Belum reda rasa bahagia saat keluarga bisa pasang internet melalui speedy, eh, musibah itu sudah datang tanpa diduga sedikitpun!
Hari jumat pegawai Telkom Tanggeung datang memasangkan speedy. Meski speedy yang dibawanya rusak, dan karena mereka malas kembali ke Tanggeung untuk membawa yang baru, akhirnya memakai speedy lama kami untuk sementara. Petugas itu menjanjikan senin, akan kembali sembari membawa speedy baru dari telkom.
Hari itu hingga malam, kami bisa online dan sedikit mengerjakan pekerjaan. Begitu pula keesokan harinya. Tapi karena terlalu sibuk dengan Fahmi, sebelum dzuhur laptop sudah aku matikan.
Setelah dzuhur, saat Ayah Fahmi pulang cuaca yang tadinya panas berubah menjadi mendung. Tak lama hujan pun turun dengan derasnya. Kondisi minggu-minggu ini memang demikian, hujan dan panas tidak bisa diperkirakan.
Saat Fahmi istirahat, Ayah Fahmi menyalakan laptop. Tapi tak bisa lama karena Fahmi manja dan selalu ingin ikut dengan apa yang kami lakukan. Sementara mengajak main dulu Fahmi, ditinggalkannya dulu laptop di meja seperti biasa.
Tiba-tiba ada suara pletak! Seperti batu dilempar mengenai kaca. Aku sampai kaget, apalagi menyaksikan ayah Fahmi cepat-cepat mencabut colokan listrik speedy dan laptop. Ada apa?
Tidak kami sangka, petir begitu besar menyusul dan aku baru sadar kalo saluran speedy yang kami pasang mati. Mungkin karena tersambar petir itu.
Ya Allah! Aku hanya termangu. Bagaimana bisa speedy yang baru satu hari kami pasang sudah rusak lagi?
Yang juga menyedihkan, laptop si ayah juga ikut mati! Padahal juga baru satu hari diinstal. Mungkin terpaksa kami harus membawanya ke Acer Centre di Bandung untuk memperbaikinya. Semoga data-data di laptop itu tidak hilang… Kasian si ayah 🙁 (ol)