Adab Murid Terhadap Guru: Ciri Kesuksesan Pendidikan Karakter?

Terkejut ketika antre isi bensin tiba-tiba salah satu petugasnya mendatangi suami dan mencium tangan dengan sopan. Siapa dia?

Ternyata salah satu murid suami yang sudah lama lulus. Bikin trenyuh ya dengan adabnya itu. Tanpa malu di depan banyak orang, ia tetap memperlihatkan bagaimana kuatnya pondasi pendidikan karakter yang dimiliki. Meskipun suami sudah tidak lagi menjadi gurunya, namun adab murid terhadap guru sangat dijunjung tinggi olehnya.

Pengalaman kami di SPBU Pagelaran sepulang dari rumah kakak itu begitu membekas. Andai murid suami sedang tidak bekerja, ingin rasanya ngobrol lebih banyak dengannya.

Bagaimana tidak, di jaman sekarang, sangat sulit ditemukan murid yang masih begitu tinggi menjunjung adab terhadap guru. Seandainya dia tidak memberitahukan kalau dia salah satu siswa yang sudah diajar oleh suami kami dipastikan tidak akan pernah mengetahuinya.

Saya sendiri sering bertemu dengan guru sekolah maupun guru mengaji. Jujur saya hanya menyapa mereka yang mengenal saya saja. Dan tentu saja dengan adanya pengalaman di SPBU Pagelaran yang serasa menampar saya itu, saya jadi tersadarkan bahwasanya sikap saya itu sungguh tidak terpuji.

Tidak heran jika ilmu yang sudah diajarkan para guru terasa tidak ada bekasnya pada diri saya, mungkin karena kurang keberkahan. Secara saya sendiri tidak begitu menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap guru. Jangan ditiru ya … Saya cerita pengalaman ini justru biar bisa jadi pelajaran untuk kita dan bisa diambil manfaatnya.

Adab Menghormati Guru Bagian dari Pendidikan Karakter

Tugas seorang murid, selain belajar ternyata ada juga kewajiban yang tidak bisa dilupakan, yakni menunjukkan adab terhadap guru.

Adab murid ke guru sebenarnya bagian dari ajaran agama dan cara menghormati orang tua. Bukankah guru adalah orang tua selama di sekolah?

Pengertian Adab

Apa sih yang dimaksud adab? Kata dan istilah adab sering dihubungkan jika berkaitan dengan orang tua. Terutama jika bertindak dan bersosialisasi bersama orang yang lebih tua.

Namun jika melihat pandangan kita secara umum, maka adab ini lebih mengarah pada sopan santun.

Jika diartikan, sebenarnya adab adalah istilah yang menekankan aksi kesopanan, kehalusan, dan keramahan budi pekerti.

Karena kaitannya erat dengan akhlak dan perilaku terpuji. Tentunya adab ini tidak terbatas pada perilaku saja, ya. Karena ada juga yang mencakup perkataan, ucapan, dan kepandaian atau ketepatan dalam mengurus sesuatu.

Adab sopan santun sebagai bagian dari pendidikan karakter biasanya ditujukan dan digunakan dalam pergaulan. Termasuk di antaranya dalam ruang lingkup dunia pendidikan, bersama dengan guru dan teman.

Tindakan sopan bisa mencakup pada etika penggunaan kata yang baik, memilih pergaulan yang tepat, serta menunjukkan kesopanan terhadap apa pun atau siapa pun tanpa menyangkut agama alias berlaku untuk semuanya.

Apa saja adab yang sebaiknya ditunjukkan murid terhadap gurunya?

Adab murid kepada guru, menyapa dengan hormat

Adab Murid Terhadap Guru

Saat ini banyak dikeluhkan murid yang kurang memperhatikan adab terhadap guru. Jangankan murid yang sudah lulus atau sudah tidak diajar oleh guru, murid yang masih diajar oleh guru pun banyak yang sudah menyepelekan mengenai adab murid terhadap gurunya.

Padahal dalam belajar, menjaga adab murid terhadap guru menjadi wasilah memperoleh ilmu yang berkah dan bermanfaat.

