Halaman Produktif Meski Seuprit

Halaman Produktif Meski Seuprit

Seperti biasa kalau di Car Free Day yang saya cari lebih dulu adalah si emang tukang pot dan kalau ada penjual bibit bunga. Meski anak dan suami suka cemberut, karena menurut mereka bakalan ribet membawanya tapi saya semangat aja.

Cianjur khususnya di daerah Cipanas, dan sekitarnya banyak dijual bunga hias dan semua peralatannya. Tapi bagi kantong  saya jelas ukurannya tidak terjangkau. Harganya mahal. Beda kalau pas ada pasar dadakan seperti Minggu pagi ini. Biasanya harganya relatif lebih murah dan bisa saling tawar menawar harga.

Halaman rumah kami memang tidak luas. Hanya seuprit! Tapi justru karena lahannya sempit tanaman dalam pot bisa jadi alternatif. Apalagi sebagian permukaan tanah sudah tertutup semen.

Karena di kampung, jangan harap ada tanaman hias yang mencrang super blink-blink menjadi penghuni pekarangan yang sekeliling tertutup beton tetangga. Kalau pun ada bunga yang ditanam, tidak jauh dari bunga desa eh salah bunga terompet, kembang wedak, sama sejenis tanaman pacar (saya gak tahu istilah Indonesia apalagi latinnya apa).

Halaman seuprit pojokan yang terhalang beton tetangga

Beda lagi kalau halaman belakang alias kebun. Maklum di kampung, jenis tanaman yang ada disana bukan bunga, tapi segala jenis pohon pisang, jambu, markisa, mangga, tanaman apotik hidup dan ekosistem kolam ikan.

Sejak pindah rumah, kami mulai berbenah. Beberapa tanaman pot yang sudah jadi saya angkut dari rumah ibu dan sebagian dapat minta dari adik. Bukan saya malas nanam sendiri tapi rasanya saya ga ada bakat menanam. Beda sama ibu dan adik, kalau menanam bunga mereka langsung tumbuh. Sementara saya kalau nanamam bunga jadi sih jadi. Tapi jadi mati!

Tapi melihat rumah baru masa juga halamannya dibiarkan gersang? Secara kami juga keluarga yang suka tanaman, suka hijau-hijauan dan suka keteduhan. Ciee…

Karena itu jadi terpikir ingin punya tanaman hias yang agak kekinian. Berbagai jenis mawar, mungkin? Sekadar menambah semarak warna warni di teras. Biar tidak melulu didominasi tanaman cabe rawit yang tidak pernah merah karena belum matang sudah pada dipetikin.

Biar rawit ini ada temannya saya cari bunga mawar biar jadi tetangganya

So thats why setiap minggu pagi saya belain panas-panasan hunting segala macam pernak pernik berkebun bunga untuk mempercantik halaman rumah yang meski cuma seuprit.

Hasilnya lumayan lah meski pekarangan seuprit tapi bisa jadi lebih produktif. Meski belum tumbuh benar, lumayan tanaman mawarnya sudah ada tunas yang tumbuh dari batang yang saya tanam. Semoga kali ini apa yang saya tanam tidak lagi mati.

Coba menanam mawar kuning, merah dan putih

Biar tanaman hasilnya subur dan bagus, ternyata ada tipsnya lho! Dan ini yang jadi kunci berhasil tidaknya tanaman yang ditanam kelak. Apakah tumbuh subur atau jadi mati. Hasil dari bertanya kepada ibu dan adik, didapatlah tips.

Tips supaya tanaman bagus:

1. Penyiraman yang rutin

Air sebagai sumber utama kehidupan sangat dibutuhkan juga oleh tumbuhan. Jangan lupa menyiram tanaman minimal dua hari sekali atau menyesuaikan dengan kondisi nya. Jika panas mungkin lebih sering dan jika musim hujan secukupnya saja karena terlalu basah juga tidak baik. Akar tanaman bisa busuk.

2. Pemberian pupuk

Ibarat nutrisi bagi tubuh kita, tanaman juga memerlukannya. Pupuk adalah zat yang dibutuhkan tanaman. Bisa pupuk organik atau pupuk anorganik. Di kampung biasanya lebih mudah dan murah menggunakan pupuk kandang berupa kotoran ayam dan atau kotoran kambing.

3. Pengecekan berkala

Meski terlihat sehat, siapa tahu di balik daun dan batang tersimpan hama yang jika dibiarkan akan merusak tanaman.

Adakalanya kalau nanam di pot, lama-kelamaan tanah bisa berkurang dan akar tanaman tidak tertutup. Ini harus segera ditangani dengan menambahkan tanah secukupnya supaya akar tertimbun.

Atau sebaliknya, karena akar sudah banyak, pot tidak bisa menampung maksimal si tanaman. Kita bisa segera mengambil tindakan dengan membelah tanaman atau membagi-baginya lagi untuk ditanam di pot lain.

Mawar putih dan tetangganya
Meski sejengkal dari rumah adalah sawah, tapi kalau dibuat asri semoga jadi betah

Itu saja sih tips yang saya dapat dan langsung saya praktekkan terkait tanaman hias di teras rumah. Kalau ada tips lain boleh minta tambahkan saja ya…

 

 

 

13 thoughts on “Halaman Produktif Meski Seuprit”

  1. Teteeh di rumahku juga halamannya seupriit, tapi gersang, ada pohon mangga tapi ditebang soanya ngerusak teras, kalo sama tanaman2 kurang suka, soalnya kalo nanam mati ajah hahhaaa..
    Kalo dulu iya rajin pas beli seuprit rumah, sebelom di bangun berbagai tanaman cengek, cabe, jahe, bawang daun, waluh, pepaya, dll komplit. Sekarang mah waktunya buat oneln xixixi

    Reply
  2. Saya kurang suka berkebun, eh dapay suami yg suka berkebun. Jadilah sedikit-banyak mempengaruhi saya juga untuk berkwbun. Hehehe. Tfs yaa mbaa infonyaa.

    Reply
  3. Halaman dirumah juga sedikit, jdi balaman depan ditanami bunga dan halaman samping yg kecil ditanami tanaman cabe, daun bawang dan daun seledri biar bisa dimanfaatkan hehe. Emang harus pinter mengelolah dan menata halaman biar bisa bermanfaat dgn maksimal ya teh

    Reply
  4. Hihihi mawarnya bersanding dengan rawit 😀
    Thx tipsnya Teh Okti.
    Ini aku jg mau nanem2 buat rumah. Malah gak kepengen nanem tanaman hias, maunya tanaman kyk rawit gtu, belimbing wuluh, pepaya, sayur2 apa gtu 😀
    Tapi entah kapan mulainya nih, msh ribet ngurusin kardus2 pindahan blm kelar hehe.

    Reply

Leave a Comment

Verified by ExactMetrics