Ini bukan fiksi, bukan pula halusinasi. Setelah sekitar 26 tahun jasad bapak dimakamkan, hari ini saya berkesempatan melihat penggalian makam bapak dan ternyata, tulang belulang jasadnya masih utuh. Bahkan deretan gigi pun masih lengkap menempel pada gerahamnya, atas dan bawah.
Saat itu saya masih kelas satu SMP di Tasikmalaya. Bapak meninggal dunia di Cianjur dan dimakamkan di pemakaman keluarga. Sampai sekitar tahun 2000, paman yang mengurus tanah pemakaman keluarga memperluas lahan sawah dengan mengurangi lahan yang sejatinya dibuat untuk makam.
Kuburan bapak yang awalnya berjarak sekitar sepuluh meter dari sisi sawah, tiba-tiba hanya berjarak kurang dari satu meter saja! Saya merasa ini tidak bisa dibiarkan. Mana mungkin orang berjalan dan pengendara sepeda motor lalu lalang di atas makam bapak?
Apalagi saya tahu, dulu kakek dan nenek saya sangat menyayangi bapak. Bisa dibilang bapak adalah menantu kesayangan, makanya dari semua menantu hanya bapak yang minta dimakamkan tidak jauh dari makam kakek dan nenek.
Maka setelah menimbang dan terus menimbang, akhirnya saya minta makam bapak dipindahkan. Masih di makam keluarga itu, tapi lebih ke dalam jadi tidak dekat jalan.
Saya bicara kepada ibu, selaku anak tertua dari pemilik makam keluarga tersebut. Selagi ada ibu, beliau yang tahu sejarah dan wasiat kakek nenek dulu mengenai tanah makam itu. Saya minta ibu yang bicara kepada paman. Didampingi adik saya, Agus.
Kesepakatan didapat, makam dipindahkan pada hari Kamis 26 Mei 2022. Semua peralatan dan ritual sesuai keyakinan kami agama Islam sudah dilakukan. Penggalian makam dilakukan tukang gali didampingi keluarga dan ulama setempat.
Kebetulan saya sendiri tidak ikut ke makam. Sejak hari Minggu amandel saya kambuh. Bengkak dan menimbulkan sakit menelan, ditambah meriang dan sakit kepala. Seluruh badan rasanya sakit. Jadi hanya ibu dan adik saja yang menyaksikan langsung penggalian makam bapak.
Adik saya video call sehingga saya bisa menyaksikan semuanya. Dan rasanya seperti tidak percaya ketika kain kafan yang sudah berwarna mirip tanah itu masih membungkus tulang belulang jasad bapak.
Mulai dari tulang jari kaki, kaki, paha, tulang iga, lengan dan tulang kepala semua masih ada. Semua itu diatur lagi posisinya dan dibungkus lagi dengan kain kafan baru. Semua tulang belulang bapak dikubur lagi di makam baru yang posisinya sekarang dekat dengan makam kakek. Di sisi makam bapak masih kosong dan ibu saya bilang ke paman serta semua yang hadir jika kelak ia meninggal, ingin dimakamkan di sisi makam bapak.
Saya lihat ibu saya menangis. Tapi entah kenapa air mata saya sedikitpun tidak keluar. Saya hanya masih ingat saat pertemuan terakhir dengan bapak, beliau bilang saya harus kuat. Jangan cengeng dan kalau bapak meninggal jangan mengadakan tahlil kalau tidak punya bekalnya.
Karena itu ketika bapak akhirnya meninggal, ibu saya tidak mengadakan tahlil. Tapi kakek dan nenek yang sangat menghormati dan menyayangi bapak sebagai menantu kesayangannya tetap menyelenggarakan tahlil di rumahnya. Saudara lain juga sangat membantu dan mengirimkan kebutuhan kami.
Saat itu, semuanya terjadi begitu saja samar-samar dalam ingatan karena saya sekolah dan tinggal di Tasikmalaya, di nenek dari pihak bapak.
Malam Jumat ini dua puluh enam tahun kemudian seperti biasa kami selalu mengadakan pengajian Yaasin bersama santri anak mengaji b’ada magrib sampai selesai. Kembali doa kami kirimkan untuk semua. Semoga yang telah kembali ke Sang Pencipta mendapatkan tempat terbaik di sisi Nya. Aamiin…
Syukurlah pemindahan makamnya berjalan lancar. Cukup banyak juga ya tanahnya tergeser. Itu sawah yang meluas atau memang tanahnya yang tergerus?
Syukurlah pemindahan makamnya berjalan lancar. Cukup banyak juga ya tanahnya tergeser. Itu sawah yang meluas atau memang tanahnya yang tergerus? ?
Pasri ada rasa lega saat semuanya berjalan lancar dan bisa dipindahkan dengan baik. Mungkin boleh diusulkan ke keluarga untuk dibikin pagar kali ya biar ngga tergerus dan bisa aman.
Pasti Ayahanda terlihat bangga dari surga dengan keteguhan hati dan ingat terus pesannya
Masya, Allah.. Bapak mendapatkan tempat terbaik di sisi Nya. Aamiin…
Bapakku juga udah meninggal. Jadi inget bapak karena makamnya pun posisinya di pinggir jalan. Cuma karena jalan kampung jadi kayaknya gak kegeser. Jadi rindu bapak ya mbak
MasyaAllah, Mbak…beruntung banget Mbak Okti. Pasti bapak Mbak Okti orang yang baik juga shaleh, buktinya sudah lebih 10 tahun tulangnya masih utuh… Ya Allah, aku membaca ikut merinding dan berkaca-kaca.
Alhamdulillah, proses pemindahan lancar dan lebih baik ya Teh. Karena bingung juga, kenapa jadi tambah lama tambah deket dengan sawah. Apa sawahnya yang makin diluaskan?
Inna lillahi wa inna lillahi raji’un.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu.
Semoga Ayahanda tercinta dilapangkan kuburnya, diterima segala amal baiknya.
Teh Okti sudah menjalankan amanah sebagai anak, semoga anak keturunan Ayahanda tidak terputus dan tetap menghormati leluhurnya dengan masih melanjutkan segala kebaikan Ayah dan bisa menjadi amal jariyyah untuk beliau.
Alhamdulillah, proses pemindahan makam bapak berjalan lancar. Semoga hubungan silaturahmi dengan pihak yang memperluas sawah hingga mempersempit areal pemakaman juga tetap baik ya, Teh.
MashaAllah… Mendengar cerita tentang jasad seorang yang masih utuh meski sudah berpuluh tahun meninggal itu rasanya takjub banget. Hati jadi bertanya, amalan apakah yang membuat beliau bisa begitu? Aku berpikir, sungguh sangat baik orangnya.
Alhamdulillah, proses pemindahan makamnya berjalan lancar ya teh
Semoga kita semua bisa kembali ke pencipta dengan mendapatkan tempat yang terbaik
doa terbaik untuk almarhum bapak ya mbak.. pasti beliau orang yang baik sampai-sampai jadi menantu kesayangan. mudah2an terang dan lapang jalan beliau ya.. aamiin
Al-Fatihah untuk bapak Teh Okti. Semoga Allah senantiasa melapangkan kuburnya. Masya Allah, beliau orang baik sampai menjadi menantu kesayangan.
saya gak bisa ngebayangin deh sedihnya kakak waktu mindahin makan ayahanda tapi emang harus dipindahin ya. Pasti ada rindu menyeruak. Salam doa dan alfatihah untuk almarhum ayahanda ya kak
Hati saya ikut trsentuh kak.
Jadi inget alm&almh (nenek&kakek),
Alhamdulillah acara nya lancar ya kak,
Ya Allah ngga kebayang malam2 baca ini.. ga ada yang horor sih tapi bayangin tulang2 itu dipindah jadi agak gimana fitu..
Bagus sekali inisiatif pemindahan makamnya ya Teh, ya gak mungkin masa’ makam berada deket banget ama jalan ya, ibunya teteh menangis karena rindu juga mgkin ya inget alm bapak.
Insiatif yang bijak sekali teh, daripada dilintasi banyak orang lebih baik dipindahkan biar tetap aman..
syukurlah acaranya lancar yaa