Sepanjang Jalan Kenangan Menjadi Blogger

Hai blogger Indonesia!

Sebentar lagi hari ulang tahun blogger Nusantara bakal kita jumpai, ya. Tepatnya tanggal 27 Oktober besok. Oya, selain dijadikan hari blogger nasional, 27 Oktober juga ternyata diperingati sebagai Hari Penerbangan Nasional dan Hari Listrik Nasional.

Nah, buat blogger yang jarang update blognya, tiga momen itu bisa jadi tema untuk bikin tulisan organik lho. Kali aja lama ga update blog karena alasan adanya writer block, susah dapat ide, atau bingung mau nulis apa. Hehe …

Btw, saya sendiri bikin tulisan khusus berkaitan dengan hari blogger Nasional ini rasanya baru pertama kali ini, lho. Padahal hari blogger Nasional itu sudah ditetapkan sejak tahun 2007. Ketika Menteri Komunikasi dan Informatika RI saat itu, Muhammad Nuh, menetapkan Hari Blogger Nasional berbarengan dengan Pesta Blogger.

Pada saat itu dunia penulisan melalui blog atau web blog sedang marak-maraknya. Para penulis blog yang disebut sebagai blogger ramai-ramai mengunggah tulisan di web blog. Berbagai peristiwa dan cerita dibagikan oleh para blogger di web blog personal ataupun keroyokan tanpa harus melewati proses redaksional seperti lazimnya menulis di media arus utama (mainstream).

Saat itu saya sendiri masih merantau kerja di Taiwan. Boro-boro punya blog, kenal aja tidak. Haha … Saya baru mengenal internet saja sekitar setahun kemudian, dan baru mulai ikut menulis di blog tahun berikutnya lagi alias tahun 2009 an.

Blog yang saya tahu awalnya dimiliki oleh blogger.com milik PyraLab yang kemudian diakuisisi oleh Google pada tahun 2002.

Blogger adalah layanan penerbitan blog yang menerima blog multi-pengguna. Blog-blog tersebut diselenggarakan oleh Google dan umumnya diakses dari subdomain “blogspot.com”. Tapi saya justru belajar ngeblog di Multiply lalu merambah ke Kompasiana sekitar tahun 2008.

Bisa dibilang saya lahir dan besar dalam dunia blogging ya dari dua platform blog gratisan tersebut. Beneran belajar secara otodidak karena saat itu belum banyak komunitas blogger yang bisa jadi tempat untuk belajar dan tumbuh.

Seiring berjalannya waktu, internet semakin meluas dan dikenal masyarakat blog pun menjadi populer dan banyak dicari oleh masyarakat Indonesia karena dengan memiliki blog udah terlihat keren, kekinian, dapat terkenal hanya dengan hobi menulis di blog, pun melalui blog si empunya bisa mendap ya penghasilan alias uang.

Awal mula blog muncul banyak sekali orang yang menggunakan platform ini sebagai berbagi informasi pribadi mereka. Namun, saat ini blog jauh lebih dikembangkan dengan banyaknya artikel yang beragam jenisnya termasuk artikel pesanan dimana isinya menyampaikan informasi yang sudah ditargetkan. Gaya penyampaian pun beragam ada yang hard selling maupun soft selling.

Berkat penawaran dari teman blogger, saya pun mulai tertarik dan akhirnya bertransmigrasi dari blog gratisan ke top level domain alias domain berbayar dengan akhiran.com

Sepanjang jalan kenangan jadi blogger

Ya, seiring perkembangan zaman, adanya momen special hari blogger nasional secara tidak langsung sudah ditekankan sebagai pengingat masyarakat untuk memanfaatkan media blog yang dimiliki. Blog tak hanya sekadar tempat untuk menghasilkan karya tulis, tapi blog kini juga bisa menjadi lahan mencari penghasilan tambahan. Mau tidak mau saya harus mengimbanginya karena kalau tidak, saya bisa jalan di tempat atau bahkan tertinggal.

