Apakah kamu berani berpuasa di negara Hong Kong (HK) saat musim panas dan mengalami kenaikan suhu hingga rekor mencatatnya sebagai suhu terpanas sepanjang sejarah di negara yang merupakan bekas koloni Inggris sebelum diserahkan kepada China itu?
Jujur tidak semua orang mengaku berani. Saya yang pernah mengalami dua kali Ramadan di negara beton itu karena di sana bekerja sebagai TKW, melihat warga negara Indonesia yang sama-sama sedang merantau untuk mencari penghidupan yang lebih baik, yang notabene muslim saja banyak yang kesulitan menjalankan ibadah wajib sebulan full tersebut.
Jangankan saat suhu berada di titik tertinggi sepanjang sejarah negara yang memiliki julukan asia’s world city (kota asia dunia) itu. Saat musim dingin atau biasa saja, untuk menjalankan ibadah puasa itu banyak sekali kendalanya.
Kendala menjalankan ibadah puasa bagi pekerja di HK, seperti:
- Larangan majikan
- Perbedaan waktu, budaya dan adat istiadat
- Kondisi sulit dengan situasi pekerjaan
- Dan sebagainya
Bicara tentang larangan majikan, HK sebagai negara non muslim, majikan para TKW kebanyakan belum memahami tentang kewajiban seorang muslim, khususnya para penduduk HK yang sudah lanjut usia, atau orang tua dari para majikan. Dari kalangan golongan sepuh ini banyak yang menganggap orang berpuasa itu gila. Menurut pemikiran mereka buat apa menahan lapar? Kalau pekerjanya mati, nanti mereka yang kerepotan dan disalahkan. Karena itu banyak majikan yang melarang pekerjanya berpuasa.
Kecuali majikan yang masih terbilang muda, usia produktif dengan wawasan lebih luas. Mereka relatif sudah berpikiran modern dan tahu akan perbedaan keyakinan di dunia ini. Majikan saya yang beda usia sekitar tiga tahun dengan saya termasuk pada tipe ini. Setelah saya kasih pengertian mereka percaya dan saya diperbolehkan menjalankan ibadah puasa. Pikiran mereka tidak kolot seperti Kung Kung dan Bo bo (Kekek dan Nenek; panggilan umum untuk orang tua di Hong Kong).
Perbedaan waktu, budaya dan adat istiadat pun turut menentukan. Bayangkan Hong Kong itu kota gemerlap dengan gedung-gedung pencakar langit, pusat bisnis, dan perdagangan dunia. Sehari-harinya disibukkan dengan dunia shopping dan fashion. Siapapun pasti tahu dengan dunia Disneyland, dan industri perfilman Hong Kong yang sangat maju. Untuk mereka waktu adalah karya. Karya adalah prestasi dan takaran cuan penghasilan. Menyia-nyiakannya waktu sama saja dengan melepas rezeki. Tidak heran kehidupan 24 jam di Hong Kong terus bergerak, tidak pernah terlihat ada istirahatnya. Sebagai TKW yang numpang hidup di dunia mereka, hampir tidak ada kekuatan untuk bisa menentukan prioritas waktu sendiri, sekalipun kewajiban sebagai muslim yang lima waktu, dan berpuasa Ramadan yang juga wajib.
Jangan terperangah kalau banyak WNI yang saat bulan Ramadan (puasa) namun mereka tetap makan dan minum seperti biasa. Selain kondisi yang tidak berpihak, tuntutan pekerjaan juga menjadi salah satu penyebabnya.
Kondisi sulit dengan situasi pekerjaan memang tidak bisa kita prediksi. Terlebih negara Hong Kong secara geografis saja sudah banyak kacek dengan negara kita Indonesia. Dari segi musim dan cuaca saja jelas berbeda. Pertama kali saya mengalami musim dingin, ya di HK ini. Banyak kondisi cuaca yang sekurang-kurangnya kuat, bikin saya (dan banyak teman-teman lain) tidak kerasan dan ingin pulang.
Tanggal 24 Juli 2022 kemarin, banyak teman-teman yang mengeluhkan kepanasan, apalagi yang harus keluar rumah karena antar jemput anak sekolah atau keperluan lainnya. Cuaca panas hari itu di Hong Kong tercatat sebagai rekor terpanas sepanjang sejarah. Observatorium mencatat 36,1 derajat Celcius pada pukul 3 sore. Di daerah Sheung Shui malah tercatat suhu berada di 38,9 derajat Celcius. Itu jadi suhu terpanas di Hong Kong. Sebelumnya suhu panas tertinggi terjadi pada tahun 1884. Ya kalau di rumah majikan dilengkapi pendingin ruangan, kalau tidak? Berpuasa dengan banjir keringat, orang bekerja berat apa tidak dikhawatirkan malah bisa dehidrasi?
Banyak teman-teman saya yang masih bekerja di Hong Kong mengeluhkan soal ini. Mereka terpaksa tidak menjalankan ibadah puasa sunah bulan Dzulhijjah kemarin karena ada peringatan cuaca sangat panas yang dikeluarkan pemerintah setempat sejak bulan Juni lalu.
“Disini panas terik sampai rasanya kulit ini terbakar, sementara di kampung halamanku di Malang keluarga justru bilang dingin banget,” kata Isti, teman satu PT dulu yang kini ia masih betah bekerja di HK.
