HIMPAUDI Edukasi Peruntukkan Kental Manis : Begini Cara Cegah Stunting

Selama ini kita dikasih pemahaman kalau stunting (kekerdilan) sangat membahayakan tidak hanya bagi masa depan seseorang, tapi juga sekaligus masa depan bangsa dan negara. Tapi kita tidak diyakinkan, apakah stunting bisa dicegah atau disembuhkan?

Begini cara cegah stunting:

Selain orang tua, guru adalah pejuang yang harus memasukan nilai-nila gizi dan harus paham tentang konsep gizi. Karena tujuan pendidikan itu sendiri untuk mewujudkan anak sehat.

Menurut Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, MSi. selaku ketua umum PP HIMPAUDI (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia) sosok tenaga pendidik alias guru bisa berperan dalam mencegah stunting dengan cara:

  1. Cek berat badan anak sehingga tumbuh kembangnya terkontrol. Cek berat badan anak minimal sebulan sekali. Stunting tidak terjadi dalam satu bulan. Jadi jika setiap bulan rutin dilakukan menimbang berat badan anak, maka akan segera diketahui mana anak yang mengalami kenaikan berat badan, mana yang berat badannya diam ditempat bahkan yang berat badannya menurun, semua bisa diketahui dengan cepat.
  2. Lakukan cek berat badan dengan benar. Selalu dibiasakan anak ditimbang menggunakan sepatu, pakaian, bahkan ikat pinggang. Seratus sampai lima ratus gram itu sangat mempengaruhi penilaian tumbuh kembang anak.
  3. Jelaskan kenapa anak harus cek berat badan. Pendidikan gizi bukan hanya kepentingan orang tua atau para guru, tapi juga kepentingan anak dan masa depannya. Anak harus tahu kenapa ia harus ditimbang badan. Jelaskan supaya pertumbuhannya bisa dipantau sehingga jika ditemukan masalah bisa segera diambil tindakan.
  4. Ajak anak me-list makanannya. Sudah terpenuhi kah gizi dan nutrisi anak? Contoh sarapan pagi anak, bubur dengan kerupuk dan goreng kentang. Itu terdiri dari karbohidrat dan karbohidrat. Mana asupan nutrisi protein dan vitaminnya? Jelaskan kepada anak bahwasanya ia kekurangan gizi nutrisi sumber protein dan vitamin pada sarapannya. Diharapkan anak bisa mengetahui menu lengkap minimal yang harus dikonsumsinya saat makan. Bagaimana cara menjelaskan terhadap anak, disini orang tua dan guru harus kreatif, jangan kalah oleh media yang instan “mendidik” anak tapi bisa melekat kuat dan diikuti anak dengan senang hati.
Pembawa acara, moderator dan narasumber

Begitulah, tidak ada kata cukup untuk belajar. Ya, sebagai orang tua dan tenaga pendidik memang seharusnya terus belajar demi bisa mengimbangi tumbuh kembang anak dan perkembangan jaman serta teknologi.

Belajar lagi, orang tua dan guru tidak hanya mengetahui kalau seribu hari pertama untuk anak itu waktu yang sangat penting bagi tumbuh kembang nya, tapi juga pengetahuan kalau kental manis itu bukan susu. Jadi jangan dibuat pengganti ASI untuk anak masa pertumbuhan 0-2 tahun.

Sebagaimana dikatakan Dr. dr. Nur Aisiyah Widjaja, SpA(K) dari IDAI, UKK Nutrisi Pediatri dan Penyakit Metabolik bahwasanya sekarang ini maraknya medsos membuat masyarakat bingung. Oleh karena itu perlu pengetahuan literasi bagi orang tua dan para guru.

Literasi bukan hanya melek baca. Tapi juga merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sudah tahu kental manis bukan susu, jangan sampai memberikannya kepada anak sebagai pengganti ASI. Gencar mensosialisasikannya terhadap masyarakat termasuk bagian dari literasi juga.

Waspada dengan Stunting!

