Sakit Hati untuk Prestasi Bahagia Saat Juara: Konten Riwayatmu Kini…
Sahabat setia saya si dukun alias laptop ASUS yang dibelikan bos saya di Taipei City, Taiwan tahun 2009 lalu layarnya sudah mau 1 bulan ini rusak. Gambar tidak bisa dilihat jelas karena tampilan goyang. Sebentar-sebentar sih masih bisa dipaksakan melihat layar, tapi lama-lama mata sakit juga. Dan pastinya tidak baik untuk kesehatan. Ini sebuah sinyal kuat jika saya harus segera mengistirahatkan si dukun dan menggantinya dengan yang baru.
Dapat wangsit salah satu kandidat pengganti si dukun yang cocok adalah ASUSPRO B8230 yang sudah dilengkapi dengan Intel® Core™ i7 Processor. Meski setelah tahu harganya buat saya itu muluk-muluk alias tidak mungkin, tapi melihat speknya yang luar biasa, siapa sih tidak tergiur? Ya paling tidak kencengin doa siapa tahu ketiban ASUS idaman yang udah dilengkapi mikroprosesor kecepatan 3,1 GHz itu. Siapapun tidak akan nolak dengan notebook gesit yang tenaganya adidaya, hemat baterai, bisa transfer file tanpa harus nunggu lama pake bisa sambil masak mie segala. Yang jelas notebook dengan Intel® Core™ i7 Processor dijamin mumpuni dalam hal kecepatan hingga tidak bikin bete saat main game, edit foto atau otak-atik video.
Salah satu jalan buat dapetin ASUS Pro B8230 itu buat saya sepertinya hanya dengan (menang) ikut lomba!
Menang lomba itu dampaknya bejibun. Ucapan selamat banyak, komentar di media sosial numpuk, inbox berisi pesan pribadi pun tak terhitung berapa jumlahnya. Mulai dari yang bertanya tips menang lomba, bagaimana cara ikutan lomba blog, sampai minta bocoran rahasia tulisan di blog jadi juara. Mendadak selebritis pokoknya. Banyak dicari banyak diberitakan. Walau gak lama sih, hanya sehari saja saat euforia itu masih panas-panasnya.
Saya bukan siapa-siapa sebenarnya. Menang lomba itu hanya kebetulan dan pas lagi beruntung saja. Maka apa yang harus saya share? Ilmu tidak punya, sekolah juga tidak, tapi kalau ditanya ya pasti saya jawab. Dengan catatan ya sebisanya. Apa adanya.
Diawali Sakit Hati…
Ya, pada awalnya saya memulai semua ini melalui sakit hati yang teramat nyeri. Sebagai seorang perempuan desa, modal terbesar saya dalam dunia ngeblog sebatas suka menulis dan membaca. Menulis mulai dari buku harian, catatan, lalu beranjak ke blog gratisan sampai yang berbayar.
Fasilitas penunjangnya juga macam-macam. Mulai pena untuk tulisan tangan, sampai hape yang rada lumayan hingga komputer milik majikan yang dengan baiknya (atau mau-maunya) dia pinjamkan kepada pembantunya ini. Majikan saya di Taiwan juga yang akhirnya berhasil mengompori saya membeli komputer. Bahkan diantar dan dipilihkannya laptop yang menurutnya cocok untuk saya sebagai pemula namun kualitas di atas rata-rata. Di Taipei City Bos membantu saya beli komputer dan bahkan nombokin uang yang saya bawa saat itu kurang.
Tanpa instruktur tanpa tutorial, modal nekat dan keberanian klik sana-klik sini akhirnya saya berhasil publish tulisan demi tulisan melalui komputer sebagai modal awal. Masih kekunoan pastinya, karena cuma publish tulisan. Foto disertakan kadang-kadang saja. Kadang sempat, kadang tidak. Hahaha…
Semakin canggih teknologi, semakin berkembang ilmu dan pengetahuan. Ngeblog tidak lagi sekadar ritual setor tulisan dan (kadang-kadang) disertai foto, tapi kini dituntut untuk berinovasi dengan berbagai konten kreatif. Foto tidak hanya asal jepret, tapi juga diperlukan berbagai siasat supaya terlihat rancak. Gambar bergerak alias video jadi daya tarik tersendiri untuk menarik minat baca. Semakin berkembang teknologi, video pun jadi salah satu sajian utama pada menu ngeblog era sekarang.
Sebagai manusia yang terus belajar untuk menjadi insan kamal (meski manusia tidak ada yang sempurna) saya termasuk yang semangat untuk bisa mengikuti “gosip-gosip terbaru” di dunia perbloggeran itu. Kepo? Iyalah, kan biar tahu. Wong saya kan makan sekolah saja tidak, mau dapat ilmu darimana kalau tidak dari kepo, eh! Nanya.
Maka “perburuan” pun saya lakukan. Tidak bisa melihat blogger ngehits sedikit, langsung saya samperin dan memberondongnya dengan berbagai kekepoan made in saya. Ada kabar pemenang lomba terbaru secepatnya saya upayakan blogwalking ke blognya. Baca-baca tulisannya, berharap bisa memungut remahan sisa kemenangan untuk saya simpan dan jadikan bekal menulis ke depan. Bertanya jadi salah satu jalan yang bisa saya lakukan, supaya saya tidak tertinggal dan bisa mengejar teknik ngeblog kekinian.
Seiring permintaan dunia blogging yang tidak hanya lagi sebagai ajang menyalurkan hobi, tapi juga sudah menjadi media promosi dan informasi, ibarat jamur di musim penghujan banyak bermunculan workshop-worksop, pelatihan dan blogshop yang diadakan berbagai komunitas blogger untuk saling berbagi ilmu dan informasi. Tidak hanya di ibu kota negara, tapi juga di ibu kota provinsi. Tapi ini menjadi salah satu kelemahan saya, dimana sebagai penduduk pelosok kabupaten di selatan pulau Jawa bagian barat membuat saya cukup sulit akses ke perkotaan.
Saya bisa saja memaksakan diri untuk ikut workshop atau pelatihan, tapi konsekwensinya kudu siap dengan meninggalkan anak dan keluarga minimal 2 hari, plus punya akomodasi dan transportasi yang jika dikalkulasikan, besarnya bisa buat makan di kampung bersama keluarga untuk seminggu lamanya. Ini yang kebanyakan membuat saya mundur secara teratur. Bukan saya pelit, tapi hidup memang harus mengedepankan prioritas, bukan?
Maka menyiasati ketertinggalan saya, tidak ada lagi selain bertanya kepada blogger-blogger kota yang melalui media sosialnya saya tahu mereka sering hadir mengikuti acara pelatihana blogger.
Tapi entah saya yang tidak sopan, atau bertanya terlalu sering sehingga membuat mereka bosan dan jengkel? Jika saya bertanya terkait ilmu ngeblog, para blogger ngehits itu menjawabnya asal-asalan, kadang tidak menjawab sama sekali pesan yang saya kirim, seolah jika saya diberiahu akan menjadi saingan berat buatnya. Dan saya hanya bisa menelan ludah. Nasib blogger kampung, ke kota jauh nanya juga dicuekin, ya sudahlah!
Tidak akan lupa saat saya bertanya kepada seorang bloger, “Itu buat postingan di media sosialnya bagus, bagaiana caranya? Ajarin dong! Saya mau belajar.”
Tapi jawabnya malah buat sakit hati.
“Aku jelaskan juga tidak akan paham. Baiknya kamu ikut pelatihannya saja!”
Kalau saya orangnya baperan, sudah mengartikan kalimat itu sebagai kiasan dari: “Kamu blogger kampung banyak tanya. Ganggu waktuku saja. Kalau mau tahu, ikut kelasnya biar bisa. Keluarkan modal dong!”
Tapi untungnya saya termasuk orang yang easy come, easy go. Saya tidak menyerah. Rezeki Tuhan tidak akan tertukar, selama manusia masih berusaha. Saya tetap bertanya dan terus bertanya. Sesekali saat punya rezeki dan dukungan anak serta suami, saya pun mengikuti acara gathering, kopdar blogger dan sejenisnya. Berkali-kali rasa sakit hati yang ditorehkan teman-teman blogger tidak membuat saya jera. Justru saya semakin semangat dan percaya, masih ada teman blogger yang ikhlas berbagi dan mau maju bersama.
Jadi saat menerima jawaban singkat tapi menyesakkan dada itu cukup tersenyum dan menarik nafas. Lalu lupa karena saya yakin, saya masih bisa bertanya dan belajar pada yang lain. Dunia blogger tidak selebar daun kelor. Terbukti saya masih bisa ikut beberapa komunitas blogger yang kesemuanya siap berbagi ilmu seputar blog melalui diskusi group secara gratis.
Keadilan itu nyata manakala saya blogger kampung yang jarang ikut acara blogger, kebanyakan blog diisi oleh tulisan curhat, namun beberapa bulan terakhir secara berturut-turut mendapat job yang diidam-idamkan blogger pada umumnya. Berkat bergabung di sebuah komunitas blogger yang sama sekali tidak membeda-bedakan itu saya bisa terus belajar, bertanya sampai saya berani menolak beberapa job karena saya sudah belajar mana job yang sehat, dan mana job yang cedera.
Tidak hanya itu, secara personal saya juga dikenalkan teman-teman blogger baik hati dengan berbagai aplikasi yang bisa meningkatkan kualitas konten blog supaya semakin berkualitas dan kekinian. Semua saya pelajari secara cuma-cuma mentahannya dan selanjutnya belajar dengan praktik sendiri.
Saat Juara Berbagi Bahagia
“Teh pakai aplikasi apa biar bagus gitu?”
“Mbak, tulisannya juara. Selamat ya! Boleh dong minta rahasianya?”
Boleh, jelas boleh. Bahagia tidak terkira saat saya kepoin orang lain dan yang dikepoin menjawab semua yang ditanyakan dengan sabar. Saat Tuhan memberikan keberuntungan menang lomba tentu saja saya juga ingin kembali berbagi. Meski sejujurnya sudah saya katakan tidak ada rahasia apapun dalam tulisan saya kecuali ya memang sedang beruntung saja tapi saya siap kok memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan beberapa teman-teman, sebagaimana saya juga diinformasikan dari beberapa blogger baik yang selalu siap berbagi.
Jadi meski konten is a king, tidak bisa disangkal jika ada faktor lain yang membuat blog kita makin mencengangkan selain faktor keberuntungan, yaitu faktor gadget penunjang. Dan faktor yang menentukan pembuatan konten kreatif saya adalah modal tanya, belajar dan praktik. Terus menerus diulang: bertanya, belajar sendiri dan praktik.
Hasil pembicaraan saya dengan seorang blogger yang baik hati memberikan masukan jika dalam mengikuti sebuah lomba, konten dilihat tidak hanya dari sisi bagusnya infografis, foto terkait atau video penunjang. Tapi dilihat juga dari segi keaslian artikel, sisi humanisme, ide kraetif dan tentu saja kesesuaian dengan tema. Tapi meski demikian, saat jaman sudah semakin berkembang, infografis dan gambar bergerak alias video kini sudah tidak bisa dipungkiri itu semua sudah jadi keharusan.
Konten Riwayatmu Kini…
Dalam laptop jadul sekaligus sahabat setia saya ASUS X81S dengan operasi sistem yang masih windows vista itu hanya ada beberapa aplikasi bawaan yang biasa saya pakai seperti Paint dan pemutar video sederhana. Aplikasi kekinian yang sering saya pakai untuk menunjang kegiatan ngeblog justru lebih banyak menginstal di hape. Alhamdulillah Asus Zenfone 3 Max yang baru saya miliki beberapa bulan ini dapat menyimpan beberapa aplikasi serta media sosial yang sangat diperlukan oleh seorang blogger.
Selayaknya blogger pemula dengan segala keterbatasan, saya masih menggunakan aplikasi gratisan. Yang kesemuanya itu saya dapat infonya hasil dari tanya-tanya kepada blogger kota. Ya, kepada setiap blogger yang suka ikut workshop atau pelatihan, saya bertanya dan melahap habis reportasenya supaya bisa ikut menyerap ilmu dan cara-caranya.
Untuk membuat dan edit video, saya menggunakan aplikasi Viva Video dan Kine Master. Dua aplikasi ini baru saya perdalam bahkan sampai saat ini masih terus “konsultasi” dengan blogger yang sudah lihai dalam menggunakannya. Kalau Meipai itu saya pakai saat masih bekerja di Taiwan. Karena berbahasa Mandarin saya tidak memahami sepenuhnya. Saat itu saya dibantu majikan yang mengarahkan.
Untuk mengedit photo, saya menggunakan aplikasi Phonto dan Snapseed. Selebihnya saya hanya mengatur kecerahan, dan beberapa efek foto cukup memakai feature pengeditan foto bawaan dari ASUS Zenfone 3 Max.
Sampai saya dapat informasi dari blogger di group untuk membuat infografis sederhana bagi pemula bisa menggunakan fasilitas di Canva.com. Saya pun sampai sekarang betah mempercantik tampilan foto dan design melalui Canva.com. Kalau foto, saya usahakan menjepret sendiri. Jika harus memakai foto lain cukup ambil di tempat gratisan yang tidak harus menyertakan sumber.
Namun tentu saja buat saya ngeblog dari komputer (jadul) maupun dari hape yang biar kekinian tapi masih tetap ada banyak kekurangannya. Beda kalau ngeblognya didukung notebook canggih macam ASUSPRO B8230 itu. Meski ukuran mungil dengan layar 12 inch dan berat 1,3 Kg tapi segala urusan ngeblog bisa tuntas tas-tas dengan satu dukungan aplikasi Business Manager-nya. Apalagi didukung prosesor dan kartu grafis terbaru Intel® Core™ i7-6500 tidak heran jika notebook ini memiliki kinerja yang super cepat sekaligus super hemat.
Ya, meski lama digunakan untuk ngeblog dan edit video namun konsumsi daya yang dipakai sangat rendah, hanya 15 watt saja. Prosesor terbaru Intel® Core™ i7-6500 atau Intel Skylake yang dimiliki ASUSPRO B8230 menjamin kita dapat bekerja secara maksimal dibanding prosesor yang lahir dari generasi sebelumnya.
Notebook keren dengan sistem operasi Windows 10 ini sudah dilengkapi dengan berbagai kecanggihan dan sistem proteksi. Menggunakan os Windows 10 kita bisa upload foto Instagram dari notebook. Selain itu bisa nge-charge dalam kondisi sleep atau hibernasi.
Kadang kita suka bingung dan merasa tertinggal saat baru ngincer beli gadget tipe tertentu eh tak lama sudah keluar lagi tipe baru lainnya. Jika membeli ASUSPRO B8230 kekhawatiran itu secara sendirinya akan terhapus karena kita sudah bisa meng-upgrade-nya sendiri dengan mudah. Bisa mengganti kapasitas penyimpanan, memori bawaan (RAM) atau mengganti baterai polymer yang ada.
Sistem proteksi untuk ASUSPRO B8230 selain desain canggih tahan banting yang dibuktikan dengan telah lulus uji coba pengujian militer juga memiliki tingkat keamanan tinggi pada pengamanan data pribadi, penguncian USB, sistem pengamanan sidik jari, HDD protection, kecanggihan card reader bawaan, sampai melakukan backup dan recovery file.
Overall dijamin dengan notebook canggih ini ga bakal bikin penggunanya mati gaya. Daya tahan baterai selama 8 jam bisa sepuasnya dipakai untuk nulis artikel, ngedit foto dan nambah konten dengan video hingga satu rangkaian bisa publish dan share sekaligus. Mungil, tahan banting dan hemat baterai jadi praktis dibawa buat yang suka bepergian macam travel blogger.
Jika bermodalkan si dukun ASUS jadul X81S saja bisa ngejar ketertinggalan, apalagi kalau sudah pakai si cabe rawit ASUSPRO B8230 ya, kayanya bakalan panen lomba tanpa mengenal musim deh!
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.
Produk asus itu bagus-bagus teh , spec nya tinggi dan harganya jauh lebih murah di banding merk lain. Apalagi itu yg diatas laptop asus yg core i7 .. wow banget spec nya .. jd pengen.
Saya pengguna ASUS juga. Dan puas dengan produknya, kebetulan saya pakai C201 Chromebook. Semoga sukses lombanya ya Teh.
makasih atas semangatnya mbak.. aku sering kagum liat infografis yg pada ikutan lomba, lalu mendadak minder, haha.. semoga jurinya benar2 bukan terpesona pd visual dan banyaknya komen ya mbak..
aku pun belajar otodidak, pengen bgt pake Asuspro, supaya mindernya ilang.. hehe
good luck mbak
Asus emang keren….ya…
Pengen..punya notebook Asus…
Sama kayak mbak Lia.
Aku juga pemakai Asus, HP ZenFone Go dan Notebook Asus X201E.
Tapi pas lihat yang ikut lomba apalagi yang sudah sering juara mendadak minder, ahhh… deritaku! ^_^
Teteh bisa blog kampung .. sy jg org kampung ah… semangat ngeblog n pake notebook asus baru^^
Saya yang pakai ASUS core i3 keluaran lama saja sudah ngebut, apalagi pakai ASUSPRO, pasti lebih ngebut lagi
Keren-kerennyoooo produk Asus ini, dan saya cuma bisa mupeng! Gak punya satupun produknya. Huhuhuhu
Asus emang banyak pilihan dan dipilih banyak orang
Asus emang banyak di pilih banyak orang
Pernah baca-baca spek produk ASUS satu ini, memang sepertinya harus dimiliki oleh blogger handal seperti Teteh Okti
Laptop ASUS ang lama aja bisa bertahan sekitar 8 tahun berarti kualitasnya bagus, Teh. Semoga dapat notebook pengganti yang diidamkan. Aamiin
Hai Teteh…baru tau ada istilah blogger kampung. Saya pikir.udh di langit semua sama. Semangat ya Teh. Salam kenal…Sukses ngeblognya. Semoga dapat ganti ASUS yang keren…
Aku juga naksir notebook yg itu mbak. Imut soalnya jd bisa dibawa kemana2 gk berat hehe
Smoga kesampaian ya
sayapun masih pake aplikasi gratisan :3
mau jugaa asuspronyaa biar ngeblog makin profesionaal 😀
good luck mba!
Muupeng sama asusnyaaa. Speknya bagus bangwt yak
wah…asus emang keren ya … simple , elegan dan ringan
Jadi pengen punya Asus pro nih mba 🙂
Aku juga mau banget punya laptop baru, biar bisa dipake ngeblog dimana aja. Palagi kalo laptop ASUS. DUh, kece banget nih laptopnyaaa. nabung dulu aaahhhh
emang produk Asus itu bagus, spec nya pun tinggi .. nggak nyesel dech pilih Asus
asus anyware 😀