Baju Lebaran Keluarga Petualang

Baju Lebaran Keluarga Petualang

Gara-gara dapat info ada Farm Trip di Kota Jember, Jawa Timur saya pun mencoba peruntungan ikut mendaftar. Terpilih atau tidak itu urusan belakangan. Ibarat rezeki, kalau sudah menjadi milik kita, kemanapun pasti tidak akan tertukar.

Pengumuman peserta terpilih jatuh pada Minggu ke tiga bulan puasa. Saya yang awalnya tidak terpilih masuk di jajaran waiting list. Oh, ya sudah, pikir saya kalau gagal berangkat mungkin sebuah kebetulan. Secara kalau pun maksa ikut, biaya dari mana saya bakal kebingungan juga. Secara THR yang jadi andalan tidak juga ada kabar beritanya.

Rezeki memang tidak tertukar. Beberapa peserta yang terpilih cancel ikut ke Farm Trip nya. Saya yang posisi di bawah jadi naik, masuk jajaran peserta. Meski berpikir keras, mau dapat tiket biaya darimana tapi tidak bisa dipungkiri hati sudah lebih dahulu bahagia. Farm Trip ini bakal jadi ajang piknis tipis-tipis keluarga petualang di tengah tahun 2019 ini.

Jika ada prioritas, maka ada kebutuhan yang memungkinkan bisa ditunda atau diganti. Post beli baju baru untuk lebaran pun saya geser perlahan jadi biaya untuk DP uang perjalanan. Kalau tidak, takut keburu kehabisan tiket.

Jadi baju lebaran yang sebelumnya sudah diincar pun batal kami kenakan. Kecuali baju lebaran anak memang sudah membeli sejak awal. Saya pikir asal ketutup kebutuhan anak saja dulu, sementara saya dan suami mengenakan baju baru stok lama pun masih okelah. Dan kebetulan ada beberapa baju yang belum pernah dipakai.

Jatah kain dari sekolah dijadikan suami sebagai baju lebaran pun tidak masalah, katanya. Jadi sekalian menjahit bisa dipakai untuk dua momen, lebaran dan kenaikan kelas sekaligus perpisahan.

Saya sendiri jilbab yang masih segel ada beberapa warna. Rok maupun celana warna hitam juga ada. Tinggal atasannya dan suami menyarankan untuk warna menyesuaikan dengan kain pakaian yang sudah selesai dikerjakannya. Asiap!

Cari cari di seputar tempat tinggal tidak ada yang cocok. Sampai belain panas-panasan ke kota kabupaten demi bisa mendapatkan motif dan warna yang diinginkan juga hasilnya nol. Pasrah deh. Lebaran identik dengan baju baru. Tapi itu menurut kami kalau punya. Kalau tidak punya ya sudah. Toh Tuhan tidak akan menanyakan tentang baju. Percaya itu…

Rezeki Tuhan datang dari pintu yang tidak kami sangka. Ketika uang untuk baju lebaran kami pakai untuk beli tiket ke Jember, tidak kami sangka Boss Besar saya menghubungi mengabarkan jika pembayaran atas usaha saya sudah dibayarkan. Saya cek ternyata transferan memang sudah masuk.

Ingin menangis rasanya saking bahagia. Lebaran kami ternyata tidak jadi tanpa baju baru. Karena pertolongan Nya melalui tangan Boss Besar kami bisa kembali mendapatkan dana untuk membelinya.

Tetapi kami memilih tidak untuk membelikannya. Biarlah pakaian yang sudah kami persiapkan itu saja jadi pakaian lebaran kami. Toh sejak awal sudah kami pahami, lebaran tidak identik dengan baju baru. Tetapi pemikiran dan kesadaran ke arah lebih baik yang terus diperbarui. Sudah saya dan suami sepakati, baju baru tidak terlalu penting dibanding kesempatan berpetualang ke Jember, tempat yang belum pernah kami ketahui.

9 thoughts on “Baju Lebaran Keluarga Petualang”

  1. Alhamdulillah, selalu sabar dan tawakal ya, karena ada saja rezeki nggak diduga dari Allah.. Selamat Idul Fitri ya Teh, maaf lahir dan batin, semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT, aamiin

    Reply
  2. Senangnya mba bisa berkesempatan ikut Farm Trip, piknik yang seru pastinya. Ngomongin baju lebaran jadi inget tahun ini pun saya gak beli baju lebaran sama sekali 😀

    Reply
  3. Wah..Jember keren bangets Mbak
    Sama , saya keluarga lebih memilih berpetualang daripada beli barang yang bisa ditunda belinya atau memang masih bisa digunakan
    Selamat jalan-jalan ke Jember ya, ditunggu ceritanya

    Reply
  4. Bener Mbak, pengalaman bareng keluarga lebih penting ya. Saya pun kemarin pakai baju lama aja berlebarannya. Suami juga gitu hehehh. Anak-anak aja yang pada pakai baju baru, hihihih.
    Jadi penasaran dengan cerita perjalanannya nih 🙂

    Reply
  5. Baju lebaran bagi keluarga kami tak harus baru
    Tapi sedikit berbeda dengan baju selain hari Lebaran memang kami upayakan meski ga selalu baru
    Baju saya sudah 3 tahun dan masih awet

    Reply

Leave a Reply to Rahmah Cancel reply

Verified by ExactMetrics