Ratu Upik Abu
Semua ibu rumah tangga adalah ratu, dalam kerajaan rumah tangganya. Sekaligus adalah upik abu, pemegang kendali sekaligus pelaku pekerjaan rumah tangga dan tektek bengeknya yang 24 jam nonstop tidak ada selesai nya.
Ratu upik abu ini saya jadikan jargon pribadi untuk memberikan apresiasi kepada diri sendiri dimana selama ini baik dilihat atau tidak, dinilai atau tidak, menurut saya sudah memberikan point prestasi tertinggi. Mulai kondisi rumah tangga dari nol hingga kini merangkak di angka 6 jika 10 adalah penilaian sempurna.
Jadi ibu rumah tangga alias ratu upik abu adalah profesi yang mulia. Baik disertai bekerja di luar, maupun murni hanya bekerja mengerjakan kegiatan rutin seputar mengurus suami, anak, rumah dan perintilannya. Jadi ratu upik abu mungkin tidak mendapatkan gaji materi, namun mendapatkan pahala berlimpah dan keberkahan kehidupan. Insyaallah, amin.
Pekerjaan rumah tangga bisa dibilang tidak pernah ada selesai nya. Benar begitu? Ratu upik abu harus siap lahir batin, jiwa dan raga demi roda rumah tangga terus bisa berjalan stabil dan lancar. Ratu upik abu tidak hanya dituntut mengeluarkan keringat dan tenaga, melainkan juga ide dan pemikiran cemerlang demi penyelesaian semua masalah keluarga yang dibebankan kepadanya.
Apa saja pekerjaan sang ratu upik abu? Oh banyak. Tidak bisa dihitung dan ditentukan karena setiap keluarga memiliki kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda.
Sepertinya saya salah satu ratu upik abu yang selain beruntung juga ditakdirkan bahagia. Alhamdulillah. Karena pekerjaan sebagai upik abu dalam keluarga kami tidak semua dikerjakan oleh saya, namun sang raja sendiri alias pak suami ikut turun langsung mengerjakan bahkan jadi bagian rutinitasnya.
Selain raja saya ini mengerti kalau tenaga ibu ratu ada batasnya, beliau juga memahami (sesuai ilmu yang dipelajarinya dari kitab kuning) kalau tugas ibu ratu alias istrinya ini adalah (hanya) taat kepada suami. Oke, terlalu jauh deh kalau dibahas disini. Intinya dalam keyakinannya sebagai suami alias pemimpin rumah tangga, adalah menjadi bagian dari kewajibannya sebagai suami dalam pekerjaan rumah tangga. Jadi bukan cuma cari nafkah saja.
Karena itu meski beliau raja dalam keluarga, namun sejak kami menikah dia yang sudah mengambil alih pekerjaan mencuci pakaian, menjemur, melipat dan menyetrika, sampai menyapu dan mengepel lantai. Jadi tugas saya sebagai ratu di rumah dominasinya hanya masak dan merawat/mengasuh anak.
Namun meski demikian saya juga tahu diri. Kami berbagi pekerjaan juga melihat situasi dan kondisi. Saling mengerti kalau rumah tangga ini bangunan kami yang bisa berdiri kalau satu sama lain menjaga kekuatan dan saling menguatkan.
Pendek kata setiap hari kami selalu bekerja sama. Bergotong royong dalam menjalankan semua pekerjaan rumah tangga. Meski rumah tangga tidak selalu mulus jalannya namun karena terbiasa lama-lama kami bisa saling menerima.
Pekerjaan rumah tangga yang disukai ratu upik abu maupun si bapak raja tidak jauh beda. Kami memiliki persamaan kesukaan meliputi:
Masak
Semakin banyak jam terbang semakin terlatih membuat olahan yang disukai keluarga. Meski pasakan tidak jauh dari rebus air, goreng telur dan tumas tumis, namun saya si ratu upik abu sangat menikmati dan menyukai proses keseluruhannya.
Sapu pel bersih bersih
Setiap pagi dan petang si bapak raja yang lebih banyak melakukan perkerjaan ini. Teras depan rumah yang (belum) tidak dipagar membuat ayam, kucing dan hewan peliharaan lain hidup bebas tidak bisa diarahkan. Padahal setiap hati santri anak mengaji datang ke rumah. Karenanya menyapu dan pel jadi kewajiban kami sebagai tuan rumah, pagi dan sore.
Cuci Baju dan Nyetrika
Sudah dipastikan baju sang raja, eh suami beliau sendiri yang melakukannya. Kalau beliau sedang di sekolah sementara cuaca tidak berpihak maka baru saya yang membantunya. Kebalik ya, saya yang upik abu ini yang bantu sang raja, hahaha…
Bersama anak
Adalah kewajiban kami. Bukan hanya saya. Merawat, mendidik dan menemani Fahmi, putra kami, kami lakukan bersama-sama. Memang sebagian waktu saya lebih banyak mendampingi anak daripada suami. Namun baik buruk kondisi sang pangeran kami ini adalah tanggung jawab bersama.
Berkebun
Adalah salah satu pekerjaan (tambahan) upik abu yang sangat senang dilakukan. Menanam cabe, menanam bunga, memangkas rumput dan membersihkannya adalah kebiasaan tambahan kami yang sering dilakukan bersama-sama. Termasuk melibatkan anak, sang pangeran kami setelah ia bisa diajak melakukannya.
oo00oo
Singkat kata semua pekerjaan upik abu kami lakukan bersama-sama. Bukan karena ini tugas siapa atau bagian siapa tapi lebih kepada ini adalah sebuah bagian dari kegiatan rumah tangga yang di dalamnya mengandung sebuah ibadah. Apa yang kami lakukan semoga jadi ladang amal ibadah dengan pahala yang terus berlimpah. Amin.
Disukai atau tidak, pekerjaan upik abu alias pekerjaan rumah tangga akan terasa ringan jika dilakukan dengan ikhlas dan enjoy dalam melakukannya. Wallahualam.
Kalau dengan istilah upik abu yang kebayang Itu lagi nonton film Cinderella heheh . Aku awalnya merasa sering menyerah dengan tugas Ibu Rumah tangga yang banyak . Tapi makin kesini makin enjoy dan tetap bersyukur alhamdulillah lebih nyaman
Alhamdulillah ya. Semoga keikhkasannya seorang istri yang taat kepada suami jadi jalan kita menuju Surga Nya. Amin…
Yah sebenarnya aku kurang suka sih dengan nama upik abu, terkesan kurang wow utk ukuran perempuan yang luar biasa. Aku lebih suka menyebut perempuan strong itu sebagai queen sih mba. Biar luar biasa dalam dirinya terpancar walau hanya dalam pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Every woman is queen 🙂
Susah sekali mengejar ketertinggalan dari keluarga teladan saya ini. Ijinkan untuk selalu memunguti ilmu-ilmu berumahtangga biar kamipun menjadi keluarga yang istiqomah…
Semoga selalu sehat ya
Mengerjakan segala tugas di rumah, selain ikhlas apalagi disertai sambil nonton sinetron yah Teh, wkwk, kata temenku yang udah jadi emak-emak mah gitu
Wah keren nih, raja dan ratu kompak berbagi tugas. Hehehe…
Aku masak nomor 2000 hahaha hobbi ngepel kalau dirumah sama beres beres aja deh
Wah asyik memang mempunyai suami.yg mau bantu2…saya jg banyak terbantu oleh kebaikan suami. Jdnya kita sbg istri bahagia kan ya..hahaha
Suami aku jiga alhamdulillah tipe yang mau membantu pekerjaan rumah tangga. Dan saling bantu. Anak2 juga. Jadi cepat beresnya. Dan ga ada mengandalkan satu sama lainnya
Asal semuanya dikerjakan dengan hati senang, pekerjaan seberat apapun jadi enak dikerjakan.
Luar biasa peran seorang istri dan sbg ibu dalam rumah tangga. Pekerjaan yg tidak pernah ada habisnya. Semoga sehat selalu dan sll punya power dlm mengurus rmh tangga
Apabila seorang istri melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya: “masuklah kamu ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu inginkan”. [HR. Ahmad -1573]
InshaAllah berkah ya teh, apapun yang kita lakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT, InshaAllah kita akan mendapatkan pahala dan keberkahan hidup. semangat teteh!
Semua pekerjaan terasa ringan jika dikerjakan secara serius dan ikhlas terutama.
Hehe tetap semangat ..