Resensi Buku Laris Manis Bisnis Wisata Halal
Sambil menyelam minum susu. Emang bisa? Jaman sekarang apa sih yang tidak bisa diakalin? Tidak punya modal tapi mau berbisnis? Bisa juga tuh. Caranya? Semua diulas lengkap dalam buku bisnis Laris Manis Bisnis Wisata Halal karya Cheriatna, praktisi bisnis wisata halal, pemilik biro travel Cheria Wisata.
Travel blogger di tahun baru ini sepertinya jadi profesi yang bakal banyak digandrungi. Iyalah, siapa tidak mau bisa jalan-jalan ke berbagai lokasi yang selalu diimpikan, gratis pula, malah justru kita yang akan dibayar. Selain bisa terkenal karena mau tidak mau kita harus share foto-foto saat bepergian ke berbagai lokasi yang kita kunjungi itu, tulisan kita juga bakal jadi rujukan para pelancong dari berbagai genre; mulai dari blogger itu sendiri, para pelancong asli yang benar-benar membutuhkan referensi perjalanan, sampai pembaca blog yang segmen nya umum.
Tapi tahukah dibalik semua itu, kita juga bisa sekaligus sambil menjalankan bisnis? Nah kalau yang ini belum tahu kan? Karena itu, Pak Cheriatna berbagi ilmu dan jurus jitunya berbisnis di dunia traveling yang sejatinya cocok dijalankan oleh para travel blogger, atau siapapun yang memang suka jalan-jalan dan eksplore berbagai tempat di penjuru bumi ini.
Buku Laris Manis Bisnis Wisata Halal dibuat penulisnya selain untuk menginformasikan kesempatan menjadi pebisnis, juga untuk memompa semangat wirausahawan muda tanah air yang selama ini ingin punya usaha tapi terbentur permasalahan permodalan. Nah, mulai penasaran kan? Sama, saya juga. Makanya tidak heran kalau ebook setebal 80 halaman dengan foto full colour ini langsung saya tamat baca hanya dalam beberapa jam saja tanpa jeda. Serius.
Dari judul buku (elektronik) ini calon pembaca sudah dikerucutkan melalui kata “Halal”. Dalam ati penulis sudah menekankan bahwasanya bisnis travel yang dibahas ruang lingkupnya meliputi yang halal-halal saja. Kenapa halal jadi sasaran pasar sang penulis? Kita tahu Indonesia adalah negara dengan penduduk yang beragama Islam terbesar di dunia. Perjalanan umroh (ibadah ke Arab Saudi) telah menyasar lebih dari 1 juta orang per tahunnya. Sementara wisatawan umum dari tanah air ke luar negeri mencapai 8 juta jiwa per tahun. Di ebook ini disebutkan jika destinasi wisata ke luar negeri yang difavoritkan adalah Singapura, Malaysia, China, Arab Saudi dan Thailand.
Disinilah kejelian penulis dalam mencari peluang terlihat. Saat warga negara Indonesia yang mayoritas muslim suka jalan-jalan, sementara travel agency yang “berlabel” halal masih bisa dihitung dengan jari (kecuali bisnis travel khusus umroh) maka sangat disayangkan jika peluang usaha bisnis travel wisata halal ini jika dilewatkan begitu saja.
Saat trend berwisata mulai buming, maka perjalanan nyaman dan tenang jadi pilihan para turis. Tidak hanya ketika bepergian ke negara non muslim, tetapi termasuk saat wisata ke negara muslim. Sebagai turis pastinya ingin waktu liburan full untuk menikmati suasana tanpa harus dibarengi rasa waswas, rasa bimbang apalagi galau mikirin ini sudah masuk waktu solat atau belum, ini makanannya dijamin halal atau tidak? Iya kan? Nah disini peran bisnis wisata halal benar-benar dibutuhkan.
Karena itu penulis menawarkan paket wisata halal. Yang dimaksud halal bukan hanya menghindari aktivitas non halal seperti lokasi judi atau hal-hal yang diharamkan saat berwisata tetapi termasuk dalam pelayanan memudahkan umat muslim untuk tetap nyaman dan aman sepanjang perjalanan wisata. Seperti makanan halal, diingatkan jika sudah memasuki waktu solat, lokasi wisata dekat dengan tempat ibadah serta tempat wudhu. Arah kiblat yang jelas di penginapan, sampai tersedianya Al-Quran.
Geliat Bisnis Wisata Halal di Luar Negeri
Bisnis wisata halal tidak hanya berkembang di negara muslim, namun juga negara non muslim. Banyak negara non muslim yang kini mulai berbenah diri untuk mempersiapkan negaranya untuk menjadi destinasi wisata halal. Trend wisata halal ini sudah tumbuh secara global. (Halaman 10)
Disebutkan ada beberapa negara tujuan wisata yang menawarkan paket wisata halal.
1. Korea
Negara yang menerima kunjungan 900 wisatawan muslim di tahun 2015 lalu ini melalui Presiden Tourism Organization-nya menegaskan jika di Korea ada sekitar 130 restoran muslim dan 14 diantaranya sudah mendapatkan sertifikat halal. Korea juga berbenah menyediakan tempat ibadah bagi muslim. Kini sudah ada 15 masjid dan 40 tempat ibadah di tempat-tempat wisata popular seperti Nami Island dan bandara Incheon International.
2. China
Taman Budaya Islam China menjadi salah satu destinasi wisatawan. Wilayah ini terletak di kampung Najia, Daerah Otonom Hui Ningxia dan dekat Masjid Najiahu. Taman ini merupakan satu-satunya taman budaya Islam di China yang dibangun untuk memamerkan arsitektur Islam, cara hidup masyarakat Islam, makanan Islam dan agama Islam di China.
3. Jepang
Kunjungan wisatawan muslim meningkat sebanyak 37 % di tahun 2013 terlebih setelah ditiadakan visa bagi wisatawan Asia Tenggara untuk masuk ke Jepang. Beberapa restoran telah menyediakan menu halal dan tanpa minuman beralkohol. Pemerintah Jepang juga terus melakukan pembangunan untuk menyediakan tempat ibadah bagi wisatawan muslim. Camii Mosque merupakan masjid paling mewah dan besar di Tokyo yang menjadi basis bagi warga muslim di Jepang. Masjid ini berada di Oyama-cho, Shibuya. Masjid ini menggunakan gaya arsitektural khas Turki yang sangat cantik.
4. Eropa.
Cara memperkenalkan pasar produk halal di Eropa, dengan mengikuti Expo Halal Spain 2016 di Madrid. Tingginya jumlah wisatawan muslim yang berkunjung merupakan asset sekaligus potensi untuk menjual produk-produk halal. Di Eropa, makanan halal bisa didapat di Gare du Nord Station yang banyak dihuni kaum Asia. Kita juga bisa dengan mudah menemukan makanan halal dari Prancis, India, Timur Tengah hingga Asia.
Geliat Bisnis Wisata Halal di Dalam Negeri
Pemerintah sedang melakukan pembenahan dari segala sisi untuk menjadi negara yang siap dan unggul dalam pariwisata halal di tahun 2020. Ragam destinasi wisata dan budaya membuat Indonesia memiliki modal dan peluang besar untuk mewujudkan cita-cita pariwisata Indonesia mengemuka di dunia.
Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) yang diadakan tahun 2016, pemerintah memberikan penghargaan kepada seluruh pihak yang berkontribusi terkait destinasi wisata halal. KPHN menyaring 15 pemenang yang berkontribusi besar dalam wisata halal.
Diluar dugaan pandangan non muslim terhadap wisata halal ini ternyata banyak diminati oleh kalangan non muslim. Selain makanan terjamin kebersihannya juga mengindari hiburan malam yang akhir-akhir ini banyak jadi incaran para teroris. Karena merasa puas dengan layanan wisata halal, maka turis pun merasa ketagihan dan bahkan mengajak orang lain untuk ikut berwisata.
Karenanya bisnis wisata halal ini merupakan bisnis yang akan terus tumbuh dan akan semakin banyak peminatnya. Suatu bisnis yang layak banget untuk dijalankan bukan? Di poin ini jugalah, peluang bisnis wisata halal tumbuh. Selain itu, travelling adalah salah satu perintah yang disarankan untuk dilakukan bagi seorang muslim. Rasulullah, perawi hadits, dan sahabat Rasul sering melakukan perjalanan demi mendapatkan sebuah ilmu atau pencerahan. Travelling ini dapat menjadi media belajar, melapangkan hati, dan mengenal betapa maha dahsyatnya kebesaran Allah di hamparan bumi. (Halaman 21)
Cara Mudah Keliling Dunia Gratis
Saat kita berkecimpung di dunia tour dan travel, maka lambat laun kita akan menikmati jalan-jalan keliling dunia tanpa perlu keluarkan uang. Ya pasti akan ada jalannya apakah karena menjadi tour guide atau menikmati hasil bisnis tour dan travel yang dijalankan.
Pesan yang disampaikan penulis jangan melihat nominal upah yang didapat (karena dianggap kecil), tapi lihatlah faktor kalinya. Saat satu orang merasa terkesan, maka tidak menutup kemungkinan mereka menyebar cerita dan itu jadi iklan spesial yang akan membawa keberuntungan.
Memulai Bisnis?
Bagi pemula kekhawatiran akan keabsahan bisnis travel mungkin masih terus dipertanyakan. Permasalahan modal dan kurangnya jaringan, sebenarnya itu bukan sebuah masalah. Perusahaan sebesar Cheria Wisata saja memulai bisnisnya tanpa pakai modal pribadi, lho! Karena saat memulai usaha, yang dibutuhkan adalah:
1. Kuatkan Niat
Penulis tidak memaksa kamu harus puya modal sekian untuk memulai bisnis ini, tapi cukup tekat kuat sebagai modal. Karena itu yang jadi sumbu penyemangat saat menemui tantangan di tengah perjalanan bisnis. Jika sudah memiliki azzam yang kuat maka pengalaman atau ilmu bisnis berada di urutan ke sekian. Yang diinginkan penulis adalah kita bisa memulai bisnis sambil belajar bisnis. Hal ini lebih baik, daripada kamu belajar dengan persiapan yang ‘dirasa’ sudah lengkap dan sempurna, tapi tidak berani memulai sebuah ‘action’. (Halaman 22)
2. Pengalaman vs Product Knowledge
Menjalankan bisnis wisata halal punya dua jalan. Yang pertama, menjual product setelah kamu memiliki pengalaman sendiri di destinasi wisata tersebut. Atau jalan yang kedua, menguasai rute paket tour yang akan dijual (Product Knowledge). Untuk cara ini, cukup menguasai tempat-tempat perjalanan yang menjadi destinasi wisata halal atau mengenai hal-hal yang menjadi perhatian dari calon pelanggan. Kedua pilihan ini, harus ditentukan diawal dalam memulai bisnis agar bisa menetapkan cara marketing yang tepat.
3. Penghitungan biaya operasional
Tentukan apakah akan menyewa ruko untuk memulai bisnis atau cukup duduk santai di garasi. Mau menggaji orang atau bekerja sendiri. Pilih koneksi internet terbaik karena provider berbeda ikut mempengaruhi biaya operasional bisnis.
4. Pendapatan Yang Diinginkan
Seberapa besar pendapatan yang diinginkan akan berbanding lurus dengan seberapa besar usaha yang dikerahkan. Semakin gigih menjalankan bisnis semakin banyak pendapatan.
DIGITALKAN BISNIS KITA
Ini yang harus digarisbawahi. Saat ini dunia digital menjadi jalan menuju kesuksesan. Blog serta aplikasi menjadi jembatannya. Apalagi bisnis tour dan travel, kebanyakan sistem pembelian dilakukan secara online. 88 % traveller mencari informasi wisata lewat online. dengan kata lain jangan berani buka bisnis ini bila tidak mengerti tentang marketing online. Tenang, bukan ahli IT bukan berarti tidak bisa berbisnis di dunia tour travel. Media berbayar seperti adwords google maupun FbAds bisa digunakan untuk meningkatkan bisnis yang dijalankan.
Mendigitalkan bisnis wisata bisa dijalankan dengan banyak cara: seperti lewat Facebook Ads; Menjual Aplikasi di Google Play Store, informasi wisata halal bisa melalui aplikasi di google play store download dengan nama Halal Travel Konsorsium; Blog; dan dengan menggunakan Google Adwords.
Komponen Pendukung Bisnis Wisata Halal
Hal-hal yang mendukung bisnis wisata halal ini antara lain:
Halal Travel Konsorsium (HTK)
Travel serba digital, itu yang terjadi saat ini. HTK adalah sebuah kelompok tour travel yang membuat rencana travelling lebih mudah. Dengan adanya HTK kita bebas memilih dan mendesain travel sendiri sesuai dengan tujuan wisata yang diinginkan. Calon konsumen bisa langsung memesan perjalanannya melalui website Halal Travel Konsorsium.
Asosiasi Travel Halal Indonesia
Asosiasi Travel Halal Indonesia yang berdiri 1 Desember 2016 di Jakarta mendukung bisnis wisata halal makin berkembang. Asosiasi Wisata Halal Indonesia yang disingkat ATHIN websitenya : www.athin.org kita bisa gabung dalam asosiasi yang bulan Januari ini mengadakan pertemuan di Lombok membentuk kepengurusan wilayah di seluruh Indonesia.
Lomba Blog wisata halal
Penulis menginformasikan jika Cheria travel sudah 4 kali mengadakan lomba blog wisata. Ini tentu saja berkontribusi besar terhadap permintaan tour wisata halal.
Di bagian akhir ebook, penulis menyertakan beberapa testimoni dari berbagai kalangan yang sudah melakukan traveling bersama Cheria Travel. Disertakan juga testimoni pasangan suami istri yang berbisnis tour travel dengan modal minim Rupiah namun sukses menjalankan bisnisnya setelah menjadi agen biro travel. Pengalaman pasutri mulai dari nol sampai sekarang sudah sukses ini bisa kita jadikan pelajaran dan contoh. Masa mereka saja modal nol bisa sementara kita enggak?
Penulis juga tidak segan membeberkan “rahasia” bagaimana menghadapi berbagai masalah di dunia bisnis tour dan travel. Seperti keunggulan Program Magang, penanggulangan kuota tidak sesuai target dengan Konsorsium Market, terkait Dana Talangan Syariah, sampai Handling Komplain Pelanggan. Ini benar-benar bisa jadi modal tidak ternilai harganya dalam menjalankan sebuah bisnis. Dengan berbagi semua rahasia itu penulis tidak hanya memberi umpan, tetapi sekaligus memberi kail kepada calon pebisnis dalam menjalankan usahanya kelak.
Pada bagian akhir disertakan itinerary 6 negara favorit destinasi wisata halal andalan yang bisa menjadi pilihan muslim traveller yaitu tour ke Turki, Korea, China, Jepang, Hong Kong dan Eropa. Membaca destinasinya, wuih, bikin mupeng semua!
Over all, ditinjau dari tampilan keseluruhan, ebook ini cukup menarik dan tidak bosan dilihat. Yang bisa jadi bahan masukan untuk penulis mungkin dari segi EYD-nya saja. Masih ada beberapa tanda baca yang belum sesuai aturan, misalnya pada kalimat “Ketika kita kecil sering kali kita melihat pesawat terbang melintas di atas kita, mungkin semua kita berpikiran pesawat itu mau ke mana?, asyik sekali bisa ada diatas sana?, (Halaman 5)
Atau kata “insy” pada kalimat: Dengan pengetahuan yang mumpuni dan penguasaan materi yang baik, insy kamu bisa meyakinkan calon pelanggan tanpa harus melakukan perjalanan ke China. Pembaca pasti bingung kata “insy” pada kalimat itu maksudnya apa? Jika ada revisi atau cetak buku, hal ini bisa jadi perbaikan supaya pembaca semakin nyaman dalam menyerap ilmu dan pengalaman dari penulis terkait usaha bisnis.
Betul mbak, aku sudah setahun terakhir ini bantu suami kerja di bidang wisata dan enak banget. Salah satunya bisa jalan-jalan gratis sambil mempromosikan potensi Madura, jadi kepikiran buat jadi travel blogger. 🙂
penting banget nih mengenai wisata halal jadi pengen beli buku nya 🙂
Wisata halal lagi di galakkan sekali, karena sadar bahwa yang banyak berjalan ini kaum muslim dan muslim mmg ribet kalo urusan makan dll.
Mereka melihat ini sebuah kesempatan besar
Semakin laris manis aja ya wisata halal. Dengan wisata halal, perjalalanan juga terasa lebih nyaman dan menyenangkan.
Bisnis wisata halal memang menggiurkan karena kue pasarnya masih terbuka lebar. Kalau punya niat, bisa nih terjun ke industri ini. Apalagi sudah ada kiat-kiat lengkap di buku ini. Memang betul sekarang orang cari info kebanyakan lewat Internet, apalagi pas udah ada smartphone. Enaknya jadi travel blogger….
Wisata halal mmg lg heits ya biat muslim mmg lbh menetramkan sih kalo traveling pake paket wisata halal
Hmmm…bisa jadi inspirasi nih…
Memulai bisnis dengan modal nol, sekaligus jalan-jalan ke tempat bagus…jadi pengeen 🙂
infonya bagus bangetz mba, tahun depan pengen nyicipin suasana Eropa semoga bisa. btw, jarang-jarang low di luar ada toko or tempat makan halal, ini ngebantu bangetzzz
sukses untuk lombanya mbaak. jadi pingin baca juga nih
Sumater Barat kan udah menang Mbk sebagai tempat wisata halal internasional. Tempatnya indah deh
Enak ya jd yang muslim jg gak was2 lagi 😀
TFS 😀
Selain tujuan wisata, hotel syariah juga makin banyak seperti punya Aa Gym di daerah Bandung. Kalau menginap di sini lebih aman dan nyaman.
Aku juga udah baca, jadi bikin tambah semangat jalan2nya hihi..
jepang nih yang paling cepat perkembangan wisata halalnya..di kaki gunung fuji aja ada kurang lebih 10 hotel yang nawarin hotel syariah atau halal. Indonesia? Hmmmm
Bukunya bisa dibeli di mana? Pengen ikutan lomba resensinya
Balon udara di turki kelihatannya indah banget mba, suatu saat semoga diberi rejeki untuk liburan kesana
halal jadi kunci utama menarik wisatawan muslim, banyak negara berlomba2 mewujudkan wisata halal ini untuk manarik wisatan muslim
Sumbar yang menang wisata halal, malah kelabakan. apanya lagi yg mesti disertifikasi halal karena most of them halal. banyak yg bilang di sumbar perlu sertifikasi haram. 🙂
Saya juga lagi bisnis travel kecil2an. Target nya masih keluarga dan teman dekat. Kayaknya bukunya bagus dijadiin panduan.. Makasih infonya mba..