Latah Animasi Absurd si “anti mainstream”

Latah Animasi Absurd si “anti mainstream”

Ada peni ada peni ada peni…
Taklah! Taklah! Taklah!

Sepanjang 2018 ini Fahmi selalu latah menirukan percakapan di trailer film Si Juki The Movie yang banyak diputar ulang di berbagai stasiun televisi. Saking seringnya mendengar jadi sering diucapkan dan aku serta ayahnya pun jadi ketularan latah! Ya Allah!

Padahal sejak awal Desember 2017 dimana trailer film animasi asli buatan Indonesia ini tayang iklan di tv, saya sudah bergidik sejak pertama kali melihatnya. Bukan tidak suka tapi ketika melihat tokoh kartun nya yang (maaf) giginya tidak rapi, dan bibirnya agak-agak monyong-monyong gitu sekilas mirip tokoh kartun keluarga Bart Simpson langsung saya istighfar dan mengelus perut dilanjut mengucap “amit amit jabang bayi, ulah saturut-turutna…”

Meski begitu saya tidak anti Si Juki yang tayang perdana di bioskop menjelang tahun baru 2018 ini. Saya malah semakin sering mendengar kelatahan si bocah antimainstrem ini setelah Fahmi anak saya justru menyukainya!

Tidak pagi tidak siang, kalau waktunya boleh buka youtube, bukan lagi Robocar Poly atau Tayo The Little Bus yang dilihatnya. Melainkan ya cuplikan-cuplikan film Si Juki The Movie yang semakin banyak beredar.

Ada peni ada peni ada peni…
Taklah! Taklah! Taklah!

Kelatahan itu pun jadi tidak asing di keluarga kami. Aku dan ayahnya malah suka bertanya ke anak, ada kisah terbaru apa dari Si Juki?

Saya yang sudah ketularan anak terhadap latah Si Juki mulai gugling info nya, sampai didapat beberapa informasi terkait Juki yang awalnya cerita Si Juki ini merupakan komik best seller karya anak bangsa, Faza Meonk.

Komik si Juki pada zamannya adalah komik Best Seller di Indonesia. Faza sang creator berkeinginan ingin bangsa Indonesia memilik ikon animasi kecintaan sendiri hingga akhirnya ia menciptakan si Juki.

 

Dalam film dan komiknya, si Juki adalah sosok anak muda yang berani tampil beda atau sering disebut anti mainstream. Si Juki menolak untuk menjadi sama dengan sekitarnya.

Justru keberadaannya di jalur antimainstream yang membuat Juki disukai. Sikap Juki yang polos, lucu, dan berani beda membuat nama Juki langsung viral.

Tidak heran kalau keluarga kami jadi latah. Awalnya tidak menghiraukan makin kesini malah penasaran eh langsung kepo dan malah jatuh cinta. Hahaha!

 

12 thoughts on “Latah Animasi Absurd si “anti mainstream””

  1. Hahaha sepaham sih sama Teh Okti. Aku juga bingung karakternya Juki kenapa looks nya dibuat seperti itu ya. Mirip2 tokok Ali Oncom hihi.

    Reply
  2. Iya Si Juki berawal dari komik. Aku pernah bertemu founder komunitas komik ini. Syukurlah komik Indonesia masih bisa mengambil hati para pembaca di tengah persaingan komik-komik Jepang.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics