Resolusi 2018 Theragran-M Ubah Wacana jadi Fakta

Resolusi 2018 Theragran-M
Ubah Wacana jadi Fakta

“Ah kamu mah omdo. Omong doang!… talk too much no action melulu…”

Duh! Benarkah? Pantas setiap tahun berganti, tapi kok rasanya kehidupan ini gitu-gitu saja. Jalan di tempat.

Motivator terkenal Indonesia bilang, “Nasib itu akibat, dan kita adalah sebabnya.
Kita mendapat dan menjadi sebagaimana yang kita upayakan.
Nasib adalah tanggung-jawab pribadi.”

Dipikir-pikir iya juga. Sekian tahun bikin resolusi nyatanya kebanyakan cuma wacana. Kalaupun ada yang goal minim banget persentasenya dan itu hanya pencapaian kecil. Target yang tanpa fokus pun bisa tercapai dengan sendirinya. Jangan-jangan saya bikin resolusi hanya karena ikut-ikutan orang? Biar kelihatan keren, mungkin?

Nasib itu akibat, dan kita adalah sebabnya. Dan saya tidak ingin jatuh ke lubang yang sama untuk kesekian kalinya. Berkaca dari sekian banyak resolusi pada tahun-tahun sebelumnya, tapi tidak banyak yang goal. Tahun 2018 nanti, saatnya mengubah semua itu. Tidak ingin nasib saya gitu-gitu aja. Karena saya penyebab dari nasib yang menimpa, maka saya sendiri yang harus mengubahnya.

Resolusi 2018 Theragran-M: Ubah Wacana jadi Fakta

Ada niat ada usaha. Apa yang diinginkan harus dibarengi dengan upaya dan doa. Belajar dari resolusi tahun-tahun sebelumnya, pada tahun yang akan dihadapi ini untuk mencapai bangunan yang kokoh maka harus lebih dulu memperkuat pondasi nya. Harapan-harapan yang ingin dicapai di tahun 2018 harus didasari dengan akar yang kuat yang sudah ditanam, dipupuk dan disiangi sejak tahun 2017. Menuju pencapaian yang optimal, memang harus dibarengi dengan modal maksimal.

Merangkum berbagai keinginan –yang kalau disebut tidak akan ada habisnya– menyisakan 5 keinginan yang ingin dicapai di tahun 2018. Ialah:

1. Resolusi Sapu Jagat

Dalam doa sapu jagat, semua permintaan inti manusia sudah disebutkan. Mengerucutkan semua keinginan mengharapkan kebaikan di dunia maupun di akhirat. Kebaikan di dunia meliputi kesehatan, panjang umur dan banyak rezeki. Begitu juga resolusi utama saya di tahun 2018 ialah ingin panjang umur, sehat jiwa raga dan banyak rezeki.

Doa Sapu Jagat. Tumpu semua permohonan manusia

Modal dan usaha yang saya lakukan: memperbanyak silaturahmi.

Ada satu jalan yang bisa menjawab seluruh permintaan manusia yang tertera dalam doa sapu jagat; baik itu panjang usia, sehat jiwa raga dan rezeki yang banyak. Apakah itu? Ialah: Silaturahmi.

Ya, silahturahmi bagi umat Islam dipercaya akan membawa berkah. Bisa menambah nikmat sehat, membuka pintu rezeki, dan memperpanjang tali persaudaraan alias memperpanjang umur.

Pernah dengar rumor yang mengatakan minim sosialisasi dapat menyebabkan depresi? Nah kebalikannya, dengan memperbanyak silaturahmi banyak manfaat kesehatan jiwa yang bisa kita dapat. Seperti jiwa jadi lebih tenang dan terhindar dari stres.

Memperbanyak ketemu teman, tetangga, dan saudara serta jumpa banyak orang lainnya juga dipercaya dapat meringankan pikiran dan stres pun berkurang.

Untuk bisa bersilaturahmi kita harus membuka diri. Karena itu mau tidak mau diperlukan modal dan pengorbanan. Modal bensin, modal ongkos transportasi, akomodasi dan pengorbanan waktu.

Silaturahmi tidak harus menunggu lebaran. Kapan saja dan di mana saja bisa meski yang lebih afdol tentu saja langsung bertatap muka.

Anak didik Kridhawinaya 3 Kodya Bandung tahun 1993. Coba tebak mana saya? Foto hasil cetak ini disimpan dan kondisi baik di album wali kelas
Silaturahmi ke kediaman guru SD setelah 25 tahun tidak ada kabar
Silaturahmi dengan KH.A. Moch Isa, guru mengaji, pemimpin Pondok Pesantren Al Ihya Cibadak, Tanggeung Cianjur Selatan, sekaligus anggota badan hisab dan rukyat Kementerian Agama RI

Demi tercapainya banyak silaturahmi di tahun 2018 sejak jauh hari masih di tahun 2017 saya sudah mulai berusaha. Mengunjungi orang tua, menyambangi guru, baik guru mengaji atau guru sekolah. Termasuk berhasil mengontak teman-teman lawas mulai teman sekolah, teman bermain di rumah saat anak-anak, dan anggota keluarga besar yang terpencar-pencar sehingga bisa silaturahmi meski lebih dahulu tektokannya di media sosial.

Hasilnya?

Karena ada niat dan usaha, maka saya sudah mulai bisa lebih sering mengunjungi orang tua, menyambangi guru-guru dan kerabat jauh sehingga tali silaturahmi yang sempat terputus bahkan dengan teman sekolah dasar yang hilang kabar hampir 25 tahun lamanya kini tersambung lagi.

Pertemuan pertama selepas lulus sekolah dasar 25 tahun lalu ini sudah dilakukan di Bandung tempat almamater SD kami berada. Meski baru dihadiri 5 orang saja. Kemudian kami langsung bersilaturahmi dengan guru kelas saat sekolah dasar yang ternyata menjelang masa pensiunnya beliau masih semangat menjabat guru kelas dan mengajar di sekolah dasar yang jaraknya jauh dari tempat tinggal.

Silaturahmi kedua digelar di penghujung tahun 2017. Meski dihadiri 10 orang namun menghasilkan perencanaan yang lebih matang. Agenda 2018 kami akan mengadakan reuni dan kontak teman-teman terus bertambah. Silaturahmi kami akan terus berjalan.

Semoga dengan silaturahmi yang sudah kami rintis ini dapat terus memanjang dan mencakup areal silaturahmi yang lebih besar lagi di tahun 2018. Berkah silaturahmi nya semoga sampai kepada kita semua.

Setelah berpisah 25 tahun akhirnya bisa kembali jumpa. Theragran-M bantu saya fit selalu demi wujudkan reuni SD tahun 2018

 

2. Meningkatkan kualitas pondok mengaji Al Hidayah

Kurang buku bacaan, adalah laporan angka merah utama pada awal tahun ajaran baru 1 Muharram 1439 H yang bertepatan dengan bulan September 2017.

Buku bacaan memang hanya ada puluhan dan itu pun kondisinya sudah lecek. Sementara anak-anak semakin besar, buku bacaan balita yang ada di rak sudah tidak cocok lagi bagi sebagian anak-anak yang sudah duduk di bangku SD.

Pondok Ngaji Al Hidayah di rumah

Modal dan usaha saya:

Menghayal tanpa action itu bukan resolusi namanya. Sadar perpustakaan baca anak-anak mengaji kami minim buku dan untuk membeli tidak semudah membalikkan telapak tangan maka keinginan menulis buku anak pun timbul.

Menulis cerita anak itu tidak mudah. Perlu ilmu dan teknik tersendiri. Karena itu saya paksakan kembali “bersekolah”. Menyerap ilmu dari para penulis buku anak yang sudah lebih dahulu punya karya –sehingga jejaknya bisa saya ikuti– melalui kelas online berbayar di media sosial.

Salah satu cara menanamkan minat baca di desa. Piknik ala-ala di sawah belakang rumah

Hasilnya?

Meski masih progres berupa karya antologi insyaallah wujud karya membuat buku cerita anak di tahun 2018 yang diterbitkan oleh penerbit mayor sudah 50% berjalan. Saya yakin koleksi buku cerita anak di Rumah Baca Al Hidayah paling tidak akan bertambah 1 buah karena setiap penulis kontributor termasuk saya akan mendapati buku cetaknya.

Semoga setelah belajar seluk beluk membuat cerita anak dan praktek langsung menerbitkannya di penerbit mayor selama 2 bulan terakhir ini jalan, kesempatan saya yang beresolusi menambah koleksi buku bacaan anak-anak di tahun 2018 semakin terbuka lebar.