Memang ya, ngomongin soal cuaca, iklim dunia saat ini memang tidak stabil. Dengar berita di tempat saya hujan, eh di kabupaten tetangga panas sangat terik. Di Jawa Barat kekurangan air, eh di provinsi lain malah kebanjiran. Di Cianjur panas begitu gerah, tapi kalau malam dingin gak ketulungan. Di Malang siang malam malah adem, menyenangkan. Akhir-akhir ini cuaca memang tidak bisa kita prediksi.
Tapi kalau boleh milih sih daripada kepanasan mending kedinginan, eh ya mending normal-normal saja sih, hehe, panas enggak dingin juga enggak. Hanya kalau dingin dingin empuk gitu kan bisa sambil hunting kuliner. Cocok tuh cari makanan Korea di Malang, berasa sedang menikmati musim dingin di negara ginseng gitu, hehehe.
Mangapa cuaca akhir-akhir ini panas dingin begitu cepat berganti? Menyimak penjelasan dari BMKG, memasuki musim kemarau cuaca di malam hari memang akan begitu menjadi dingin. Alasan mengapa cuaca akhir-akhir ini terasa begitu dingin membuat penasaran juga. Khususnya di wilayah Malang Jawa Timur kampung halamannya Isti, sahabat saya itu.
Penjelasan @bmkg.malang yang menerangkan alasan mengapa cuaca akhir-akhir ini dingin ialah karena sejak bulan Juni kemarin, suhu di Malang memang berkisar antara 17 hingga 18 derajat Celcius.
Ditambah suhu dingin ini disebabkan oleh adanya pergerakan angin dari Benua Australia yang membawa massa udara dingin dan kering melewati Indonesia. Pergerakan angin dari Benua Australia tersebut disebut dengan fenomena Angin Monsun Timuran.
Pergerakan yang aktif dari angin monsun dari Benua Australia ini akan menyebabkan musim kemarau.
Awan diibaratkan sebagai selimut, yang jika tutupan awan cukup rendah maka di siang hari radiasi langsung masuk ke bumi yang menyebabkan panas terik.
Sedangkan di malam hari radiasi berbalik ke atmosfer sehingga udara terasa lebih dingin. BMKG memprediksi bahwa suhu dingin ini akan berlangsung hingga bulan September 2022. Masih lama dong ya…
Cuaca dingin itu sebenarnya cocok buat bikin konten freelancer macam ngisi artikel di lifestyle blog seperti blog saya ini. Gak usah keluar rumah, tapi penghasilan ya lumayanlah… Tapi awas juga jangan keenakan sampai mager ya.
Menyikapi soal cuaca, baik panas terik maupun dingin hingga menggigil itu, sebaiknya kita mengantisipasi dengan meningkatkan imun tubuh dan menjaga kesehatan dengan tetap berolahraga teratur dan menjaga pola hidup sehat lainnya. Setuju?
Bersyukur banget ya kita yang tinggal di Indonesia. Gak terlalu panas dan kelembaban terjaga. Puasa pun bisa full 1 bulan.
Tetap semangat ya para TKW di Hongkong… Semoga segera balik ke Indonesia
duh kacipta kalo saya di Hongkong, mungkin bakal mondar mandir dan gak bisa mikir
mungkin lahir di kota kecil Sukabumi yang sejuk alias dingin pisan, bikin saya gak tahan udara panas. Kalo ke Jakarta pasti cumaa diem di kamar yang ada AC nya
Jangan kan di HongKong ya Teh, kerja di Indonesia dengan boss Chinesse non muslim kadang nggak ngerti dan nggak mau tau dengan kewajiban muslim.
Pernah tuh saya kerja bossnya nggak nyediain ruang buat sholat di kantor, plus sering bawa anjing mondar mandir di kantor pula.
Untungnya setelah saya ajukan keberatan, bossnya mau ngerti
Perjuangan yang patut di acungi jempol nih secara itu kampung orang lain, panas pula, semangat terus untuk pejuang devisa
Ooh, saya kira Hongkong itu masuk daerah dingin Mbak, otw, buka Google Earth.. Hehee.
Tapi memang betul sih, kadangkala pemahaman orang tua itu sulit dimengerti bagi generasinya. Berbeda dengan yang lebih mudah, wawasan mereka sudah mulai terbuka mengenai adat atau kebiasaan suku, agama maupun bangsa lain.
Kalau milih lebih enakan cuaca dingin ya Teh berarti, karena gak terlalu haus.
Tapi kalau cuaca dingin, pakaian yang dijemur tetep bisa cepet kering eh, hehe… Bisa pakai pengering yak, haha.
Banyak cerita tentang pengalaman menjalankan ibadah puasa di Hongkong. Termasuk cerita dari istri bagaimana menjalankan puasa di sana, kegiatan ngabuburit, dll.
Setuju mbak. Makan makanan sehat dan menjaga pola hidup sehat tetap harus diterapkan di segala kondisi cuaca. Termasuk saat panas panasnya seperti ini. Jaga tubuh agar tetap fit dan sehat. Jangan mudah sakit
Di Bandung sudah gak hujan-hujan lagi, teh Okti. Sehingga aku menyimpulkan bahwa kita memasuki musim kemarau. Tapi alhamdulillah setiap hari mendung. Jadi tetap seger. memang masalah iklim dan cuaca bikin tubuh beradaptasi lagi. Sehingga perlu banget menjaga daya tahan tubuh dengan baik.