Secara selanjutnya, banyak klien yang mulai menjadikan kepemilikan blog berdomain TLD menjadi syarat untuk mengikuti campaign nya. Itu juga yang memicu saya untuk segera memilikinya hingga lahirlah blog tehokti.com ini.

Sebagai blogger kampung alias blogger daerah, jauh dari lingkungan ibu kota maupun Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) tidak mudah bertahan untuk tetap bisa konsisten supaya bisa update blog.

Bisa dibilang blogger daerah mah sepi job. Tidak seperti blogger Jabodetabek yang sering berkesempatan mengikuti acara secara berbagai kegiatan kan pusatnya di sana. Baik daring maupun luring.

Semakin berkembangnya teknologi internet dan meningkatnya kemudahan akses internet menyebabkan pesatnya bermunculan blogger dan komunitas blogger di Indonesia.

Beragam komunitas blogger berbasis kedaerahan seperti Komunitas Blogger Bekasi. Komunitas Blogger Angin Mamiri (Makassar), Wong Kito (Palembang) dan Cah Andong (Yogyakarta) pun bermunculan. Hingga lahir komunitas blogger yang mampu menjangkau blogger dari berbagai penjuru tanah air, seperti Komunitas Emak-emak Blogger (KEB), komunitasnya para blogger perempuan Indonesia.

Masing-masing komunitas blogger pun membuat kegiatan seperti yang dilakukan Komunitas Blogger Bekasi (BeBlog) yang mengadakan “Amprokan Blogger” pada 2010 dan 2011, atau pemilihan Srikandi Blogger Indonesia yang pernah diselenggarakan KEB.

Beberapa tahun selanjutnya dunia tulis menulis lewat blog tidak semarak seperti tahun 2007-an. Banyak blogger yang pensiun dan sebagian lagi bertransformasi ke media sosial sebagai influencer dan selebgram. Kalau pun menulis, lebih bersifat menulis pendek-pendek lewat micro blogging.

Katanya, redupnya pamor blog dan tidak diperingatinya lagi Hari Blogger Nasional seolah membenarkan pandangan Roy Suryo yang saat itu dikenal sebagai pakar telematik. Ia mengatakan “blog merupakan tren sesaat”.

Saat itu sedikit sekali blogger yang masih menulis di blognya atau blog komunitas seperti Kompasiana yang saat itu menjadi satu-satunya platform blog komunitas yang aktif.

Meningkatnya perkembangan internet di Indonesia seiring dengan penambahan infrastruktur dalam teknologi membuat para pelaku bisnis memiliki keleluasaan dalam memilih suatu media dan format apa yang akan digunakan dalam penyampaian pesan terbaik kepada para konsumennya.

Sepanjang jalan kenangan jadi blogger

Dan salah satu format yang saat ini menjadi favorit para pemilik merek sendiri adalah endorsement via content creator.

Katanya hal itu dinilai lebih efektif sebab dapat menjangkau lebih banyak orang dengan kesamaan minat dengan target audiens yang sesuai dengan yang mereka kehendaki.

Ada banyak brand yang tertarik untuk menggunakan jasa content creator untuk melakukan promosi, secara tidak langsung menggiring blogger untuk lebih bisa menguasai dalam hal menciptakan konten menarik tentang produk yang akan diiklankan.

Apalagi semakin ke sini, semakin terbuka, untuk menjadi seorang content creator tidak harus public figure atau selebritis yang sudah terkenal. Cukup memiliki keterampilan dan kreativitas dalam menciptakan sebuah konten saja, sudah bisa menjadi seorang content creator. Asal viral, pasti terkenal.

Blogger lebih bisa menguasai peluang menjadi conten creator yang tugasnya membuat konten baik berupa tulisan, gambar ataupun video yang akan ditampilkan pada berbagai media populer seperti YouTube, Facebook, Instagram, Tiktok atau X (Twitter). Sehingga konten kekinian tidak hanya terbatas pada artikel dan gambar saja, tapi juga dalam bentuk tutorial, vloging, podcasting dan lain sebagainya.

Seorang content creator memang dituntut untuk multitasking dalam berbagai hal, mulai dari soft skill hingga hard skill, memiliki kemampuan menulis bahasa iklan yang menarik, juga dapat berkolaborasi.

Dalam membuat konten, pastikan konten yang orisinil, yang dihasilkan dari ide dan pengembangan kreativitas sendiri sebagai seorang konten kreator.

Untuk mendapatkan ide konten, bisa mencari referensi pada konten kreator lain pada platform yang sama atau platform yang berbeda. Kreatifitas akan terasah dengan sendirinya seiring dari banyaknya konten yang dibuat.

Yang menjadi kendala untuk saya pribadi dalam menjalankan peran blogger sekaligus content creator adalah semakin ke sini semakin banyak permintaan klien yang tidak bisa saya penuhi. Seperti adanya batasan folower sosial media dan batasan usia saat mengikuti sebuah campign.

Haha, sebagai ibu rumah tangga dengan usia hampir kepala lima, tentu saja tidak bisa menolak tua, alias susah buat memanipulasi umur hanya untuk ikutan sebuah campaign.

Sepanjang jalan kenangan jadi blogger

Tapi ya diambil sisi positifnya saja, mungkin job tersebut memang buat generasi muda dan saya yang sudah kadaluarsa saatnya beristirahat.

Toh kalau sudah rezekinya tidak akan kemana. Selama kualitas blog, tulisan, dan konten tetap dipertahankan, masih ada yang mau mengajak bekerja sama, kok.

Meski di hari blogger ini sepi job, tetap memantapkan diri menjadi blogger berkualitas ya. Toh sekalinya dapat penawaran hasilnya tuh lebih dari kata sepadan. Seperti penawaran yang sering saya dapatkan dari komunitas KEB. Alhamdulillah

Jadi mari kita sama-sama meningkatkan kualitas ngeblog ataupun membuat konten sehingga job terus menghampiri dan rezekinya terus mengalir. Aamiin.

42 thoughts on “Sepanjang Jalan Kenangan Menjadi Blogger”

  1. Meskipun ada waktu-waktu ketika pekerjaan tampak sepi, tetapi dengan mempertahankan kualitas blog, tulisan, dan konten, pastikan bahwa tulisan blogger tetap relevan dan siap untuk peluang yang datang.

    Reply
  2. Wah sudah ngeblog dari tahun 2007, pasti sudah banyak cerita dan pengalaman yang didapatkan dari ngeblog ya

    Kalo saya mulai ngeblog itu akhir 2012an itu pun gegara tugas kuliah yang mengharuskan tiap mahasiswanya mengumpulkan tugasnya via link blog

    Tidak terasa ya, sebentar lagi hari blogger nasional, tg; 27 Oktober 2023

    Reply
  3. saya suka sama judul tulisan ini hehe. dan saya baru ngeh juga kalo tgl 27 Oktober besok banyak diperingati sebagai beberapa hari besar ya.

    yang pasti saya turut bangga bisa menjadi bagian dari komunitas blogger yang anggotanya orang-orang luar biasa semua. keep semangat ngeblog buat kita semua.

    Reply
  4. whoaaa saya ikutan bangga jadi bagian dari komunitas Blogger. walaupun masih tergolong newbie, dan belum menjadikan blog sebagai tempat penghasil cuan.. tp suka bangettt sharing di blog dan dibaca sama banyak orang. So happy!

    Reply
  5. Menurutku, ga masalah mau sepi atau rame job dan sebagainya. Karena sejak awal niatku punya blog adalah berbagi dari hal-hal remeh sampai hal berat ulasannya, yang penting hati bahagia 🙂 Yakin deh, blogging ga ada matinya. Meskipun video dan sejenisnya merajalela, artikel di blog akan abadi dan tetap dibutuhkan orang-orang. Bersama KEB, aku yakin dan senang untuk terus menulis selamanya aamiin.

    Reply
  6. Kurang setuju sih kalau ada yang bilang klo blog itu tren sesaat. Walaupun sehari-hari saya lebih sering main medsos tp blog tetap paling tinggi tahtanya. Dan kalau cari info apapun saya lebih suka baca di blog dari pada baca highlight story IG atau thread di Twitter. Dan saya pun yakin anak sekolah klo ngerjain tugas masih search di google dan bakal menuju sebuah blog

    Reply
  7. Semangat nulisku masih naik turun, tapi nggak pernah sekalipun berpikir untuk berhenti. Paling ya kalau capek istirahat sebentar, nanti mulai lagi, hehe

    Makasih udah berbagi cerita mba 🙂

    Reply
  8. Aamiin. Selamat Hari Blogger Nasional teh Okti. Semoga bisa terus ngeblog. Iyaya banyak yg pensiun dari blog. Beralih ke instagram juga TikTok. Waduh si RS mah kadang2 si teh eh ups. Aku tidak percaya RS.
    Btw, selamat untuk kita semangat terus

    Reply
  9. Betul sekali. Meningkatkan kualitas blog itu sangat penting. Bahkan saat tidak ada job, bisa kita manfaatkan untuk audit SEO, nambah postingan organik buat naikin traffik, karena justru itulah yang mengundang job juga.

    Reply
  10. Saya sangat menikmati judul tulisan ini hehe. Dan benar-benar merasa bangga bisa menjadi bagian dari komunitas blogger yang terdiri dari individu-individu yang luar biasa. Mari kita terus semangat dalam dunia ngeblog bersama-sama.

    Reply
  11. Masya Allah… semangat terus ya teh Okti berbagi tulisan yang menginspirasi untuk teman-teman dan pembaca yang mampir ke blognya. Namanya blogger selain memang harus pinter merangkai kata juga harus menjaga blognya agar update terus ya.

    Reply
  12. Mau sesibuk apapun, tetap saja, tak hendak pergi meninggalkan dunia blogging. Sudah sesayang itu soalnya.
    Btw selamat hari blogger ya, Teh.
    Makin bahagia, makin sukses, utk para blogger negeri ini aamiin

    Reply
  13. Tapi teteh keren banget bisa cepet banget progressnya dari yang ngga kenal jadi makin saying ngeblog hehehe. Apalagi sekarang blog bisa dimonet dan nambah cuan yeeeyyy. Dari ngeblog bisa belajar banyak hal juga, bisa ngonten juga. Pokoknya semangat terusss!!!

    Reply
  14. Masih ingat Teman Blogger yang kadang mau daftar blog tapi terhalang usia. Kalau gak gitu, belum ada anak misalnya. Emang jadi PR tersendiri, tapi ya namanya rezeki, pasti udah diatur. Sepanjang jadi Blogger, aku sih hepi ya ngejalaninya

    Reply
  15. Roy Suryo gitu yang bilang blog hanya tren sesaat? Ah dia pasti lihat potensi orang-orang yg asal gabung dan bikin blog tapi gak pernah diisi. Coba dia lihat Teh Okti yg konsisten nulis, bakal dicapruk belalang we ngomongna.

    Reply
  16. Keren Teh, sudah makan asam garam dari tahun 2007 ya di dunia blogging ini. Saya yg baru serius blogging 3 tahun lalu agak merasa tertinggal, apalagi dengar kalau dunia blog mulai ditinggalkan hix. Tapi baca ini jadi semangat lagi, semangat upgrade kualitas blog juga. Yuk, terus rajin nulis.

    Reply
  17. Eh, aku baru denger statement Roy Suryo yang gitu mbak. Tapi alhamdulillah sih blog sampai sekarang masih bertahan ya. Namun gak bisa dipungkiri sih kalau anak2 muda sekarang tu sukanya info yang pemberitahuannya lebih cepet, instan, kyk di sosmed yang dalam 90 detik maksimal mereka kasi info. Makanya emang kyk perlu dipikirkan sesuatu yang bikin dunia blogger ini bisa menarik perhatian mereka juga 😀

