Camilan Musim Hujan: Bikin Waffle Romantis Berteman Musik Kodok di Empang

Seminggu ini hujan hampir tidak berhenti saat siang hari. Setiap pulang kerja pakaian hingga sepatu suami basah kemana-mana. Jas hujan sepertinya belum maksimal untuk melindungi dirinya dari terjangan air dan angin yang imbasnya kedinginan sepanjang jalan.

Kepikiran bikin camilan apa gitu ya biar hangat-hangat cocok dimakan saat udara dingin seperti ini. Sejak di rumah berdua saja ditinggal anak mondok kami memang jarang beli camilan.

Kalau bikin gorengan sudah pasti kami tolak. Pokoknya kalau serba gorengan sudah pasti kami hindari. Bukan tidak suka tapi sekitar rumah juga tetangga kiri kanan depan belakang semua pada jualan gorengan atuh da…

Dan kami sehari sekali dipastikan beli walau satu atau dua buah, sekedar ikut memajukan usaha tetangga aja maksudnya.

Jadi bisa karena bosan atau bisa dibilang camilan gorengan lagi gorengan lagi mah buat apa susah susah bikin, yang tinggal makan saja juga ada.

Hingga muncul ide sambil minum kopi atau teh panas, nyomot waffle hangat-hangat. Hemm… nikmat dan sepertinya bisa jadi suasana yang romantis, hihi…

Walau kenyataannya boro-boro romantis, yang ada saya dan suami riweuh menghalau kucing Tobi dan Uteh yang juga ikut sibuk ingin makan. Wkwkwk…

Sejak Fahmi mondok dan menitipkan kucingnya supaya disayangi dan dijagain, saya dan suamilah yang memang jadi kerepotan mengurusnya.

Tidak sengaja nya, lagi buka Facebook muncul postingan teman food blogger yang nyeritain tentang cetakan waffle nya. Merasa disumbang ide, saya pun segera nyari cetakan waffle di e-commerce dan muncullah cetakan waffle mini yang harganya sekitar 75 ribuan rupiah saja.

Mini maker waffle romantis

Saya beli dan menantikan kedatangannya sekitar tiga hari. Tadinya mau ambil warna hijau tapi karena sedang kosong jadi warna hitam yang saya pilih. Gak mau nunggu yang hijau sediadulu lah, takut keburu musim hujan nya berganti musim panas. Hehe…

Sesuai informasi, cetakan waffle ini emang kecil. Diameter waffle nya sekitar 20-25 cm. Pemakaian nya mudah. Tinggal colokan listrik. Tunggu sampai lampu indikatornya menyala kuning. Kalau sudah padam, berarti sudah panas, siap dituang adonan.

Bahan buat adonan waffle sangat mudah didapatkan dan kebetulan di rumah sudah sedia semuanya. Ada sisa dari membuat olahan kuliner sebelum nya. Jadi gak usah beli baru deh. Apalagi ceritanya kan hanya saya dan suami saja yang bakalan memakannya, jadi porsi yang dibuat pun sedikit saja.

Bahannya yang saya langsung campur:

4 sendok terigu

1 butir telur

1 sendok gula putih

2 sendok mentega yang sudah dicairkan

Sedikit baking soda

Sedikit garam

Sedikit air

Semuanya diaduk hingga tidak menggumpal.

Karena cetakan waffle sudah siap panasnya,maka tinggal tuang adonan sedikit demi sedikit.

Ternyata kapasitas adonan yang muat di cetakan waffle ini sekitar empat sendok makan aja. Karena kalau lebih, luber dan tampilan waffle jadi tidak cantik.

Adonan juga jangan terlalu kental atau terlalu encer ya. Kalau terlalu kental bakalan susah matang, kalau terlalu encer waffle nya jadi tipis. Enggak menggiurkan dilihatnya.

Mini maker waffle

Buat toping waffle yang sudah matang, bisa berupa madu, kental manis, atau gula tepung. Sesuai selera masing-masing aja ya. Yang pasti perhatikan kesehatan. Hehehe…

Apakah jadi romantis saat musim hujan makan waffle dengan minuman hangat berdua? Jawabannya oh tidak.

Karena itu tadi ada dua makhluk anak berbulu Tobi dan Uteh yang ternyata mereka juga suka makan waffle!

Bahkan saat saya masih bikin adonan, si Uteh udah ganggu pengen nyicipi. Mungkin karena wangi telur dan mentega yang dipanaskan yang terasa khas gitu jadi merangsang penciuman kucing kali ya membuat mereka riweuh naik meja loncat sana loncat sini sebelum dikasih jatah waffle buat mereka.

Suami pulang sekolah sekitar jam lima sore. Langsung bersih-bersih persiapan anak santri mengaji sampai isya. Baru setelah pengajian bubar bisa ada waktu buat nyicip waffle yang dihangatkan karena dimakan udah dingin mana enak…

Mini maker waffle
Kedepannya bikin waffle baru magang diangkat segera dimakan

Dimakan di belakang rumah, di tempat mengaji samping empang ikan nila. Pas ada kodok yang lagi kasmaran pada bunyi. Jadilah malam itu saya dan suami makan waffle yang dihangatkan ditemani air teh diiringi musik suara kodok. Coba, bagaimana mau romantis?

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics