MPLS Media Penguatan Pendidikan Karakter

Tolong bantuannya, gan. Tugas MPLS anakku…

  1. Bulan Negara
  2. Minuman tiga hewan
  3. Roti ketawa

Pertama kali buka group di sosial media langsung disuguhi postingan seperti itu. Hei, ternyata di tempat lain MPLS sudah berjalan ya?

Tadi pagi, anak saya yang lulus SD dan akan melanjutkan ke SMP justru baru pendaftaran ulang. Informasi yang didapat setelah anak pulang, MPLS akan dilaksanakan hari Senin, 15 Juli besok.

MPLS dan Matsama

Manteman udah pada tahu dong ya, MPLS itu singkatan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Biasanya itu di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan di departemen agama, setingkat MTs, atau MA, adanya istilah matsama, yaitu singkatan dari Masa Ta’aruf Siswa Madrasah.

Sebenarnya, kata MPLS dan MATSAMA memiliki arti yang sama, yaitu kegiatan di awal tahun ajaran baru untuk menyambut peserta didik baru.

MPLS sebagai program penyambutan siswa baru sebelum memulai proses belajar mengajar banyak diakui pelajar sebagai masa yang mendebarkan.

Bikin degdegan, kalau kata anak saya, secara saat MPLS nanti ia hanya mengenal satu orang siswi perempuan dari sekolah dasar yang sama setelah masuk SMP di kelas yang diikutinya. Lainnya tidak kenal.

Karena itu diadakan pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah yang memang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran. Sekaligus untuk saling mengenal antar siswa satu sama lain.

Dengan adanya MPLS, siswa baru memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan suasana sekolah secara bertahap, mengenal teman-teman sekelas, serta mendapatkan gambaran tentang bagaimana aktivitas belajar dan proses pembelajaran dijalankan.

Meski beberapa sekolah sudah melakukan kegiatan MPLS, namun pada umumnya kegiatan MPLS dilakukan pada hari pertama masuk sekolah dan wajib diikuti semua siswa baru.

Sekolah tempat anak saya daftar, mulai masuknya Senin besok. Jadi MPLS nya anak saya bertepatan dengan itu.

Sesuai ketentuan kalau MPLS dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama tiga hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran pada hari sekolah dan jam pelajaran.

Kilas Balik MOS menjadi MPLS

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS merupakan istilah baru yang sebelumnya dikenal dengan nama Masa Orientasi Siswa (MOS).

Dilansir dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), kegiatan MPLS ini merupakan proses pembelajaran siswa baru di sekolah. Proses pembelajaran yang dilakukan adalah membantu siswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Pergantian nama dari MOS menjadi MPLS adalah atas dasar banyaknya kekerasan yang terjadi saat masa pelaksanaan MOS.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk mengeluarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 yang mengganti nama MOS menjadi MPLS sebagai upaya menghilangkan kekerasan selama masa pengenalan sekolah.

Masa Orientasi Siswa biasanya diterapkan pada jenjang SMP, SMA hingga di tingkat Universitas. Program ini sudah berlangsung sejak zaman kolonial di School Tot Opleiding Voor Indische Artsen (STOVIA) Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (1898-1927).

Tujuan dari MOS sebetulnya masih sama seperti yang sekarang yaitu mengenalkan siswa baru dengan sekolah dan mengembangkan kreativitas anak didik.

Namun, pada kenyataannya saat praktek MOS semua diserahkan kepada siswa senior dalam pelaksanaan kegiatannya, disitulah banyak aksi semacam pembulian dan balas dendam.

Peralihan MOS jadi MPLS

Banyaknya kabar kekerasan selama MOS berlangsung ditambah kegiatan yang nyeleneh seperti ngerjain siswa baru dengan diperlakukan tidak seharusnya, siswa baru diwajibkan memakai aksesoris lucu, dandanan aneh, ritual adu fisik dan lainnya untuk memenuhi persyaratan MOS, menjadikan MOS dianggap siswa baru sebagai masa yang menakutkan.

Adanya perpeloncoan di setiap sekolah justru menyulitkan siswa baru untuk berkembang.

Sebagai bahan evaluasi Kemendikbud, pada 2016 barulah dikeluarkan  Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016. Nama Masa Orientasi Siswa (MOS) pun diubah menjadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Adanya perubahan istilah itu juga diiringi dengan perubahan aktivitas yang akan dilakukan siswa senior kepada siswa baru.

Bentuk kekerasan dan perpeloncoan sudah dilarang dan digantikan dengan kegiatan yang lebih edukatif, kreatif serta menyenangkan.

