponselnya.

Pelajaran dari Hujan Saat Mudik Lebaran 2024

Tak terasa hampir satu jam kami berteduh dan menyimak obrolan mereka. Melihat hujan mulai mereda, saya dan suami berkemas untuk meneruskan perjalanan. Toh kami sebenarnya yang paling dekat dan tak membawa barang yang rentan rusak secara jika mereka baru akan mudik, saya dan keluarga justru telah mudik balik.

Setelah berpisah dengan mereka seolah pemikiran saya semakin terbuka. Mempersiapkan segala sesuatu seperti jas hujan jadi pelajaran juga. Jangan hanya melihat cuaca cerah atau perjalanan dekat, lalu abai dengan perlengkapan berkendara pribadi. Masih mending cuma jas hujan. Bisa neduh, nambah silaturahmi, dll. Coba kalau yg lupa bawa itu hal yang begitu penting lainnya? Intinya jangan menyepelekan!

Mudik lebaran 2024 kali ini rasanya cukup berkesan karena terjebak hujan kami jadi bisa mengetahui bagaimana suka duka profesi jadi penjaga keamanan yang mana mereka rela mengalah menghanguskan waktu spesial bersama keluarga karena pekerjaan.

Semoga kalian bisa ambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman mudik ala-ala saya ini ya…

27 thoughts on “Pelajaran dari Hujan Saat Mudik Lebaran 2024”

  1. Sepela ternyata penting. Selama ini kita mungkin menyepelekan jas hujan, karena seringnya cuaca panas. Tapi kalau untuk mudik tetap harus disediakan mau bagaimanapun kondisinya. Persiapan a key
    Termasuk persiapan stamina

    Reply
  2. Wahh satpam kerjanya berat banget ya sampai mudik aja pas hari-H lebaran. Dan mereka enggak ngeluh sama sekali.

    Pengalaman kehujanan saat lebaran menambah cerita hidup ya Teh, belajar dari pengalaman orang lain dan diingatkan untuk lebih persiapan dalam hal apapun.

    Reply
  3. Sama nihhhh, lebaran hari pertama kami juga kehujanan. Bersyukurnya kami sudah bawa jas hujan dari rumah. Masalahnya jadi tidak bisa tuntas berkunjung ke sanak famili, baru bisa dilanjutkan keesokan harinya.

    Reply
  4. Benar sekali, Kak. Mempersiapkan segala keperluan diri saat hendak bepergian memang penting sekali.

    Kalau misalkan langsung ketemu tempat untuk berteduh sih enak. Sekalian bisa bersosial dengan sesama orang yang berteduh.

    Keadaan akan semakin rumit kalau kita tidak langsung bertemu tempat untuk berteduh. Bakalan kena hujan dan bisa jadi malah tambah basah kuyup sebelum berteduh.

    Reply
  5. musim hujan seperti saat ini memang kudu siap jas hujan di bagasi motor. meski saat berangkat cerah, biasanya di tengah perjalanan ehh,, lah kok hujan XD

    Reply
  6. Itulah uniknya org Indonesia. Dari berteduh aja bs akrab bgt. Dan bs menambah teman, apalagi saat itu satu tujuan ya kak. Berawal dr lupa bawa jas hujan, eh malah berkah bs nambah teman. Smg bs nambah rezeki ya kak lain kali. Yg pntg udh silaturahmi.

    Reply
  7. Di kebumen juga cuaca h-1 panasnya minta ampun, ternyata pas hari lebarannya hujan deras lumayan lama. Pantesan udaranya sumuk banget. Tapi sebelum mudik aku dah nyiapin kalau hujan, jadi semua perlengkapan hujan sudah ada di mobil.

    Reply
  8. Seru ya mbak, kadang kita mendapat banyak cerita dan insight baru dari orang lain melalui kejadian tak terduga. Aku kalau ketemu orang, kadang juga cerita-cerita kayak gitu sambil nunggu hujan reda

    Reply
  9. Cuaca memang cepat berubah, sehingga persiapan diperlukan. Jangan hanya melihat cuaca cerah tapi gak nyiapin jas hujan di bagasi kendaraan

    Reply
  10. meski jadinya kehujanan tapi momennya jadi lebih berkesan ya hehe. aku biasa kalo mau pergi ngecek laporan cuaca dulu (meski kadang nggak tapt juga) tp at least aku tahu hari ini bakal ujan atau nggak dan bisa prepare hehe

    Reply
  11. Meskipun saya enggak mudik, tapi pas berkunjung ke rumah mertua kami terjebak hujan di jalan yang memaksa kami berhenti sejenak. Melihat lalu lalang orang, pedagang mie ayam yg tetap berjualan meski di hari lebaran, dan orang-orang yg tetap semangat bekerja meski lebaran.

    Berbicara tentang Security, ya begitulah. Jadwal untuk lebaran mereka bergantian, apalagi kalau di perusahaan besar atau gedung-gedung besar, sudah pasti security ada yg tetap masuk kerja walau lebaran.

    Reply
  12. Ini kayak saya teh, kadang suka abai bawa jas hujan karena cuaca cerah. Terus di suatu waktu tiba2 hujan deras turun. Lalu nyesel karena biasanya selalu nyimpen jas hujan di jok motor, tapi hari itu malah di keluarin ehehe. Tapi hikmahnya jadi bisa mendengarkan keseruan cerita bapak-bapak lain yang neduh juga ya

    Reply
  13. MasyaAllah jadi cerita untuk anak dan cucu yaa mba mudik kek gini tuh. Apalagi kalo pas ketemu orang baru saat perjalanan mudik, mana satu kota lagi ehhee biasanya nyambung dan jadi saudara tuh >.<
    Soalnya pernah di kereta kenalan sama 1 keluarga, tujuannya sama, eh sampai sekarang berhubungan baik dan saling bantu kalo ada sodara atau siapa lah itu singgah ke kota yang beliau tinggali

    Reply
  14. Benar kan kata orang kalau hujan itu punya banyak cerita. Kita berteduh aja udah banyak orang orang cerita. Banyak yg kita pelajari dari cerita orang. Terima kasih hujan

    Reply
  15. sebetulnya gak hanya profesi sekuriti, ada beberapa profesi lain juga “berpotensi” gak mudik teh. Tapi tetangga saya yang berprofesi sekuriti di bank terkenal emang gak mudik tahu ini karena pari lebaran tetep masuk kerja. baru mudik lusa karena baru bisa libur. dulu saya pernah juga gak mudik waktu kerja di minimarket. tapi pegawai minimarket sekarang enak sih, lebaran libur, hihihi

    Reply
  16. Pas sehari sebelum Lebaran, hujan deras di Bandung sih Teh. Jadi sempet mikir, waduh besok gimana nih shalat Ied. Ternyata pas hari H, langit cerah sih.
    Hujan memang tak terduga, apalagi kalau bepergian pakai motor, harus siap segala sesuatu. Tapi menurutku, walaupun pakai jas hujan, better berteduh aja deh. Jalanan licin, engga aman juga hujan-hujan berkendaraan.
    Selamat Idulfitri 1 Syawal 1445 H ya Teh…

    Reply
  17. Pekerja yang bekerjanya dengan sistem shift seperti security begitu, saat orang lain sibuk makan bersama keluarga selepas shalat ied, malah beristirahat, bayar jatah tidur di malam hari yang terambil saat bekerja. Kebetulan yang nggak terduga ya Teh, bisa jumpa dengan orang-orang yang sama-sama berteduh dan rupanya saling kenal begitu.

    Reply
  18. Pembelajaran berharga banget ya mba, jas hujan jangan sampai kelupaan dibawa dalam bagasi. Namun ada manfaat nya saat kita bertemu dan ngobrol kala menunggu hujan reda. Selalu salut sama para pekerja yang kena shift dan jarang bisa libur di hari raya, mereka beneran pejuang banget. Berjuang melawan rasa ingin kumpul keluarga karena ada kewajiban kerja. Semoga saja mereka sehat selalu Mudik lebaran 2024 sangat penuh makna ya mba.

    Reply
  19. Semoga ibunda lekas sembuh lagi ya teh. Diangkat sakitnya. Sekarang kadang cuaca memang nggak bisa diprediksi sih. Pagi sampai siang panas banget, eh tiba-tiba sore hujan. Kalo musim hujan, saya pasti simpan jas hujan di bawah jok motor, biar aman kalo hujan turun. Pokoke yang kesulitan mudik itu biasanya pekerja shift, kayak security salah satunya. Dan saya juga kerja shift, jadi kalo mudik pasti gantian sama rekan kerja yang lainnya.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics