Ada rahasia yang mungkin orang belum tahu, jika pendidikan karakter bisa mencegah aksi perundungan atau bullying dalam sistem pendidikan di Indonesia
Anak dan Aksi Perundungan atau Bullying
Tiba-tiba terdengar suara anak menangis. Segera saya menuju ke tempat mengaji dan mendapatkan Kahfi yang sedang terisak di pojokan.
Sementara anak-anak mengaji yang lebih besar, terlihat memegangi Aksa, sambil menasihatinya, di dekat tempat mengaji perempuan.
Sepertinya Kahfi dan Aksa berantem, lalu salah satu dari mereka kemudian menangis.
Setelah Aksa berhasil ditenangkan, dan Kahfi juga sudah reda tangisannya, keduanya saya bawa ke dalam dan menanyai mereka, kenapa bisa berantem dan menangis hingga mengganggu jalannya kegiatan mengaji anak-anak lain.
“Aksa buli saya, Bu. Katanya bapak saya Iwan pekerjaan tukang bakwan. Padahal bapak saya guru. Saya balik katain bapaknya eh malah marah dan memukul. Nih kepala Afi sakit, Bu…” demikian pengaduan Kahfi.
“Siapa yang ngebuli? Cuma bilang nama bapak kamu aja kok…!” Bantah Aksa gak terima.
“Itu kamu juga marah-marah waktu Afi balik katain bapak kamu. Malah mukul Afi. Gak senang kan dibuli? Kalau Afi balik pukul kamu, mau gak?” Amarah Kahfi sepertinya muncul lagi.
Segera saya lerai mereka dan menasihati keduanya. Sambil memberikan pengertian kalau ngata-ngatain nama orang tua itu memang tidak sopan. Tidak baik karena bisa menimbulkan perkelahian.
Saling mengejek nama orang tua kerap jadi bibit bullying di tengah suasana belajar atau bermain mereka. Untuk itu seharusnya segera ditindak supaya bibit bullying yang muncul bisa segera dibasmi tuntas.
Setelah sekian lama dinasihati akhirnya keduanya tampak mulai tenang lagi. Mereka pun saling bermaafan dan berjanji tidak akan mengulangi saling menyebut nama orang tua ketika bermain.
Bibit Perundungan
Perlu diwaspadai kalau perundungan atau bullying bisa muncul karena disebabkan oleh hal kecil atau sepele.
Seperti perlakuan Aksa kepada Kahfi, yang menyebut nama orang tua Kahfi dengan nada mengejek. Meski niat Aksa hanya sekadar bermain dan bercanda, nyatanya hal itu sangat melukai perasaan Kahfi.
Dan ternyata ketika Kahfi balik mengatakan nama orang tua kepada Aksa, ia pun sama tidak terima hingga merasa marah dan memukul Kahfi.
Saling mengejek nama sepintas bukanlah hal besar. Tapi harus diwaspadai jika perilaku tersebut justru telah termasuk aksi perundungan alias bullying.
Jenis Perundungan
Ada beberapa jenis tindakan perundangan atau bullying yang perlu kita ketahui, yaitu:
Perundungan fisik
Perundungan fisik adalah salah satu jenis bullying yang bisa terlihat dengan jelas dan dirasakan langsung oleh korban.
Perundungan verbal
Seperti kejadian saling mengejek nama orang tua antara Aksa dan Kahfi. Ucapan dan kalimat yang membuat seseorang sakit hati, termasuk ke dalam perundungan verbal.
Cyberbullying
Perundungan yang terjadi di dunia maya. Cyberbullying (perundungan siber) adalah perilaku yang disengaja untuk menyakiti orang lain secara online.
Meski dilakukan secara daring, tapi tetap jadi masalah serius terutama dampaknya bisa mengganggu emosional dan psikologis.
Pelecehan seksual
Pelecehan seksual adalah perilaku yang mengarah kepada hal-hal seksual secara sepihak dan perilaku yang tidak diharapkan itu menimbulkan reaksi malu, marah, benci, tersinggung dan sebagainya yang mengakibatkan tertekan.
Perundungan emosional
Perundungan emosional terjadi ketika pelaku mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara membuat korban merasa marah, takut, cemas, dan tidak nyaman.
Jika tidak segera dihentikan dapat menyebabkan korban mengalami gangguan pada perkembangan kondisi kesehatan mentalnya.
Apapun jenisnya perundungan tetap harus segera dihentikan dan sumbernya diberantas tuntas.
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah perundungan?
Angkat topik bullying dalam obrolan
Agar anak sadar atau aware soal bullying dan tidak melakukannya. Semakin banyak wawasan semakin tebal dinding pembatas terhindar dari aksi perundungan
Biasakan anak kerja sama
Sengaja adakan kegiatan atau pembelajaran secara kelompok sehingga satu dengan lainnya bisa berinteraksi, saling membantu dan kerja sama.
Responsif
Saat muncul bibit-bibit bullying segera ambil tindakan untuk mencegah terjadinya aksi perundungan yang lebih jauh.
Hadapi pelaku bullying
Pelaku bullying jelas perlu ditindak tegas. Beri pemahaman supaya sadar dengan kerugian yang sudah dilakukannya.
Libatkan orang tua
Seperti permasalahan Aksa dan Kahfi, saya segera memberitahu orang tua mereka dengan maksud supaya anak juga dinasihati di rumah dan dipantau pergaulannya baik di sekolah maupun di tempat lain.
Mempertebal ajaran pendidikan karakter
Kalau di tempat mengaji kami masuknya ke Aqidah Akhlak. Sehingga anak terus diberi pendidikan mengenai hal baik dan buruk secara maksimal untuk menghindari aksi bullying.
Tegakkan Aturan
Membuat aturan tegas sehingga anak tidak berani melakukan hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain
Mengajarkan Keberanian
Berani untuk berkata tidak pada teman yang mengajak melakukan aksi perundungan. Berani bicara atau melaporkan jika ia menjadi korban perundungan atau melihat aksi perundungan.
Gencar bersosialisasi
Memberikan sosialisasi tentang dampak buruk aksi bullying. Sehingga siapapun tidak coba-coba melakukan aksi perundungan
Tingkatkan toleransi
Memberikan sosialisasi tentang pendidikan krakter toleransi. Karena dengan sikap toleransi ini setiap orang akan saling menghormati dan menghargai, sehingga kemungkinan besar terhindar dari bibit-bibit bullying
Tegakkan hukum
Memberikan sanksi yang berat kepada pelaku bullying. Jika tidak bisa diingatkan, tidak bisa diperingatkan pelaku bullying tidak ada jalan lain memang harus diberikan sanksi atau hukuman sesuai dengan aturan dan perundang-undangan.
Perbaiki Komunikasi
Menciptakan komunikasi yang terbuka dan lebih baik. Sehingga setiap ada masalah bisa diketahui sejak dini dan segera bisa diambil solusinya.
Mengadakan kegiatan anti bully
Mengadakan kegiatan anti perundungan. Bisa lewat tatap muka, melalui seminar, atau melalui media lainnya.
Peran pendidikan karakter dalam mencegah perundungan di Indonesia
Pendidikan karakter memainkan peran yang sangat penting dalam mencegah perundungan di Indonesia.
Perundungan atau bullying dapat merusak lingkungan belajar, mengganggu perkembangan siswa, dan menciptakan ketidakamanan emosional.
Kita tahu kalau pendidikan karakter tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan moral, etika, dan nilai-nilai yang mendorong sikap positif dan penghargaan terhadap orang lain.
Rahasia Pendidikan Karakter Cegah Perundungan
Berikut beberapa rahasia di mana pendidikan karakter dapat membantu mencegah perundungan:
Rahasia Pengembangan Empati dan Keterampilan Sosial
Pendidikan karakter empati bisa membantu untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Pendidikan Karakter mengajarkan bagaimana pentingnya empati, serta mempromosikan keterampilan sosial yang sehat.
Orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang perasaan orang lain cenderung lebih berempati dan kurang cenderung melakukan perundungan.
Rahasia Pengajaran Nilai-nilai Moral
Melalui kurikulum dan pengalaman di sekolah, nilai-nilai moral pendidikan karakter seperti menghormati, toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab semua diajarkan, bukan? Hal itu dapat membentuk landasan moral yang kuat dan membantu mencegah perilaku perundungan.
Rahasia Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan Positif
Melalui pelatihan kepemimpinan dan pembentukan karakter baik, akan diajarkan cara menjadi pemimpin yang baik dan membawa perubahan positif.
Orang yang memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik cenderung mengurangi insiden perundungan dengan mempengaruhi lingkungan sekitarnya secara positif.
Rahasia Pembentukan Budaya yang Aman dan Inklusif
Lingkungan baik itu sekolah maupun keluarga yang menerapkan pendidikan karakter secara konsisten turut membangun budaya yang mendorong keamanan, inklusi, dan penghargaan terhadap perbedaan.
Hal tersebut bisa menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi semua orang dan mengurangi potensi terjadinya perundungan.
Rahasia Pengajaran Keterampilan Penyelesaian Konflik dan Penerimaan Diri
Pendidikan karakter membantu kita belajar bagaimana cara menyelesaikan konflik secara damai, serta menerima dan menghargai perbedaan.
Orang yang merasa lebih percaya diri dan mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif cenderung tidak akan terlibat dalam perilaku perundungan.
Kesimpulan
Pendidikan Karakter adalah pondasi tentang perilaku kebaikan yang harus ditanamkan sejak dini.
Menerapkan pendidikan karakter yang kuat dan konsisten di seluruh sistem pendidikan akan membantu membentuk generasi yang lebih sadar akan nilai-nilai positif, menghormati orang lain, dan mencegah terjadinya perundungan.
Orang tua, guru, lingkungan tempat tinggal atau sekolah dan pengambil kebijakan perlu bekerja sama untuk memastikan pendidikan karakter terintegrasi dengan baik sehingga jangankan aksi perundungan, bibit-bibitnya saja tidak diberi celah untuk masuk ke dalam dunia anak-anak kita.
Selain mencegah aksi perundungan, pendidikan karakter juga mengajarkan bagaimana kita bisa hidup aman dan nyaman saat bermasyarakat. Untuk itu manteman perlu baca juga artikel Bagaimana Orang di Luar Negeri Lebih Takut Anak Tidak Bisa Antre, Daripada Tidak Paham Ilmu Matematika.
Sampai jumpa di artikel pendidikan karakter selanjutnya ya…
Perundungan atau bullying menjadi salah satu isu krusial dalam dunia pendidikan. Perilaku ini tidak hanya menimbulkan luka fisik, tetapi juga trauma emosional yang mendalam bagi korbannya. Oleh karena itu, upaya pencegahan perundungan harus menjadi prioritas utama. Salah satu strategi yang efektif adalah dengan menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik.
Permasalahan yang banyak terjadi sekarang tuh orang tua enggan menerima laporan kalau anaknya bertindak salah. Jadi, mungkin lebih ke kesadaran dari orang tua dulu kali ya. Bahwa pendidikan karakter di sekolah atau tempat pendidikan lainnya perlu dukungan mereka.
Kalau melihat jaman now bullying jadi banyak bermunculan, mungkin karena tontonan, dan pendidikan karakter yang kurang ditegakkan ya
Salah satu ketakutanku adahal rundung-merundung ini.. ternyata bisa diantispasi ya dnegan pendidikan karakter
Selain dengan pendidikan karakter, saya juga menyekolahkan anak saya di sekolah yang menerapkan anti-bullying.
Terkait bullying ini, paling miris kalo pelaku bullying di sekolah adalah GURU. Bagaimana bisa menghentikan bullying di sekolah kalau gurunya malah jadi kompor? Tidak banyak, memang. Tapi satu guru begitu saja bisa dicontoh oleh ratusan muridnya.
Keponakanku pernah dibully waktu masih sekolah dulu. Padahal sekolahnya basic keagaamaan. Sampai trauma nggak mau sekolah. Akhirnya pindah sekolah.
perundungan ini memang kekhawatiran terbesar orangtua ya mba..bagaimanapun anak harus dibekali bagaimana merespon bullying ini dengan tepat
Asal muasal bully seringnya dari becanda. Anak-anak lebih gede atau berkelompok becandain/ngeledek yg lebih kecil. Dari verbal trus jadi fisik.
Bisa bikin trauma dan kebawa smp besar. Disinilah pentingnya pendidikan karakter yah…
peer jadi orang tua makin banyak aja ya. mungkin bisa dimulai dari rumah juga, dengan cara orang tua juga tidak merundung anaknya. tidak bilang, ‘diet dong, gemuk banget tuh’ atau ‘kamu kok item banget sih’. ini banyak terjadi dan orang tua enggak sadar. akhirnya anak melakukan juga pada anak lain
Waktu saya sekolah dasar tren ngebully dengan nyebut-nyebut nama orang tua sempat mengalami juga, cuma waktu itu ga tenar istilah bully saja. Untungnya anak-anak sekarang sudah banyak yang paham tentang bully, jadi bisa segera melaporkan dan ditindak lanjuti
Miris banget ya sama kasus² perundungan akhir² ini. Kuncinya memang ada dipendidikan karakter sih ya. Bukan cuma harus adanya sosialisasi, tapi juga gercep gitu loh kalo ada kasusnya.
Perundungan di dunia anak masih saja terus terjadi. Dan orang tua memang harus Ikut mangatasi hal ini. Kalau dari dalam rumah sudah diajarkan kalau bully itu tidak baik, maka akan menerapkan juga di liat rumah. Hanya sayangnya masih ada orang tua yang membela anaknya saat membully dengan ucapan enteng, ah.. Namanya juga anak-anak.
Makin miris sih sebenernya, zaman sekarang kasus bullying makin banyak. Dan mirisnya lagi, bullying terjadi di tempat belajar.
Para pendidik baik di sekolah, tempat ngaji, bahkan di rumah, kudu banget ya menanamkan pendidikan karakter untuk anak-anak. Biar mereka gak mudah untuk mengejek atau mengatain anak lainnya.
Memang sepertinya untuk mencegah perundungan butuh usaha dari semua pihak ya teh. Kadang sebagai orang tua sudah memberikan pengertian, dan mitigasi, tapi orang tua lain dan sekolah tidak.
Bener juga ya… terkadang, bibit sikap bullying ini terlihat di anak-anak. Kalau tidak segera dikasih pemahaman, wah bisa jadi kebiasaan dan berbahaya. Semoga semua anak kita selalu mendapatkan pendidikan karakter yang baik.
Wah, bener banget nih, cara-cara ini keren buat mencegah perundungan di lingkungan sekolah atau di mana aja. Penting banget nih buat anak-anak tahu tentang bullying dan cara menghindarinya. Kita semua harus bahu membahu, dari orang tua sampe sekolah, untuk ciptain lingkungan yang aman dan nyaman buat semua. Jadi, mari kita jadi bagian dari solusi dan buat dunia jadi tempat yang lebih baik ya! ✨
Ada banyak banget ya kak cara utk mengatasi perundungan di sekolah. Cara ini semua (dan ga hrs semua sih) bs diterapkan di sekolah utk mengurangi kasus perundungan.
Apalagi kalo melibatkan ortu di rumah. Jd pengawasannya emg penuh, baik di rumah maupun sekolah. Pemantauan ini bakal lbh efektif kalo anak2 jg sering diajak curhat kl ada sesuatu sih.
Untuk mencegah perundungan itu butuh effort dari semua belah pihak. Terkadang sebagai orang tua sudah memberikan pengertian, namun orang tua lain bisa jadi tidak.
pendidikan karakter yang paling dasar menurut saya dari rumah. termasuk soal kasus bullying ini. dan ini relate dengan yang saya alami, kalau kakak adik udah mulai ngalelewe, atau mengolok itu kan benih bullyig “ringan” sebetulnya ya, ini ya Allah mengarahkan, membimbing dan memberi pengertian bahwa mengolok itu termasuk bullying juga perjuangan sih. tapi masih terus dan harus terus dilakukan. karena imbasnya anak anak akan lebih mudah mengolok di luar rumah seperti di sekolah misalnya. dan ini harus di pahami betul oleh semua orang tua.
Masalah bullying ini jadi PR banget nih bagi semua pihak, mulai dari orang tua, guru, lembaga, dan masyarakat secara luas. Apalagi ternyata pelaku bullying tak hanya sesama anak-anak, banyak juga orang dewasa di lingkungan anak-anak melakukan bully, entah mereka sadari atau tidak.
Kalo anakku ini tipe anak yang suka cerita, disekolah ada apa,, atau mungkin ada salah satu temennya yang dia ceritain, nanti klo misal dia kaya sebut anak ini gibi mah,, auto aku tegur dan buat jangan ikut-ikut temen yang bully.
Nah ini penting banget pendidikan karakter sejak dini. Soalnya sekarang banyak sekali kasus bullying di sekolah dan lingkungan
Setelah membaca-baca soal perundungan di aini, saya jadi teringat. Ternyata sejak dulu perundungan memang sudah ada. Tapi anak-anak zaman duulu saya katakan berhasil menghadapinya sendiri dengan baik.
Di sekolah anakku ada poster Anti-Perundungan.
Namun memang sejatinya dalam sebuah pertemanan, pasti ada anak-anak yang modelan superior begini. Jadi yang perlu diperhatikan adalah kita sebagai orang dewasa mampu membimbing dan mengarahkan fitrah anak-anak ini menjadi lebih baik. Bahwa perundungan dalam bentuk apapun adalah hal yang dibenci oleh Allah.
Baru saja kejadian di salah satu kota di daerahku, kejadian bullying yang berakibat fatal. Pihak sekolah sepertinya sudah melakukan sosialisasi dampak bullying terhadap siswanya tapi enggak tahu juga metodenya bagaimana apakah benar-benar menyentuh ke akar permasalahan atau sekedar menyampaikan saja. Memang peran orang tua sangat dibutuhkan untuk memberi penguatan dan anak menjadi lebih paham…
Pokoknya semua jenis perundungan itu nyebelin dan harus dilawan. Meskipun kalau misalkan anak-anak itu diajarkan sejak kecil untuk berani melawan perundungan atau bullying dengan cara berani hadapi pelakunya terus menegakkan aturan dan juga pendidikan karakter
Pokoknya semua jenis perundungan itu nyebelin dan harus dilawan. Meskipun kalau misalkan anak-anak itu diajarkan sejak kecil untuk berani melawan perundungan atau bullying dengan cara berani hadapi pelakunya terus menegakkan aturan dan juga pendidikan karakter, komunikasi yang baik juga penting banget sih
Jadi inget juga soal saling ejek nama bapak yang anak-anak dulu sering diucapkan. Ternyata itu udah masuk bullying, ya. Kalau aku juga marah sih pas disebutin dan dipanggil nama bapak,
Ngeri jaman sekarang udah banyak perundingan. Di usia anak SD malah. Makanya saya sering tanya ke anak saya yang SD. Ada gak yang bully di sekolah. Alhamdulillah gak ada.