Tips Supaya tak Terjebak di Dunia Halusinasi

Tips Supaya tak Terjebak di Dunia Halusinasi

Tahun 2009-2011 lah kira-kira, ketika saya masih bekerja di Taipei, dan mulai aktif belajar jarak jauh, karena sistem belajar secara online saat itu mulai buming.

Sebut saja Gadis, sesama pekerja juga (TKW) seperti saya. Hanya pastinya beda tempat kerja. Saya dan dia kenal lewat group. Jadi komunikasi ada tapi tidak pernah ketemu.

Orangnya sangat baik. Pintar dan karyanya banyak. Hanya saya dan teman-teman di group tersebut merasa kurang nyaman dengan cerita-ceritanya yang terasa berlebihan. Enggak tahu bohong atau tidak, tapi kalau Gadis cerita dengan kondisinya, atau masalah yang dialaminya, rasanya kami dibawa menghayal tingkat tinggi.

Lama-lama kami tidak percaya. Satu sama lain saling bertanya dan menanyakan, Gadis bener gak sih ngomong gitu? Kok aku gak percaya ya? Cerita Gadis masuk akal gak sih? Di Taiwan serba modern kaya gini masa sih gitu?

Dan masih banyak lagi keraguan yang muncul dari pihak teman-teman terhadap sikap, ucapan dan perilaku Gadis.

Sampai suatu saat kami di obrolan terpisah menganggap kalau Gadis orang yang suka menghayal. Keinginan terlalu tinggi, tapi tidak kesampaian. Akhirnya (kami duga) Gadis membuat cerita yang bukan-bukan. Dan ketika disampaikan kepada kami, jelas kami merasa dibohongi. Orang ceritanya tidak masuk akal.

Salah satu teman saya asal Yogyakarta malah terang-terangan bilang, “Orang waras mau dibohongi, mana masuk. Kalau mau ngibul sana di pingren te ti fang…” maksudnya ngobrol saja sana sama pasien. Secara beberapa teman kami kerjanya menjaga orang tua jompo, bahkan pikun.

Kenapa ya seseorang bisa berbuat begitu? Hidup dan berperilaku dalam halusinasi. Apakah baginya cerita fatamorgana itu membahagiakan? Atau ia terlalu diliputi bayang-bayang kehidupan dan belum bisa move on sehingga untuk memuaskannya ia sampai mengarang cerita fantasi dan khayalan yang bagi kami (orang sadar) semua itu di luar nalar. Semu.

Kami sesungguhnya kasihan terhadap Gadis yang terlalu berhalusinasi. Kami tidak tahu apakah sesungguhnya Gadis merasakan, mendengar, melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada; lalu ia berilusi dan menceritakan semua angan-angan nya itu kepada kami?

Bisa jadi menurut kami cerita itu tidak mungkin, alias bohong. Tapi bagi Gadis yang dalam benaknya memiliki bayangan itu, bisa saja itu adalah fakta atas apa yang dialaminya. Bingung saya juga. Hahaha… Tapi saat itu saya anggap Gadis mengarang cerita bohong. Dan saya (juga teman-teman) mulai menjauhinya.

Apakah mungkin dalam jiwa seseorang seperti Gadis punya keinginan banyak tapi tidak kesampaian?

Pengen punya ini pengen punya itu, jadi ini jadi itu… Mirip banget deh sama lirik lagu Andai Aku Jadi Orang Kaya yang dibawakan Oppi Andaresta jaman saya masih sekolah, dan karena semua itu hanya keinginan tanpa kenyataan jadilah cuma sebatas khayalan.

Kasihan kalau dibiarkan, bisa jadi depresi dan mungkin mengakibatkan gangguan pada jiwa nya.

Oya, mengenai keyakinan apa yang dianut Gadis, kebetulan saya sendiri tidak pernah tahu. Jadi saat suasana memanas dengan dalih-dalih Gadis yang bikin gerah saya tidak bisa meraba apakah dia goncang karena gangguan pikiran, atau memang orangnya terlalu tinggi.

Tips supaya tak terjebak di dunia halusinasi

Padahal jika Gadis mau menerima kondisi dirinya dengan apa adanya saya kira ia tidak akan terus-menerus dibayangi keinginan yang disertai cerita semu.

Saya sendiri selaku muslimah sangat meyakini akan pentingnya rasa percaya diri, menerima apa adanya disertai dengan syukur yang tiada henti. Dengan iman dan keyakinan apapun masalah yang menimpa insyaallah akan membawa kebaikan.

Jika mendapatkan kesenangan kita akan bersyukur, dan itu kebaikan buat kita. Dan jika mendapat kesusahan kita akan tetap bersabar maka itu adalah kebaikan juga untuk kita. Itu salah satu yang disampaikan Rasul, dalam keyakinan saya.

Dengan syukur dan sabar atas kejadian apapun yang kita terima itu bisa membimbing kita dari gagal move on, menjauhkan diri dari segala khayalan, halusinasi dan keinginan semu tingkat tinggi yang ujungnya bisa membahayakan sendiri.

26 thoughts on “Tips Supaya tak Terjebak di Dunia Halusinasi”

  1. Halu lagi hits banget ya teh.. semacam pengalihan dari kenyataan hidup.. tapi dengan percaya diri, menerima apa adanya dan selalu bersyukur InshaAllah ngga akan halu ya teh.. karena yakin semua yang terjadi sudah atas kehendak-Nya tugas manusia berusaha berdoa dan bersyukur

    Reply
  2. Saya kenal insan yang daya halusinasinya membuat ia seakan monster bagi pihak lain. Karena mencampur fakta dengan fiktif memberi kesan fitnah. Halusinasi yang berbahaya atas rasa kurang syukur dan tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya.
    Berbohong akan membuat seseorang berada dalam lingkaran dusta tak berujung. Menciptakan dusta dengan mengalihkan realitas yang dialaminya karena rasa rendah diri, tidak puas, tidak punya empati,. dan tidak bisa belajar memahami hakikat hidup sebab tujuannya dunia semata.
    Semuanya semu, hampa.

    Reply
  3. kayanya halu udah menjadi gaya hidup jaman now ya Teh, atulah semoga kita dijauhkan dari ke halu an dunia ini. Btw lagunya Oppie Andaresta emang ngehits pada jamannya pernah muda ya hahhaaaa
    Halu..oh Halu..
    Pa kabar Teteh dan keluarga, moga sehat selalu yaaa, salam buat Amii..

    Reply
  4. Sebenarnya kasian orang-orang kayak gitu, bisa jadi karakter atau juga bisa jadi karena tempaan sejak kecil yang menuntut dia jadi percaya diri atau something like that.

    Sebaiknya sih dia konsultasi sama ahlinya, kasian soalnya lama-lama bikin dia depresi sendiri

    Reply
  5. Aku pernah diceritain nih wanita yang seperti si Gadis, jadi apa yang diomongkan itu sebenarnya nggak ada. Gawatnya si suaminya percaya aja dengan ceritanya, sementara orang2 di sekitar mereka sudah tau bagaimana si wanita ini. Kasihan juga ya, mungkin perlu pendampingan yang benar dari ahlinya agar tidak terjadi depresi nantinya.

    Reply
  6. Penasaran dg kondisi Gadis itu .apakah tidak ada yg dekat dengannya shg tahu kondisi sebenarnya dan mungkin bisa menolongnya? Ah maafkan mba..aku terlalu larut hehe.. BTW setuju dg tips nya bahwa sabar dan syukur adalah 2 kunci utk menghalau halu..

    Reply
  7. Memang jaman sekarang banyak orang yang halu ya mbak. Lagi musim apa ya hahaha….tapi halusinasi itu sebenarnya berasal dari diri sendiri, bisa jadi karena tdk bisa memiliki apa yg diimpikan, atau mungkin impiannya terlalu jauh akibatnya ia mengada2. Salah satu cara untuk menghindari halu mungkin dg bersyukur atas nikmat yang kita terima ya mbak.

    Reply
  8. Kadang suka kasihan sama ornag yang bersikap seperti itu. Sepertinya ingin ada pengakuan ketika dia bergaul. Makanya dengan cari itulah agar eksistensinya ada. tapi sayang caranya salah. Malh bikin orang risih bener gak sih mbak. Dan tipsnya buat self reminder juga nih

    Reply
  9. Kalau terlalu tinggi memang bahaya ya dan saat ini banyak yang halu nya ketinggian hehe. Saya sendiri suka halu sih, bukan halu yang gimana-gimana juga paling kaya punya rumah baru dan jalan-jalan ke zlN bareng keluarga aja halunya haha, ini semua jadi motivasi tersendiri sih.

    Reply
  10. tapi aku pernah juga menemukan hal serupa mba, jadi memang pengaruh kejiwaan itu besar sekali ya. Sebaiknya kalo punya masalah seperti depresi memang harus cari teman untuk buang semua cerita dan berkeluh kesah.

    Reply
  11. Aku pernah deh berada di masa halu ini. Dulu waktu ABG. Membayangkan aku jadi orang lain. Tapi gak parah sih. Cuma saat sendiri aja. Dan iya, mungkin karena aku yang kurang bersyukur. Sekarang mah, enjoy aja. Semoga siapa pun yang berada di masa ini bisa segera ke luar dari zona tersebut. Gak enak sebenernya. 😀

    Reply
  12. Serem juga yaaa bund, Ujame malah ngiranya Halu itu cuma istilah becandaan aja yang suka mengkhayal. Ternyata realitanya ada ya, yang mengkhayal tapi seolah kejadian beneran. Duuuh serem ya :”

    Reply
  13. hmm .. ngeri juga ya kalau itu benar ada. mungkin sebab masalah kejiwaan mbak orang yang halu ini. sepakat kalau disebut kurang bersyukur karena orang yang bersyukur akan tetap dalam keadaan ketika dia tidak memiliki apa apa dan memiliki apa-apa. kasian orang orang yang begini ya mbak

    Reply
  14. Kondisi halusinasi membuat manusia mengalami situasi di titik terendah, apalagi banyak hal yg diinginkan dalam jangkauan yg sulit. Semoga ada ketenangan jiwa dan mengembalikan perasaan untuk tidak halu.

    Reply
  15. Setuju kalau kita bersyukur, bisa meminimalisir kehaluan.
    Karena kalo cerita halu ke org lain itu udah bukan motivasi si pencerita buat dapat kehidupan yg gitu, ya emang kasih tak sampai aja

    Reply

Leave a Reply to Kurnia amelia Cancel reply

Verified by ExactMetrics