Ketentuan dan Larangan Saat MPLS kepada siswa baru:

ketentuan

– Perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan hanya menjadi hak guru

– Kegiatan MPLS harus dilakukan di lingkungan sekolah. Pengecualian bagi fasilitas sekolah yang tidak memadai

– Melibatkan tenaga kependidikan yang relevan dengan materi MPLS

– Wajib melaksanakan kegiatan yang edukatif

– Wajib mengenakan seragam dan atribut resmi sekolah

larangan

– Dilarang menempatkan siswa senior berpartisipasi dalam MOS sebagai penyelenggara

– Dilarang memberikan tugas baru maupun penggunaan atribut yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran siswa

– Dilarang adanya perpeloncoan atau bullying

– Dilarang melakukan pungutan biaya maupun bentuk pungutan lainnya

Ketentuan dan larangan tersebut sudah diterapkan hampir di semua sekolah di Indonesia. Sebagian sekolah sudah tidak lagi memperbolehkan siswa senior ikut dalam kegiatan orientasi sekolah.

Saya setuju jika dalam MPLS diberlakukan ketentuan dan larangan seperti itu. Daripada bikin kegiatan yang nyeleneh, bukankah lebih baik diisi dengan hal baik untuk masa depan anak seperti menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada siswa?

Nilai-nilai Pendidikan Karakter yang Dapat Ditanamkan Saat MPLS

Berdasarkan kajian para ahli, butir- butir nilai pendidikan karakter sudah dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan.

MPLS Media penguatan pendidikan karakter

Berikut daftar nilai utama pendidikan karakter yang bisa diterapkan kepada siswa baru saat MPLS:

Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan

Religius

Mengajarkan anak supaya pikiran, perkataan, dan tindakan yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan ajaran agamanya.

Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri

Jujur

Bertanggung jawab

Bergaya hidup sehat

Disiplin

Kerja keras

Percaya diri

Berjiwa wirausaha

Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Mandiri

Rasa ingin tahu

Cinta ilmu

Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama

Sebagai mahluk sosial, sudah seharusnya kita berinteraksi dan bermasyarakat. Namun ada norma, etika serta sopan santun yang harus diterapkan pada praktiknya. Saat MPLS inilah jadi sebuah kesempatan baik untuk memperkuat pendidikan karakter anak dengan mengenalkan berbagai sikap baik seperti:

Sadar akan hak dan kewajiban

Patuh pada aturan-aturan sosial

Menghargai karya dan prestasi orang lain

Santun

Demokratis

Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

Terlebih kondisi bumi yang sudah tidak sehat lagi, mari ajak anak didik yang baru masuk untuk lebih peduli baik terhadap permasalahan sosial maupun lingkungan.

Peduli sosial dan lingkungan

Ajakan kepada siswa untuk konsisten tidak membuang sampah sembarang di sekolah baru lebih baik daripada sekadar memberi tugas membawa bibit pepohonan yang tidak ditanam.

Nilai kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Nasionalis

Menghargai keberagaman

Mpls dan pendidikan karakter

Demikian beberapa nilai karakter baik yang bisa kita tanamkan kepada siswa baru saat kegiatan MPLS.

Daripada bikin kegiatan nyleneh yang tidak bersifat mendidik apalagi just for fun, bukankah lebih baik merangkul anak untuk selalu berbuat baik supaya anak menjadi pribadi berakhlak mulia?

Tidak heran kalau sekarang MPLS dijadikan media penguatan penanaman pendidikan karakter di sekolah. Manteman juga bisa baca artikel bagaimana pendidikan karakter ini bisa mencetak manusia yang sempurna pada artikel berikut: Bagaimana Pendidikan Karakter Bisa Membentuk Manusia yang Sempurna

Semoga artikelnya bermanfaat ya, dan bagi para orang tua yang sedang mendampingi putra putrinya yang sedang MPLS, semoga bisa lebih memantapkan pondasi pendidikan karakter kepada buah hatinya.

23 thoughts on “MPLS Media Penguatan Pendidikan Karakter”

  1. Ahh iya Teh. Jaman dulu namanya MOS atau Mapras.. sekarang jadi MPLS. Setuju pisan kalau tidak boleh ada kekerasan. Yg penting anak akan nyaman di lingkungan sekolah baru. Bukannya dikerjain seniornya.

    Reply
  2. Semoga dengan mengikuti MPLS, anak-anak baru bisa makin mengenali lingkungan sekolahnya ya, teman-teman dan juga guru baru.
    Kalau guru-guru bisa mengemas dengan baik kegiatan MPLS ini, emang sekaligus bisa untuk ajang penguatan karakter anak-anak juga

    Reply
    • Iya.. naik kelas, semoga anak-anak semakin pintar dan matang dalam menghadapi masalah-masalah di sekolah. Ya, pertemanan, pelajaran, juga adab terhadap guru.
      Kalau MPLS-nya menyenangkan, bisa terus terekam kuat ingatan masa-masa sekolah yang indah.

      Reply
  3. MPLS ini bagus sekali dilakukan. Program awal pembelajaran anak di sekolah baru. Alhamdulillaah zaman sekarang sudah tidak ada lagi perpeloncoan murid senior kepada yunior (Semoga ya aamiin). Murid baru jadi mengenal lingkungan sekolah secara keseluruhan. Guru dan murid selaras dalam mengajar dan belajar dengan disiplin dan nyaman.

    Reply
  4. Oh jadi udah enggak ada kakak senior osis yang jadi panitia? trus pakai kumpulin tanda tangan atau diteriakin gitu yah? walau masa itu seru juga hahaha…
    tapi tetap ada tugas bawa barang seperti teka-teki di awal? sepertinya minuman 3 hewan itu susu bear brand.

    Reply
  5. Membaca artikel teteh jadi teringat jaman MOS dulu, kegiatan random yang entah bermanfaat atau tidak, sampai seminggu pula, beruntunglah sekarang ga ada kakak kelas yang terlibat karena biasanya ajang MOS digunakan sebagai ajang balas dendam, ga semuanya sih, beberapa aja yang seperti itu

    Reply
  6. Ini setiap jenjang masuk sekolah pasti ada ya. Ganti nama, tapi dulu kecenderungannya jadi ajang perploncoan dan bully. Alhamdulillah sekarang langsung di bawah kendali guru ya, kakak senior engga ikut lagi.
    Kalau di kampus di level mahasiswa masih aja ada. Terutama kalau mau begabung ke himpunan atau unit kegiatan extra kurikuler dan dilaksanakan di luar kampus.

    Reply
  7. Memang bener masa MPLS bisa memperkuat pendidikan karakter dan mengenalkan sikap patuh pada aturan sosial salah satunya. Apalagi lingkupnya sekolah udah lebih gede daripada jenjang sebelumnya. Tanggung jawabnya juga bertambah.

    Reply
  8. Mulai hari Senin kemarin melihat keseruan teman-teman yang anaknya masuk SMP dan SMU dan sedang MPLS. Semoga MPLS sekarang ini memang untuk memperkuat pendidikan karakter ya, selain memang untuk pengenalan lingkungan sekolah.

    Reply
  9. Wah iya
    Sekarang lagi musim MPLS
    MPLS nggak hanya untuk mengenalkan lingkungan sekolah saja, tetapi juga sebagai sarana penguatan pendidikan karakter

    Reply
  10. Iyaya, MPLS ini bikin anak-anak deg degan.
    Tapi pas zaman kita tuh lebih ke “Uda bener blum ya.. tugasku?”
    Soalnya suka aneh-aneh. Yang paling aneh zaman akutu diminta ngepang tali tas berapa puluh kepangan. Mang dihitung yaa??
    Sama kaya bawa beras berapa ribu butiirr… kan ini sangat membagongkan sekalii… huhhu~

    Alhamdulillah, MPLS zaman now sudah berubah dan sangat mendidik anak-anak untuk beneran bisa mengenal teman dan lingkungan sekolah dengan baik.

    Reply
  11. Pendidikan karakter adalah hal yang penting untuk dikuasai peserta didik
    Oleh karena itu, penanamannya bisa dimulai saat kegiatan MPLS ya

    Reply
  12. Alhamdulillah, MPLS jaman sekarang jauh lebih baik ya mba. Kalau jaman sekolah ku dulu masih pake sistem MOS rawan jadi bahan bullying buat senior ke junior. Rada ngeri misal di teruskan.
    Kalau MPLS ini lebih positif aku lihat, semoga saja bisa dijalankan secara maksimal sama setiap sekolah ya. Berdampak positif bagi siswa siswi baru

    Reply
  13. Anakku yang tengah dan yang bontot udah mulai MPLS juga minggu depan mbaa…siap2 mikir keras untuk bawaan mereka tiap hari. Berharap gak ay susyah susyah euy …
    supaya beneran jadi fun dan kesan pertama yang seru aja buat mrk mulai academic journey di level berikutnya ini

    Reply
  14. wah sama nih MPLS di Jogja juga mulai tanggal 15 Juli besok. Aku seneng kalau MPLSnya model kayak sekarang. bukan perploncoan kayak zaman dulu. ada pengawasan guru juga

    Reply
  15. Aku setuju banget kalau ada larang memberikan tugas baru maupun penggunaan atribut yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran siswa. Soalnya terkadang senior suka-suka aja ngasih tugas ke anak baru padahal cuma buat happy-happy mereka aja.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics