Uniknya Desa Wisata Nglanggeran Yogyakarta: Ini Embung, Bukan Kolam Renang!
Ingin saya sampaikan itu karena pada awalnya saya juga sudah tertipu!
Wah, kolam renangnya bagus sekali. Berada di ketinggian, sambil menikmati pemandangan yang menghampar di kejauhan sana. Pasti asyik nih berenangnya…
Ups! Ternyata ada banyak tulisan: DILARANG BERENANG!
Kok bisa? Lalu kolam renang yang airnya jernih ini untuk apa?
Seperti judul yang saya buat di atas, kalau kolam dengan airnya yang membiru itu adalah embung, bukan kolam renang. Jadi ya jelas dilarang berenang dong.
Embung adalah cekungan penampung atau istilah baratnya retention basin. Menurut wikipedia embung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait.
Embung ini dibuat oleh pengelola desa wisata Nglanggeran memang untuk mengairi perkebunan buah-buahan yang ditanamnya. Buah yang ditanam terdiri dari durian dan lengkeng. Memang saat ini belum berbuah, karena usia pepohonan itu baru menginjak usia 4 tahun. Sementara estimasi berbuahnya sekitar usia 5 tahun. Jadi buat pengunjung sekitar setahun kedepan, siapa tahu bisa mencicipi buah yang dipanen di desa wisata ini.
Desa wisata Nglanggeran yang terletak di Kecamatan Pathuk Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta memiliki banyak keunikan. Desa wisata ini ada karena hasil usaha dan pemikiran para TKI lho! Karena desa wisata ini digagas oleh para mantan TKI maka sering juga disebut Desa Wisata Kampung TKI. Atau Desa Wisata Buruh Migran.
Selain mengelola perkebunan buah durian dan lengkeng, yang jadi lokasi wisata utama di Nglanggeran ini adalah bukit berbatu yang menjulang yang disebut Gunung Api Purba. Di gunung batu ini wisatawan bisa hiking, camping, outbond, menikmati sunrise/sunset, climbing, rafling, jelajah alam, wisata budaya dan ritual serta . Komplit kan?
Jangan bingung kalau mau mengikuti semua kegiatan, kita bisa tinggal di homestay yang kesemuanya dikelola oleh keluarga para mantan TKI itu.
Gunung Api Purba konon pernah aktif 30-60 juta tahun yang lalu. Lokasi yang dibuat desa wisata ini berada di ketinggian 200-700 mdpl. Suhu rata-rata 23-27 Celcius. Cocok pisana buat yang mau cari suasana desa dengan udara bersih dan banyak kegiatan.
Jarak tempuh ke Desa Wisata Nglanggeran cukup strategis. Hanya sekitar 20 Km dari Wonosari dan 25 Km dari Yogyakarta. Ada 2 jalur menuju objek wisata ini. Kalau dari Wonosari melewati Bunderan Sambipitu terus ambil arah kanan Dusun Bobung. Baru selanjutnya menuju Desa Nglanggeran.
Kalau dari Yogyakarta, Melewati Bukit Bintang Patuk, terus Jembatan Kali Penthung, nah di sini ada papan informasi kok. Tinggal ambil kiri. Sekitar 1 Km ada papan informasi lagi, belok kiri lagi. Sekitar 4Km kemudian maka sampailah di Desa Wisata Nglanggeran. Mudah dech pokoknya mau pake kendaraan besar (rombongan) atau pribadi seperti kendaraan roda dua juga bisa dilakukan.
Yang unik lainnya di desa Nglanggeran selain para inisiator yang terdiri para mantan TKI adalah adanya tanaman atau pohon Termas. Pohon ini hidup menempel di gunung api purba dan diyakini warga getahnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Tapi hanya juru kunci yang bisa melakukan hal itu.
Ada lagi yang unik ialah di puncak gunung api terdapat tujuh kepala keluarga yang sampai sekarang masih terjaga. Tidak diketahui apa yang akan terjadi jika kepala keluarga bertambah atau berkurang. Tapi menurut sesepuh Eyang Iro Dikromo yang dipecayai warga setempat, lokasi tersebut hanya boleh dihuni oleh 7 kepala keluarga saja.
Sumber mata air Comberan dan air terjud Njurug Talang Purba dan Kedung kandang jadi hal unik lainnya. Sayang belum sempat ke sana nih, dan ini jadi jalan buat kembali mengunjungi desa wisata ini besok-besok lagi. Ada juga arca tanpa kepala berada di Goa Putri. Dan terakhir ya embung itu tadi yang dibuat untuk pengairan kebun seluas 20 hektar.
Tiket masuk desa wisata ini siang sebesar Rp. 15.000 dan kalau malam Rp.20.000. Tiket ke embung yang lokasinya sekitar 1,5 km dari gerbang desa wisata sebesar Rp 10.000. Masuk ke kampung dengan 7 kepala kkeluarga itu tiketnya lain lagi, sebesar Rp. 15.000 baik siang maupun malam. Kalau mau ke air terjun, harga tiket cukup Rp. 7.000 saja.
Gak bosen dech main ke kawasan ekowisata gunung api purba di desa wisata Nglanggeran ini. Bisa bawa anak, rombongan atau berdua aja dengan kamu, iya, kamuuu…
tapi airnya jernih kayak air kolam renang ya mbak
Iya MBak, apalagi berada di ketinggian. Berasa pengen nyebur saja, hahaha…
Tempat-tempat yang bagus di Indonesia sebenarnya banyak yang belum tereksplorasi untuk diolah menjadi tempat wisata.
Semoga website ini terus menyajikan info yang menarik dan bermanfaat bagi pengunjung dan pembaca.
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Uniknya Desa Wisata Nglanggeran Yogyakarta: Ini Embung, Bukan Kolam Renang!