Ketika para tenaga kerja buruh migran (TKI/TKW) meningkatkan kemampuan berkomunikasi, demi apa?
Bayangkan ketika anak perkampungan di pelosok desa berkesempatan merantau ke luar negeri (bukan cuma setingkat kota di Indonesia) bagaimana ia bisa bertahan hingga belasan tahun dan hampir tidak pulang kampung kalau saja mengikuti hawa nafsunya?
Awalnya malu, tidak percaya diri, takut dan apa-apa serba merasa salah. Kalau saja tidak ingat merantau demi bisa memperbaiki taraf hidup dan perekonomian keluarga ingin rasanya balik kanan bubar pulang jalan…
Tapi kalau nekat pulang bukan bisa menghasilkan uang, yang ada kena tagihan denda yang besarnya lebih dari ongkos pulang pergi ke luar negeri itu sendiri. Akhirnya pasrah mencoba mengikuti kemanapun nasib membawanya. Itulah nasib saya…
Beruntung di negara pulau yang saat itu dipimpin oleh Sellapan Ramanathan bertemu bos yang cukup baik, meski ia super disiplin dan super pelit. (Aih orang Indonesia memang selalu beruntung ya apapun kondisinya… Hehehe!)
Setiap Minggu, mereka melaksanakan ibadah sementara kami para pekerja bisa mengikuti kelas kepribadian atau kurus lainnya yang diminati. Sayangnya yang ada di tempat itu hanya kelas kepribadian saja. Sementara kursus lain ada di lokasi berbeda. Bos tidak memberikan kesempatan saya ikut kursus di tempat lain. Bisa ditebak kalau alasannya karena mereka pelit. Tidak mau ribet keluar ongkos dan biaya. Jika hanya kelas kepribadian yang kami ikuti, bos tidak harus bayar lagi karena kelas itu sepaket dengan materi yang mereka dapat saat melakukan peribadatan.
Tidak ada kejadian sesuatu hal yang tidak mengandung hikmah. Dengan adanya kelas kepribadian ini, saya mendapatkan semacam motivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu melewati ujian yang sering mendatangi.
Miss Weh, saat itu menjadi guru yang paling banyak memberikan wejangan kepada kami. Dasarnya sih mereka memberikan pemahaman kepada pekerja dari Indonesia yang kebanyakan kemampuan dalam berbahasa Inggris saja tidak bisa, untuk tetap percaya diri dan tidak putus asa untuk terus belajar sehingga mampu bekerja dengan hasil terbaik. Bisa mengerti dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan keluarga bos atau siapa saja.
Miss Weh sering menekankan jika kita perlu mengetahui cara meningkatkan kemampuan berkomunikasi saat bekerja supaya bisa mendapatkan penilaian bagus dari lingkungan kerja.
Otomatis dong, jika bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi, siapapun berpeluang besar untuk memiliki karier yang sukses di bidang yang digeluti.
Tidak bosan hampir setiap Minggu Miss Weh memompa semangat kami para pekerja di lingkungan Hougang Avenue 7 yang saat itu berjumlah sekitar sepuluh orang untuk bisa mempertahankan kemampuan berkomunikasi karena jika semangat itu padam alias berada dalam tingkatan yang buruk maka siapapun akan kesulitan untuk terus mengembangkan karier.
Ada beberapa hal penting yang Miss Weh stabilo dalam buku panduan yang selalu dibagikan, sehingga ia berharap skill komunikasi kami saat bekerja tidak pernah turun.
Jadi bagaimana caranya meningkatkan skill komunikasi saat bekerja?
Jangan malu untuk belajar.
Belajar apa saja termasuk belajar berbicara di depan orang. Meski bahasa jadi kendala, tapi kalau dilakukan penuh penghayatan dan tanggung jawab momen tersebut lama lama bisa meningkatkan skill komunikasi. Lama lama pastinya bisa meningkat walau secara perlahan-lahan.
Saat sedang berbicara di depan umum, tatap mata semua orang yang menjadi audiens. Gunakan postur tubuh yang tepat dan hindari gerakan-gerakan yang mmengganggu
Miss Weh selalu berpesan supaya kita memasang muka yang menyenangkan. Jangan sampai memperlihatkan raut wajah yang muram sehingga tidak enak dilihat oleh orang lain apalagi bos dan keluarganya.
Aktif mendengar
Semakin baik kita mendengar, maka akan semakin baik kita saat berkomunikasi. Usahakan kita bisa fokus mendengarkan apa saja yang dibicarakan oleh rekan atau bos di tempat kerja.
Tanpa disadari, hal-hal seperti itu nantinya dapat meningkatkan skill komunikasi secara perlahan di tempat kerja, bahkan di luar tempat kerja sekalipun.
Pahami Lawan Bicara
Satu hal penting bagaimana cara meningkatkan skill komunikasi di tempat kerja adalah dengan memahami audiens.
Setiap orang mempunyai cara pandang dan preferensi yang berbeda-beda sehingga harus mempertimbangkan hal tersebut saat hendak melakukan komunikasi supaya dapat menciptakan komunikasi yang harmonis.
Perluas jaringan dan pertemanan
Semakin luas jaringan dan komunikasi, nanti sendirinya dapat meningkatkan skill komunikasi dengan berbagai orang, baik itu di dalam maupun luar tempat kerja.
Saling memberi feedback
Cara meningkatkan kemampuan komunikasi dengan meminta feedback dari orang lain. Baik dari teman, rekan kerja, atau atasan. Feedback dari orang lain ini dapat memberitahu aspek apa saja yang bisa ditingkatkan.
Selain feedback bagus, memberi feedback negatif juga dapat melatih diri untuk memilih diksi yang tepat saat berkomunikasi.
Karena itu, berhentilah sejenak jika ingin mengutarakan pendapat. Perhatikan hal yang ingin kamu ucapkan dan pikirkan bagaimana caramu menyampaikannya.
Berbicara dengan kecepatan yang pas tidak bertele-tele
Jika ingin pesanmu tersampaikan dengan jelas, pastikan untuk berbicara dengan kecepatan yang pas. Harus tahu kapan saat harus berhenti berbicara, meningkatkan kecepatan, atau melambatkannya.
Itulah beberapa cara yang biasa disampaikan Miss Weh saat kelas kepribadian pada hari peribadatan sehingga kami bisa meningkatkan skill komunikasi di tempat kerja.
Saya sendiri berusaha untuk komunikasi aktif karena para pekerja dari Indonesia saat itu terkenal penurut, pendiam jadi rentan mendapatkan kekerasan dan pelanggaran. Padahal dengan kemampuan berkomunikasi itu salah satu kunci penting bagi teman-teman untuk menggapai kesuksesan.
Saya jadi teringat tentang artikel teman yang tinggal di Arab. Katanya dia Bosan didatangi tetangganya yang merupakan majikan dari para TKW Indonesia, kebanyakan TKW tersebut tidak bisa berkomunikasi dan juga tidak menguasai bahasa bahkan di mesin cuci. Sampe ada yang berpikir bahwa di Indonesia tidak ada barang elektronik.
Nah itu pernah saya dengar juga di negara Asia Pasifik. Sampai majikannya mengajar dengan bahasa Tarzan alias bahasa isyarat. Komunikasi memang penting ya apalagi pekerja dengan perbedaan latar bahasa
Komunikasi sangat penting apalagi di negara orang ya makk…beruntung lho mak bisa ikut kelas kepribadian.
Ini yang pelit orang luar sana kan teh? Hihihi. Berjasa sekali Miss Weh ini meningkatkan kemampuan berkomunikasi pekerja migran di sana. Hougang Avenue 7 ini Taiwan apa Cina teh? Benar-benar membuktikan pengalaman adalah guru berharga.
Tipsnya bermanfaat teh. Buat sy yg bagian pasang muka menyenangkan itu syulit kalo lg badmood hihihi ..