Stunting tidak hanya bicara soal tumbuh tinggi anak yang terhambat, tapi juga terkait pertumbuhan sel sel otak yang terhambat dan itu sangat fatal dampaknya. Terjadi perbedaan beberapa point dalam tes IQ-nya antara anak stunting dengan yang tidak. Orang dengan riwayat kurang gizi dengan yang memiliki gizi normal saat dewasanya memiliki dampak yang sangat jauh perbedaannya.

Meski orangtuanya pendek, anak tetap bisa tumbuh tinggi. Supaya anak bisa optimal saat anak usia 0-2 tahun optimalkan nutrisi dan gizinya. Cara mengukur indikator stunting bisa dilihat dan diplot lewat kurva pertumbuhan pada buku KSM di setiap posyandu.

Stunting bukan faktor genetik. Masyarakat harus menghilangkan persepsi seperti itu. Tinggi seseorang bisa dioptimalkan dengan cara memenuhi kecukupan gizi dan nutrisi anak sebelum anak usia 2 tahun. Untuk melengkapi nutrisi anak jangan dengan kental manis. Kental manis tidak dianggap susu karena lebih banyak gulanya.

Karena itu permasalahan kecukupan gizi jangan sampai disepelekan. Terutama pada usia janin masih dalam rahim sampai anak usia 2 tahun.

Jangan dikira masyarakat ibukota dan sekitarnya yang dianggap berpendidikan lebih dibandingkan di daerah, lalu lebih aware terhadap peruntukan kental manis. Karena pada kenyataannya, hasil penelitian Tim Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) justru di perkampungan di daerah DKI, jajanan anak yang banyak disukai dan dikonsumsi adalah minuman berpemanis dengan pewarna yang bisa dikonsumsi 5-10 kali per hari.

Susu (formula) yang menyamai ASI dibuat harus memiliki kandungan seperti yang disampaikan badan dunia KODEK yaitu mengandung kalori, protein, gula nol sukrosa dan kebutuhan zat lain yang menunjang pertumbuhan anak.

Saat menemui anak masih konsumsi kental manis sebagai pengganti susu, bisa dibuktikan dengan cara kental manis itu dipanaskan/direbus saja nanti kental manis akan berubah jadi karamel. Jadi jelas itu bukan susu melainkan gula.

Susahnya, dalam benak masyarakat masih sangat terpatri jika kental manis itu menyehatkan. Karena itu ketika anak sudah mulai bisa jajan sendiri, kecanduan terhadap kental manis yang dianggap susu itu tertanam dari kebiasaan keluarga dan bahkan pihak sekolah.

Literasi gizi di negara kita untuk anak usia dini memang masih sangat kurang. Peran media dan iklan jaman dulu sudah lebih dahulu tertanam kuat dalam pola pikir mereka sehingga tidak mudah untuk mengurainya. Tugas kita sekarang untuk terus mensosialisasikan melalui berbagai media termasuk media sosial bahwasanya kental manis itu bukan susu untuk balita.

Sering minum kental manis mungkin kebutuhan gula dan air terpenuhi, tapi kebutuhan protein dan vitaminnya tidak. Kelebihan kandungan gula yang ada pada kenyal manis justru bisa menyebabkan timbulnya berbagai penyakit seperti diabetes, obesitas, dan lainnya.

Minum kental manis mungkin bisa gemuk. Tapi sehat itu bukan hanya berat badan yang baik. Tapi juga disertai jiwa yang bahagia. Karena sehat yang sesungguhnya adalah terdiri dari sehat fisik, sehat mental dan sehat spiritual.

Pada kondisi seperti inilah orang tua dan guru harus mengetahui dan memahami bagaimana membedakan kondisi anak yang sehat dan yang tidak.

Usia dini merupakan masa emas (golden period) yang perlu diperhatikan mengingat pada masa ini anak tengah mengalami pertumbuhan otak yang sangat pesat. Faktor penunjang pertumbuhan anak seperti asupan nutrisi dan pendidikan adalah hal yang sangat harus kita diperhatikan. Karena itu, dalam pendidikan anak usia dini, peran guru dan orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan masa depan anak.

HIMPAUDI Edukasi Peruntukkan Kental Manis : Begini Cara Cegah Stunting

Pemberian kental manis terlalu sering sangatlah tidak baik bagi kesehatan. Lalu bagaimana jika anak menyukai susu UHT? Untuk anak usia 2-5 tahun susu itu hanya asupan tambahan. Jumlahnya sekitar 30% saja. Jadi selama tumbuh kembang anak baik, susu UHT boleh-boleh saja diminum. Karena susu formula dan susu UHT yang membedakan adalah kandungan jat besinya.

Stunting fenomena keluarga kurang mampu?

Kondisi perekonomian yang kurang memang bisa menyebabkan tidak tercukupinya sumber nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan zat lainnya. Tapi itu tidak bisa dijadikan patokan. Karena kecukupan nutrisi dan gizi anak pada usia 0-2 tahun bisa disupport oleh ASI yang dimiliki oleh setiap ibu sebagai anugerah dari Tuhan YME kepada seluruh ibu menyusui.

Bahkan penelitian Prof Dr Ir Netti menemukan ada keluarga menengah ke bawah yang didapati sehat, sementara keluarga menengah ke atas didapati sakit. Setelah diselidiki ternyata keluarga sederhana ini menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Sementara orang yang berkecukupan gaya hidupnya tidak sehat.

Nutrisi gizi dan nutrisi hati harus seimbang. Karena banyak orang kaya yg melimpah makanan namun tetap tidak sehat karena kekurangan nutrisi hati.

Nutrisi anak berkaitan erat dengan penerapan pola makan dan hidup bersih sehat sejak dini, untuk mencegah berbagai tantangan kesehatan bagi anak di masa depan. Disamping para orang tua, sekolah PAUD dan tenaga pendidiknya merupakan lingkungan terdekat anak untuk mengerti dan membiasakan menerapkan pola hidup sehat, termasuk konsumsi makanan bergizi dan perilaku hidup bersih sehat.

Karena itu, pemahaman guru mengenai asupan nutrisi yang baik untuk anak perlu terus ditingkatkan, salah satunya adalah melalui literasi gizi.

Literasi gizi memang jadi agenda prioritas nasional pemerintah untuk melakukan penurunan kasus stunting. Apabila masalah rendahnya literasi gizi (nutrition illiterate) masyarakat tidak ditempatkan sebagai prioritas, pencegahan stunting akan sulit terealisasi.

Diperlukan peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam meningkatkan literasi di Indonesia. Tidak hanya tugas para orang tua, guru atau petugas kesehatan.

HIMPAUDI yang menaungi ribuan guru PAUD di seluruh Indonesia organisasi yang potensial untuk ambil bagian dalam peningkatan budaya literasi demi menciptakan masa depan generasi emas 2045 bangsa dan negara kita yang gemilang bebas dari stunting.

HIMPAUDI Edukasi Peruntukkan Kental Manis. Rangkaian kegiatan yang masih berlangsung

32 thoughts on “HIMPAUDI Edukasi Peruntukkan Kental Manis : Begini Cara Cegah Stunting”

  1. Ortu kudu paham banget serba serbi stunting ini ya Mba.
    Baik itu definisi, cara pencegahan dllnya
    Jangan sampai periode tumbuh kembang anak jadi kurang optimal karena ketidakpahaman ortu.

    Reply
  2. Memang perlu banget kita paham SKM itu kandungannya apa dan manfaatnya apa. Bahkan menurutku kurang begitu bermanfaat bagi tumbang anak. Karena sedari dl orang berpikir SKM ini susu, setelah bertahun-tahun baru deh terlihat kandungan gizinya tidak ada lbh ke gula. Yuk kita sama2 mengedukasi ibu2 lainnya kandungan dr SKM tersebut. Dan tidak baik bagi anak-anak kita.

    Reply
  3. Permasalahannya memang di literasi juga. Masih ada yang menganggap SKM itu susu memang gak selalu dari kalangan ekonomi kurang. Tetapi, karena ketidaktahuan dari masyarakatnya. Makanya memang harus terus diinfokan tentang SKM ini.

    Reply
  4. Kapan hari scrolling sosmed ada video, seseorang kasih hadiah driver ojol buat belanja barang yang diperlukan di minimarket dan dibayarin. Ada sekitar 5-6 abang ojol, dan hampir semua beli SKM buat anaknya, dan mereka nyebutnya beliin susu anak…Duh, waktu nonton jadi nyesek. SKM masih dianggap bernutrisi dan bagus untuk anak-anak…
    Memang perlu peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam meningkatkan literasi gizi di Indonesia. Tidak hanya tugas para orang tua, guru atau petugas kesehatan saja, tapi kita semua

    Reply
  5. Alhamdulilah pemerintah semakin gencar untuk cegah stunting dan meningkatkan gizi anak ya?

    karena di masyarakat masih beredar anggapan bahwa anak bertubuh kecil karena keturunan, jadi gak usah risau. Ntar kalo tambah umur bakal gede.

    padahal kalo udah kepalang gede, susah banget mengoreksi perkembangan otak ya?

    Reply
  6. Nah, iya masalah stunting ini pe er buat Kita ya. Pengennya punya generasi penerus bangsa yang sehat. Konsumsi Susu kental manis cukup banyak terutama buat kalangan menengah ke bawah karena mereka kurang paham dan harga skm ini memang paling terjangkau bagi mereka. Semoga edukasi ini bisa sampai ke semua masyarakat, ya

    Reply
  7. Susu Kental Manis sangat banyak dikonsumsi masyakat Kita terutama bagi yang kurang paham nilai gizi skm dan golongan masyarakat menengah ke bawah. Stunting ini perlu diwaspadai tentunya. Moga edukasi ini sampai ke semua lapisan masyarakat ya.

    Reply
  8. Wah webinarnya bergizi sekali ya teh. Sebenarnya kental manis itu kan bukan susu ya, tapi banyak masyarakat kita yang karena kurangnya edukasi jadi malah nyangka itu susu dan sering kasih kental manis sehari-hari pada anaknya. Sedih juga sebenernya. Semoga webinar ini makin luas ya dan banyak masyarakat kita yang makin teredukasi. Kalau aku pribadi, mengkomsumsi kental manis untuk sehari-hari NO, tapi untuk kali-kali bikin kue IYES hihihi

    Reply
  9. asupan gizi itu sangat penting bagi tumbuh kembang anak ya teh
    dan nggak hanya orangtua yang berperan
    guru juga punya peran dalam meningkatkan asupan gizi anak

    Reply
  10. Jangan pernah kendor sosialisasi SKM tidak bisa untuk menggantikan ASI. Sebab mungkin memang masih banyak yang belum tahu, atau sudah tahu tapi karena keterbatasan biaya. Peran semua pihak sangat berpengaruh pada edukasi seperti ini ya Teh

    Reply
  11. Pemahaman akan pentingnya nilai gizi itu harus dimulai dari titik/lingkungan terkecil dalam masyarakat ya Teh Okti. Jika setiap keluarga sangat peduli akan ini, niscaya program pencegahan dan penghilangan stunting bisa berjalan dengan baik.

    Reply
  12. Stunting memang masalah gizi yang ada di negara kita. Peran orang tua memang sangat vital dalam hal ini. Pengaturan pola makan anak sehari2 juga harus diperhatikan. Gizi seimbang adalah upaya untuk mencegah stunting.

    Reply
  13. Stunting ini sering banget menjadi pembahasan,pastinya orang tua harus tahu dan teredukasi tentang stunting ini ya. Sebagai guru pun saya ingin terus ikutan mengedukasi orang tua tentang stunting agar lebih memahaminya dan dapatkan literasi yang tepat.

    Reply
  14. Masih banyak orang menganggap kental manis ini sebagai susu dan diberikan kepada balita yaa. Semoga semakin banyak orang tua yang sadar bahwa SKM itu bukanlah susu

    Reply
  15. Generasi emas akan berkualitas jika di stimulasi sama orangtua dan mendapatkan pendidikan PAUD dari guru yang berkualitas.

    Kemampuan guru harus ditambah terus nih. Jangan standar apalagi gitu-gitu aja

    Reply
  16. wah iya nih mbak lagi in banget orang2 mau anaknya gemuk di kasi susu yg kandungan pemanisnya itu banyak bgt, pdhl bahayanya itu loh emg gak ketauan di waktu dekat. pernah baca postingan dr Tan juga, Indonesia tuh paling banyak susu yg dijual di dalamnya, pdhl tubuh kita gak sebegitunya butuh susu itu sendiri, apalagi kan susu kemasan yg banyak beredar mah

    Reply
  17. Pernah ikut event tentang Kental Manis, sekarang ini produk tersebut memang sudah tidak ada embel-embel susu di depannya. Karena memang lebih banyak gulanya, sementara kadar susunya cuma sedikit. Dan peruntukan Kental Manis sudah diatur, bukan lagi sebagai pengganti susu, tapi hanya sebagai topping atau tambahan dalam makanan dan minuman.

    PR kita yang udah tahu untuk mengedukasi ke sekitar yaa mbak.

    Reply
  18. Salah satu pr panjang kita adalah stunting ya teh. Bersyukur Himpaudi mau mengedukasi masyarakat agar menghindari kasus stunting pada anak.
    Salah satunya emang harus rajin cek berat badan dan juga tinggi badan si kecil.

    Reply
  19. Penting banget yang namanya edukasi masalah stunting ini supaya anak kita nggak salah gizi sehingga menyebabkan stunting.

    Reply
  20. Iyya yah apalagi dimasa pandemi ini, para orang tua harus lebih bisa merhatiin anaknya agar gak terkena stunting
    Dari sini saya bisa belajar sih jika punya anak nanti bisa lebih merhatiin masalah stunting

    Reply
  21. sharing yang sangat bermanfaat mba, kebetulan ada saudara yang guru PAUD juga, bisa saya share ke dia soal ini. ilmunya banyak banget tentang stunting ini

    Reply
  22. Harus disebarluaskan nih, biar makin melek kesehatan anak, apalagi masalah stunting.
    Kerap kali stunting berbuntutan dengan himpitan ekonomi, mereka yang kategori low harus berbagi gizi anak dan gizi mental keluarganya dan itu nggak mudah

    Reply
  23. Harus disebarluaskan nih, biar makin melek kesehatan anak, apalagi masalah stunting.
    Kerap kali stunting berbuntutan dengan himpitan ekonomi, mereka yang kategori low harus berbagi gizi anak dan gizi mental keluarganya dan itu nggak mudah.
    Mereka yang berkesempatan kecukupan bisa dengan mudah memenuhi gizi anak, kadang karena sayangnya tiap hari anak dibelikan susu kesama indo*** dan itupun ternyata tidak bagus juga

    Reply
  24. Nah Teh… nice info ini, mengajak anak ngelist apa aja makanannya ini kok kelewat ya, belum pernah saya lakukan ke anak2, padahal dengan mendaftar jenis2 makanannya kan jadi dapat insight ya makanan apa lagi yang perlu ditambahkan agar anak terhindar dari stunting. nice share, teh… nuhun.

    Reply
  25. Sampai sekarang masih banyak orang tua yang kurang paham bahwa SKM itu sebetulnya kurang bagus karena kebanyakan gulanya. Sehingga penting banget edukasi yang berkelanjutan, entah dari pihak sekolah, pemerintah maupun kader posyandu.

    Reply
  26. Stunting merupakan masalah kesehatan yg gak boleh diabaikan. Sbg calon orang tua, dan udah jadi orang tua wajib banget memperkaya diri dg edukasi gizi yg luas. Makasih Teh pencerahannya 🙂

    Reply
  27. Stunting itu bahaya ya. Tumbuh kembang anak jadi nggak optimal, jadinya berdampak seumur hidup. Tentang gizi ini memang gak boleh main2 sih ya. Soalnya masa pertumbuhan nggak akan terulang.

    Reply
  28. Literasi emang penting banget sih biar orang tua dan guru itu tau dan dapat memberikan yang terbaik untuk si kecil yang sedang tumbuh kembang. Semoga semakin banyakorang tua yang aware kalau kental manis bukan susu yaa teh dan nggak boleh diberikan ke balita!

    Reply

Leave a Reply to Keke Naima Cancel reply

Verified by ExactMetrics