Tips Menjaga Kesehatan Tubuh, Pikiran dan Kestabilan Cuan Saat Ramadan

 

Marhaban ya Ramadan… Bulan suci dimana seluruh umat Islam menjalankan puasa. Saat itu otomatis kesehatan harus dijaga maksimal agar ibadah berjalan lancar.

Menjaga kesehatan itu tidak hanya tubuh, tapi juga pikiran dan finansial. Peran istri sebagai pelaksana tugas menteri keuangan dalam rumah tangga, pasti tahu jika kesehatan, pikiran dan masalah cuan adalah tiga hal pokok yang harus dipikirkan karena kalau tidak, keutuhan rumah tangga bakalan terancam. Hii, serem ya!

Bisa kita bayangkan, puasa itu menahan lapar dan haus. Jika tidak menjaga kesehatan tubuh saat puasa, bisa kekurangan nutrisi yang berpengaruh pada sistem imun.

Begitu juga dengan kesehatan pikiran, saat berpuasa kita diharuskan untuk menahan dan mengendalikan emosi.

Kalau masalah cuan, ini memang agak rawan. Kita tahu Ramadan itu waktu makan-minum berkurang tapi nyatanya banyak yang mengatakan keuangannya justru kebobolan. Lah? Selidik punya selidik, anggaran pengeluaran jadi membengkak karena banyaknya jajan berlebihan. Maka dari itu, arus finansial ini harus bisa kita kontrol.

 

Bagaimana Menjaga Kesehatan dengan Pola Makan dan Kestabilan Cuan Meski Tidak Ada Dana THR?

Ramadan kali ini sangat istimewa untuk saya. Satu bulan lalu saya kena PHK. Otomatis puasa kali ini tidak ada jatah dana THR. Sebagai ibu rumah tangga bisa tidak bisa saya harus bisa memanage keuangan yang ada. Demi bisa tetap menjaga kesehatan keluarga, dengan tetap bisa mengkonsumsi makanan sehat terlebih di bulan Ramadan.

Alhamdulillah hingga jelang sepertiga terakhir Ramadan yang kita hadapi, kondisi saya, suami dan anak sehat walafiat. Padahal jika dibandingkan bulan puasa tahun lalu, tahun ini drastis jauh mengalami penurunan dalam banyak hal.

Jujur saat saya tidak memiliki pemasukan lagi, hanya mengandalkan nafkah dari suami, saya merasa khawatir mau beli ini beli itu padahal termasuk kebutuhan, bukan keinginan. Tetap saja yang kepikiran di kepala itu kalimat aku harus lebih hemat, irit, dan mending uangnya disimpan untuk kebutuhan lain yang lebih penting…

 

Hidup sederhana itu pilihan

Menyadari honor suami yang mengajar di sekolah perbatasan Bandung Cianjur tidak seberapa, sejak berumah tangga saya membiasakan diri memenuhi kebutuhan hidup dengan sederhana dan apa adanya.

Namanya tinggal di pedesaan, dengan lahan milik orang tua sekalipun, asal mau berbuat insyaallah akan ada hasil yang bisa kita dapat. Pepatah bilang tanah air ini sangat subur. Apa saja yang kita tancapkan bisa tumbuh. Saya mengalami dan membuktikannya.

Di halaman rumah pinggir kolam ikan awalnya iseng saya tancapkan batang kangkung tua. Siapa sangka tumbuh lebat dan bisa dipanen. Saya jadi ketagihan. Nanam bayam, nanam singkong, labu, rawit dan tanaman apotek hidup serta bumbu dapur lainnya. Termasuk buah-buahan.

Mengandalkan itu semua Alhamdulillah saya bisa hemat banyak.

Kepikiran saat hamil, kelak kalau menyusui saya perlu asupan yang nutrisinya lebih lengkap. Kebiasaan di kampung jika ada yang melahirkan, tetangga dan saudara mengirim makanan dan atau kebutuhan lainnya. Ada salah satu saudara mengirim beras dan satu ekor ayam betina. Niat yang memberi, ayam itu disembelih lalu saya masak sesuai keinginan.

Tapi tidak saya lakukan. Melainkan saya kurung ayam itu di kas bekas buah hingga jinak. Saya pelihara ayam itu, sesekali saya biarkan berkeliaran di sawah dan lapangan pabrik penggilingan padi berbaur dengan ayam tetangga. Hingga ayam saya itu bertelur.

Awalnya bertelur hingga delapan belas butir. Saya ambil sepuluh butir untuk dikonsumsi dan sisanya dibiarkan supaya dierami. Hingga sekarang, ayam terus beranak pinak jika ingin daging ayam kampung dan telurnya, alhamdulillah tidak harus beli. Malah saat ada yang membutuhkan sesekali saya menjualnya.

Pentingnya asuransi kesehatan
Si kukut, ayam kampung kami yang telurnya baru saja menetas. Ini entah generasi ke delapan atau sembilan. Alhamdulillah kebutuhan protein meski hidup di kampung tetap bisa terpenuhi

Begitu juga dengan kebutuhan ikan air tawar. Kolam ikan di halaman dulu saya tanami bibit ikan nila dan patin. Awalnya hanya satu cangkir beli bibit dari tetangga. Kini entah sudah generasi keberapa secara kami ngambil hanya satu atau dua ekor jika mau dan sisanya dibiarkan berkembang biak.

 

Ramadan istimewa, makanan kami biasa saja

Hingar bingar kemeriahan berbuka dan sahur hanya kami saksikan dari televisi. Karena pada kenyataannya saya dan suami makan apapun momentum nya, bulan puasa atau bukan ya gitu-gitu saja.

Sesekali kami membeli menu untuk berbuka dari tetangga. Selain supaya tidak bosan, juga membantu memajukan usaha mereka. Untuk menu makan kami tetap memilih yang sederhana. Nasi berteman lauk dan tumisan sayur. Yang wajib ada hanya sambal dan lalapan.

Ketika sudah memiliki anak, kami menyesuaikan dengan keadaan. Seiring perkembangan perekonomian kami dimana suami mendapatkan gaji tetap, saya pun bisa mencari penghasilan tambahan. Namun kesederhanaan tetap jadi prinsip hidup kami di samping lingkungan yang juga sangat mendukung.

Pasar di kecamatan tempat kami tinggal hanya ada dua kali dalam seminggu. Selasa dan Jumat. Saat itu saya bisa membeli kebutuhan ke pasar. Hari lainnya jika tidak memiliki stok makanan, cukup mengandalkan apa yang kami bisa ambil dari hasil kami menanam.

Begitupun Ramadan kali ini. Menu sahur selalu sama dengan menu saat berbuka. Yang penting tetap bergizi, memenuhi prinsip isi piringku. Ada nasi, sayur, lauk dan juga buah. Untuk anak tidak lupa ditambah susu kesukaannya.

 

Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Saat Ramadan

Wajib Sahur

Usahakan makan saat sahur supaya tubuh memiliki energi yang tahan lama sepanjang hari. Pastikan cukup karbohidrat di menu sahur agar terhindar dari rasa lemas.

Paling tidak kalau tidak ada selera dan nafsu makan, bisa diganti dengan minum susu, kurma atau minuman hangat.

Agar tidak dehidrasi, setidaknya minum dua hingga tiga gelas air putih sebelum waktu imsak.

Berbuka senyaman mungkin

Makan dengan tertib dan pelan. Ingat perut yang sedang dalam keadaan kosong akan kaget jika langsung makan dengan terburu-buru.

Hindari makanan terlalu pedas, terlalu manis dan berminyak

Saat puasa, bisa saja kadar asam lambung meningkat. Itu yang menyebabkan rasa terbakar dan perut kembung. Makanan yang terlalu pedas, terlalu manis dan banyak minyak seperti gorengan akan memicu asam lambung menjadi lebih tinggi. Imbangi dengan perbanyak konsumsi makanan kaya serat.

Olahraga

Sedang puasa, bukan berarti tidak bisa berolahraga ya. Lakukan saja aktivitas fisik yang ringan. Yang penting tubuh tetap sehat dan bergerak.

Alhamdulillah dengan prinsip hidup sederhana ini, Ramadan atau bulan biasa, pengeluaran bisa dikendalikan. Kalaupun kami punya uang lebih, saya sisihkan untuk tabungan, investasi dan asuransi.

 

Jangan sakit, kami bukan orang kaya

Ramadan kali ini di kampung saya banyak tetangga yang terserang flu dan batuk. Itu kami ketahui ketika berada di Masjid untuk berjamaah tarawih. Duh saya pun lebih ekstra mewanti-wanti anak dan suami (yang selalu berada di shaf depan) untuk tetap bisa menjaga jarak dan protokol kesehatan lainnya.

“Pokoknya jangan sampai sakit,” saya memohon kepada mereka.

Mikir biaya perawatan, beli obat, biaya buat transportasi dan akomodasi juga mengingat dari tempat kami tinggal ke RSUD kabupaten saja berjarak 3 jam kendaraan. Mana saya sudah gak punya penghasilan, pikiran udah berputar saja cari cara biar gak ikutan sakit. Karena kalau sakit tabungan yang selama ini dikekepin pasti akan banyak terkuras untuk biayanya.

Nggak kebayang kalau mereka berdua sakit. Pikiran saya sebagai istri dan ibu udah terlanjur jauh aja, membayangkan hal-hal buruk yang bisa saja terjadi. Padahal banyak pikiran bisa mengganggu kesehatan pikiran juga ya.

 

Tips Menjaga Kesehatan Pikiran

Bersyukur

Syukuri apa pun yang ada dalam kehidupan saat ini karena rasa bersyukur akan lebih mendamaikan hati.

Belajar memanage hati dan emosi

Belajar mengendalikan pikiran, suasana hati dan emosi selama melakukan puasa. Buang jauh-jauh tentang pikiran negatif.

Pintar mengelola waktu

Waktu beraktivitas selama bulan Ramadan hampir jungkir balik dibanding bulan biasa. Gunakan waktu untuk memprioritaskan kegiatan yang lebih penting, mulai ibadah, waktu untuk keluarga dan teman-teman.

Berbagi dengan ikhlas

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, maka tak ada salahnya untuk berbagi kepada siapa pun terlebih kepada mereka yang membutuhkan. Dengan berbagi dapat menimbulkan kebahagiaan yang meningkatkan happiness hormone.

Kalau sudah bahagia, kita akan lebih berpikiran positif. Bahkan, banyak hasil penelitian menyebutkan adanya hubungan kedermawanan dengan kesehatan yang menjadi lebih baik.

 

Pentingnya Asuransi Kesehatan Rawat Jalan

Sakit memang suratan takdir. Tapi sebagai manusia kita diberi kemampuan untuk mencari jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi. Termasuk ketika ada anggota keluarga yang sakit.

Asuransi kesehatan adalah salah satu bentuk ikhtiar kita untuk perlindungan terhadap anggota keluarga. Dengan memiliki asuransi kesehatan setidaknya kita sudah memiliki anggaran yang bisa dicadangkan saat sakit. Biaya rumah sakit sudah ada yang mengurusi, kita tinggal fokus pada upaya penyembuhan. Baik itu perawatan di rumah sakit, maupun Asuransi Kesehatan Rawat Jalan.

 

Mengenal Asuransi Garda Healthtech

Senangnya mengetahui ada asuransi kesehatan rawat jalan. Nama produk asuransi kesehatan rawat jalan ini adalah Garda Healthtech.

Garda Healthtech adalah salah satu produk asuransi yang dimiliki oleh Asuransi Astra.

Dengan memiliki produk asuransi Garda Healthtech, kita bisa memperoleh perlindungan dengan jaminan konsultasi online dan tatap muka dengan dokter serta pembelian obat yang diresepkan. Biayanya pun murah, mulai dari 500 ribu per tahun

Paket Asuransi Garda Healthtech

Untuk memiliki asuransi Garda Healthtech, pendaftaran dan pembelian bisa dilakukan secara online menggunakan smartphone. Ini bentuk dari Asuransi Rawat Jalan Cashless.

 

Bagaimana cara mendaftar Asuransi Garda Healthtech?

  1. Masuk dari aplikasi Halodoc atau website https://www.gardaoto.com/garda-healthtech/product-info
  2. Isi data diri
  3. Pilih paket perlindungan
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Polis berhasil diaktifkan

Seorang ibu bijak, akan memikirkan dan mengedepankan soal proteksi keluarga. Perempuan sebagai istri dan ibu adalah pahlawan keluarga yang  selalu memastikan anggota keluarganya #SehatmuTerlindungi

Sewaktu-waktu ada keluhan sakit bisa konsultasi online dan beli obat yang biayanya dicover pihak asuransi. Lebih hemat, bukan?

 

Manfaat Garda Healthtech

  • Mendapatkan jaminan konsultasi online dengan dokter pilihan dan dapat dilanjutkan dengan konsultasi pemeriksaan tatap muka.
  • Proses pendaftaran dan pembelian mudah karena bisa dilakukan online melalui smartphone
  • Harga terjangkau, mulai dari Rp500 ribu/tahun
  • Sebagai bentuk Asuransi Rawat Jalan Cashless kita tidak perlu mempersiapkan uang tunai, cukup menggunakan metode transfer antar bank melalui smartphone saja.

 

Tips Menjaga Kesehatan Keuangan

Buat Rencana Anggaran Bulanan

Rencanakan semua sesuai dengan anggaran keuangan hingga nanti periode gajian tiba. Pecah dan pisahkan anggaran bulanan menjadi mingguan supaya dengan mudah bisa mengontrol dana yang dibelanjakan selama sebulan ke depan.

Batasi jajan di luar

Ingat kita boleh saja membeli kebutuhan, tapi komitmen untuk tidak memenuhi setiap keinginan. Jika sudah ada lauk di rumah, apakah beneran akan dimakan habis kalau membeli lagi makanan pesan antar?

Siapkan Dana untuk Hari Raya

Buat pos anggaran sekiranya berapa uang yang akan dibagikan ke sanak saudara saat lebaran nanti. Jadi setelah usai lebaran tidak merasa kebobolan.

Memanfaatkan THR dan dana lebih untuk hal produktif

Jangan lupa sisihkan untuk membeli asuransi demi proteksi seluruh anggota keluarga dan investasikan sebagian agar nilainya bisa meningkat di masa depan.

Menahan diri dari nafsu belanja

Waspada dengan ketat akan adanya promo atau diskon bertebaran di e-commerce. Ingat bedakan mana keperluan serta mana keinginan. Utamakan yang dibeli barang penting yang memang diperlukan agar tidak kebobolan saat bulan Ramadan.

 

Alhamdulillah ya, optimis Ramadan kali ini bisa kita lewati lebih baik daripada Ramadan sebelumnya. Beberapa tips dalam menjaga kesehatan tubuh, pikiran dan kestabilan cuan saat bulan Ramadan tersebut semoga bermanfaat dan bikin kita para perempuan sebagai pahlawan keluarga jadi pribadi lebih baik di bulan Ramadan ini. Aamiin…

48 thoughts on “Tips Menjaga Kesehatan Tubuh, Pikiran dan Kestabilan Cuan Saat Ramadan”

  1. Terimakasih tipsnya teh. Iya ya sebenarnya kita tuh ga butuh makanan yg berlebihan saat Ramadhan. Sebenarnya buka tuh sama tajil aja udah kenyang. Banyaknya pengen minum. Sahur jg kalo berlebihan ga enak jg perutnya

    Reply
  2. Menjaga kesehatan selama bulan ramadhan penting banget. Apalagi menyiapkan makanan sehat bergizi untuk anak-anak. Trus juga harus pandai mengelola THR juga sih. Pastikan sisihkan untuk membeli asuransi demi proteksi seluruh anggota keluarga dengan garda healthtech.

    Reply
    • Daku juga kak, apalagi kalau pas lihat ada gratis ongkir, eh. Haddeh.
      Memang perlu tata kelola yang baik soal keuangan, karena kita perempuan pahlawan keluarga

      Reply
  3. Terimakasih tipsnya yang bermanfaat mbak. Kita memang tidak boleh sakit karena kita bukan orang kaya. Puasa membuat kita menjadi ahli syukur ya, selalu mensyuruni nikmat Allah seberapapun besarnya. Dan hal terindah di bulan Ramadhan bagi saya adalah bisa kumpul dalam satu keluarga, menyiapkan menu buka dan sahur untuk mereka meski menu itu sangat sederhana.

    Reply
  4. iya mba, aku sekarang pun udah sadar penting dan urgentnya kebutuhan perlindungan kesehatan dan jiwa via layanan asuransi, klo udh punya perlindungan asuransi ya bisa meminimalisir risiko keuangan jika terjadi musibah yaa

    Reply
  5. Mbak seru banget sih bisa nanam kangkung. Di halaman rumahku baru tumbuh cabe merah doang. Cabe rawit masih otw. Lumayan kan ya menghemat gak beli cabe.

    Reply
  6. Hahah ngga hanya tubuh yaa yang butuh kestabilan, cuan pun juga wajib stabil kalau ngga mau mental keganggu juga xixixi, setuju banget mba. Salah 1nya pakai Gardaini yah, aku blm coba sih, tapi mau cari tahu lebih lengkap ahh, buat biaya pendidikan anak

    Reply
  7. Keren nih, Mbak Okti. Tongkat dan kayu semua jadi tanaman hehehe. Akhirnya bisa berhemat, dan malah hidup sehat juga. Saya pun selama Ramadan menghindari makanan yang terlalu pedas, karena akan berakibat bolak balik ke kamar mandi hahaha.

    Reply
  8. Aq juga tinggal di kampung teh, dan emang iya kalo mau masak beberapa sayur udah ada di kebun (termasuk kebun tetangga) hehe. Ikannya juga bisa mancing di kali. Jadi dengan gitu juga bisa lebih hemat.

    Reply
  9. Yang bukan kata gak boleh sakit ya Teh, ndalemm dah nih.
    Namun bisa terjangkau jadinya karena memiliki proteksi perlindungan keren ini.
    Sebab Ndak bisa diprediksi kan datangnya sakit itu

    Reply
  10. marhaban y ramadan, di bulan penuh berkah ini sebaik-baiknya harus lebih care dengan tubuh sendiri. Perbyk ibadah, prbyk mkn minum yg bergizi

    Reply
  11. Asuransi rawat jalan ini memang paling banyak dicari orang sih sebenarnya ya karena memang sering banget kita butuhin ya Teh, kalo sakit2 dikit kan pasti jadinya rawat jalan aja dan biayanya kalo sering jadi lumayan berasa tuh

    Reply
  12. Memang kalau di kampung masih bisa nenam, pelihara ayam..buat tambah-tambah ya Teh. Paling tidak kebutuhan sayuran, telur, ayam dan bahkan buah bisa dari kebun sendiri. Tetap semangat!
    Oia, ini bagus sekali ada asuransi kesehatan rawat jalan Garda Healthtech.

    Reply
  13. Nice tips mbak, semua yang ditulis di artikel ini rasanya relate banget, yang baca jadi diingin kembali untuk melakukan hal yang baik untuk diri sendiri dan orang lain. Dann, jangan lupa bersyukur.

    Reply
  14. Nikmat yang paling sering kita hiraukan yaa, teh..yakni kesehatan.
    Padahal kalau hilang, rasanya akan melakukan apapun jadi terasa berat.
    Penting sekali menjaga kehidupan agar balance jiwa raga. Bersama asuransi pilihan teh Okti, semoga seluruh keluarga sehat-sehat selalu.

    Reply
  15. MasyaAllah, hidup di kampung itu Alhamdulillah bisa berkecukupan ya Mbak, dan pasti ada, Alhamdulillah ada sayuran yang bisa dipetik kalau mau makan, ada ayam dan telurnya yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan protein hewani, ada ikan juga yang bisa diambil satu atau dua ekor sesuai kebutuhan ya.
    yang paling penting bersyukur dan tetap harus menyiapkan asuransi kesehatan juga sih ya, secara ini juga emang kebutuhan.

    Reply
  16. Kebanyakan teman yang tinggal di desa, juga suami yang tiap hari bolak-balik ke desa, memang katanya saat ini, mereka lah yang alhmadulillah nggak seberapa merasakan goncangan ekonomi. Kalau urusan makanan, alhamdulillah ada dan nggak kekurangan.

    Reply
  17. Nikmat banget kalau kita sehat ya teh. Mau ngapain bisa dilakukan. Semoga di bulan Ramadhan ini kita selalu sehat dan diberi kelancaran rejeki. Aamin

    Reply
  18. wah bersyukur banget nikmait sehat itu, mahal harganya ya, kadang baru diasadari kalau udah sakit huhu.. semoga lancar Ramadhan ini sehat semuanya dalam hal apapun, dan ketemu lagi di Ramadhan selanjutnya 🙂

    Reply
  19. Memang benar ya, hidup sederhana itu murah meriah. Dan, kita bisa jadi menggunakan kelebihan uang untuk persiapan kebutuhan mendatang, termasuk untuk asuransi ini, ya. Makasih insight-nya Teh Okti.

    Reply
  20. Bener teh, harus pintar memanage keuangan. Biar nggak jebol anggaran. Untung punya lahan yang luas ya teh, jadi bisa nanam sayuran dan pelihara ayam. Jadi bisa berhemat namun hidangan tetap bergizi. Karena sehat itu memang mahal. Untung ada asuransi yang lumayan ramah di kantong ya. Jadi pikiran tenang sudah ada proteksi untuk kesehatan.

    Reply
  21. Kalau yang kurasakan ya, Teh, meskipun nggak banyak jajan dan nggak beli macem-macem buat Ramadan dan Lebaran, tetep aja dompet dan seisinya menjerit. Jenis yang dibeli sama aja seperti bulan-bulan biasa tapi harganya yang meloncat naik 🙁

    Reply
    • Masalahnya adalah di harganya yaa, teh..
      Selain gaji nya juga tetap sama, huhu..
      Ini beneran kudu menggunakan taktik hebat dari para Ibu cerdas untuk mengelola keuangan keluarga.

      Reply
  22. Tipsnya luar biasa, bisa dipraktekkan nih mbak. Besar atau kecil pendapatan kita kalau kita sendiri tidak bisa mengelola pasti cepat habis. Akan lebih enak mensyukuri berapapun yang kita dapatkan dengan ikhlas…ini jauh lebih membahagiakan. Seperti makan dengan menu sederhana nyatanya lebih mengenyangkan ketimbang makan dengan menu mewah di restoran tapi uangnya diperoleh dengan cara tidak halal hehehe….. semoga kita mendapatkan hidayah di bulan suci ini ya mbak….aamiin

    Reply
  23. Menjaga kesehatan memang penting, terutama saat bulan Ramadhan, meski saat sahur rasanya gak pengen makan yah walau dikit ttp hrus sahur. Mksh tipsnya jd reminder buat aq. Btw jd kepoin nih asuransi nya

    Reply
  24. Senangnyaaaa hidup di kampung ya Mbak Okti. Bisa hemat. Sayuran tinggal petik , udah nanam. Telur tinggal ambil dari ayam. Ayam pun ada di kandang tinggal sembelih. Bisa hemat banyaaak

    Reply
  25. Alhamdulillah, saya pun hidup di desa. Pelihara ayam, ikan dan harga makanan di pasar pun masih lumayan murah daripada di kota. Kalau Ramadan juga biasa aja menunya, makanya badan tetep aja langsing.
    Btw, asuransi kesehatan memang penting ya, Teh, untuk coverage kalau ada yang sakit.

    Reply
  26. Keren teh Okti, banyak yang bisa dimaksimalkan ya di lingkungan rumah guna menjaga kesehatan keluarga, apalagi sekarang ada Garda HealthTeach yang memberikan perlindungan rawat jalan untuk keluarga

    Reply
  27. Keren teh Okti, banyak yang bisa dimaksimalkan ya di lingkungan rumah guna menjaga kesehatan keluarga, apalagi sekarang ada Garda HealthTeach yang memberikan perlindungan rawat jalan untuk keluarga dan praktis banget saat pendaftarannya

    Reply
  28. aku punya impian tinggal di kampung, yg penting sinyal bagus. tapi suami keberatan. asuransinya semoga mudah saat diklaim ya. soale byk kasus mudah di awal ribet belakangan. tp garda healthteach insyaallah gak termasuk

    Reply
  29. Tinggal di kampung memang semenyenangkan itu. Saya juga. Mau masak sayur tinggal petik. Pengen makan ikan, tinggal nyerok di kolam. Hihihi..

    Pasar tradisional deket rumah dan harganya murah meriah.

    Reply
  30. Tinggal di kampung memang semenyenangkan itu. Saya juga. Mau masak sayur tinggal petik. Pengen makan ikan, tinggal nyerok di kolam. Hihihi..

    Pasar tradisional deket rumah dan harganya murah meriah..

    Reply
  31. Setuju mba, kesehatan itu tidak hanya bagian tubuh. Tapi juga harus didukung dari segi pikiran dan finansial. Karena percuma kalau tubuhnya sehat tapi pikirannya nggak tenang malah berimbas ke tubuh juga pada akhirnya.

    Apalagi kalau soal diskonan, duh terkadang bisa khilaf malah beli barang yang bukan kebutuhan. Semoga nggak tergiur buat belanja diskonan nih ramadhan kali ini.

    Reply
  32. makasih banyak tipsanya mbak. Memang kalau kita sehat, juga nggak akan keluar duit banyak untuk beobat. Juga kalau cuan cukup, kepala nggak pusing memikirkannya

    Reply

Leave a Reply to Sari Cancel reply

Verified by ExactMetrics