Tentang Media Sosial: manfaat atau mudarat?
Media sosial atau sosial media sih? Apapun itu saat ini bagi blogger dan buzzer merujuk pada tiga akun yang sering dipakai, ialah Facebook, Twitter dan Instagram.
Ibarat paket hemat, netizen saat ini khususnya yang punya profesi sebagai bloger kurang sreg kalau punya blog tapi tidak dilengkapi dengan tiga akun media sosial tersebut.
Warganet yang bijak, akan dengan hati-hati menggunakan akun media sosialnya untuk hal yang bermanfaat. Seperti:
A. Mesin pencari uang
Banyak acara yang melibatkan akun media sosial dalam praktik kesehariannya. Campaign sebuah acara, melibatkan akun media sosial sebagai sarana promosi dan informasi. Atas jasa itu tidak sedikit pengguna dan pemilik media sosial mendapatkan fee. Semakin besar pengaruh pemilik akun di mata masyarakat, semakin besar bayaran yang diterima olehnya.
B. Jembatan silaturahmi
Saat pertama kali Facebook muncul, itu ketika saya sedang merantau di negeri orang. Diadd berteman oleh seorang teman yang sebelumnya entah dimana dan bagaimana kabarnya setelah berpisah setelah kelulusan.
Setelah memiliki akun, yang saya lakukan adalah mencari teman sekolah lainnya. Sejak itu satu persatu teman yang memiliki akun di Facebook mulai bertemu dan terjalin silaturahmi. Informasi dan kabar terbaru dengan mudah dapat diterima. Pun termasuk keluarga dan sanak saudara jauh yang akhirnya bisa berjumpa walau hanya di dunia maya.
C. Branding dan karir
Melalui media sosial orang akan tahu siapa kita dan bagaimana kita. Kesempatan ini bisa kita gunakan untuk hal positif. Suka baca buku, bagikan kegiatan kita terkait buku di sosial media. Ada buku baru, bagaimana sisi positifnya resensi dan biarkan orang baca hasil pemikiran kita dengan membaginya di media sosial kita. Punya usaha di rumah, gunakan media sosial sebagai media iklan dan informasi gratis, untuk kemajuan usaha kita itu. Dan masih banyak sisi positif lain sebagai pengguna media sosial termasuk untuk media pembelajaran anak sekolah.
Namun bagi warganet yang kurang bijak, alih-alih bisa bermanfaat, akun media sosial justru jadi alat berbahaya yang bisa melukai siapa saja dalam kehidupan sehari-hari.
Bisa kita lihat kejadian seperti itu dalam kasus:
A. Black campaign
Ini marak dalam pemilihan presiden dua periode terakhir. Sejak kepemerintahan SBY ganti, muncul beragam pro dan kontra akan calon presiden usungan masing-masing. Demi memenangkan calon yang diusungnya, banyak yang menghalalkan segala cara demi bisa saling menjatuhkan lawan. Tidak sedikit hoax bahkan fitnah yang diedarkan sengaja demi bisa menarik simpati dan antipati. Sebagai orang beriman dan warga negara yang baik, seharusnya kita hindari hal tersebut karena bagaimanapun baik di dunia maupun di akhirat segala perbuatan akan dimintai perganggungjawabannya.
B. Kriminalitas atau penipuan
Banyak diberitakan anak dibawah umur diculik dan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Sering diberitakan anak gadis hilang, ujungnya didapati karena sebelumnya mereka lebih dulu janjian di media sosial. Penipuan dan kriminalitas sering kita dengar yang kesemuanya berawal dari akun media sosial.
Itu yang harus kita waspadai.
Ibarat mata pisau, media sosial bisa menjadi manfaat bila kita gunakan sisi tajamnya untuk hal kebaikan, namun sebaliknya bisa jadi mudarat jika kita gunakan untuk hal kejahatan.
Sebagai orang tua, sudah seharusnya bisa memproteksi diri dan keluarga dari sisi negatif sejak dini. Pun sebaliknya dorong diri dan keluarga untuk memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai sarana penyebar kebaikan dan tenar manfaat untuk sesama umat.
Kalau saya untuk menjalin silaturahni. Teman atau saudara jauh bisa dekat kembali.
Saya sangat miris dgn orang yang tidak bijak menggunakan medsos .. Padahal medsos bisa kita maksimalkan utk hal2 kebaikan spt yg kita2 lakukan ya Mba..
Sejauh ini medsos menguntungkan buat saya moga2 sampai nanti hehe
Sepakat teh, kudu ati-ati banget nulis apapun di medsos. dulu aku sering posting, sekarang nggak pernah nulis status yang aneh-aneh pokoknya aku nulis status mesti biasanya terkait dengan job hahahaa
Memang bisa jadi petaka ya teh kalo tidak bijak menggunakan medsos, salah satunya kalo mengumbar konflik suami-istri atau keluarga di medsos, Temen2 sosmed ku banyak yg begitu, yang tadinya cuma gesekan kecil, karena dipublish ke publik jadi rame, Lebih banyak yg kepo sekaligus ngomporin daripada yang benar2 peduli.