3. Liburan keluarga

Kalau pernah baca blog saya pasti sudah tahu kalau saya ((lagi lagi)) tidak berjodoh  ke Pulau Bali. Kegagalan dan kegagalan itu akhirnya memecut saya untuk menargetkan tahun 2018 saya bisa menginjakkan kaki di Bali. Tidak hanya saya sendiri tapi juga bareng keluarga kecil saya. Emang mampu?

Usaha dan modal yang saya lakukan:

Saya sih yakin kalau ada niat pasti ada jalan. Niat bisa main ke Bali saya mulai dengan usaha mengumpulkan biayanya. Sadar kalau uang yang kami punya pas-pasan maka liburan ala bekpeker pun jadi pilihan.

Keluarga petualang piknik ke Bali tinggal menunggu hari. Theragran-M buat stamina saya makin baik dan siap melakukan aktivitas di tahun 2018

Setiap cair invoice, receh demi receh itu saya tabung untuk ongkos berlibur ke Bali. Target saya akhir tahun 2017 ongkos ke Bali sudah kami kantongi. Sisanya untuk biaya lain biar saya nabung lagi di tahun 2018. Dengan begitu resolusi bisa piknik bareng keluarga tidak lagi jadi beban melainkan justru jadi bonus atas kerja keras yang selama ini saya lakukan.

Hasilnya?

Tiket pesawat, kamar penginapan, dan destinasi wisata di Pulau Bali mau ke mana saja saat ke sana sudah kami kantongi. Tinggal menunggu waktu dan menabung kembali sebagai tambahan bekal untuk terus bisa sering piknik di tahun 2018.

 

4. Gagas Komunitas

Setiap dapat informasi Blogger Perempuan Network mengadakan workshop ke berbagai daerah saya merasa sedih dan kepikiran jaman mana tim BPN bisa mampir ke Cianjur untuk mengedukasi kami blogger Cianjur terkait ilmu-ilmu dunia blogging.

Okelah syaratnya memang cukup mudah. Tinggal kumpulkan blogger Cianjur nya dan tentukan kapan acara diselenggarakan, maka acara pertemuan bisa digelar.

Nah yang jadi masalah, justru belum ada wadah atau komunitas blogger-blogger Cianjur nya itu sendiri.

Usaha dan modal saya:

Melihat situasi ini maka saya berinisiatif mengumpulkan satu per satu kontak blogger-blogger yang domisili di Cianjur. Mulai dari para mahasiswa sampai ke bapak dan ibu guru saya cari terus barangkali dari sekian banyak orang Cianjur ada yang suka menulis di blog?

Hasilnya?

Kini sudah saya dapat data sekitar sepuluh orang blogger Cianjur meski sebagian adalah wajah-wajah lama di Relawan TIK Cianjur dan sebagian lain masih ngeblog numpang di lapak blog gratisan dan lapak blog keroyokan.

Di penghujung 2017 meski baru dapat sekitar 10 orang saja blogger asli Cianjur alhamdulillah sudah bisa memenuhi undangan brand untuk kerja sama pertama kalinya.

Even pertama Komunitas Blogger Cianjur bersama brand dalam memberdayakan perempuan di Cianjur

Tahun 2018 nanti semoga Komunitas Blogger Cianjur sudah jelas keberadaannya. Semakin eksis dan solid sehingga punya kredibilitas dan keberadaan Blogger di Kabupaten Cianjur bisa diakui sebagaimana para (komunitas) blogger di kota besar lainnya. Amin.

Semoga Komunitas Blogger Cianjur di tahun 2018 ada kesempatan belajar terkait dunia blogging oleh tim BPN langsung. Resolusi menghidupkan komunitas ini tidak mudah, tapi kalau sudah ada usaha saya yakin pasti akan ada jalan.

 

5. Produktif di Usia Kepala 4 

Ibu rumah tangga plus wanita desa itu jangan dikira apalah pekerjaannya. Meski memang tidak menghasilkan pendapatan pasti sebagaimana halnya karyawan, namun pekerjaan saya justru melebihi jam pegawai kantoran. Ya urusan rumah tangga, ya momong anak, belum pekerjaan di sawah, di kebun dan sosialisasi di desa yang mayoritas semua mengandalkan fisik dan tenaga ekstra.

Memasuki usia kepala 4 di penghujung tahun 2018 nanti berbagai penyakit sudah saya rasakan gejalanya. Badan mulai sering terasa tidak fit, daya tahan tubuh terasa sering menurun, serta penyakit usia senja lainnya mulai terasa menyambangi. Padahal saya ingin melakukan banyak hal yang bermanfaat untuk orang lain.

Pola hidup sehat sekuat tenaga saya ikuti. Istirahat cukup, makan teratur, perbanyak makan buah atau sayur dan rajin berolahraga mulai jadi perhatian yang serius.

Namun tentu itu saja tidak cukup. Tubuh perlu juga vitamin dan sumber nutrisi lain.
Saat nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh tidak dapat dipenuhi oleh makanan yang dikonsumsi sehari-hari (maklum makanan di desa tidak jauh dari menu ikan asin sambal dan lalap saja. Buahnya juga tak bosen hanya seputar jeruk dan pepaya yang mudah dan murah didapat) maka asupan kandungan yang dibutuhkan tubuh bisa didapat dari suplemen terpercaya.

Usaha dan modal saya:

Untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang tidak bisa saya dapat dari makanan sehari-hari, saya memilih suplemen Theragran-M sebagai asupan untuk menjaga stamina daya tahan tubuh dan pemulihan setelah sakit.

Makin percaya diri dengan Theragran-M. Saya optimis bisa mencapai resolusi 2018 berkat jiwa dan raga yang sehat dan terjaga

Kenapa memilih Theragran-M?

Suplemen yang dibuat oleh PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk yang berada di bawah pengawasan langsung Taisho Pharmaceurical Co., Ltd. Tokyo Japan ini mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga daya tahan.

Theragran-M ini cocok saya konsumsi sehingga saat reda dari tidak enak badan saya merasa bisa lebih cepat sembuh. Pokoknya kalau sakit jangan lama-lama.

Theragran-M yang sudah jadi andalan para dokter sejak tahun 1976 ini memiliki banyak keunggulan. Selain sebagai sumber multivitamin (ada Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, Vitamin D, dan Vitamin E) juga mengandung mineral essensial berupa Magnesium dan Zinc yang sangat dibutuhkan tubuh.

Karena kandungannya itu Theragran-M dapat membantu meningkatkan, mengembalikan, dan menjaga daya tahan tubuh, serta mempercepat proses penyembuhan.

Quality time serta me time jadi ajang memanjakan diri setelah lelah dalam melakukan seabrek kegiatan. Tidak usah yang muluk-muluk. Cukup perbanyak positif thinking dan me time saya mah lari (bilangnya lari biar kekinian, padahal aslinya ya kuli tandur hehe) ke depan rumah yang masih berupa lahan sawah dan menghirup dalam-dalam udara pedesaan yang masih segar dan bersih. Sudah, sesederhana itu saja sudah bahagia.

Hasilnya?

Usia kepala 4 seperti saya yang kata orang daya tahan serta stamina tubuhnya mulai menurun tidak lagi merasa khawatir. Dengan dukungan Theragran-M apapun sakitnya, masa penyembuhan nya akan maksimal.

Kemanapun saya pergi tidak lupa bawa Theragran-M supaya nutrisi tubuh tercukupi

Yang lebih nyaman dan aman dalam mengkonsumsi Theragran-M ini adalah multivitamin ini sudah mendapat sertifikat label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) No: 00280032151004.

Meskipun tinggal di desa, Theragran-M ini mudah didapat di apotek dan harganya terjangkau. Satu strip berisi 4 kapsul harganya sekitar Rp. 20ribu saja. Mau beli secara online pun sudah banyak seller yang menjualnya.

Demi tahun 2018 yang banyak perencanaan, saya harus pandai menjaga stamina. Saya rutin mengkonsumsi Theragran-M sehari 1 kapsul pagi setelah makan. Bagi yang belum pernah coba konsultasi saja dulu dan ikuti aturan sesuai resep dokter.

Saya sendiri merasa tubuh terasa lebih enteng dan meski sering bepergian jauh menggunakan kendaraan roda dua namun kondisi diri sejauh ini oke-oke saja.

Lebih senang saat apa yang saya lakukan bisa di share ke orang lain. Theragran-M yang saya bawa dan minum ketika jumpa teman-teman telah menarik perhatian mereka. Maklum mayoritas teman saya bukan penggiat media sosial atau blogger, jadi tidak banyak tahu tentang Theragran-M ini. Saya pun jelaskan manfaat dan kenapa saya konsumsi multivitamin ini sehingga mereka mengerti dan ada yang berhasil saya racuni. Kini beberapa teman ikut mengkonsumsi Theragran-M juga.

Meracuni orang dengan Theragran-M. Berhasil!

Dengan kondisi jiwa dan badan yang sehat, perempuan desa yang berusaha perkasa karena keterpaksaan kondisi ini pun dapat melakukan segala pekerjaan dengan baik dan fokus. Selain bisa fokus mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak, saya juga bisa menjalankan tanggung jawab terhadap pekerjaan lainnya yang sedang dijalani.

Lain cerita kalau saya kurang fit dan tidak bergairah. Jangankan mencapai resolusi 2018, keingat sebuah kegagalan saja pasti bawaannya sudah baper dan kepikiran.

Jadi jangan biarkan sakit menghambat resolusi yang sudah diimpikan. Konsumsi supplement dan vitamin supaya bangun dari sakit badan segera fresh dan apa yang direncanakan dapat segera dikerjakan.

Ayo deh coba konsumsi Theragran-M di masa-masa penyembuhan, multivitamin ini cocok untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga saya segera bisa menjalankan apa yang direncanakan lebih baik.

Meski sudah maksimal mencurahkan segenap pikiran, usaha, dan mengeluarkan modal demi bisa mencapai sesuatu, namun tetap yang menentukan hasilnya hanya Tuhan ya. Karena itu disamping kerja keras jangan lupa ada kekuatan doa yang kasat mata tapi nyata. Manusia hanya berencana yang menentukan hasilnya tetap hanya Tuhan.

Semoga resolusi di tahun 2018 bisa kita raih semaksimal mungkin dan ada dalam keberkahan serta keridhoan Allah SWT. Amin.

Mengasuh anak dan keponakan ditambah seabreg pekerjaan lain badan harus fit. Segera minum 1 kapsul Theragran-M per hari.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.

19 thoughts on “Resolusi 2018 Theragran-M Ubah Wacana jadi Fakta”

  1. Teteeh….
    Aku baru ke Cinajur kemarin pas mau ke Bogor.
    MashaAllah…aku langsung ingat teteh, yang rajin sekali hadir ke acara blogger di Bandung.
    Padahal menempuh perjalanan yang tidak sebentar.

    Ternyata ini rahasia teteh yaa..
    Minum Theragran-M.

    Saluutt sama teh Okti…

    Reply
  2. Semoga di Tahun 2018 bisa menuai hasil kesemuanya itu dlam wujud nyata ya, Teh
    Apalagi bisa berlibur ke Bali. Semoga terwujud, Insyallah, amin

    Reply
  3. Aamiin semoga semua resolusinya tercapai ya mba… saya salut sekali sama usaha mba dalam mengembangkan pondok pengajian al hidayah nya. semoga kedepan pondoknya semakin berkembang dan kebaikan mba dibalas dengan yang lebih oleh Allah

    Reply
  4. Saya termasuk yang gak pede, tapi dari tahun 2017 lalu udah mulai mencanangkan silaturami ke teman2 yang udah gak kabarnya dan terlupakan. Tahun depan mesti diperbanyak lagi akrab2nya. Kalau Teh Okti emang keliatan aktifnya ya

    Reply
  5. Resolusi tanpa usaha emang gak bakal bisa kesampaian ya mbak? Jadi memang harus diupayakan. Semoga semua usaha mbak berhasil dan tercapai semua resolusi 2018-nya aamiin 😀

    Reply
  6. iya sih bener teh..kalau udah gagal tuh rasanya langsung down n setress siih..tapi apa mau down aja ya gak..tetep semangat melakukan segala ikhtiar sebisa mungkin, biarlah Allah yg atur nanti hehe

    Reply
  7. Kalo badan sehat, fikiran juga sehat, insyaAllah semua resolusi bisa dicapai ya, teh. Btw, liat sendaaal aku jd kangen pake sendal lg. Udh lama sendalku pensiun, seringnya pake sepatu skrg. Haha

    Reply

Leave a Reply to Astri Damayanti Cancel reply

Verified by ExactMetrics