Untuk bisa memiliki ilmu yang berkah dan bermanfaat, salah satu jalannya yaitu dengan membudayakan adab murid terhadap guru agar mendapat ridhanya.

Adab murid terhadap guru menurut Kitab Ta’limul Muta’allim Afifatun Ni’mah sangat penting dijalankan sebab di akhir zaman akan ada banyak murid yang kurang paham tentang adab terhadap guru.

Apa saja adab murid terhadap guru yang bisa dilakukan?

Menghormati Guru sebagai Sumber Pengetahuan

Guru adalah orang yang memiliki tugas untuk berbagi ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bekal masa depan.

Seperti dikatakan Buya Yahya, bahwa siswa yang menunjukkan adab terhadap guru akan mendapat ilmu lebih terbaik.

Insyaallah dengan menunjukkan adab baik, maka ilmu pun akan didapat dengan baik pula.

Sapa Guru dengan Hormat

Saling sapa dan mengucapkan salam adalah wujud dari adab sopan santun yang cukup sederhana dan itu sudah diajarkan sejak dini, sebagaimana menerapkan nilai pendidikan karakter pada umumnya.

Sebagai murid ketika bertemu guru, seharusnya melakukan sapaan dengan penuh kesopanan lalu lanjutkan dengan bersalaman.

Lakukan dengan sopan dengan tujuan terus menjaga silaturahmi. Jangan batasi sapa dan salam ini di sekolah saja tetapi juga bisa lakukan di luar sekolah. 

Jangan Melawan atau Menyela Guru

Manusia tidak ada yang sempurna. Sekalipun guru, ada kemungkinan melakukan kesalahan. Namun muliakan guru dengan mendengar pendapatnya terlebih dahulu.

Saat guru melakukan kesalahan, jangan langsung menyangkal, melawan, atau menyela. Lebih baik meminta izin terlebih dahulu untuk berbicara, yang mana menunjukkan sifat hormat pada pembicara dan adab terhadap guru.

Jangan Mengkritik Guru di Depan Orang Lain

Meski guru adalah sumber ilmu dan seorang pengajar, mereka juga bisa salah. Lantas apakah berarti murid boleh mengkritik? Tentu saja boleh. Tapi mengkritik juga ada aturannya.

Sampaikan kritikan kita dengan tegas, sopan, dan lakukan dengan tujuan memperbaiki.

Hindari juga mengkritik di depan umum, karena sama saja menyebar aib dan bisa merusak nama atau citra sang guru.

Ajukan Pertanyaan kepada Guru dengan Hormat

Ikuti aturan dan lakukan dengan sopan ketika akan bertanya kepada guru. Ajukan pertanyaan yang sesuai tanpa ada tujuan merendahkan.

Ingat juga untuk bertanya dengan batasan. Batasan apa? Murid harus tahu, apakah pertanyaan tersebut akan membuat sakit hati, normal, atau terlalu pribadi.

Adab murid kepada guru ajukan pertanyaan dengan hormat

Hormati Materi dan Sarana yang Disediakan Guru

Mengajar itu bukan hal yang mudah. Mencari materi, memberikan sarana yang baik, dan menyampaikan secara maksimal pun butuh usaha.

Karena itu hormati usaha guru dari bentuk materi dan sarananya. Karena belum tentu orang lain bisa memberikan bahan dan saran yang lebih baik. 

Ikuti Aturan

Mengikuti aturan dimana saja tempat kita belajar. Misalnya di sekolah akan mencegah rasa kecewa dan membuat guru marah. Secara tidak langsung hal ini adalah adab terhadap guru dan cara menghormati guru dengan tidak membuatnya jengkel dengan menunjukkan perilaku positif.

Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari. Saat ikut komunitas, ikuti aturan komunitas tersebut, secara tidak langsung kita sudah menenangkan hati pengurus atau coach komunitas juga.

Sikap Sopan dan Ramah kepada Guru

Sikap sopan dan ramah memiliki banyak bentuk. Yang paling sederhana adalah berterima kasih kepada guru, menaati perintah guru, dan menghormati mereka baik di dalam dan di luar kelas.

Menjaga Etika terhadap Guru

Etika juga memiliki beragam bentuk dan contoh. Mulai dari tidak berjalan di depannya tanpa permisi, tidak mengganggu guru saat di kelas atau di luar kelas, tidak menipu, tidak bertindak kasar, dan membuka aib. Dari hal kecil ini, maka murid  sebenarnya sudah menunjukkan rasa hormat pada guru.

Manfaat adab murid kepada guru

Manfaat Adab Terhadap Guru

Adab bisa membentuk perilaku positif yang akan menjadikan manusia adil, beradab, dan bertanggung jawab.

Secara tidak langsung, manfaat adab pun akan mencakup mendapat pahala yang besar. Mengapa demikian? Karena adab terhadap guru adalah salah satu bagian ajaran agama.

Adab kepada guru sama pentingnya dengan menunjukkan adab kepada orang tua. Selain menjadi bagian dari pendidikan karakter dan masuk dalam ajaran agama, adab adalah wujud rasa hormat dan sopan santun anak kepada orang tuanya.

Meski manfaatnya tidak langsung tampak, namun terdapat kepercayaan bahwa adab akan memberikan efek dan hasil baik di masa depan.

Tidak heran jika orang yang memiliki pendidikan karakter kuat dalam dirinya, digadangkan sebagai orang yang memiliki kesempurnaan meski hakikatnya tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Biar gak penasaran bisa dibaca dalam artikel selanjutnya yaitu Pendidikan Karakter Sederhana Membentuk Manusia yang Sempurna. Semoga bermanfaat ya…

22 thoughts on “Adab Murid Terhadap Guru: Ciri Kesuksesan Pendidikan Karakter?”

  1. Memang bener ya Teh kalau adab sebelum ilmu. Dan harus diterapkan juga dalam kehidupan sehari-hari.

    Alhamdulillah kalau mantan muridnya masih menjunjung adab.

    Reply
  2. Membangun adab murid terhadap guru membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, yaitu murid, guru, orang tua, dan masyarakat. Murid harus memiliki kesadaran dan kemauan untuk belajar dan menghormati gurunya. Guru harus menjadi teladan yang baik bagi muridnya. Orang tua harus memberikan pendidikan karakter di rumah dan mendukung proses belajar di sekolah. Masyarakat pun harus menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan karakter.

    Reply
  3. Adab terhadap guru ini penting untuk diajarkan oleh orang tua, selain mereka orang tua mereka juga ada pendidik yang sudah mendidik

    Reply
  4. Jaman sekarang adab murid kepada gurunya sudah mulai setipis tisu. Padahal benar. Saat guru ridho maka kita pun akan mendapatkan ilmu yang berkah dan bermanfaat.

    Sudah seharusnya kita memegang teguh adab murid kepada guru. Meskipun kita sudah tidak belajar dari beliau lagi. Atau katakanlah, kita sudah lulus dari pendidikan.

    Reply
  5. Sudah kelayaknya semua murid melakukan adab yang baik pada gurunya. Karena menurut saya tidak ada bekas guru. Karena apa yang diajarkan guru, dan berkat jasa guru juga, maka murid tersebut bisa sampai ketitik sekarang.
    Murid yang terus menjngjung tinggi adab pada gurunya, maka insya Allah jalannya terus diberi kebaikan.

    Reply
  6. Setuju bangeett, salah satu indikator keberhasilan pendidikan karakter kita bisa lihat bagaimana sikap murid ke gurunya. Adab first sih emang di atas semuanyaa.

    Reply
  7. Wajarlah ada yang bilang dahulukan adab ketimbang ilmu.
    Ibaratnya, pendidikan karakter yang tertanam dari semenjak kecil dan terus menerus dipupuk, bakal subur ketika dianya dewasa nanti.

    Reply
  8. Wah pasti membekas banget ya teh ketemu murid tiba-tiba salim ke gurunya. Masih ingat aja sama gurunya. Berarti suami teteh sudah berhasil mendidik anak muridnya teh. Masya Allah, pasti nggak akan lupa sama pengalaman itu ya. Pentingnya memang murid mempunyai adab. Menuntut ilmu juga tetap harus memperhatikan adab.

    Reply
  9. Zaman dulu saya malah agak takut menyapa guru, takut engga ngenalin. Katanya kaan guru ingetnya murid yg pinter banget, dan nakal banget. Hehe…
    Padahal ya wajar ya engga ngenalin, karena kan muridnya banyak, engga akan hapal satu per satu.
    Semoga sih anak-anak zaman sekarang masih tetap menghargai guru. Engga seperti yang rame di medsos, murid yg nakal, lapor ke ortu. Trus ortu turut campur…Hadeeh…

    Reply
  10. Adab murid terhadap guru memang harusnya diajarin sama murid sih ya. Bukan cuma sama guru aja, tapi sama orang yg lebih tua dari si anak. Biar terbentuk karakternya sampai besar nanti.

    Reply
  11. Kitab Ta’limul Muta’allim salah satu kitab adab yang wajib dipelajari saat di pesantren. Bahkan menjadi pelajaran mendasar ini. Mempelajari kitab ini benar-benar ada banyak pelajaran berharga.

    Reply
  12. Setuju banget kak. Adab hrs ditekankan dan diterapkan sblm ilmu. Itu yg udh dijalankan ama masyarakat Jepang. Sejak kecil, mereka malah diajarin adab dulu. Baru masuk SD, mereka diajarin ilmu. Kalo di sini, ya adabnya malah disingkirkan. Mknya ya ga heran kl anak zaman now tuh ada aja masalahnya.

    Reply
  13. Saya jadi ingat masa2 sekolah dulu, Teh. Waktu masih di SD, rata2 murid masih patuh dan hormat banget dengan guru. Jaman tahun 80an ketika bu guru masih naik sepeda, anak2 akan berebut membawakan tas dan salim tangan dengan beliau. Nah, begitu sudah SMA, duuuh udah mulai deh ada yang berani ngebantah guru. Sedih deh melihat teman2 yang modelan begitu.

    Reply
  14. Adab dulu sebelum ilmu. Mau setinggi apa pun ilmu, ada memang nggak boleh ditinggalkan dan dikesampingkan. Sedih melihat banyak kabar dan beberapa ada yang viral, anak-anak sekolah yang berani banget sama gurunya. :'(

    Reply
  15. Jadi ingat waktu masih SD. Dulu ada beberapa guru yang tinggalnya tidak terlalu jauh dari sekolah tetapi beda kampung. Mereka terbiasa pergi dan pulang berjalan kaki. Saya dan kawan-kawan pun begitu.
    Nah, saat pulang sekolah, ada 2 orang guru yang berjalan kaki sambil mengobrol. Apakah saya dan kawan-kawan lantas mendahuluinya? Tidak. Meskipun kami sudah lapar, tapi kami tetap berjalan di belakang mereka.
    Ada rasa sungkan mendahului mereka, mungkin karena adab yang diajarkan kepada kami.

    Reply
  16. Setuju sekali untuk tetap menjaga adab terhadap guru.
    Aku juga sedang belajar materi ini di kelas Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. Hafidzhahullahu Ta’ala.
    Alhamdulillah, semoga Allah memuliakan para guru yang sudah melimpahkan ilmunya agar bisa menjadikan seseorang bijak dalam hidup.

    Barakallahu fiikum, wahai para guru dimana pun berada.

    Reply
  17. Di TPQ tempat anak saya mengaji, semua murid berjalan dengan lutut ditekuk kalau lewat di depan guru. Kemudian mereka mencium tangan guru-guru tersebut. Pertama kali melihatnya saya agak kaget. Kaget karena hal tersebut sudah sangat jarang saya temui. Baru tahu kalau hal itu adalah salah satu kebiasaan di TPQ. Benar-benar hal yang baru buat saya huhu.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics