Sejarah Beberapa Produk Wardah di Rumah
Meski bukan tukang dandan, biuti blogger orang menyebutnya, tetapi ternyata setelah dikumpul-kumpul ada beberapa produk kecantikan yang tidak saya kira kok ternyata ada di rumah. Sambil mikir-mikir itu semua saya dapat dari mana, saya iseng catat sekalian deh sejarahnya.
Lipstick Wardah
Hem, satu-satunya lipstick yang belum dibuka dan tumben saya pikir lipstick ini tidak diberikan kepada orang lain adalah lipstick warna pink dari Wardah. Apakah saya suka dengan warnanya? Lupa juga. Yang pasti saya ingat lipstick itu hadiah menulis artikel dari Indonesian Hijub Blogger.
Biasanya kalau dapat hadiah, gudibeg atau giveaway berupa produk kecantikan saya suka langsung memberikannya kepada ibu atau adik. Lipstick ini mungkin pengecualian. Hehehehe… Saya lihat masa kadaluarsanya juga masih cukup lama.
Wardah Eye Cream
Ini sih saya ingat dapat beli di toserba Selamat Pagelaran. Harganya sekitar Rp.80k lebih. Saya beli waktu itu gara-gara begadang terus nunggu giliran air PAM dan jadilah memunculkan mata panda di wajah ini.
Kebetulan beberapa Minggu kemudian saudara dari suami mengundang ke acara perkawinan. Wah saat itu saya cari informasi gimana supaya bisa menyamarkan kantung mata. Malu juga kalau lingkaran hitam ini ditonton banyak orang. Search sana sini dapat deh tips dari beberapa artikel yang menyatakan khasiat eye cream. Saya pun langsung membeli dan memakainya.
Seminggu mengoleskannya Alhamdulillah kantung mata sedikit tersamarkan. Pas ke undangan pernikahan mata panda tidak terlalu bikin masalah. Tapi begitulah, setelah pulang dari acara undangan pernikahan itu eye cream tidak lagi saya pakai. Padahal masih lumayan banyak. Tanggal kadaluarsa juga masih cukup lama.
Day and Night Cream Wardah
Memasuki usia 40 kemarin, saya melihat kulit wajah berubah seperti kulit jeruk. Duh, salah saya sendiri punya wajah tidak pernah dirawat sama sekali. Giliran kena dampaknya baru membanding bandingkan dengan kulit orang lain. Jelas jauh beda lah secara orang lain mah sejak remaja selalu melakukan perawatan. Saya justru malah sebaliknya.
Tapi meratap saja tidak ada guna. Manusia memang harus berusaha ya. Hasilnya biar bagaimana Yang Di Atas Saja. Yang penting kita sudah berusaha. Cari-cari informasi banyak teman yang katanya cocok setelah menggunakan day and night creamnya Wardah. Kepo deh saya. Dan langsung membelinya demi bisa mengurangi kulit yang berlubang seperti kulit jeruk ini. Meski tidak instant, setelah dua tiga bulan memang pori-pori yang mirip kulit jeruk ini sudah mulai berkurang. Kenapa tidak dari dulu ya? Haiyah, mana ada nyesel di depan? Hehehehe.
Wardah Creamy Body Butter
Ukuranya yang cukup besar bikin susah habis meski setiap mandi saya oleskan di kaki dan tangan serta bagian tubuh lainnya. Awal-awal saja rajin menggunakan setelah lama jadi suka lupa. Apalagi kalau sedang bepergian. Lupanya jadi suka keterusan. Hehehe. Padahal hasilnya nyata bikin kulit halus, lembut dan tidak kering.
Creamy Body Butter ini saya dapat tidak sengaja juga. Hadiah dari menulis artikel di Mooslema tahun lalu kayanya. Saat itu selain disertakan dengan tas kartunnya yang lucu juga disertakan pouch Wardah warna emas bentuk seperti ketupat gitu. Lucu deh.
Produk kecantikan Wardah hanya empat item itu yang saya punya saat ini. Sisanya sih produk Oriflame, dan beberapa produk dari luar, dikasih dan dibelikan majikan saat bekerja di rumah mereka. Mengingat beberapa item itu saja sudah banyak membuat perubahan nyata di kulit dan penampilan saya, bikin saya nyaman dengan produk Wardah ini.
Besok-besok ada rezeki, mencoba menggunakan produk lainnya dari Wardah juga ah. Siapa tahu beberapa masalah yang saya alami seperti penampakan kulit jeruk di muka ini lama-lama memudar dan bahkan mungkin hilang?