    Reply
  18. Teteh udah cukup lama banget ya, ngeblognya. Saya juga ngerasain sih kalau usia nggak bisa dimanipulasi kalau job minta persyaratan umur dan memang banyak banget job blogger khusus buat domisili di Jabodetabek tapi yang namanya rezeki memang nggak akan ke mana ya, Teh. Insyaallah ada aja rezekinya

    Reply
  19. Salim senior!
    Saya baru kenal blog sekitar tahun 2010 saat kuliah S2 dan saat itu usai saya sudah jelita alias jelang lima puluh tahun. Blog pertama saya itu sekarang sudah tidak tahu di mana rimbanya, la wong, blognya isinya hanya tugas kuliah saja setelah lulus, blognya terlupakan.
    Selamat Hari Bloger Nasional, teruslah jadi bloger karena bloger itu keren.

    Reply
  20. Saya juga jarang punya job teh…
    Seperti teh okti juga terkendala sama follower dan umur.
    Dan kadang tema tulisan juga terlalu berat, ga paham saya.
    Yah sudahlah..
    Saya jadi punya banyak tulisan organik.
    Selamat hari blogger ya teh..

    Reply
  21. Yang penting sih, kunci jadi konten kreator itu konsisten dan komitmen mbak. Yang penting mau dulu, terus belajar tanpa batas

    Reply
  22. Dulu awal ngeblog saya daftarnya masih pakai akun email yahoo. Eh, giliran mau aktif lagi, udah gak bisa login. Haa teknologi cepet banget berkembangnya, ya.

    Untung bisa ke blogspot lagi dg bikin aku baru. Mulai ngeblog lagi. Dulu ya belum kepikiran buat mendatangkan cuan dari blog.

    Eh, pas udah tahu dapat uang, seneng, terus rajin nulis. Nah, sekarang ini level malas udah berdatangan dengan berbagai alasan. Hihihi

    Semoga kita tetap eksis ngeblog dan job datang terus ya, Mbak..

    Reply
  23. Selamat Hari Blogger Nasional, teh..
    Senang sekali membaca sejarah blog dari waktu ke waktu beserta komunitasnya yang mendukung. Karena tanpa komunitas dan bergerak masaing-masing, maka blogger gak bisa seperti saat ini.

    Reply
  24. Wah mbak okti termasuk anggota KEB kalo belum emak² apa boleh gabung KEB?

    Ngomong ² soal job sekarang ini blogger juga dituntut jadi influencer di media sosial. Kadang saya juga gak masuk kategori karena followers tidak memenuhi sedih rasanya.

    Reply
  25. Selamat hari blogger yaa, memang blog katanya kalah dari platform lain tapi aku percaya pasarnya tetap ada ya karena informasi yang kita dapat dari blog lebih lengkap dibandingkan video satu menit IG dan Tiktok, tinggal kita pandai beradaptasi saja ya mengelola medsos dan belajar bikin video dll

    Reply
  26. Mba hebat banget tahun 2009 udah ngeblog. Aq kayaknya masih ga tahu blog itu apa. Ternyta tahun 2007 an malah rame banget ya para blogger. Pantesan pas aku ngeblog tahun 2014 an kayak ga terlalu ramai. Tp skrg udah mayan ramai lagi ya

    Reply
  27. Teh Okti udah ngeblog, aku masih SMA dan belum kenal apa itu blog. Udah lama banget ya Teh ngeblognya? Aku kenal blog aja baru tahun 2010-an dan niatnya cuma buat nulis cerpen doang. Tapi jadi blogger sekarang tuh enak yaa, banyak komunitas, bisa saling berbagi informasi.

    Reply
  28. Baca ini jadi napak tilas perjalanan ngeblog aku juga niiih.. KEB juga jadi komunitas blogger pertamakuuuu.. ahamdulillah banget ga pernah nyesel jadi blogger ya maaaak.. hihi

    Reply
  29. Komunitas bloger yang bernuansa kedaerahan ada juga BlogSum alias Blogger Sumut di Medan ya Teh Okti. Senang membaca perjalanannya sebagai bloger, selamat hari Blogger Indonesia. Tetap semangat!

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics